Matrix Magz | SMP Maria Mediatrix
Pijar Psikologi Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin – Pijar Psikologi

Pijar Psikologi Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin – Pijar Psikologi

Pijar Psikologi yang Belum Usai: Mengapa Manusia Punya Luka Batin

 

Dalam perjalanan hidup yang penuh warna, manusia seringkali mengalami luka batin yang mendalam. Luka batin ini tidak terlihat secara fisik, tetapi dapat memberikan dampak yang signifikan pada kesejahteraan emosional dan mental seseorang. Pertanyaannya adalah, mengapa manusia memiliki luka batin yang begitu kuat dan sulit untuk sembuh? Artikel ini akan menjelaskan beberapa alasan mengapa manusia memiliki luka batin dan mengapa proses penyembuhannya bisa menjadi pijar psikologi yang belum usai.

 

Sebagai makhluk emosional, manusia memiliki kemampuan untuk merasakan berbagai macam emosi, seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, rasa takut, dan cinta. Emosi ini memberikan warna pada kehidupan kita, tetapi juga dapat menjadi sumber luka batin. Ketika kita mengalami peristiwa traumatis, kehilangan orang yang dicintai, atau pengalaman yang menyakitkan, emosi kita dapat terluka dan menyebabkan luka batin yang dalam.

 

Lingkungan dan pengalaman hidup kita juga berperan penting dalam pembentukan luka batin. Pengalaman traumatis, seperti kekerasan fisik, pelecehan, atau kehilangan yang mendalam, dapat meninggalkan bekas yang sulit untuk sembuh. Lingkungan yang tidak mendukung, seperti keluarga yang disfungsional atau lingkungan sosial yang beracun, juga dapat menyebabkan luka batin yang dalam.

 

 

Proses penyembuhan luka batin tidaklah mudah dan seringkali membutuhkan waktu yang lama. Setiap individu memiliki cara dan kecepatan penyembuhan yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin membutuhkan dukungan dari terapis atau konselor untuk membantu mereka melewati proses penyembuhan ini. Ada juga yang memilih untuk menggunakan teknik-teknik seperti meditasi, olahraga, atau seni sebagai sarana untuk mengatasi luka batin.

 

 

Luka batin seringkali terkait dengan memori dan pengingatan yang terkait dengan pengalaman yang menyakitkan. Pikiran yang terus-menerus mengulang pengalaman traumatis atau memori yang menyakitkan dapat memperpanjang proses penyembuhan luka batin. Penting untuk belajar mengelola pikiran-pikiran ini dan mencari cara untuk mengubah cara kita memandang pengalaman traumatis.

 

 

Dalam menghadapi luka batin, dukungan sosial sangatlah penting. Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga dan teman-teman, dapat membantu mengurangi beban luka batin yang kita rasakan. Dukungan sosial juga dapat memberikan pemahaman, dukungan emosional, dan perspektif baru dalam menghadapi luka batin.

 

 

Luka batin adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman manusia. Kompleksitas emosi, pengaruh lingkungan, proses penyembuhan yang kompleks, peran memori dan pengingatan, serta pentingnya dukungan sosial, semuanya berperan dalam mengapa manusia memiliki luka batin yang sulit sembuh. Meskipun proses penyembuhan luka batin bisa menjadi pijar psikologi yang belum usai, dengan dukungan yang tepat dan upaya yang konsisten, kita dapat mengatasi luka batin dan memulihkan kesejahteraan emosional dan mental kita.

Kritik Bukanlah Tantangan

Kritik Bukanlah Tantangan

Giselle adalah seorang siswa SMP kelas 9 yang hobi menggambar. Ia telah mengikuti banyak kompetisi dan telah memenangkan banyak lomba. Gambar nya sangat bagus, mulai dari teknik ia menggambar sampai cara mewarnai setiap sudut dari gambar tersebut. Ia selalu dipuji dan di beri penghargaan oleh teman teman, orang tua dan orang orang disekitarnya.

Suatu hari, Giselle jatuh sakit, ia terkena flu dan demam cukup lama. Giselle tidak menggambar selama beberapa waktu dan ia mulai lupa cara menggambar. Setiap ia mencoba menggambar, selalu jelek.

Saat disekolah, gambar baru Giselle selalu diejek ejek dan diberi kritik. Ia mulai diremehkan dan jarang mengikuti lomba lagi. Karya nya dibilang seperti coretan anak kecil atau bahkan gambarnya kurang proporsi yang bagus. Semua kata kata dari orang lain benar benar menjatuhkan semangat maupun percaya dirinya.
Sampai saat ia pergi ke perpustakaan sekolah dan membaca tentang buku biografi pendiri merek terkenal dan eksklusif ” Chanel “.

Dari situ ia belajar bahwa kritikan bukanlah halangan baginya, karena Gabrielle Chanel saja selalu di kritik mulai dari karya karya gaunnya, namun justru karya yang di kritik itu menjadi ikon merk Chanel sampai sekarang.

Giselle mulai giat belajar menggambar dan mengingat teknik teknik setiap goresan dalam menggambar. Masih membutuhkan waktu baginya agar dapat menggambar dengan bagus lagi, namun ia tetap sabar. Ia telah menjadikan Gabrielle Chanel sebagai tokoh yang ia akan contoh di masa sekarang sampai dewasa.

Pukulan Sang Legenda

Pukulan Sang Legenda

Di pemukiman Brownsville, Brooklyn di New York, ada seorang anak yang gemar berkelahi di pemukiman. Nama anak tersebut itu bernama John Miller. Sejak umur 13 tahun John suka sekali dengan berkelahi dengan siapa pun mau itu badannya besar atau kecil. Suatu hari ada seorang petinju amatir bernama Mark yang melewati pemukiman tersebut. Lalu ia melihat John di jalanan sedang berkelahi. Mark menghampiri John dan menghentikan perkelahian tersebut. Mark bertanya kepada John “Apakah kamu suka berkelahi? Kalau suka ikut denganku daripada kamu berkelahi tidak jelas di pemukiman ini”, John pun mengikuti ajakan Mark. Ternyata Mark membawa John ke tempat pelatihan tinju, di sana John di perkenalkan kepada seorang petinju legenda bernama Arka Rafael. Mulai sejak itu John berlatih tinju. Di tempat tersebut John dilatih secara fisik dan mental. John juga di ajarkan untuk mengendalikan emosinya. Rafael melihat potensi besar sebagai petinju profesional pada diri John.

Setelah berlatih berhari – hari akhirnya John menjalankan debut pertamanya di pertandingan tinju amatir pada usia 17 tahun. Hampir semua pertandingan John menang, dalam kemenangan- kemenangan John hampir membawanya berpartisipasi dalam Olimpiade yang mendatang. Namun sayangnya John dikalahkan kan pada pertandingan yang ia jalankan.

John melanjutkan tinjunya di debut profesionalnya. Di saat itu John berusia 20 tahun menjadi satu-satunya petinju termuda dari petinju yang lain. Pertandingan demi pertandingan pun berlalu John tetap memenangkan semua pertandingan tersebut tanpa kalah, dan semua pertandingan tersebut dikalahkan kan dalam 1 ronde saja. Saat mempersiapkan pertandingan berikutnya Pelatih John yang bernama Rafael pun wafat. Di saat itu John sangat sedih atas kepergian Rafael. Tetapi John harus tetap bertanding untuk menggapai kemauan pelatihnya tersebut yaitu menjadi juara dunia. Semua pertandingan John lewati dengan kemenangan. John menantang seorang juara dunia kelas berat bernama Max Gregor yang berusia 32 tahun . Lima hari sebelum pertandingan John berlatih keras untuk mendapatkan sabuk juara dunia. Pertandingan ikonik itu pun dimulai John melawan Max. Ronde demi ronde berlalu, John akhirnya memenangkan pertandingan tersebut dengan TKO. Max kalah dan John menjadi orang pertama yang menjadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah

 

 

 

Steven 9G/27

Emma Watson (cerita inspiratif)

Emma Watson (cerita inspiratif)

Perempuan kelahiran Paris 15 April 1990 ini adalah putri pasangan pengacara Chris dan Jacqueline Luesby Watson. Ia memiliki dua saudara, Alex dan Toby, serta dua saudari kembar, Nina dan Lucy. Emma sempat tinggal di Paris hingga usia lima tahun. Setelah perceraian orangtuanya, Emma kecil pindah bersama ibu dan adik laki-lakinya, Alex, ke Oxfordshire, Inggris. Sejak berusia enam tahun, Emma selalu bercita-cita menjadi seorang aktris. Untuk itu, ia melatih diri bertahun-tahun di Stagecoach Theatre Arts, dan mendapat pelajaran di bidang akting, menyanyi dan menari. Empat tahun kemudian, Emma sudah mulai menjajal kemampuannya di atas panggung lewat drama “Arthur: The Young Years and The Happy Prince”.

Karir profesionalnya dimulai lewat film pertama “Harry Potter”, “Harry Potter and the Philosopher’s Stone” (2001). Ia berperan sebagai gadis cerdas dan super disiplin, Hermione Granger. Sejak saat itu, Emma dipercaya untuk terus menghidupkan karakter Hermione di tujuh film. Meski berbakat, Emma juga memiliki kelemahan. Ia cenderung tertutup dan kadang sering merasa tak percaya diri. Selain itu, Emma juga merasa tak bisa konsentrasi jika tinggal lama di Inggris karena telah terbiasa dengan kehidupan di Amerika. “Aku seperti mengidap klaustrophobia (penyakit takut berada dalam ruang sempit). Aku merasa tak bisa tinggal di Inggris. Tak akan bisa berkonsentrasi,” ujarnya.

Bukan hanya akting yang menjadi prioritas utama Emma. Ia juga sangat peduli dengan pendidikan. Emma menghabiskan satu tahun di Worcester College, Oxford, sebagai sarjana pada tahun akademik 2011/12. Dia juga mengambil gelar sastra Inggris di Brown University, Rhode Island, Amerika Serikat dan lulus pada 2014 lalu. Yang perlu di ketahui bahwa, ia selalu semangat dalam menjalankan pekerjaan nya apapun itu.

 

Dodit, Peraih Medali Emas Pertama Bagi Negaranya

Dodit, Peraih Medali Emas Pertama Bagi Negaranya

Tahun 1995, tahun yang berat bagi Indonesia. Masa-masa berat memperebutkan kejuaraan yang membawa nama baik bagi setiap negara. Dodit, pemuda berusia 20 tahun yang diam-diam mengembangkan potensinya dalam bermain bulu tangkis. Dodit memakai lapangan bulu tangkis milik ayahnya sebagai tempat untuk berlatih setiap hari. Pulang sekolah ia berlatih, berlatih dan berlatih. Pulang dengan kondisi lebam di tangan dan kakinya bukan suatu halangan bagi Dodit. Kalau teman-temannya pada hari libur bermain, Dodit hanya berlatih, berlatih, dan berlatih. Sampai akhirnya Dodit diikutkan dalam turnamen se-Indonesia dimana banyak keluarga besar, bahkan banyak orang mendukung Dodit pulang membawa piala emas.

Ia berhasil melewati banyak musuh yang jago dengan teknik bermain lobnya yang mantap. Sampai tiba di final, tinggal memenangkan 1 pertandingan lagi maka Dodit akan membawa piala emas turnamen se-Indonesia ini. Semua penonton bersorak meneriaki dan menyemangati Dodit. Skor sengit 18 poin dari Dodit, dan 20 poin dari musuh. Dodit panik dan tidak fokus saat bermain, sampai semua sorakan berubah menjadi hening. Kesempatan Dodit membawa juara pertama musnah. Banyak orang kecewa besar terhadap Dodit. Dodit menerima semua kekecewaan dengan lapang dada. 2 tahun Dodit berhenti bermain bulu tangkis karena traumanya kalah dalam pertandingan se-Indonesia. 

Ketika Dodit hanya duduk terdiam di lapangan memandangi orang-orang bermain bulu tangkis, dia melihat ada 1 orang kesusahan dalam bermain. Dodit pun berininsiatif membantu mengajarinya, dan tanpa sadar rasa semangat yang menggebu-gebu kembali muncul pada saat ia kembali bermain. Akhirnya Dodit kembali menguatkan tekadnya dan memiliki tujuan yang lebih tinggi, yakni memenangkan olimpiade di Barcelona dan membawa pulang medali emas. Jika menang, maka kemenangan ini akan menjadi raihan pertama bagi Indonesia di Olimpiade. Pagi, siang, malam Dodit berlatih fokus dan tetap tenang. Banyak yang tidak mendukung Dodit karena kekalahannya 2 tahun lalu, tapi Dodit tetap terus berlatih. Menerapkan banyak strategi dan menguatkan teknik kekuasaannya yaitu lob. 

Tiba saat Olimpiade, Dodit berhasil sampai di babak terakhir dengan lawannya dari Korea Selatan. Pada babak pertama, Dodit berhasil dikalahkan dengan poin 12-21. Tapi pada babak kedua, Dodit berhasil bangkit dan menghajar dengan poin 21-12. Sampai di babak terakhir, Dodit berhasil mengalahkan dengan skor 11-3. Suara stadion penuh dengan teriakan sukacita dan bangga. Dodit mengalungi medali emas di dadanya dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dodit sadar bahwa tidak semua kesuksesan selalu datang seperti yang kita inginkan. Jika gagal, maka sesuatu yang lebih besar akan menantimu. 

 

 

 

 

IR SOEKARNO

IR SOEKARNO

Ir. Soekarno, yang juga dikenal sebagai Bung Karno, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang memberikan banyak inspirasi melalui perjuangan dan pemikirannya. Salah satu cerita inspiratif dari Ir. Soekarno adalah semangatnya dalam memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

 

Bung Karno adalah sosok yang penuh semangat, karismatik, dan visioner. Ia mampu menyatukan berbagai kepentingan dan pandangan dalam mencapai cita-cita bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia. Dalam perjalanannya, Bung Karno menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, namun ia tetap teguh pada tujuan dan visinya.

 

Cerita tentang Ir. Soekarno mengajarkan kita tentang pentingnya keberanian, kesabaran, dan keuletan dalam menghadapi segala rintangan dalam mencapai cita-cita besar. Semangatnya yang tidak pernah padam menjadi sumber inspirasi bagi generasi Indonesia untuk terus berjuang membangun bangsa dan negara.

 

Perjuangan dan dedikasi Ir. Soekarno juga mengajarkan kita pentingnya kepemimpinan yang memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, serta kemampuan untuk bersatu dan bekerja sama demi mencapai tujuan bersama. Cerita tentang Ir. Soekarno menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam memperjuangkan keadilan, persatuan, dan kemerdekaan.