Tinggi Badan Bukanlah Hambatan
Hai, aku Alejandro Javier sering kali dipanggil Javi. Javi berasal dari sebuah kota di Argentina yaitu Rosario. Aku menyukai sepak bola sejak umur 5 tahun. Javier sering bermain bola bersama ayahnya. Ayahnya juga memasukkannya Ke sebuah klub kecil di kotanya. Orang orang di sekitar mulai melihat bakatnya, ada yang mendukungku dan ada yang menyuruhku masuk ke sebuah tim di Argentina. Aku masuk di klub Newell’s Old Boys pada umur 9 tahun. Saat umur ia menginjak 10 tahun, keluargaku mulai menyadari keanehan pada diriku.
Javier mulai kurang percaya diri karena proses pertumbuhan tubuhnya yang lambat. Tubuh Javier berbeda dengan anak-anak seumurannya. Teman di klub nya juga sering membully Javier karena badan nya yang pendek. Karena hal itu Javier juga ingin menghentikan karirnya di dunia sepak bola, dia juga jarang mengikuti latihan di klub nya tersebut. Tetapi kedua orang tuanya selalu mendukung Javier.
Ketika Javier menginjak umur 10 tahun kedua orang tuanya membawanya ke Buenos Aires untuk melakukan pemeriksaan pada tubuhnya. Dokter pun mendiagnosis bahwa Javier menderita kekurangan hormon pertumbuhan, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengobatan juga tidak sedikit. Javier pulang menuju tempat tinggalnya dengan perasaan yang kecewa dan sedih. Javier putus asa dan mulai menjauhkan diri nya dari sepak bola. Saat Javi berada di masa terburuknya, Ayahnya tiba tiba mendapat panggilan dari klub besar di Spanyol, klub itu juga menawarkan untuk membiayai pengobatan Javi. Kemudian ayahnya memberi kabar gembira ini kepada Javi, tetapi Javi ragu ragu untuk mengambil tawaran tersebut karena badannya yang pendek.
Setelah Javier memikirkan dengan matang ia pun menyetujui tawarannya tersebut. Javi dan ayahnya berangkat ke spanyol untuk berbincang kepada pemilik klub. Akhirnya mereka menyetujui tawaran tersebut. Javi akhirnya memutuskan untuk pindah ke Spanyol dan menetap di klub tersebut.