SMP Maria Mediatrix mengadakan acara sosialisasi untuk peserta didik baru dan PraMPLS untuk siswa pada Sabtu, 15 Juli 2023. Acara sosialisasi diikuti oleh orang tua peserta didik baru, sedangkan kegiatan PraMPLS diikuti oleh siswa.

Sr. M. Susana OSF, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para orang tua kepada SMP Maria Mediatrix. Ia mengakui bahwa pendidikan yang baik membutuhkan kerja sama yang kuat antara sekolah dan orang tua. Ia berharap kerja sama ini akan terus terjalin demi kebaikan bersama dan kesuksesan putra-putri mereka di masa depan.

Simbolisasi Penyerahan Peserta Didik kepada SMP Maria Mediatrix

Selanjutnya, Bapak Vs. Ariyanto, S.Pd., M.M, menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan sekolah. Ia mengajak orang tua untuk terbuka memberikan kritik, saran, atau masukan melalui surat atau secara langsung. Ia menegaskan bahwa komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk mencapai kebaikan bersama dalam pendidikan.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan visi sekolah oleh perwakilan SMP Maria Mediatrix. Ibu M. Th. Rosari Niken P., S.S. Ia menjelaskan tentang peraturan umum SMP Maria Mediatrix dan mengenalkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum tersebut mencakup salah satunya peraturan penilaian yang meliputi asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Ia juga memaparkan kriteria kenaikan kelas dan jadwal belajar siswa.

Acara dilanjutkan oleh, Bapak J. Taufan Febriyanto, M.Pd., dengan agenda penyampaian sosialisasi tata tertib dan kesiswaan. Ia memperkenalkan profil peserta didik SMP Maria Mediatrix serta mengajak mereka untuk memiliki semangat berbela rasa dan budaya peduli lingkungan. Bapak Taufan juga menjelaskan mengenai seragam dan identitas sekolah, pelanggaran, dan konsekuensi yang berlaku di sekolah. Budaya hidup bersih dan sehat juga menjadi bagian penting dalam sosialisasi ini.

Penyampaian kegiatan ekstrakurikuler dilakukan oleh Ibu E. Estu Pramulatsih, S.Pd. Ia menjelaskan tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler, jenis kegiatan yang tersedia di SMP Maria Mediatrix, serta mekanisme penilaian dan presensi untuk kegiatan tersebut.

Dalam sesi tanya jawab yang dipimpin oleh Bapak Yoseph Mario Pradana, S.Pd., banyak pertanyaan yang diajukan oleh orang tua. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengenai ketersediaan kuota internet dan konsep hukuman bagi siswa. Pada intinya, meskipun sekolah menyediakan wifi, siswa tetap diharapkan memiliki kuota internet sendiri. Mengenai hukuman, dalam Kurikulum Merdeka, pendekatan yang lebih seimbang antara hukuman dan hadiah diterapkan agar sesuai dengan paradigma baru pendidikan.

Sebuah pertanyaan menarik muncul dari Bapak Andreas mengenai kegiatan misa, rekoleksi, dan pembelajaran di SMP Maria Mediatrix. Pertanyaan ini dijawab dengan menyebutkan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam jadwal sekolah, seperti rekoleksi yang dilaksanakan oleh kelas 7 pada akhir tahun ajaran dan kegiatan luar kelas berupa field trip.

Acara penyerahan peserta didik ini ditutup dengan perkenalan wali kelas dan pertemuan wali kelas dengan orang tua murid. Orang tua diberikan kesempatan untuk melanjutkan kegiatan di kelas masing-masing bersama dengan wali kelas.

SMP Maria Mediatrix menunjukkan komitmennya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dengan melibatkan orang tua dalam proses pendidikan. Diharapkan kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua akan memperkuat pendidikan karakter dan prestasi putra-putri mereka di SMP Maria Mediatrix.