Putus Sekolah Bukan Berarti Gak Sukses

PUTUS SEKOLAH BUKAN BERARTI TIDAK SUKSES

Hai aku Billy Jonathan Smith biasa dipanggil Billy Smith. Dari kecil Billy dibesarkan oleh ibunya Jenny dan Ayahnya Matthew di daerah California. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama john, dan seorang adik perempuan yang bernama Kelly. Alat musik pertamanya ialah trompet, yang merupakan hadiah Natal dari orang tuanya saat dia berusia 11 tahun. Billy mendapatkan gitar pertamanya pada saat dia remaja sebagai hadiah ulang tahunya ke-14 tahun. Pada suatu hari temannya bermain ke rumahnya lalu mengajari Billy cara bermain gitar lagi yang pertama dia mainkan last kiss.

 Seiring berjalannya waktu Billy mulai masuk ke SMA. Pada saat sedang menonton pertandingan basket di sekolahnya Billy ketahuan mabuk. Lalu kepala sekolah memanggil orang tua Billy lalu mengeluarkan Billy dari sekolah. Lalu dia masuk ke sekolah lain untuk menyelesaikan pendidikannya, selama dia sekolah dia membuat band bersama temannya yang bernama Bobby dan Johnny.

Setelah lulus sekolah band Billy yang bernama Gap, membuat album pertamanya yang bernama Slack. Namun album tersebut menerima banyak kritikan katanya musik yang buruk dan lirik yang membosankan. Lalu Billy tidak menyerah dan membuat album kedua-nya yang bernama Naughty Youth, album ini menceritakan kehidupan remaja yang nakal dan brutal tapi isinya yang mendalam. Album itu yang membuat Fall Out menjadi terkenal.

 

 

Grisha & Gritha

Grisha dan Gritha merupakan anak kembar dari sepasang suami istri, Liam dan Gistara. Pada awalnya keluarga mereka cukup harmonis, namun kata harmonis mejadi pupus setelah mengetahui saat Grisha mengalami kecelakaan sepulang sekolah bersama Gritha, dan kecelakaan itu membuat Grisha menjadi lumpuh. Gritha selalu disalahkan oleh kedua orang tuanya, karena menurut mereka Gritha adalah penyebab adiknya menjadi seperti ini. 

Pada suatu sore saat Gritha pulang sekolah, tiba tiba saja hujan deras, membuat Gritha harus menepi untuk meneduh dibawah pohon yang besar. Cukup lama Gritha menunggu hujan itu mereda, sekitar 1 jam lebih. Setelah merasa hujan tersebut sudah mereda, Gritha melanjutkan jalannya menuju rumah. 

Sesampainya Gritha dirumah…. 

“Dari mana saja jam segini baru pulang? Mau jadi perempuan liar kamu?” Ucap seseorang yang sudah paruh baya dengan suara sinisnya. 

Hati Gritha serasa remuk karena dirinya di hina oleh wanita yang notabenenya adalah ibunya sendiri, Gistara. “Ma, aku harus meneduh dulu tadi, hujan tiba tiba deras.” Balas Gritha dengan tenang. 

Gistara tidak menanggapi lagi, ia berangsur pergi ke arah dapur. Gritha menghela nafas panjang lalu pergi masuk menuju kamarnya untuk membersihkan diri. 

Selesainya Gritha membersihkan diri, ia keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan keluarga. 

“Seperti biasa, tunggu kami selesai makan baru kamu bisa makan.” Ucap Gistara. 

“Ma, jangan seperti itu dengan kak Gritha, biasanya juga kita akan makan bersama kan.” Balas Grisha

“Gapapa dek, kakak makannya bisa nanti.” Gritha berucap sembari mengelus kepala adiknya.

Grisha itu sangat amat menyayangi kakaknya, Grisha sering sekali bercerita tentang kesehariannya saat di sekolah. Namun, semenjak ia mengalami kecelakaan, Gritha jadi jarang sekali bertemu dengan Grisha. Grisha nengetahui bahwa kakaknya menjadi dibenci kedua orang tuanya karena dia, ia sungguh merasa bersalah karena hal tersebut. 

 

Skip saat selesai makan malam… 

Gritha sudah kembali kedalam kamarnya, Gritha itu sekarang ini lebih cenderung memilih untuk berdian diri dikamar. 

Tok tok tok… 

Terdengar suara pintu kamar Gritha yang di ketuk, “Masuk.. ” Ucap Gritha. 

“Kak, boleh aku bicara sebentar?” Grisha bertanya sembari menutup pintu kamar Gritha dengan perlahan. 

Gritha memandangi Grisha sebentar dan mengangguk pelan

“Kak.. Maaf ya. Karena aku, kakak jadi dibenci oleh mama dan papa, andaikan aku lebih hati hati lagi saat menyembrang, mungkin tidak akan kejadian seperti ini” Ucap Grisha panjang lebar dengan nada menyesal. 

Gritha menatap wajah adiknya dan berbicara, “Jangan bicara seperti itu, ini semua sudah takdir dan kamu tidak boleh menyalahkan dirimu sendiri. Dengar, kakak tidak pernah merasa dibenci oleh mama dan papa.”

“Tapi mama papa sering bentak dan pukul kakak… ” Grisha menunduk

“Mereka hanya lagi capek, lambat laun sikap mereka akan berubah dengan sendirinya” Jelas Gritha. Selesai ia berbicara, Gritha langsung memeluk adiknya yang menangis. 

 

~fin~

Pantang Menyerah

Pantang Menyerah

Pantang Menyerah

                Sekolah merupakan tempat kita untuk menuntut ilmu, bahkan orang – orang dapat mengatakan jika sekolah sebagai ‘rumah kedua’ bagi kita. Aku Talita, seorang anak yang sangat suka bersekolah. Aku memiliki teman yang dapat diandalkan, mereka membantuku dan mendorongku untuk menggapai cita – citaku. Mereka dapatku percaya sebagai tempat bertukar cerita dan saran bagiku.

                Aku memiliki teman dekat yaitu Erico, kami sangat akrab disekolah. Dia orang yang selalu membantuku ketika aku mengalami kesulitan. Namun kesulitan kali ini dia tidak dapat membantuku, apakah itu artinya dia bukan orang yang dapat kuandalkan?. Aku tidak masalah dia tidak dapat membantuku, karena kesulitan ekonomi keluarga yang membuat aku harus keluar dari sekolah. Disini aku tidak menyalahkan Erico, walaupun dia sangat merasa bersalah tidak dapat membantuku.

              Aku hanya bersekolah hingga kelas 2 SMP, rasanya sulit bagiku untuk beradaptasi dengan kenyataan semua ini. Tetapi aku tidak ingin menyerah, walaupun aku putus sekolah aku harus bisa meraih cita citaku. Aku berbakat dalam bidang seni, tetapi aku juga unggul dalam bidang akademik, aku harus bisa memutar pemikiranku agar mendapat penghasilan dan dapat membantu keluargaku. Setelah putus sekolah Erico selalu dating ke rumahku untuk memberiku catatan dan Latihan soal agar aku tidak ketinggalan. Terkadang dia meminjamkan kepadaku buku bertema apa saja, aku sangat tertarik dengan salah satu buku yang ia miliki. Karena ketertarikanku pada buku tersebut, ia meminjamkannya padaku. Aku dapat mengetahui betapa bahagianya dapat bersekolah di luar negeri hingga meraih Impian. Dari buku tersebut tekad ku untuk belajar semakin menggebu – gebu. Lalu bagaimana dengan bakat yang ku miliki? Aku memutuskan untuk mengamen di dekat lampu merah dengan cara bermain gitar dan bernyanyi. Terkadang aku mengamen di pinggiran jalan, orang orang memuji bakatku. Dari sini aku mengumpulkan uang untuk melanjutkan sekolah dan membantu keluarga.

             Ayahku mendengar keputusanku untuk melanjutkan bersekolah. Beliau tidak terima akan hal ini, karena menurutnya mustahil jika aku dapat meneruskan sekolah Kembali, beliau juga meremehkan cara saya mencari penghasilan. Aku bercerita tentang hal ini kepada Erico, ia mendukungku seperti ibu yang mendukungku bukan seperti Ayah. Tekadku ini sempat membuatku ragu karena ketidak setujuan Ayah terhadap rencanaku. Ibu membantuku untuk meyakinkan Ayah bahwa keputusan yang saya ambil ini tidak akan merugikan saya. Sulit bagiku untuk meyakinkan Ayah yang begitu keras kepala, namun karena kesulitan ini aku menjadi semangat untuk membuktikan kepada Ayah bahwa aku bisa.

              Setelah aku berhasil membuktikan pada Ayah. Akhirnya Ayah menyetujui keinginanku. Ibu mulai khawatir tentangku, namun aku meyakinkan bahwa aku bisa. Dukungan dari mereka berdua yang mampu melangkah lebih jauh lagi.

 

 

Barney Seorang yang Pantang Menyerah

Barney seorang pria 34 tahun asal Indonesia yang menjadi Senior Manager di perusahaan sepatu Adihas.

Barney bekuliah di Universitas Jawa karena keterbatasan ekonomi, ia terpakasa berhenti dan menjadi pengangguran selama 1 tahun. Lalu, Barney menemukan selebaran yang berisi beasiswa kuliah di Jerman. Barney pun tertarik dan mendaftar. Ia pun mendapatkan beasiswa tersebut.

Pada bulan Juni ia berangkat ke Jerman dan ia berkuliah di Jerman hingga tamat. Selang beberapa bulan disana ternyata Barenye tidak sengaja membuat masalah, ia lupa mematikan kompor kosnya di Jerman dan untungnya hanya dapurnya saja yang terbakar. Pemilik kosan tersebut meminta ganti rugi sebesar 50 juta. Ia pun berkuliah sambil bekerja part time. Setelah bekerja beberapa bulan ia berhasil mengumpulkan uang lebih dari 50 juta.

Setelah membayar, pada semester selanjutnya ia pun magang di Adihas. Atasan Barney pun puas dengan kinerja Barney dan merekrutnya. Kemudian, ia diangkat menjadi manager dan promosi jabatan menjadi Senior Manager.

Setelah sekian tahun, ia pindah ke adihas Amerika. Ia menjadi Senior Manager. Setelaha karirnya melejit,ia pun menikmati hasil kerja kerasnya denga keliling beberapa negara di Eropa.

Walau begitu, ia tidak boros dan lebih memilih untuk diinvestasikan.kita belajar bahwa karier yang dibangun tidak akan semulus yang dibayangkan, kita harus berani bertanggung jawab, tidak boleh menyerah dengan apa yang kita alami, berusaha dan bekerja keras dan jangan takut.

Adelia 9D 26

Elon Musk

Elon Musk

CERITA INSPIRATIF ELON MUSK

Elon musk,salah satu orang paling kaya dan paling sukses di dunia. Masa kecil Elon adalah masa kecil yang kurang beruntung atau malang, Elon dilahirkan di keluarga yang tidak kaya atau bisa dibilang miskin. Masa kecil Elon dihabiskan dengan belajar berbagai teknologi. Orang tuanya memutuskan untuk berpisah saat Elon masih berumur 9 tahun dan dengan dua adik yang berumur 8 dan 6 tahun. Dari sini, sang Ibu Maye Musk harus banting tulang demi membesarkan ketiga anaknya. Maye Musk sang Ibu harus bekerja di tiga tempat untuk menghidupi anak-anaknya.
Elon musk juga memiliki teman tokoh dunia seperti pada 3 tokoh terkenal di dunia yaitu Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates mereka sama sama orang yang pantang menyerah dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap hal hal baru dan ketiga tokoh tadi adalah kutu buku sejati bahkan salah satu dari mereka, Bill Gates bisa membaca sekita 50 buku per-tahunnya.

Pada saat ini Elon sudah bisa memiliki perusahaan mobil listrik terkemuka di dunia seperti Tesla.

Dari sini kita bisa belajar bahwa kita bisa menjadi sukses apabila ada usaha dan doa yang selalu menemani setiap langkah kita dalam membangun impian.