Pagi itu, Aurel sedang bermalas – malasan untuk bangun dan bersiap ke sekolah karena semalam pekerjaan rumahnya baru ia selesaikan pukul 12 malam. Ia baru mampu membuka sebelah mata dan mengintip jam.

 Namun, seketika perhatian teralihkan oleh handphonenya yang bergetar. Lalu ia mengambilnya dan menemukan Sarah telah membalas pesan WhatsApp-nya. Saat itu pula Aurel tiba-tiba beranjak dari kamarnya dan bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan gembira dan semangat.

 Sarah adalah tambatan hati Aurel. Ia mengidolakan Sarah karena Sarah adalah anak yang ramah, sopan, pintar serta tidak sombong dan berprestasi di sekolah. Meski Aurel duduk di bangku kelas 9 SMP, Aurel sudah mulai belajar berdandan.

Namun, pagi itu ia tidak dapat menemukan cermin kecil yang biasa ia gunakan. Ia pun terus mencari hingga akhirnya bertanya kepada ibunya. “Ma…… Mama liat cermin Aurel tidak ya?” tanya Aurel. “Tidak Aurel…. kamu pakai cermin mama saja” balas ibunya. Aurel lantas beranjak ke kamar ibunya dan segera menghampiri meja rias. Saat menghampirinya, Aurel menemukan cermin kecil yang agak kusam dan tampak terlihat sudah berumur. “Nah, ini aja deh, bisa” gumamnya dalam hati.

 Namun, Ketika ia bercermin bukan wajahnya yang tampak. Aurel kaget dan membalikkan cermin itu ke atas meja. Jantungnya berdebar kencang. “Mungkin Cuma salah liat” gumam Aurel. Tak lama dengan sedikit keraguan, ia mengembalikan cermin itu lagi.

 Kali ini, ia benar – benar memfokuskan pandangannya pada cermin. Namun, ternyata sekali lagi ia melihat sosok lain yang berada di cermin itu. Seorang pria dengan wajah muram dengan alis tebal. Ya, Aurel mengenali sosok itu. Ia adalah teman sekolahnya, pria itu kebalikan dari Sarah. Aurel kurang menyukai sosok pria itu karena sangat pendiam dan tidak sopan. Ia adalah Reynard. “Aurel…. kenapa Aurel memakai cermin itu?” tanya ibunya. “Ma… ini cermin apa kenapa yang aku lihat di cermin ini bukan aku melainkan sosok Reynard?” tanya Aurel. “Ini adalah cermin pusaka keluarga kita, nenek kamu menyebutnya cermin jodoh” jawab ibu. “Berarti jodoh aku Reynard dong” jawab Aurel dengan mengeluh. “Ya gitu deh “ jawab ibunya sambil tertawa kecil. “Yahh aku sebenarnya tidak suka sama Reynard karena dia kan nakal” jawab Aurel sambil mengeluh. “ Namanya jodoh siapa yang tau “ jawab ibu sambil tertawa kecil… “Ya sudah lah terima saja” jawab Aurel.