Spider Graham

Spider Graham

 

New York, Amerika, 1917, seorang tentara bernama Graham Parker berjalan ke rumah orangtuanya setelah berperang di Eropa melawan Jerman di Perang Dunia 1. Ia pulang dari perang karena tangan kirinya diamputasi dan tidak bisa bekerja lagi di militer. Rumah orangtuanya berada di Manhattan dan malam ini mereka akan merayakan usainya perang. Saat berada di bar ia bertemu dengan ilmuwan penemu telepon yaitu Alexander Graham Bell. Graham Bell berkata pada Parker bahwa Parker mempunyai DNA yang mirip dengan DNA laba-laba. Parker bertanya kepada Bell “Kenapa anda tiba-tiba bilang bahwa saya mempunyai DNA laba-laba?” “Kamu harus mengalahkan kriminal bernama Chickenman” Bell menjawab dengan nada sangat serius. Lalu Parker tertawa terbahak-bahak mendengar kata Bell. Lalu Bell menyuntik Parker dengan DNA laba-laba agar Parker menjadi lebih kuat dalam mengalahkan Chickenman. Saat Bell menyuntik Parker dengan DNA laba-laba Parker berteriak dengan keras lebih keras dari Michael Jackson, seketika itu tiba-tiba seluruh bar yang asalnya sangat ramai menjadi diam dan hening, tidak ada suara terdengar sama sekali. Salah satu teman Parker bertanya “Parker tidak apa-apa?” Parker menjawab dengan wajah kesakitan “Saya tidak apa-apa…..”Lalu suasana bar kembali ramai. Mengambil kesempatan ini,Parker pergi mencari Bell. Setelah beberapa saat kemudian ia bertemu dengan Bell, Parker bertanya “Mengapa kamu lakukan itu?” Bell menjawab “Kamu harus mengalahkan Chickenman karena ia berencana untuk menanam bom seismik di Manhattan, bom itu bisa menghancurkan seluruh Manhattan, dan hanya kamu yang bisa mengalahkannya karena kekuatan yang telah kamu dapatkan”. Lalu Parker bertanya “Hanya saya?” Bell menjawab “Iya,hanya kamu yang mempunyai DNA laba-laba dan mempunyai kekuatan luar biasa yang bisa mengalahkan Chickenman” Akhirnya, setelah beberapa bujukan dari Garaham Bell, Parker mengerti bahwa ia harus mengalahkan Chickenman untuk menyelamatkan Manhattan.

 Setelah beberapa hari persiapan untuk menghadapi Chickenman, akhirnya Graham Bell dapat menemukan lokasi Chickenman. Parker berangkat menuju lokasi Chickenman. Parker sekarang dapat melompat setinggi 8m, ia juga mendapat tangan prostetik dari Graham Bell untuk tangan kirinya, saat ia keluar melakukan misi, ia memakai mantel dan topi tinggi dia juga menutupi mukanya dengan topeng. Senjata utama dia adalah rapier pedang yang sangat lancip dan tipis, digunakan untuk menusuk lawan dengan serangan sangat cepat, diujung pedang itu, Parker memberi racun yang membuat musuhnya menjadi tidak punya daya berpikir agar mereka tidak bisa merencanakan hal-hal jahat lagi, racun itu bukan racun mematikan. Graham Bell juga membuatkan Parker sebuah mesin di tangan prostetiknya yang bisa membuat Parker mengayun dengan cepat antar gedung menggunakan tali yang sangat kuat. Setelah beberapa menit mengayun ke lokasi Chickenman dia telah sampai. Tempat itu adalah sekolah SMP yang sudah tidak terpakai. Seketika ia sampai, ia bertemu dengan Chickenman, dia sedang menanam bom seismiknya. Chickenman adalah sebuah figur dengan tubuh rata-rata sekitar 1. 7m dia mempunyai kaki dan kepala seperti ayam tetapi mempunyai tubuh seperti manusia, tangannya juga seperti tangan manusia. Dia memakai mantel kulit dan memakai penutup mata. Dia menggunakan senjata pistol. Asalnya Chickenman adalah eksperimen yang gagal, karena itu ia keluar dari laboratorium dan menjadi kriminal. Chickenman berkata kepada Parker “Mengapa kamu disini? Dan kamu siapa?!” Dengan nada marah. Parker menjawab “Aku Spider Graham, aku datang untuk mengalahkanmu agar kamu tidak menanam bom itu” Dengan nada pelan dan serius. Chickenman lalu menjawab “ Coba saja Spider Graham! Coba kalahkan aku!”. Setelah itu Chickenman menembak pistolnya tetapi Parker cepat melompat ke atasnya dan mengeluarkan pedangnya. Pertarungan telah dimulai, Chickenman lalu menembak kedua kalinya tetapi Parker juga menghindar tembakan itu, Parker mencoba menyerang Chickenman tetapi dia hanya merobek mantel Chickenman. Spider Graham dan Chickenman lalu bertarung dengan sengit, lalu setelah beberapa jam bertarung yang melelahkan, akhirnya Spider Graham menusukkan pedangnya ke tangan Chickenman. Efek racun itu mulai menyebar dan Chickenman telah terkalahkan. Spider Graham lalu mengikat Chickenman dan lari dari lokasi itu. Tak lama kemudian polisi datang dan memasukkan Chickenman ke penjara. Spider Graham lalu bekerja menjadi dokter, tetapi saat malam hari Spider Graham masih mengalahkan kejahatan-kejahatan di Manhattan.

-TAMAT-

 

 

 

 

Cermin Ajaib

Cermin Ajaib

Pagi itu, Aurel sedang bermalas – malasan untuk bangun dan bersiap ke sekolah karena semalam pekerjaan rumahnya baru ia selesaikan pukul 12 malam. Ia baru mampu membuka sebelah mata dan mengintip jam.

 Namun, seketika perhatian teralihkan oleh handphonenya yang bergetar. Lalu ia mengambilnya dan menemukan Sarah telah membalas pesan WhatsApp-nya. Saat itu pula Aurel tiba-tiba beranjak dari kamarnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan gembira dan semangat.

 Sarah adalah tambatan hati Aurel. Ia mengidolakan Sarah karena Sarah adalah anak yang ramah, sopan, pintar serta tidak sombong dan berprestasi di sekolah. Meski Aurel duduk di bangku kelas 9 SMP, Aurel sudah mulai belajar berdandan.

Namun, pagi itu ia tidak dapat menemukan cermin kecil yang biasa ia gunakan. Ia pun terus mencari hingga akhirnya bertanya kepada ibunya. “Ma…… Mama liat cermin Aurel tidak ya?” tanya Aurel. “Tidak Aurel…. kamu pakai cermin mama saja” balas ibunya. Aurel lantas beranjak ke kamar ibunya dan segera menghampiri meja rias. Saat menghampirinya, Aurel menemukan cermin kecil yang agak kusam dan tampak terlihat sudah berumur. “Nah, ini aja deh, bisa” gumamnya dalam hati.

 Namun, Ketika ia bercermin bukan wajahnya yang tampak. Aurel kaget dan membalikkan cermin itu ke atas meja. Jantungnya berdebar kencang. “Mungkin Cuma salah liat” gumam Aurel. Tak lama dengan sedikit keraguan, ia mengembalikan cermin itu lagi.

 Kali ini, ia benar – benar memfokuskan pandangannya pada cermin. Namun, ternyata sekali lagi ia melihat sosok lain yang berada di cermin itu. Seorang pria dengan wajah muram dengan alis tebal. Ya, Aurel mengenali sosok itu. Ia adalah teman sekolahnya, pria itu kebalikan dari Sarah. Aurel kurang menyukai sosok pria itu karena sangat pendiam dan tidak sopan. Ia adalah Reynard. “Aurel…. kenapa Aurel memakai cermin itu?” tanya ibunya. “Ma… ini cermin apa kenapa yang aku lihat di cermin ini bukan aku melainkan sosok Reynard?” tanya Aurel. “Ini adalah cermin pusaka keluarga kita, nenek kamu menyebutnya cermin jodoh” jawab ibu. “Berarti jodoh aku Reynard dong” jawab Aurel dengan mengeluh. “Ya gitu deh “ jawab ibunya sambil tertawa kecil. “Yahh aku sebenarnya tidak suka sama Reynard karena dia kan nakal” jawab Aurel sambil mengeluh. “ Namanya jodoh siapa yang tau “ jawab ibu sambil tertawa kecil… “Ya sudah lah terima saja” jawab Aurel.

 

Galaksi kecil

Galaksi kecil

Pada saat siang yang berbahagia bagi sebuah keluarga kecil yang melihat anak nya yang kecil akan memiliki keluarga kecil juga, di sisi lain seorang lelaki yang sudah siap tapi tidak dengan hati nya, didalam hati nya masih ada wanita lain, setelah selesai acara ales sangat lelah pada tengah malam dia berpikir untuk ke rumah rekan kerja nya yang juga wanita pujaan nya truk yang melintas kencang rem nya blong “tin tin tin” suara truk itu menandakan untuk minggir dari jalan tiba” Seorang lelaki itu berlari dan BRUKH…… di tahun 1990 kyra terbangun di sebuah ruang yang di sebut kamar, dia keluar dan menemukan sebuah keluarga kecil “ayo nak makan” Ucap seorang ibu” Yang ternyata mirip dengan ibu kyra “iya bu” Jawab kyra “ko ibu kan biasanya mama” Jawab ibu itu dengan bingung “oh iya ma” Kata Kyra yang bahkan lebih bingung. 

 

 Pada saat siang hari ibu Kyra meminta Kyra untuk memimpin sebuah perusahaan, di perusahaan dia melihat mantan pacarnya Alesandro “lu inget gw kan” Tanya Kyra secara tiba-tiba “Maaf kita baru bertemu” Jawab ales dengan bingung, “eum maaf saya sibuk saya permisi” “Tungu!” Teriak Kyra “ada apa? ” “Boleh kah saya meminta nomer mu jika ada waktu mungkin kita bisa berbincang-bincang” Jelas kyra “untuk apa? ” “Nanti kau akan tau” Setelah itu mereka bertukar nomor dan berencana untuk bertemu di sebuah kafe, Setelah itu kyra menceritakan semua tentang mereka dulu dan mereka menjadi lebih dekat awal nya lelaki itu tidak percaya “si gundul ga percaya”. 

 

 Beberapa bulan mereka semakin dekat di tambah projek perusahaan mereka menjadi sering bertemu bekerja bersama dan bahkan hampir seperti sepasang kekasih walaupun alesandro ternyata mempunyai kekasih juga, singkat cerita mereka ternyata mempunyai rasa satu sama lain, suatu hari saat tengah malam Kyra terbangun dan tak bisa tidur lagi entah perasaan nya hanya khwatir akan Alesandro seakan akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi kepada Alesandro, dan benar saja Alesandro kecelakaan ada sebuah truk yang menabrak nya. 

 

Kyra dengan cepat melaju ke rumah sakit untung saja rumah sakit itu tidak terlalu jauh “brak BRAK PYAKK” kyra berlari hingga menabrak beberapa suster dan pasien dia takut akan kehilangan Alesandro untuk ke dua kali nya. Dan ya ales pun tak bisa di selamat kan hancur sudah harapan Kyra semangat kyra “tidur yang nyenyak Galaksi ku” Dan setelah itu Kyra pergi Dan ternyata kyra menghilang, Dan di temukan di luar rumah sakin dengan darah nya yang bercucuran di mana mana ya di hari itu juga kyra bunuh diri. 

  -tamat-

  1. Note: lagi ga mut hepi ending maap
Gadis Bulan

Gadis Bulan

Suatu saat ada seorang gadis bernama Sari dari sepasang suami istri yang merupakan seorang petani yang miskin. Banyak warga dan juga orang melihatnya sebagai monster dan juga manusia buruk rupa. Hal ini karena memang ia memiliki penyakit kulit yang membuat kulit wajahnya menjadi berwarna hitam dan juga kusam, dan karena ini tidak ada yang mau dekat dekat dengannya.
Sari sudah mencoba memakai berbagai macam obat yang ia dapatkan dari dokter desa tempat Sari tinggal, tetapi penyakit kulitnya tidak kunjung membaik justru semakin parah.
Para penduduk desa sangat takut dengan Sari karena rupanya yang buruk dan juga karena takut tertular penyakit aneh sang gadis. Dan ini membuat para penduduk mencemooh dan juga mengucilkan Sari karena wajahnya yang sangat buruk.
Setiap malam sebelum Sari tidur ia selalu menyempatkan waktu untuk menonton drama yang diperankan aktor bernama Rey atau memandangi fotonya. Rey merupakan aktor yang parasnya rupawan dan juga ramah. Ia sering terbayang-bayang akan tingkah laku dan juga paras Rey dan itu membuatnya memiliki harapan untuk bisa menikahinya. Dan karena saking bahagiannya dan harapannya yang tinggi membuat Sari menceritakan Rey kepada sang ibu.
Namun sang ibu merasa kalau Sari memang tidak pantas untuk Rey. Dan sang ibu pun menasehati sang putri supaya melupakan Rey karena itu adalah hal yang mustahil untuk menjadi nyata. Sang ibu mencoba memberikan pengertian kepada Sari kalau sang ibu tidak mau adanya harapan yang membuat Sari semakin merasa tersakiti.
Ia memberi pengertian dengan sayang dan tulus kepada anaknya sembari mengusap kepala sang anak. Setelah itu Sari pun ikut menyadari dan beranggapan bahwa ia sangat tidak pantas berjejer dengan Rey dan pastinya Rey akan takut setelah melihat parasnya.
Pada malam selanjutnya, Sari termenung di kamarnya sembari menatap langit yang indah lewat jendela kamarnya. Di langit ia melihat cantiknya taburan kelap-kelip bintang dan juga sang rembulan yang cantik dan bersinar terang. Ia pun mulai memikirkan andai saja ia memiliki paras yang cantik layaknya sang rembulan.
Setelah itu ia pun teringat dengan Dewi Bulan yang menghuni Bulan. Memang konon katanya sang Dewi Bulan memiliki paras yang cantik dan juga anggun. Dengan kecantikan sang dewi itulah yang membuat bulan bisa bersinar dengan terang. Dan setiap orang tua pasti juga mengharapkan putrinya bisa secantik sang dewi. Selain paras sang dewi yang cantik, sang dewi juga merupakan dewi yang kasih sayangnya tinggi.
Katanya kerap kali sang dewi turun ke bumi untuk membantu manusia yang sedang kesusahan. Ia pun mulai berharap supaya ia bisa bertemu dengan sang dewi dan meminta dewi menyembuhkan penyakitnya dan kembali menjadi cantik.
Namun ia juga sadar bahwa itu hanyalah dongeng belaka, Ia pun merasa sedih dan mengubur harapannya dalam-dalam untuk bisa menjadi cantik. Sesungguhnya Sari adalah seorang gadis yang penyabar, lembut, baik hati, dan juga suka menolong.
Namun warga desa tidak mau pekerjaan mereka dibantu oleh Sari, mereka beralasan bahwa takut tertular penyakit aneh Sari. Suatu hari ketika hari sedang sore menjelang petang, Sari diminta sang ibu untuk menjenguk tetangganya yang sakit yang merupakan nenek yang sudah tua.
Ia pun sebagai putri yang baik menuruti sang ibu, dan memberikan makanan serta merawat nenek tua yang sakit. Hingga tak terasa hari sudah mulai malam dan tidak ada penerangan, gelap dan ia pun bingung ketika mau pulang. Secara tiba-tiba ada kumpulan kunang-kunang yang menghampiri Sari, kunang-kunang tersebut menjadi penerang dan menuntun jalan Sari.
Namun kunang-kunang bukan menuju ke arah rumahnya melainkan hutan. Ia pun bingung dan menanyai sang kunang-kunang mau dibawa kemana dirinya, “Kunang-kunang ini Sari mau dibawa kemana?” Dan sang kunang-kunang pun menjawab, “Kami adalah utusan sang Dewi Bulan, kami akan membawa Sari untuk menemui sang dewi dan menyembuhkan menyakit Sari”.
Hingga sampailah Sari di tepi sebuah danau, dan di situ kunang-kunang yang meneranginya mulai pergi satu persatu hingga hanya menyisakan kegelapan. Hingga muncullah cahaya terang turun dari langit layaknya malaikat.
Dan dengan bayangan bulan pada cahaya tersebut, muncul sesosok wanita cantik dan anggun yang mengenakan jubah putih bersih. Sang wanita cantik berkata, “Aku adalah Dewi Bulan yang sangat ingin kamu temui, Sari. Aku akan menyembuhkan penyakitmu karena kamu adalah gadis yang baik”. Sang dewi pun mengusap wajah Sari dan meminta Sari untuk membasuh mukanya dengan air sungai didekatnya.
Setelah itu Sari membasuh wajahnya, beberapa saat setelahnya ia kehilangan kesadaran. Setelah ia sadar ia terkejut karena ia malah berada di dalam kamarnya sendiri, ia pun langsung menuju ke cermin untuk memastikan wajahnya.
Alangkah terkejutnya ia bahwa ia tidak hanya mimpi karena wajahnya kembali cantik dan bersinar bak sinar rembulan. Seketika ketika sang ibu melihat juga terkejut dan merasa bahagia, tidak menyangka putrinya bisa berubah secantik itu.
Sekarang Sari sudah menjadi gadis yang paling rupawan di desanya, namun ia tetap menjadi gadis yang baik dan juga suka menolong. Hingga akhirnya terdengar sampai ke telinga Rey bahwa ada gadis desa yang baik dan cantik.
Dan itupun menarik perhatian Rey, Rey kemudian menemui Sari dan ia pun jatuh cinta. Akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah dan memiliki anak rupawan namun dengan hati yang baik.

𝐏𝐞𝐫𝐢 𝐃𝐢 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐭

𝐏𝐞𝐫𝐢 𝐃𝐢 𝐇𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐋𝐞𝐛𝐚𝐭

Di sebuah desa hiduplah sebuah anak perempuan yang sangat cantik. Angel Namanya. Ia sangat suka bermain di tepi hutan. Ayahnya selalu mengingatkannya agar tidak terlalu jauh masuk ke hutan . Penduduk desa itu percaya bahwa seseorang yang terlalu jauh masuk ke hutan, tak akan bisa keluar dari hutan tersebut. Bagian dalam hutan tersebut banyak pohon yang sangat lebat. Tak seorang pun dapat menemukan jalan pulang jika sudah tersesat. Angel selalu mengingat pesan ayahnya. Namun ia juga penasaran ingin mengetahui di dalam hutan yang dipenuhi pohon yang sangat lebat tersebut.

Ketika Angel bermain di hutan, Angel selalu membawa bekal yaitu jus alpukat, sepotong kue, buah jeruk dan buah apel. Angel sering mengunjungi tempat perbatasan di hutan tersebut. Angel duduk di bawah pohon dan menikmati bekalnya di bawah hutan tersebut. Lalu setelah Angel selesai menikmati bekalnya itu, Angel melangkahkan kakinya ke dalam daerah yang berisi pohon yang sangat banyak dan lebat tersebut.

Seperti biasa Angel duduk dan menikmati bekalnya itu. Tiba tiba Angel seperti melihat ada seseorang di balik pohon. Namun Angel tidak menemukan siapa siapa. ‘’Hei! Siapa yang ada di balik pohon itu! Teriak Angel penasaran.

Mendengar teriakan Angel, peri pun memberanikan diri untuk muncul di depan Angel. Tampak ada dua peri di hadapan Angel. Tubuh mereka hanya separuh badan Angel. Di punggung peri tersebut ada sayap. Telinga mereka berujung lancip. Dengan takut takut mereka menghampiri Angel. Peri peri itu bernama Flo dan Fla. Kedua peri itu kakak beradik.

Sejak saat itu Angel dan kawan barunya tersebut sering makan bekal Bersama sama. Kadang mereka saling bertukar bekal. Suatu hari Angel bertanya kepada kawan barunya.

‘’Flo,Fla. Mengapa kalian berada di daerah hutan yang berisi pohon yang sangat banyak dan lebat ini ? Dan mengapa kalian tidak pernah kembali dari hutan ini? Tanya Angel karena penasaran. Mendengar pertanyaan dari Angel peri peri pun memberitahu mengenai rahasia hutan yang berisi pohon yang sangat banyak dan lebat tersebut yang hanya diketahui oleh Flo dan Fla.

‘’Para peri tinggal di balik hutan yang berisi pohon yang sangat banyak dan lebat itu agar tak seorang pun dapat memasuki daerah kami tanpa sepengetahuan kami dan tanpa izin. Kami berdua adalah penjaga daerah yang mempunyai pohon yang sangat banyak dan lebat ini. Jika ada seseorang yang masuk ke daerah kami, kami segera membuatnya tersesat’’ kata Flo dan Fla.

Mendengar kata Flo dan Fla, Angel terkagum kagum ‘’Apakah aku bisa datang ke daerah kalian untuk sementara waktu?’’ tanya Angel sambil berharap. Lalu kedua peri itu berkata ‘’ Baiklah. Kami akan mengizinkannya’’ kata kedua peri tersebut.

Tak lama kemudian Angel pergi Bersama kedua peri tersebut. Daerah tersebut dipenuhi berbagai pohon penyesat. Berbagai jalan terlihat sama. ‘’ Kita harus berhati hati di daerah ini jika tidak, kamu bisa tersesat di sini ‘’ kata kedua peri tersebut. Dengan bimbingan Flo dan Fla, Angel bisa sampai ke daerah peri. Angel melihat ada rumah yang sangat lucu, bentuknya pun terlihat unik. Ada rumah yang berbentuk tas ada juga yang berbentuk jamur. Pakaian mereka juga unik , ada yang seperti pakaian untuk pesta. Semua tampak riang gembira di daerah peri tersebut.

(TAMAT)

 

 

Ara dan Negri di Belakang Lemari

Ara dan Negri di Belakang Lemari

Apakah kalian tau ada kota terpencil di negara yang besar ini?, hmm…. mungkin bagi sebagian orang di negeri ini tidak tahu nama dan dimana letak kota ini tetapi perusahaan ayahku tentu tahu kota ini, dan inilah mengapa aku bisa tahu dan aku bisa tinggal di tempat ini. Apakah kalian penasaran dengan kisahku, baiklah aku akan menceritakan ceritaku.

Di suatu kota besar hiduplah anak bersama keluarganya. Anak ini bernama Aurora, tetapi biasa anak ini dipanggil Ara. Disuatu siang saat Ara sedang bermain, ayah pulang dengan sangat tergesa-gesa. Sambil berteriak memanggil Ara katanya :“Ara cepat pulang ayah ada kabar gembira untukmu nak”. Ara yang mendengar namanya dipanggil segera pulang dan menghampiri ayahnya : “Ada apa ayah, kok ayah memangilku sambil teriak teriak sih?” kata Ara sambil sedikit bergumam, “apakah kalian tahu, kita akan pindah kota mulai besok” kata ayah kegirangan “apa pindah kota?, ayah yang benar saja kita masa pindah pindah kota memulu sih, Ara capek ayah, dan ayah tahu kan Ara sebentar lagi naik kelas 6 SD, tinggal 2 bulan lagi” kata Ara sambil menunjukan wajah muramnya. Ayah menjawab : “Maaf ya nak, perusahaan ayah meminta ayah untuk pindah ke kota lain, jadi ayah terima saja karena ayah berpikir Ara senang kalau kita pindah ke kota lain” kata ayah sambil merasa bersalah. Dengan rasa berat Ara pun terpaksa menerima ajakan ayahnya untuk pindah kota. 

 

Tibalah saat keluarga Ara pindah ke kota lain yaitu kota Yomi. Saat perjalanan ke kota tujuan wajah Ara murung sehingga ayah pun membujuk Ara “Ara kenapa kamu murung terus?, Ara tahu tidak rumah kita yang baru besar loh, bahkan kamar Ara juga lebih besar dari kamar Ara yang dari rumah kita yang lama, ayah yakin di rumah kita yang baru ini pasti lebih mengasyikkan” kata ayah dengan tersenyum. “yang benar ayah?, ayah nanti bohong lagi” kata Ara sambil mengejek ayahnya. Setelah mendengar perkataan ayahnya tadi perasaan Ara menjadi lebih senang. Sesampainya di rumah baru Ara yang memasuki rumah, rumah itu tidak seperti bayangan Ara, rumah itu lembab, gelap, dan tidak terlalu besar. Ara berharap jika keadaan itu tidak termasuk dengan kamarnya. Ara berharap kamar barunya tidak mengecewakan seperti keadaan rumah yang baru saja dia lihat. Tetapi ternyata harapan Ara telah sirna setelah ia melihat kamar barunya. Kamar barunya tidak terlalu besar dari kamarnya yang dulu dan banyak atap yang basah karena air hujan. Tetapi yang membuat Ara heran mengapa ada lemari yang sangat besar. 

 

Pada saat Ara ingin menata kamar ia ingin memindahkan lemari bersama ayahnya. Lemari itu terasa berat sekali dan terasa menempel dengan tanah. Ayah sudah mencoba menggeser berulang kali, bahkan ayah sudah mencoba dengan meminta bantuan orang lain, tetapi tetap saja tidak bisa. Ara menyuruh ayah untuk tidak melanjutkan memindahkan lemari “sudah ayah tidak usah dipindah lagi biar Ara saja yang mendesain ulang” kata Ara meyakinkan ayahnya “baiklah jika begitu Ara” kata ayah lega. Tetapi dibenak ara terpikir “hmm pasti ada sesuatu nih didalamnya. “Hahahaha kenapa Ara berpikir seperti itu?”. Kemudian ara melanjutkan menata kamarnya hingga terlihat rapi dan bersih. 

 

Setelah selesai menata kamar barunya, Ara merasa lapar, ia bergegas untuk menuju ke ruang makan untuk makan siang. Pada saat akan berjalan menuju ke ruang makan, ada salah satu laci dari sebuah meja di dekat ruang makan itu yang terbuka. Karena tergesa gesa Ara tidak sengaja menabrak pintu laci tersebut. Ara melihat ada yang aneh di dalam laci itu. Ada sebuah amplop berwarna coklat. Ara mengambil amplop itu lalu menyimpannya di kantong celananya. Setelah selesai makan Ara bergegas kembali lagi ke kamarnya. Setelah sampai di kamar ia duduk di sisi tempat tidurnya, kemudian ia membuka amplop coklat itu. Ternyata dalam amplop itu terdapat kertas yang berisi tulisan yang berupa teka teki. Ara berpikir keras untuk memecahkan teka teki tersebut. Teka teki itu berisi tulisan “Temukan negeri impianmu di tempat tidurmu”. Lama Ara berpikir dan mencoba mengartikan teka teki itu, dan tiba tiba ada sebuah cicak yang jatuh tepat di bawah kolong tempat tidur. Saat Ara menengok kea rah cicak itu, tak sengaja ia melihat sebuah kotak yang sudah tua. Ternyata setelah dibuka kotak itu berisi sebuah kunci. Ara bertanya dalam hatinya, “ini kunci untuk membuka apa?” Ia mencoba memasukan kunci itu ke lubang kunci di meja belajarnya tapi tidak cocok. Kemudian mencobanya lagi di pintu kamar mandi juga tidak cocok. Hanya ada satu benda lagi yang belum dicoba yaitu pintu lemari yang besar itu. Pelan pelan Ara memasukkan kunci itu pada lubang kunci lemari besar itu, dan ternyata cocok. Dengan sedikit kesulitan Ara membuka pintu lemari itu, pintu itu sudah seret karena pintu itu mungkin sudah lama tidak dibuka. Saat Ara membuka sedikit demi sedikit pintu lemari itu tiba tiba muncul cahaya yang sangat terang seterang cahaya matahari. Ara sangat heran karena ada seperti sebuah tempat yang sangat besar seperti lahan, Ara pun memasuki lemari dengan penasaran. 

Saat sudah Ara memasuki lemari itu, tiba tiba pintu lemari tertutup dengan sendirinya. Ada secarik kertas jatuh dari atas dan meluncur ke telapak tangan Ara. Ara pun mambaca kertas itu dan isi dari tulisan itu adalah “bantulah semua mahkluk di negeri ini dan buatlah negeri ini menjadi damai”. Guman Ara dalam hatinya : “hah apa??!!, huh yang benar saja, jika tahu akan seperti ini aku tidak akan masuk ke lamari ini. Huhuhuhu….. ayah Ara mau keluar dari sini” kata Ara sambil menangis dan menggerutu. Tiba tiba saat Ara berjalan ia bertemu dengan kurcaci. Kurcaci itu menyapanya : “Hai Ara, perkenalkan namaku Rachio” kata kurcaci itu kepada Ara. Ara terkejut dan seluruh badannya seperti membeku karena melihat ada kurcaci yang bisa berbicara. Karena sangking terkejutnya Ara pun sampai pingsan. 

Setelah bangun ia lebih terkejut lagi karena di sebelah ia berbaring ada putri yang sangat cantik dan beberapa kurcaci, lalu putri itu bertanya : “Ara kamu tidak apa apa?” kata putri itu dengan cemas. Ara pun berkata : “i-iya a-aku tidak apa apa” Ara menjawab dengan perasaan takut. Ara hendak berdiri dan ia ingin segera berlari dari tempat itu, tetapi putri itu melarang dan berkata kepada Ara : “Ara kamu jangan pergi dari sini. Ini adalah takdir yang membawamu ke tempat ini. Sudah tertulis akan ada manusia selain aku, yang akan menyelamatkan negeri ini dari kehancuran yang dibawa banyak penyihir dan monster dari negeri kegelapan” kata putri sambil menghentikan Ara. Ara pun terkejut dan berkata : “ Tunggu, negeri kegelapan, penyihir, monster dan siapa kalian ini, kenapa kalian bisa tahu namaku?” Ara masih merasa heran dan bingung. Putri itu mengajak Ara ke sebuah perpustakaan dan menunjukan sebuah buku yang tertulis “akan ada manusia selain putri Catie yang akan membuat negeri ini damai. Nama manusia itu adalah Ara” Ara terkejut dan berkata “hehe ini mimpi kan ayo Ara bangun ayo haha ini mimpi kan?” Ara masih tidak percaya. 

Lalu putri melanjutkan pembicaraannya “Ara ini bukan mimpi coba cubit pipimu dan kamu terasa sedang berdiri kan?” kata putri Catie kepada Ara. Lalu putri Catie memberikan jimat kata kepada Ara dan berkata “Ara jimat ini sudah ada sejak ibuku hidup dan itu sudah sangat lama. Ibuku juga yang membuat ramalan itu sebelum ia meninggal, jadi jagalah baik baik jimat ini. Jimat ini dapat membantu kamu mengalahkan semua penyihir dan para monster itu” kata putri Catie sambil memberikan jimat itu. Ara kebingungan kenapa bisa Ara yang diberikan jimat itu lalu bertanya “Putri Catie mengapa aku yang diberikan jimat ajaib ini?, aku tidak pantas menerima jimat ini” kata Ara tidak enak hati”. “Ara jimat ini memang dibuat untukmu, ibuku yang memberikannya kepadamu, dan jimat itu sangat pantas untukmu” kata putri Catie meyakinkan Ara. Ara pun menerima jimat pemberian putri Catie itu dan menyimpannya. 

Putri Catie mengajak Ara untuk berkeliling negeri ini karena Ara juga ingin cepat cepat menyelesaikan semua misinya dan kembali ke rumah Ara. Saat Ara sedang berjalan jalan tiba tiba jimat Ara bersinar, itu artinya akan ada penyihir dan monster. Putri Catie yang melihat hal itu menyuruh semua kurcaci dan elf masuk ke dalam rumah mereka : “para elf dan kurcaci masuklah ke dalam rumah kalian segera, penyihir dan monster akan segera datang!” kata putri Catie dengan lantang. Ara yang tidak tahu akan ada apa pun hanya diam termenung di tengah jalan. Melihat itu putri Catie pun menarik baju Ara dan segera dia dan putri Catie masuk ke dalam salah satu rumah kurcaci dan bersembunyi di dalam rumah itu. Dan benar saja ternyata ada satu penyihir dan asistennya yaitu monster yang sangat mengerikan. Monster itu bisa mencium bau manusia, putri Catie pun panik karena ia kawatir jika bau Ara tercium dan penyihir mengetahuinya. Melihat itu, putri Catie meminta parfum dari kurcaci agar bau Ara tidak tercium oleh monster. Ara menggunakan parfum itu dan berhasil, Ara tidak ketahuan. Sudah hampir 3 tiga hari Ara ada di situ dan pikir putri Catie untuk segera meminta bantuan Ara untuk mendamaikan negeri itu “Ara sudah hampir 3 hari kamu disini mungkin kamu ingin segera pulang ke rumahmu. Jadi sekarang saatnya kita sama sama mendamaikan negeri ini” kata putri Catie. Ara mengiyakan perkataan putri Catie dan merencanakan cara untuk mendamaikan kedua negeri itu. Muncullah ide dari Ara yaitu dengan cara menyatukan kerja semua kurcaci dan monter dengan cara itu kedua negeri itu akan damai. Untuk membuat negeri itu menjadi damai Putri Catie pun memberanikan diri untuk pergi ke hutan hitam dan menghampiri ratu penyihir untuk menyampaikan saran untuk membuat dua negeri itu menjadi damai.

Mendengar hal itu penyihir pun marah karena Putri Catie yang sangat lantang menyebutkan hal itu. Dengan itu mulailah terjadi peperangan. Para monster biasa langsung menghantam dan membakar banyak sekali rumah kurcaci. Kurcaci pun banyak yang berjatuhan dan meninggal. Melihat hal itu Putri Catie pun tidak terima dan ia pun mengajak ratu penyihir untuk berdamai. Bukannya ingin berdamai, ratu penyihir malah mengajak semua pasukan kurcaci untuk berperang dengan ajakan yang sangat tidak sopan. Lalu Putri Catie yang marah mengiyakan ajakan itu tanpa memberitahu kepada kurcaci dan juga kepada Ara. Akhirnya dengan berat hati Putri Catie mengatakan semuanya itu kepada para kurcaci. Mereka merasa takut untuk menghadapi semua monster-monster itu, tetapi mereka tidak akan menyerah karena ini demi kedamaian dua negeri itu, karena jika Putri Catie menang kerajaan itu akan damai selamanya tetapi jika putrinya dikalahkan, mereka semua akan dihabisi dan dijadikan budak oleh penyihir. 

Lalu mereka pun segera bersiap-siap membuat senjata dan juga menyiapkan diri mereka untuk berperang. Tibalah saat hari perang, mereka semua sangat bersemangat untuk melawan para monster itu. Kira kira jumlah mereka akan sama tetapi ternyata jumlah mereka sangat berbeda. Jumlah monster itu sangat banyak hampir dua kali dari para kurcaci. Tetapi para kurcaci tidak menyerah. Mereka berperang hingga banyak yang meninggal dan berjatuhan, tetapi mereka mengingat sesuatu saat mereka membaca buku di perpustakaan. Tiba tiba mereka melihat ada mantra yang bisa membuat jimat hidup dan bekerja. Ara terus mencoba untuk menghidupkan jimat itu selain untuk mengetahui keberadaan monster. Akhirnya Ara pun berhasil, ia mengumpulkan semua kekuatannya untuk mengalahkan semua monster dan akhirnya monster itu kalah. 

Semua kurcaci merasa senang dan bersyukur kepada Allah setelah apa yang mereka semua lakukan akhirnya mereka menang dan dua negeri itu damai. Setelah semua misi Ara selesai, ia akan meninggalkan negeri itu dengan berat hati. Ara sangat sangat sedih meninggalkan negeri itu dari awal Ara yang takut berada di negeri itu sekarang saat ingin meninggalkan negeri itu iya sangat sedih. Tetapi Ara juga merindukan keluarganya. Ia harus menerima keputusannya. Ketika itu tiba-tiba pintu lemari sudah terbuka dengan sendirinya dan cahaya terang muncul lagi. Ara pun terkejut karena ternyata dia sedang tidur dan berpikir semua itu mimpi, tetapi jimat itu masih ia pakai di lehernya. Ara masih belum paham, apakah itu mimpi atau kisah nyata.