Wah, Fieldtrip 3 Hari Bersama SMP MM! Gimana Ni?

Wah, Fieldtrip 3 Hari Bersama SMP MM! Gimana Ni?

Selamat pagi/siang/sore/malam semuanya, teman-teman matrix, bapak ibu guru dan karyawan sekalian. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semoga Tuhan Yesus Allah kita selalu melindungi kita semua. Pada hari ini, saya telah membuat laporan yang berisi tentang informasi dan proses selama kegiatan di luar sekolahan atau yang biasa disebut fieldtrip/studytour. Maka itu, mari disimak teman-teman, bapak ibu guru dan karyawan sekalian. 

 

Pasti kalian ingin tahu pembahasan artikel ini apa sebelum membaca kan? Jadi, artikel ini akan berisi dengan pengalaman dan pembelajaran saya selama fieldtrip/studytour atau kegiatan di luar sekolahan. Tapi apa sih tujuannya dilaksanakannya fieldtrip/studytour atau kegiatan luar sekolah? Tujuannya adalah, 

1. Meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap nilai-nilai sosial.

2. Meningkatkan wawasan terhadap dunia wirausaha, lingkungan sosial dan alam.

3. Memenuhi tugas dan menyusun laporan pembelajaran selama kegiatan di luar sekolah yang berada di lokasi berikut=

1. Dyriana/Bandeng Juwana (9 Januari 2023, mulai jam 08.00 hingga jam 12.00)

📍Jl. Pamularsih Raya No.70, Bongsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50148

2. SMK st. Fransiskus (10 Januari 2023, mulai jam 08.00 hingga 12.00)

📍Jl. Wolter Monginsidi No. 22, Pedurungan Tengah, Kec. Gemuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50117

3. PRPP (Maerokoco) (11 Januari 2023, mulai jam 08.00 hingga 11.14 {14.00 dijemput di sekolahan})

📍Jl. Anjasmoro Raya, Tawangsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50144

 

Sebelum itu, saya perkenalkan diri saya dulu. Karena jika tak kenal maka tak sayang. Perkenalan diri saya Jessyca dari kelas 7F absen 12. Untuk awal-awal, pada tanggal 9-10 Januari 2023 angkatan kelas 7 dipecahkan menjadi 2 kelompok. Untuk peserta didik 7A hingga 7D (1-15), mereka pergi ke SMK st. Fransiskus. Sedangkan peserta didik 7D (15-28) hingga 7G pergi ke Dyriana/Bandeng Juwana, dan begitu sebaliknya pada hari kedua (10 Januari 2023). Karena saya merupakan peserta didik dari kelas 7F. Maka pada hari pertama saya (9 Januari 2023), saya pergi ke Dyriana/Bandeng Juwana yang berada di Jl. Pamularsih Raya No.70. 

 

Kalian pasti ingin tahu, apa sih yang kita lakukan di sana? Emangnya ada yang bisa dilakukan di sana selain belanja? Ada donk, tidak ada kata tidak mungkin. Jadi, selama kita di sana, kita diberitahu alat bahan serta dengan cara-cara pembuatan klepon dan bandeng presto dengan cara masak mereka sendiri. Pertama-tama, sebelum kita berangkat ke lokasi fieldtrip/studytour, kita jelas perlu membawa beberapa hal yang penting, antara lain (untuk tgl. 9 Januari 2023)=

    – Name tag

    – Celemek

    – Alat tulis

    – Buku catatan

    – Botol Minum

    – Bekal

Dengan dresscode, Seragam putih biru hari Senin (untuk tgl. 9 Januari 2023).

 

Setelah sampai di lokasi fieldtrip/studytour, kita semua berkumpul di sebuah ruangan dan duduk bersama kelompok masing-masing. Anggota kelompok saya adalah (kelompok 24)=

🔍. Evelyne Mirra Audriana/10

🔍. Frederica Charissa Ferdinda/11 {wakil ketua}

🔍. Gabriella Jessyca Clarissa Sutanto/12

🔍. Janessa Tamara/14 {ketua}

🔍. Jeanette Nathania Siswanto/15

🔍. Jessica Manuella Gendis Br. Tampubolon/16

🔍. Kezia Raissa Santoso/18

🔍. Livia Auralee Handoko/20

 

Setelah kita duduk bersama (melingkar), kita mendengarkan perintah-perintah dan cara-cara yang perlu kita ketahui untuk membuat klepon. Tetapi, sebelum itu MC kita di Dyriana/Bandeng Juwana mengajak kita untuk menari “Chicken dance”, Cukup lucu untuk mengawali fieldtrip/studytour ya, teman-teman. Jadi, beberapa narasumber membantu untuk menjelaskan pada kita alat bahan dan cara membuat klepon, narasumber yang mendampingi kita tersebut bernama=

-Kak Wawan [MC]

-Kak Vanessa

-Bu Isti

-Bu Eva

-Bu Yuni

-Mbak Sutipah

Dengan guru pendamping kita dari sekolah SMP Maria Mediatrix=

-Ms Niken

-Pak Yus

-Pak Damar

-Bu Astuti

-Pak Yo

Selanjutnya, Bahan dan alat yang kita perlukan untuk membuat Klepon adalah, (Sesuai penjelasan narasumber)= 

    – Tepung ketan

    – Tepung Tapioka

    – Parutan kelapa

    – Pewarna makanan (sesuai selera)

    – Gula Jawa

    – Air

    – Panci

    – Piring 

    – Tusuk gigi/sendok

 

Setelah narasumber memberi tahu bahan dan alat yang kita perlukan untuk membuat klepon, narasumber memanggil beberapa perwakilan kelompok untuk melihat sekilas bahan yang diperlukan. Setelah itu, kita mulai membuat klepon. 

📌. Proses membuat klepon= (Jangan lupa siapkan alat dan bahan dulu ya teman-teman, kalau tidak nanti langsung gagal.)

 

1. Pertama, kita bikin dulu adonannya dengan tepung tapioka, tepung ketan yang dicampur air dan diberi pewarna makanan sesuai selera/keinginan masing-masing.

2. Ambil adonan setelah adonan diaduk rata menjadi tekstur yang kenyal dan sedikit lengket/mudah menempel.

3. Setelah itu, adonan dibuat menjadi bentuk bulat dan silahkan ditekan membentuk lingkaran 2D.

4. Silahkan taruh gula jawa di tengah adonan yang sudah ditekan sebelumnya.

5. Setelah ditaruhnya gula jawa di tengah adonan sebelumnya, silahkan membuat adonan menjadi bentuk bulat lagi. Maka itu gula jawa akan tetap di tengah, tetapi jangan sampai tumpah atau keluar dari adonannya.

6. Setelah adonan berisi gula jawa dan telah dibentuk bulat-bulat, silahkan dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus selama 30 menit.

7. Setelah 30 menit, adonan klepon akan mulai mengambang di atas air. Jika sudah mengambang, silahkan dikeluarkan dan diletakkan di piring.

8. Setelah itu, taburkan parutan kelapa pada klepon yang sudah jadi.

9. Klepon kalian sudah dapat disajikan, silahkan dinikmati!

 

Selanjutnya, kita juga dijelaskan bagaimana cara ngepresto bandeng. Tetapi, sebelumnya kita diberikan sebuah yel-yel oleh MC kita yakni “Kak Wawan”. Narasumber lanjut menjelaskan bagaimana cara ngepresto bandeng, dan beberapa perwakilan dipersilahkan maju ke depan untuk menyaksikannya. Alat dan bahan yang diberitahu oleh Narasumber adalah, =

    – Garam

    – Bawang putih

    – Kunyit

    – Jahe

    – Autoclave

    – Lengser

 

Maka itu mari kita lanjut dengan penjelasan proses ngepresto bandeng khas pusat oleh-oleh ini (Dyriana/Bandeng Juwana) Bersama-sama! 

📌. Proses ngepresto bandeng=(Jangan lupa siapkan alat dan bahan dulu ya teman-teman, kalau tidak nanti langsung gagal.)

 

1. Pertama-tama, kita perlu mengolah bumbu dulu dengan menghaluskan bawang putih dan garam dengan cara dicampur, kunyit sebagai pewarna dan agar tidak amis seperti jahe.

2. Gunakan autoclave dan diisi dengan air, jangan lupa masukan potongan jahe nya ya teman-teman.

3. Buat yang kalian belum tahu, alat autoclave Dyriana/Bandeng Juwana ini di modifikasi sendiri lho! Ternyata, autoclave yang digunakan untuk ngepresto bandeng ini awalnya untuk penggunaan medis, tetapi dimodifikasi agar aman untuk dipakai sebagai sarana memasak.

4. Masukan lengser ke dalam autoclave.

5. Bandengnya jangan dilupa dibelah jadi dua dulu ya teman-teman!

6. Silahkan presto bandengnya selama 2,5 jam hingga 3 jam.

7. Bandeng yang sudah terpotong menjadi dua dan sudah dipresto tersebut sekarang bisa dioles dengan bawang putih dan garam yang sebelumnya telah dihaluskan dan juga dioleh dengan tepung kunyit agar lebih terasa lagi rasanya.

8. Bandeng presto kalian sudah dapat disajikan deh!

 

Nah, setelah narasumber memberi contoh cara ngepresto bandeng, kita diberi sample bandengnya lho! Rasanya enak banget, apa lagi dimakan sama nasi.

 

Karena saya sudah cerita tentang fieldtrip sebelumnya, mari saya cerita sedikit saja. Jadi, saya sebelumnya belum pernah ke Dyriana/Bandeng Juwana lho, makanya saya merasa tertarik waktu ke Dyriana/Bandeng Juwana, soalnya belum tahu gimana tempatnya mau pun isinya. Tapi sih, kalau saran ada lah ya. Saran saya, lain kali kalau ada rombongan fieldtrip lagi, semoga sudah disiapkan LCD dan ppt untuk ditampilkan, terkadang murid tidak dapat mendengar dengan jelas dengan apa yang diucapkan oleh narasumber, tetapi pengalaman di Dyriana/Bandeng Juwana ini sudah cukup menyenangkan, sudah ga sabar deh untuk hari ke dua (10 Januari 2023 di SMK st. Fransiskus). 

 

Total murid hari ini di lokasi Dyriana/Bandeng Juwana=

📌. 101 peserta didik dari kelas 7D (15-28) hingga 7G

Total guru pendamping + pemandu=

📌. 11 (5 guru pendamping + 6 pemandu dari Dyriana/Bandeng Juwana)

 

Sekarang, kita ke hari ke-2 yuk teman-teman !

Nah, pada hari ke-2 ini (10 Januari 2023), kita bermain di SMK st. Fransiskus. Sebelum mengawali fieldtrip/studytour, kita didudukan per kelompok yaitu kelompok Fransiskus 3 (laki-laki), kelompok Fransiskus 4 (laki-laki), kelompok Magdalena Daemen 3 (perempuan), kelompok Magdalena Daemen 4 (perempuan). Sedangkan saya masuk Magdalena Daemen 4, maka saya duduk di bagian tengah sebelah kanan (Kalau kalian nanya, kelompok Fransiskus 1-2 mana? Kelompok Magdalena 1-2 mana? Mereka jadwalnya beda ya teman-teman, mereka jadwalnya pergi ke Dyriana/Bandeng Juwana pada tgl. 10 Januari 2023, sedangkan mereka sudah ke SMK st. Fransiskus sehari sebelumnya, tetapi nanti tgl 11 Januari 2023 kita akan berangkat dan melakukan aktivitas bersama.). Kita mengawali fieldtrip/studytour ini dengan iringan lagu yang dibawa oleh kakak-kakak kelas atas dari SMK st. Fransiskus. Setelah iringan lagu tersebut selesai, kita doa pagi terlebih dahulu yang dipimpin oleh Bu Yohanna. Setelah kita selesai berdoa, kita disambut hangat oleh Bu Stefani. Bu Stefani juga memberi tahu kita berbagai hal tentang SMK dsb, bagi yang belum tahu perbedaannya=

 

📌. SMK memiliki singkatan dari “Sekolah menengah kejuruan”. Sedangkan SMA memiliki singkatan ” Sekolah menengah atas”.

📌. SMK lebih menuju untuk peserta didik yang ingin langsung kerja atau ingin mengembangkan bakat/talenta seninya agar dapat dijadikan modal hidupnya bagi mereka dan keluarganya. Sedangkan SMA lebih menunju kepada murid yang ingin melanjutkan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi.

📌. SMK lebih menuju ke presentasi seperti layaknya orang yang sudah kerja, jadi 70% nya presentasi dan 30% nya essay dan ilmu pengetahuan. Tahu kah kalian kalau? Jika kalian memilih untuk melanjutkan jenjang pendidikan di SMK, Maka kalian bisa saja seharian di sekolahan hanya presentasi dan tidak belajar lho! Beda dengan SMA yang 70% nya essay dan ilmu pengetahuan dan 30% nya presentasi. Karena SMA lebih menuju untuk ilmu pengetahuan dibandingkan yang lain.

Nah, sekarang kalian sudah tahu kan bedanya SMK dan SMA. 

 

Tetapi, kita juga disambut hangat oleh kakak-kakak kelas atas kita dari SMK st. Fransiskus. Mereka menyamput kita dengan sebuah dance yang berisi dengan 4 anggota. Semua baju mereka menarik perhatian, dan kakak kelasnya cantik semua. Selanjutnya, kita dipisah kegiatannya per kelompok, seperti ini=

📌. Kelompok Fransiskus 3=

– Jam pertama (08.00-10.00)= Nyablon

– Jam kedua (10.00-12.00)= Kerajinan kayu

📌. Kelompok Fransiskus 4=

– Jam pertama (08.00-10.00)= Kerajinan kayu

– Jam kedua (10.00-12.00)= Nyablon

📌. Kelompok Magdalena Daemen 3=

– Jam pertama (08.00-10.00)= Membatik

– Jam kedua (10.00-12.00)= Membuat tata busana

📌. Kelompok Magdalena Daemen 4=

– Jam pertama (08.00-10.00)= Membuat tata busana

– Jam kedua (10.00-12.00)= Membatik

 

Jadi, perempuan dan laki-laki emang beda ya teman-teman. Karena jamnya tidak cukup, maka dipisah aktivitasnya. Saat jam pertama, kelompok Magdalena Daemen 4 membuat tata busana. Tetapi, sebelum saya jelaskan lebih lanjut, kenalan sama pemandu kita dulu yuk! Pemandu kita di SMK st. Fransiskus adalah=

 

(Pemandu Tata Busana)=

📌. Bu Agnes

📌. Kak Diah

📌. Kak Amanda

📌. Kak Kanaya

 

(Pemandu membatik)=

📌. Pak Rubertus

📌. Kak Olivia

📌. Kak Jeanny

📌. Kak Mayrose

📌. Kak Eva

📌. Kak Jessica

 

Nah, sekarang kita semua sudah kenal dengan kakak-kakak atasan kita dan para guru yang memandu kita selama fieldtrip. Karena itu, mari kita mulai penjelasan dan juga alat dan bahan untuk membuat tata busana. Alat dan bahan membuat tata busana adalah,=

📌. Dakron

📌. Benang

📌. Jarum jahit

📌. Gunting

📌. Gantungan kunci

📌. Lem tembak

📌. Jepit rambut

📌. Hiasan kecil sesuka hati

📌. Kain berbentuk sama 2 lapis (bebas)

 

Sekarang kita sudah tahu alat dan bahan yang telah di sampaikan oleh pemandu kita, kita langsung ke penjelasan cara membuat tata busana saja ya, teman-teman. Penjelasan cara membuat tata busana=

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Masukkan benang ke dalam lubang kecil yang berada di bagian atas jarum jahit.

3. Ikat ujung benang, satu sisi saja yang diikat.

4. Mulai menjahit dari bawah kain yang berbentuk sama 2 lapis.

5. Saat benang yang teriikat sebelumnya sampai diujung kain, silahkan masukkan jarum jahit dari atas (secara terus menerus)

6. Menjahitnya dengan teknik U ya teman-teman, jadi saat menjahit jarum ditarik diantara tengah benang agar terbentuk U.

7. Lanjut menjahit dengan teknik U sampai tersisa lubang kecil diantara 2 lapis kain.

8. Masukkan dakron ke dalam antara 2 lapis kain tersebut.

9. Mulai menjahit dengan teknik U lagi untuk menutup lubang sebelumnya.

10. Jika sudah jadi, silahkan hasil jahitan tersebut dibawa ke pemandu agar dijahitkan gantungan kunci/dilem jepit rambut.

11. Setelah itu, silahkan pilih hiasan yang diinginkan yang dapat berupa, inisial nama, manik-manik, daun kertas, mata dan bibir, atau pun sebagainya.

12. Silahkan dilem hiasan pilihan tersebut dengan menggunakan lem tembak.

13. Sekarang jepit rambut/gantungan kunci kalian sudah jadi deh!

 

Nah, setelah kita selesai membuat tata busana, kelompok lain juga sudah menyelesaikan aktivitas mereka, dsb. Kita pada jam 10.00 dihentikan dulu karena ada istirahat, maka itu kita dibagikan es teh dan ayam 1 box per murid. Kita juga diperbolehkan jalan-jalan di sekeliling sekolahan. Maka saya dan teman saya pergi ke kantin untuk membeli sosis digulung telur deh. 

 

Akhirnya jam istirahat pun selesai, kita semua mulai mengemas tas dan barang-barang yang kita bawa sebelumnya untuk mmelanjutkan aktivitas kita ke aktivitas yang kedua teman-teman. Nah, sesuai jam kita, kita pada jam kedua ada membatik nih. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kita dijelaskan dan diberi tahu alat dan bahan oleh pak Rubertus dan dibantu oleh kakak-kakak kelas atas yang juga membantu untuk memandu kita. Jadi, ini deh alat dan bahan yang disebutkan oleh pak Rubertus. Alat dan bahan untuk membatik=

📌. Kuas

📌. Cat air

📌. Malam

📌. Canting

📌. Kompor portable + wajannya untuk membatik

📌. Canva yang sudah tercetak gambaran yang diinginkan untuk membatik

 

Setelah diberi tahu alat dan bahannya, kita pasti dijelaskan cara membatiknya ya teman-teman, Maka kita langsung jelaskan saja cara membatiknya. Caranya membatik adalah,=

 

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dulu.

2. Siapkan wajan dan nyalakan kompor portable yang digunakan khusus untuk membatik.

3. Taruh malam yang keras di dalam wajan yang sudah mulai panas.

4. Tunggu malam meleleh. Caranya tahu jika sudah dapat dipakai, dapat dilihat saat malam sudah menjadi cairan dan mulai mengeluarkan asap.

5. Sembari menunggu malamnya untuk meleleh, silahkan siapkan canva yang sudah tercetak tipis dengan gambaran yang ingin dibatik.

6. Saat malam sudah siap dipakai, silahkan ambil canting dan aduk-aduk malam terlebih dahulu untuk memastikan jika sudah siap atau belum.

7. Jika sudah memastikan malamnya sudah siap untuk digunakan atau tidak, silahkan diciduk/digayung malamnya agar masuk ke dalam canting. Tetapi jangan banyak-banyak menciduk/menggayung malamnya.

8. Setelah menciduk/menggayung malam kedalam canting, silahkan sapukan ujung canting di piring wajan sampai malam tidak menetes keluar. (Hati-hati ya teman-teman, biar tidak meneteskan malam ke diri sendiri maupun ke teman)

9. Mulai menebalkan gambaran yang terlihat sedikit pudar dengan canting. Ingat ya teman-teman, jari kelingking di keluarkan (alias tidak memegang canting agar lebih mudah untuk mengarahkan canting), dan jangan lupa arah canting adalah bawah ke atas dan kiri ke kanan agar malam dapat keluar dari canting.

10. Jika malam tidak keluar dari canting dan canting sudah dimiringkan ke atas, maka malam sudah habis. Jadi diisi ulang ya teman-teman.

11. Silahkan lanjutkan menebalkan gambaran yang sedikit pudar di canva hingga selesai.

12. Jika sudah selesai, silahkan ambil kuas dan cat air, dan mulai mewarnai gambaran yang sudah kalian batik dengan keinginan masing-masing/sesuai selera masing-masing.

13. Jika sudah selesai, silahkan dikeringkan.

14. Kalau sudah kering, sudah jadi deh hasil membatik kalian.

 

Sekarang kita sudah tahu kan caranya membuat tata busana dan caranya membatik, teman-teman. 

 

Tapi, kalian tahu tidak? Kalau saya juga tidak pernah pergi ke SMK st. Fransiskus. Karena jaraknya dari rumah saja jauh banget, jadi saya tidak pernah main-main ke sana. Jadi saat fieldtrip, rasanya seperti cuci mata karena belum pernah ke SMK st. Fransiskus ya, teman-teman. Kapan-kapan dateng ke SMK st. Fransiskus yaa, siapa tahu seru juga untuk kalian. 

 

Teman-teman, aslinya apa sih tujuan dari ini? Ya, kita melakukan aktivitas seperti ini untuk lebih mengenal dengan dunia seni, budaya dan dunia wirausaha. Banyak banget hal yang tidak kita ketahui, maka melakukan aktivitas seperti ini dapat menambah ilmu pengetahuan murid, teman-teman. Untuk kritik saran, sepertinya tidak ada. Sudah bagus, dan menyenangkan. Semuanya berjalan dengan mulus dan tidak ada sela yang membosankan saat di SMK st. Fransiskus. Rekomen banget sih kalau mau fieldtrip, karena seru semua aktivitas nya. Nah, untuk sekarang sudah cukup untuk hari ke-2 ya teman-teman! 

 

Total murid hari ini di SMK st. Fransiskus=

📌. 101 peserta didik (7D absen 15-28) hingga 7G.

Total guru pendamping + pemandu di SMK st. Fransiskus=

📌. 17 (5 guru pendamping + 12 pemandu dari SMK st Fransiskus)

 

Sekarang, kita langsung saja ke hari ketiga (11 Januari 2023) ya teman-teman! Sebelum kita mulai, kita lihat dulu apa saja yang perlu kita bawa dan ketentuannya ya teman-teman, karena hari ini (11 Januari 2023) kita pergi ke PRPP Maerokoco, teman-teman! Yang perlu kita ketahui (yang perlu kita bawa, dsb) adalah,=

 

1. Lokasi fieldtrip= PRPP (Maerokoco)

2. Mulai dan berakhir jam= 08.00 – 14.00

3. Dresscode= Kaos ekstra Matrix dan celana Pramuka.

4. Transportasi= Bus yang disediakan oleh sekolahan.

5. Kelompok= kelompok Pramuka (Kelompok saya kelompok bunga matahari putri teman-teman.)

📌. Apa saja yg disiapkan dan dibawa=

     • Name tag.

     • Jas hujan/Payung.

     • Buku dan alat tulis.

     • Bekal minum dan makan

     • Baju ganti (jaga-jaga jika saat bermain air).

     • Sandal.

📌. Untuk membuat roket air= (murid membawa sesuai dengan ketentuan kelompoknya masing-masing)

– Botol cocacola 1500ml x 2.

– Plastisin 150gr (3x3x5cm).

– Isolasi/lakban bening lebar 2cm.

– Cutter besar.

– Gunting.

– Penggaris.

– Double tape 1 rol.

6. Tambahan jika ada/perlu : Obat pribadi jika ada yang memerlukannya.

 

Nah, sekarang sudah pada tahu kan informasinya teman-teman. Walau diinformasikan jam 08.00, kita tetap masuk seperti biasa yaitu 06.50, dan berangkat pada jam 07.30. Pasti kalian menanyakan, kenapa masuk jam 06.50 tetapi berangkatnya jam 07.30? Nah gini teman-teman, kita jam 06.50 harus sudah sampai sekolahan (SMP Marsudirini Maria Mediatrix jl. MT Haryono). Jadi, saat jam 07.30 kita dapat berangkat ke PRPP Maerokoco bersama dengan satu kelas menaiki transportasi bus yang sudah disiapkan oleh sekolahan. 

 

Setelah sampai di PRPP Maerokoco pada jam 08.00 tepat, kita perlu menunggu sebentar karena guru sedang membeli tiket masuk. 

 

Saat menunggu, kita berbaris dulu ya teman-teman. Setelah guru pendamping kita membeli tiket, kita langsung jalan deh ke sana. Buat kalian yang tidak tahu, di Maerokoco panas banget ya teman-teman. 

 

Setelah kita sampai, kita foto dulu di depan Maerokoco. Kita fotonya per kelas ya teman-teman, bukan satu angkatan langsung foto bersama ya. 

 

Nah, habis foto-foto, kita langsung masuk ke dalam dan dipasang gelang (tiket) oleh kakak-kakak pemandu kita. Dari pada basa basi, kita langsung kenalkan saja kakak-kakak pemandu kita! Kakak pemandu kita adalah, =

 📌. Kak Nico

📌. Kak Clara

📌. Kak Fira

📌. Kak Elsa

📌. Kak Asti

📌. Kak Imron

📌. Kak Vincent

📌. Kak Ava

📌. Kak Yudi

📌. Kak Arga

Sekarang sudah kenal kan sama kakak-kakak pemandu kami. Kita langsung saja ke saat fieldtrip/studytour nya sudah dimulai! 

 

Waktu kita masuk di Maerokoco, kita dipandu untuk pergi ke aula untuk doa pembukaan, informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan juga sciences show yang dipandu oleh Kak Nico. 

 

Nah, apa saja sih yang dilihat saat sciences show? Kita langsung saja lihat ya teman-teman! 

📌. Yang pertama, kita dilihatkan sebuah gelas ukur yang berisi air. Tetapi, ada juga 2 telur di sebelah gelas ukur tersebut. Kak Nico pun mencontohkan kepada kita cara membedakan telur yang sudah matang dengan telur yang masih mentah. Caranya adalah dengan cara diputar, jika telur tersebut masih mentah, maka telur akan berputar perlahan-lahan atau pun berhenti. Jika telur tersebut telur yang sudah matang (telur rebus), maka telur akan berputar dengan cepat, karena bagian dalamnya sudah menjadi bentuk yang padat. 

📌. Sekarang kita sudah tahu kan mana telur yang mentah, maka telur yang mentah pun di masukkan ke dalam gelas ukur yang sudah berisi dengan air. Diawal, telur perlahan jatuh ke dasar air. Tetapi, saat ditambahkan garam, telur pun mulai mengambang. Pasti bingung, kok bisa ya telur mengambang di atas air? Jadi, yang menyebabkan telur mengambang di atas air adalah massa dan banyaknya kadar garam. Jika kadar garam di dalam air banyak, maka massa yang lebih ringan/rendah akan mengambang di atasnya. 

📌. Selanjutnya kita ada percobaan “Cartesian diver” yang di awal ditemukan oleh seorang penyelam yang ingin melakukan penelitian. Penelitiannya adalah, jika sebuah botol/tabung diisi dengan udara dan air. Tetapi, apa sih yang mengejutkan dari itu? Kan hanya botol berisi udara dan air. Oh jelas ada donk yang mengejutkan! Yang mengejutkan adalah, Jika kita menekan botol tersebut dengan pipet di dalam, maka air tambahan memasuki tipet, sehingga meningkatkan densitas rata-rata sistem tabung>air>udara, menghasilkan daya apung negatif dan tipet akan tenggelam ke dasar botol. 

📌. Selain adanya “Cartesian diver”, kita juga melakukan percobaan dengan cuka dan dosa. Jadi, untuk melakukan percobaan ini, kita memerlukan botol air, cuka, soda kue, dan balon. Nah, caranya adalah dengan mencampurkan cuka dan air yang berada di dalam botol, dan memasukkan soda kue ke dalam balon. Setelah balon diisi dengan soda kue, silahkan balon di balik dan di pasang ke ujung botol. Saat soda kue berjatuhan ke dalam campuran cuka dan air, maka terlihat bahwa balon mulai berisi dengan gas, karena disebabkan dari campuran soda kue dan cuka yang menghasilkan gas karbon dioksida. 

📌. Uji coba terakhir kita adalah botol dengan isi coca cola yang di dapur dengan mentos. Pasti kalian sudah pernah dengar atau melihat di media sosial kan, Teman-teman? Iya sama, saya juga pernah melihat uji coba tersebut, hanya saja saya tidak pernah mencobanya. Jadi, siapkan botol coca cola beserta dengan coca cola nya! Jangan hanya botolnya. Setelah itu, siapkan tutup botol coca cola yang sudah dilubangi. Jika sudah menyiapkan tutup coca cola yang berlubang, silahkan ikat beberapa mentos kepada benang tali dan masukan kepada lubang tutup botol coca cola tersebut. Jika sudah, silahkan pegang ujung benangnya agar benang yang terikat dengan benang tidak jatuh ke dalam coca cola. Selanjutnya, silahkan benang dilepaskan agar mentos dapat terjatuh. Terus, apa sih yang terjadi? Yang terjadi adalah, coca cola akan mulai keluar dari lubang tersebut seperti air mancur. Tapi mengapa sih coca cola bereaksi seperti ini kepada mentos? Reaksi tersebut diakibatkan oleh soda yang memiliki gelembung gas karbon dioksida, maka jika dicampur dengan mentos, soda akan mengalami nuklueasi gas karbon dioksida. 

 

Setelah kita melihat percobaan sciences tersebut, setiap kelas memiliki aktivitas masing-masing. Untuk kelas saya (7F) bersama dengan kelas 7E dan 7G, aktivitas pertamanya adalah membuat roket air. Jadi, kita dijelaskan alat dan caranya untuk membuat roket air. Ini alatnya untuk membuat roket air,=

 

– Botol cocacola 1500ml x 2.

– Plastisin 150gr (3x3x5cm).

– Isolasi/lakban bening lebar 2cm.

– Cutter besar.

– Gunting.

– Penggaris.

– Double tape 1 rol.

 

Ternyata banyak juga ya alatnya, teman-teman. Kita langsung saja ke proses pembuatannya, tanpa basa-basi ya teman-teman! Prosesnya untuk membuat roket air adalah, =

 

1. Siapkan 2 botol coca cola 1500ml × 2.

2. Jika sudah disiapkan, silahkan belah botol menjadi dua, satu botol saja ya teman-teman, yang satunya tidak perlu dibelah. 

3. Gunakan bagian atas botol (bagian yang ada tutup botolnya) yang sudah dibelah, yang bagian bawah tidak perlu digunakan.

4. Masukkan plastisin ke dalam botol yang hanya ada bagian atasnya (bagian yang ada tutup botolnya), jangan terlalu banyak ya teman-teman. 

5. Siapkan intrabox dan dibelah menjadi 2 dengan bentuk/sudut diagonal. 

6. Jika kalian melihat bagian dalam Intrabox (setelah dibelah), pasti kalian akan lihat ada beberapa baris yang menyerupai kotak kan? Nah, itu dipotong tiga barisnya. 

7. Setelah dipotong, silahkan ditekuk kedua sisinya (yang bekas dipotong) dan pasanglah selotip bolak balik kebagian bawah intrabox yang sudah dipotong. 

8. Setelah itu, dilepas saja bagian selotip bolak balik yang tertutupi, dan ditempelkan ke botol kedua (yang belum dibelah) dengan sirip menghadap ke bawah botol (setidaknya ditempel di tengah-tengah botol). 

9. Ulangi proses tersebut hingga sudah ada 4 intrabox yang tertempel dibotol (disetiap sudutnya). Silahkan di tambahkan lakban bening agar tidak intrabox tidak copot. 

10. Nah, jika sudah jadi, silahkan kedua botol dijadikan menjadi satu dengan cara dilakban agar bentuknya menyerupai sebuah roket. (Botol yang masih utuh dimasukkan ke dalam botol yang sudah dimasukkan plastisin sebelumnya). 

11. Sudah jadi teman-teman, ternyata tidak begitu susah untuk membuat roket air kan?

 

Nah, setelah kita membuat roket air, setiap kelas berpisah dan melakukan aktivitas setiap kelas masing-masing yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

 

Setelah berpisah dari kelas lain, aktivitas selanjutnya untuk kelas 7F adalah jalan-jalan ke Cilacap, bukan kabupaten Cilacap yang sebenarnya ya teman-teman. 

 

Pasti kalian bingung, apa sih yang dilihat di sana? Ya, banyak sih. Jadi saya langsung saja list apa saja yang kita lihat di sana beserta dengan penjelasannya ya teman-teman. Jadi, di Kab. Cilacap ada, =

📌. Pertama, di dekat arah masuk ada “katrol”. Katrol merupakan penggerak roda yang tersambung dengan kabel untuk mempermudah mengangkat suatu benda yang memiliki massa yang berat. Semakin banyak katrol, maka semakin ringan untuk mengangkat benda tersebut dengan kabel yang sudah terpasang dengan roda. 

📌. Selanjutnya, kita ada ” Ruang tanpa batas”. Jadi, jika dilihat dari luarnya saja, kita dapat melihat ada dua cermin yang saling berhadapan. Jika kita letakkan sebuah benda di antara kedua cermin tersebut, maka jika kita melihatnya dari sebuah sudut, benda akan terlihat banyak karena adanya pandulan cermin dan cahaya/bayangan yang sudah diperhitungkan sudutnya agar dapat terlihat banyak. 

📌. Selanjutnya lagi, ada sebuah kerucut beserta dengan sebuah benda yang menyerupai barbel. Penemuan ini memiliki nama “Menurun ke atas”. Namun, mengapa diberi nama demikian? Karena, jika kita meletakkan barbel di ujung kerucut yang terendah, maka barbel tidak akan turun, tetapi malah naik. Tetapi, kenapa sih bisa begitu? Hal tersebut dapat terjadi karena design kerucut sendiri yang memiliki arus gravitasi yang cukup kuat untuk menarik barbel ke atas melainkan ke bawah. 

📌. Nah, yang satu ini cukup mengejutkan jika kalian belum pernah melihatnya. Nama penemuan ini bernama ” Lengkungan kokoh”. Jadi, akan ada beberapa balok yang terbuat dari besi/batu dan sebuah lengkungan sebagai dasaran/tumpuan untuk menata balok tersebut. Jika kita sudah menata balok-balok besi/batu tersebut, maka kita sudah dapat menarik tumpuannya/dasarannya. Saat ditarik, maka balok-balok besi/batu tersebut tidak akan terjatuh. Jika kita injak-injak, atau pun kita jalan melewati bagian atas balok-balok besi/batu tersebut, maka balok-balok pun tidak akan jatuh. Melainkan balok-balok tersebut akan semakin kokoh karena adanya pergesekan diantara balok-balok tersebut yang dapat membuat tekanan yang cukup kuat terhadap satu dengan yang lain seperti bangunan romawi lama yang digunakan sebagai fondasi bangunan (atap/lorong).

📌. Ternyata banyak juga ya, tapi masih ada banyak lagi, jadi dibaca perlahan-lahan ya, agar tidak salah paham atau bingung. Selanjutnya, kita ada “Harpa atap”. Jujur, saya juga tidak begitu paham, malah saat ngelihatnya bingung dan mau ketawa. Ternyata, harpa atap ini merupakan struktur dari alat musik yang bernama harpa, alat musik harpa merupakan alat musik yang cukup lama. Harpa ditemukan di Mesir kuno pada tahun 2500 SM. Bedanya dengan yang ditampilkan, harpa tersebut tidak memiliki benang yang seharusnya digunakan untuk memainkan harpa tersebut, jadi dinamakan ” Harpa atap”. Karena emang hanya atapnya doank teman-teman. 

📌. Selanjutnya, ada “Bola listrik”. Benda ini berbentuk seperti bola ya teman-teman, sesuai dengan namanya. Jika kita menyentuh bola listrik, maka listrik akan perlahan mendekat ke kita. Karena listrik akan datang kepada potensi yang lebih besar seperti manusia. 

📌. Nah, yang ini juga cukup menarik lho teman-teman. Nama penemuan ini adalah ” Halilintar “, keren juga ya namanya. Jadi, jika kita pencet tombol start, maka ketegangan listrik akan semakin tinggi. Jika tegangan listrik semakin tinggi, maka akan semakin mudah bagi listrik untuk meloncat kesana kemari. 

📌. Selanjutnya, jika kalian sudah kelas 4, 5 atau 6+, pasti kalian pernah mendengar tentang energi manusia yang dapat dirubah menjadi daya listrik di pelajaran IPA kalian. Penemuan ini bernama ” Energi & daya”. Seperti namanya, benda ini dapat mengubah energi manusia menjadi daya listrik dan digunakan sebagai alat sehari-hari. Tetapi pada zaman modern, hal ini sudah jarang digunakan dan ditemukan ya teman-teman, karena pada zaman modern ini, kita lebih sering menggunakan daya mesin untuk mendapatkan energi listrik. 

📌. Pasti kalian pernah dengar nama permainan ini. Nama permainan ini adalah ” Menara Honai”, pasti kalian saat kecil pernah memainkan ini. Jadi, “Menara Honai” memiliki tiga tiang yaitu tiang asal, tiang bantu dan tiang tujuan. Permainan ini juga disediakan sebuah lingkaran yang menyerupai donat dengan ukuran yang berbeda-beda yang bisa dimasukkan ke tiang mana saja. Game ini juga merupakan game matematis atau game teka teki. Kapan-kapan boleh nih dicoba, teman-teman. 

📌. Mungkin kalian belum pernah dengar permainan ini, tapi permainan ini sudah cukup lama keberadaannya lho teman-teman. Nama permainan ini adalah “Tebak tanggal lahir”. Permainan ini menggunakan angka biner dan juga memerlukan ilmu matematika untuk memainkannya. Permainan ini biasa digunakan dalam bentuk kartu. Permainan ini memiliki lima kartu yang berbeda. Kartu pertama berisi dengan angka= 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29, 31. Kartu kedua berisi dengan angka= 2, 3, 6, 7, 10, 11, 14, 15, 18, 19, 22, 23, 26, 27, 30, 31. Kartu ketiga berisi dengan angka= 4, 5, 6, 7, 12, 13, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 28, 29, 30, 31. Kartu keempat berisi dengan angka= 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31. Kartu terakhir (kelima) berisi dengan angka= 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31.

📌. Dan yang terakhir, kita ada “Cermin pembeda”. Jika dilihat, hanya ada satu cermin tipis di tengah-tengah sebuah kayu. Jika kita melihat dari tengah cermin dengan menggunakan satu mata dan perlahan-lahan menggerakkan benda di sisi kanan dan kiri, maka jika dilihat dari sudut biasa, jarak kedua benda tidak akan begitu berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh ilusi otak kita. 

 

Setelah kita selesai jalan-jalan di kab. Cilacap, kita kembali ke aula dan menaiki kereta untuk memutari Maerokoco. Kita juga menyapa beberapa teman kita dari sekolah negri bersama dengan para tourist lho, teman-teman.

 

Saat kita selesai menaiki kereta, kita mengambil tas dan menaruhnya di luar aula. Karena, kita akan menaiki perahu. Sebelum itu, kita melihat beberapa murid kelas lain yang turun, dan ternyata salah satu dari mereka berhasil menangkap ikan teman-teman, keren kan? 

 

Nah, setelah mereka semua turun, gantian kita deh yang naik perahu. Kita juga berusaha menangkap ikan, tetapi malah diganggu balik sama ikannya donk. Diakhirnya, kita tidak dapat ikan, tapi tidak masalah deh. Setidaknya sudah dapat merasakan sensasi menaiki perahu ya, teman-teman. 

 

Setelah menaiki perahu, kita mengambil minum dan makanan kita dan akhirnya istirahat sembari menunggu kelas lain kembali setelah melakukan aktivitas mereka masing-masing. 

 

Waktu istirahat, banyak yang jajan dan nyewa menaiki motor listrik. Sampai ada yang nrobos tangga menggunakan motor listrik lho teman-teman, mungkin bosan nunggu jam istirahat selesai ya? Siapa tahu kan ya. 

 

Akhirnya jam istirahat selesai, dan kita langsung menanam pohon di pinggir sungai (jembatan). Saat perjalanan ke jembatan tersebut, ternyata Maerokoco panas banget, rasanya seperti digoreng di wajan ya teman-teman. Jadi, kalau mau pergi ke Maerokoco jangan lupa bawa payung/topi ya! Biar tidak kepanasan. 

 

Saat kita sampai, kita tidak begitu lama di sana kok. Lagian, kita semua pasti pernah menanam sesuatu. Maka kita tidak perlu dijelaskan begitu lama atau pun detail. 

 

Setelah kita selesai, kita diberi waktu bebas dan boleh makan/minum/main HP atau pun nyewa motor listrik lagi.

 

Saat jam pukul 13.00 lebih sedikit, kita semua ambil tas dan kembali masuk ke aula untuk doa penutup dan mengakhiri fieldtrip kita. 

 

Setelah doa penutup, kita kembali ke bus dan melakukan perjalanan untuk pulang ke sekolah (SMP Marsudirini Maria Mediatrix) dan dijemput oleh orang tua. Nah, sebelum itu, saya juga belum pernah ke Maerokoco, jadi 3 destinasi untuk fieldtrip ini saya tidak pernah sama sekali pergi ke salah satu destinasi nya ya, teman-teman sekalian. Saran untuk fieldtrip terakhir ini, saya berharap disediakan payung ya hehe, soalnya panas banget. Tapi tidak masalah, selama tujuan kita selama fieldtrip ini sudah tercapai kan? Kita semua juga sudah mendapatkan pengetahuan baru selama fieldtrip/kegiatan luar sekolah ini. 

 

Nah, untuk bonus karena sudah baca sepanjang ini kan? Roket air yang kita bikin di Maerokoco tersebut akhirnya diluncurkan hari ini pada tanggal Jumat, 13 Januari 2023. 

 

Kita semua menggunakan seragam OR dan berkumpul di lapangan untuk mendengarkan penjelasan dari guru. Di depan, disediakan sebuah launcher dan pompa untuk meluncurkan roket air kita. 

 

Sebelum diluncurkan, roket air diisi dengan air terlebih dahulu. Jika sudah dipanggil, maka roket air akan dipasang penutup botol di ujung botol yang tidak ada plastisin-nya. 

 

Saat roket air sudah dipasang di launcher, maka seseorang akan memompa launcher minimal 10 kali. Jika sudah dipompa 10 kali atau lebih, maka sudut launcher akan dimodifikasi sesuka regunya. 

 

Jika roket air sudah diluncurkan, maka akan diberi tanda oleh para OSIS dan roket airnya yang memasuki 10 besar akan diikut kan lomba roket air lagi, hingga hanya tersisa 3 roket air yang akan di juara kan sebagai juara 3, juara 2 dan juara 1. Setelah itu, pada tanggal Senin, 16 Januari 2023 akan kembali pada pembelajaran normal ya teman-teman. 

 

Sepertinya sudah cukup dari saya untuk artikel fieldtrip 3 hari ini, maka terimakasih kepada kalian semua yang sudah membaca artikel ini hingga selesai! Semoga kalian semua dapat menjalani hari ini dengan baik ya, selamat pagi/siang/sore/malam semuanya.

Beberapa foto yang diambil selama fieldtrip=

 

Dyriana/Bandeng Juwana

 

SMK st. Fransiskus

 

PRPP Maerokoco

Sekian terimakasih. 

Jam Pasir Ajaib

Jam Pasir Ajaib

Terlihat ada seorang perempuan di kamarnya yang memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dengan rambut yang panjang berwarna putih dengan biru gradasi di ujung rambutnya, Ia memiliki warna mata bagaikan langit biru yang indah. Ia mengenakan sebuah topi sihir, sebuah seragam sekolahan dan memegang sebuah sapu penyihir.

“Ih, Aku malas! Kenapa harus sekolah sih? Kan aku seorang penyihir! Ilmu apa lagi yang bisaku dapatkan dari para manusia itu!” keluh perempuan itu yang mengentakkan kakinya dan memiliki kelakuan/sifat yang menyerupai anak kecil.

Perempuan tersebut bernama ‘Faith’ Ia merupakan seorang remaja yang berumur 14 tahun. Tahun ini Ia pindah ke sekolah yang hanya ada manusia biasa yang mencari pendidikan di sekolah tersebut. Faith pun tidak memilih untuk daftar di sekolah tersebut. Yang mendaftarkan Faith ke sekolah tersebut tidak lain adalah Ibunya. Faith pun menghela napas dan akhirnya memilih untuk keluar dari kamarnya itu. Ia mulai menuruni tangga yang sangat panjang dan tinggi tersebut dengan hati-hati. Saat Faith sampai di bawah, Ia melihat Ibunya yang sudah menunggunya di meja makan. Faith sesekali menghela napas dan mulai berjalan ke meja makan tersebut dengan rasa yang tidak begitu senang. Faith mengambil kursi dan duduk di depan Ibunya, Ia menatap Ibunya. Di ruangan tersebut hanya ada keheningan yang membuat hawa ruangan tersebut sangat suram. Faith memutuskan keheningan tersebut dan berkata.

“Jadi… Jam berapa sekolahnya akan mulai, Ibu?”

“Jam 07.20, jangan sampai kau terlambat pada hari pertamamu, nak.”

“Iya.”

Jawaban singkat dari Faith dengan muka yang murung. Ia pun memakan roti dengan selai cokelat yang telah disediakan di piring oleh Ibunya tersebut. Saat selesai, Ia mengambil tasnya dan mulai berjalan ke arah pintu.

“Saya pergi ke sekolah dulu, Ibu.”

“Baik, jangan pulang terlambat ya, Nak.”

“Baik.”

Faith membuka pintu rumah, dan berjalan keluar. Ia menutup pintu tersebut saat Ia sudah berada di luar rumahnya. Faith berdecih kasar, Ia merasakan amarah yang membara di dalam dirinya. Tetapi Ia menahan amarahnya tersebut dan memulai perjalanannya ke sekolah dengan menerbangkan tongkat penyihirnya yang Ia pegang sedari tadi.

Setelah beberapa menit, Ia akhirnya sampai di depan sekolahan tersebut. Faith mendaratkan tongkat penyihirnya di tempat parkir sekolahan tersebut, dan saat itu pun Ia menghilangkan tongkat penyihirnya hanya dengan satu jentikan jari. Faith mulai berjalan ke arah gerbang sekolahan tersebut. Faith melihat sekelilingnya bagaikan anak hilang, Ia melihat lingkungan sekelilingnya dengan takjubnya, “Sekolah ini ternyata sangat luas!” Kata Faith dengan cukup girang, Ia sekarang merasakan sedikit lebih bahagia dibandingkan sebelumnya saat masih di rumah bersama dengan Ibunya. Faith mulai berlari dengan mengelilingi lingkungan sekolahan yang sangat luas.

Saat Faith berputar putar sembari memandangi lingkungan sekelilingnya, tanpa Ia sadari, Ia telah menabrak seorang perempuan dengan cukup keras dan terjatuh.

‘Duk!’

“Apa yang kau lakukan, hah! Kamu kira ini jalan untukmu saja?!” kata perempuan yang Faith tabrak dengan tidak sengaja tersebut.

“Oh, maafkan saya, Saya merupakan murid baru di sekolah ini. Jadi saya sedikit bingung dengan lingkungan sekolahan ini yang sangat luas.” jawab Faith yang tiba-tiba canggung. Perempuan sebelumnya pun menatapnya.

“Baiklah, akanku maafkan kali ini.” kata perempuan tersebut.

“Hey, jika saya boleh tanya, namamu siapa? Sepertinya saya belum pernah melihatmu di kota ini.” tanya perempuan tersebut.

“Nama saya Faith, dan saya cenderung jarang keluar rumah karena malas.” jawab Faith yang tertawa dengan gugup.

“Oh, Pantas saja saya belum pernah melihatmu di kota ini.” jawab perempuan tersebut.

“Haha, Iya.” Faith pun menatapnya sebentar dan akhirnya menanyakannya,

“Jadi, apakah saya boleh tahu namamu?”

“Tentu, tolong maafkan saya yang lupa memperkenalkan diri.” jawab perempuan tadi.

“Tidak masalah!” jawab Faith.

“Nama saya adalah Stella, saya berumur 15 tahun dan saya merupakan pengurus OSIS di sekolah ini.” jawab Stella.

“Oh, salam kenal, Kak Stella.” Jawab Faith dengan senyuman yang lembut.

“Salam kenal juga, Faith.” Stella pun tersenyum hangat kepada Faith.

Bel pun tiba-tiba berdering, pertanda kelas akan mulai. Faith pun melambaikan tangannya kepada Stella dan berlari mencari kelasnya. Stella pun menatapnya sebentar, melihatnya lari dengan kebingungan.

“Ada sesuatu yang aneh dengan anak itu.” kata Stella dengan sinisnya. Stella pun berhadapan belakang, dan mulai berjalan ke perpustakaan.

Sedangkan Faith, masih berlarian bagaikan anak yang hilang. Faith sedang berlarian menaiki dan menuruni tangga, akhirnya Ia menemukan kelasnya yang berada di lantai 2. Faith bergegas ke kelasnya, dan akhirnya berhenti di depan pintu kelas tersebut. Ia mencoba untuk mengatur nafasnya yang masih terengah-engah, setelah Ia dapat bernapas dengan normal kembali, Ia menjadi canggung dan mengetuk pintu tersebut. Faith sudah tahu bahwa gurunya sudah datang sebelum Ia menemukan kelasnya. Guru dari kelas tersebut yang bernama ‘Giana’

“Oh, halo nak. Apakah kamu murid baru nya?” tanya Ms. Giana

“Iya bu, Saya murid baru di sini.” jawab si Faith

“Baik, nak, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu.” sambut Ms. Giana dengan sebuah senyuman hangat.

Faith menganggukkan kepalanya, dan Ia memasuki ruang kelas itu.

Saat Faith berdiri di depan kelas, terdapat tatapan yang berbeda-beda dari murid di kelas tersebut. Mereka semua mulai berbisik bisik,

“Mengapa rambutnya putih? Apakah Ia mengecat rambutnya? Dan mengapa Ia menggunakan topi aneh itu?” bisikan dari salah satu murid di kelas tersebut.

Faith menghela napas, “Halo teman-teman, saya Faith. Saya berumur 14 tahun dan memiliki hobi membaca buku, dan saya merupakan murid pindahan. Cukup sekian dari saya, Terima kasih.” Faith pun memberi mereka senyuman tertekan, Satu kelas pun terdiam dan lanjut menatapnya.

“Baik, silahkan duduk di sebelah ‘Quin’, Quin tolong angkat tangan.” ujar Ms. Giana.

Quin yang merasa senang akan mendapatkan teman sebangku pun mengangkat tangannya. “Tolong duduk disebalah Quin ya, nak.” kata Ms. Giana. Faith menatap Quin dari kejauhan, Faith pun menganggukkan kepalanya dan mulai berjalan ke arahnya. Setelah Ia sampai di mejanya, Ia mengambil kursi dan duduk di sebelah Quin, dan menyapa Quin dengan bahagia.

“Hey, Apakah kita boleh berteman?” tanya Faith.

“Boleh-boleh saja, sepertinya kita sudah saling kenal kan?” kata Quin.

“Oh iya, benar. Kita sudah saling kenal.” jawab Faith dengan girangnya, Faith mulai mengeluarkan buku mata pelajaran, buku catatan dan juga alat tulisnya. Faith pun merasa bosan saat mendengarkan gurunya, menurutnya sekolah tidak begitu penting baginya. Selama pelajaran, Faith tidak mencatat apa pun dan Ia hanya memainkan bolpoinnya sejak awal mulainya pelajaran tersebut.

Beberapa jam pelajaran telah berlalu, dan akhirnya bel istirahat pun berdering. Terlihat semua murid sedang berlarian keluar dari kelas mereka masing-masing. Faith pun berdiri dari kursinya, Ia menatap Quin yang tertidur sedari tadi. Faith pun membangunkannya dan mengajaknya keluar kelas untuk istirahat.

“Ayolah, bangun. Jangan ngebo aja kamu.” canda si Faith.

“Halah, mending diam aja sih kamu.” jawab si Quin yang sudah terbangun.

Faith pun lanjut untuk membujuk si Quin untuk keluar dari kelas dan beristirahat. Akhirnya, Quin menyerah dan keluar kelas bersama Faith.

“Akhirnya keluar juga.” kata Faith yang senang akan kemenangannya untuk membujuk Quin.

“Cih, gitu aja bangga.” jawab Quin yang sedang bercanda. “Ya iyalah, tidak mungkin kecewa kan ya.” jawab Faith kepada Quin, “Iya iya deh.” kata Quin yang menertawakan Faith sebagai candaan.

5 menit telah berlalu, Sedangkan Faith dan Quin masih berjalan menuju kantin melewati sebuah lorong yang begitu panjang dan luas, juga terdapat banyak loker yang berwarna merah di dalam lorong tersebut.

“Yahh, ini lorong panjang amat sih!” keluh Faith.

“Pastilah, ini sekolah kan luas banget.” kata Quin.

“Harus pakai banget gitu ya?” tanya Faith.

“Iya” kata Quin dengan singkat, jelas, padat.

Faith menghelakan napas perlahan lahan karena kelelahan. Faith pun menyandarkan punggungnya di salah satu loker tersebut untuk beristirahat.

“Hey, Kenapa kamu beristirahat di situ! Nanti kita dimarahi oleh pemilik lokernya!” tegur Quin kepada Faith.

“Ya, ga masalah kan. Saya sudah capek begini kamu suruh jalan lagi gitu ya?” kata Faith yang masih saja bersandaran di loker tersebut.

“Cih, ya sudah lah. Lagian kamu ngapain? Katanya mau ke kantin.” tanya Quin kepada Faith.

“Oh, itu benar juga! Baiklah, kita lanjut jalan saja ke sana.” jawab Faith.

Faith pun berdiri dengan tegak dan tidak lagi bersandaran pada loker tersebut. Seketika pintu loker yang dipakai Faith untuk bersandar pun terjatuh dan menghilang menjadi debu. Saat itu pun Faith dan Quin hanya melihat loker tersebut dengan ekspresi muka yang terkejut dan ketidak percayaan.

“Sejak kapan ada tangga di dalam loker ini?” tanya Faith dengan bingung.

“Saya pun tidak tahu, mungkin pemilik loker ini membuat ruangan ini hanya untuk dirinya?” jawab Quin dengan intonasi suara yang gugup.

Faith pun mulai mendekati loker tersebut, tetapi Quin mencegahnya. “Hey, Jangan didekati! Bisa saja ruangan itu berbahaya, dan kita dilarang masuk!” kata Quin.

“Cih, jangan paranoid lah Quin! Lagian, kamu juga penasaran kan tentang ruangannya!” jawab Faith yang tetap saja ingin memasuki loker tersebut.

Quin pun terdiam, Ia menghela napas dan menganggukkan kepalanya. “Baikah. Tetapi sampai nanti ada masalah, yang tanggung kamu ya!” kata Quin yang tidak ingin bertanggung jawab atas pilihan temannya.

“Iya iya deh, saya yang tanggung.” jawab Faith dengan santainya. Faith pun memasuki ruangan yang berada di dalam loker tersebut dan menaiki tangga yang berada di dalam loker. Ruangan tersebut berwarna hitam dan putih, dan hanya terdapat tangga tersebut dan simbol-simbol aneh yang diukir di dindingnya. “Tempat ini dingin sekali…!” keluh Quin.

“Shhh, Dari pada isinya mengeluh aja, sini bantu!” jawab Faith yang kesal terhadap Quin.

“Ih Iya deh.” jawab Quin.

Quin mendekati si Faith, tetapi beberapa saat kemudian Ia pun ikut bingung karena Ia tidak pernah melihat simbol-simbol tersebut.

“Simbol apaan itu? Perasaan gak pernah lihat deh.” jawab Quin dengan kebingungan.

“Yah, kukira kamu tahu makna dari simbol-simbol ini.” kata Faith yang sedikit kecewa.

Beberapa saat kemudian, Quin pun memulai pembicaraan.

“Mungkin di perpustakaan ada buku tentang simbol-simbol ini?” kata Quin yang mencoba untuk mencari ide.

“Oh ya, kau bener! Mungkin kita bisa ke perpustakaan sepulang sekolah.” jawab Faith.

“Tentang itu, saya gak akan bisa sih kalau pergi ke perpustakaan bersamamu sepulang sekolah..” kata Quin dengan canggung.

“Loh? Kenapa gak bisa?” tanya Faith kepada Quin.

“Saya ada acara keluarga sepulang sekolah, kamu tidak apa apa kan kalau ke perpustakaan sendirian?”

“Ya sudah deh, gak masalah.” jawab Faith.

Bel pun berdering, yang berarti istirahat telah selesai.

“Oh, belnya sudah berdering. Saya pergi ke kelas dulu ya!” kata Quin yang akan pergi ke kelasnya.

“Baiklah, sampai jumpa.” jawab Faith yang hanya melihat Quin berjalan ke kelasnya, karena pada jam ke 2 mereka memiliki mata pelajaran yang berbeda. Faith berbalik badan dan mulai berjalan cepat ke kelasnya. Saat Ia masih berjalan, Ia melihat ada bayangan hitam yang melewatinya. Faith tidak menyadarinya, dan melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Saat Ia tiba di kelas selanjutnya, yaitu mata pelajaran IPA. Ia mendudukkan dirinya di sebuah kursi kosong. Tidak lama pun pelajaran dimulai. Seperti biasa, Faith merasa bosan dan memilih untuk tidak mendengarkan penjelasan dari gurunya. Ia sedari tadi hanya mengalamu tentang kejadian tadi dan tidak sadar akan waktu yang berlalu. Ketika pelajaran selesai, Ia menunggu untuk semua murid keluar terlebih dahulu. Saat ruang kelas mulai sepi, Ia pun keluar dan bergegas ke perpustakaan.

Faith pun akhirnya sampai di perpustakaan setelah beberapa menit berlalu, di situ Ia bertatapan dengan Stella dan kawan-kawannya. Faith hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan seperti biasa agar tidak dianggap mencurigakan oleh Stella dan kawan-kawannya. Ia pun berpura-pura untuk membaca beberapa buku sembari menunggu mereka pergi dari perpustakaan. Faith pun mengeksplorasi ruang perpustakaan tersebut dan melihat bahwa perpustakaan ini jauh lebih besar dari perkiraannya. Perpustakaan tersebut memiliki beberapa meja dan kursi, perpustakaan tersebut juga memiliki banyak rak buku yang sangat tinggi, makalah itu disediakan tangga kaku agar murid-murid bisa mengambil buku-buku yang berada di atas rak buku tersebut, dan tersedia juga beberapa komputer untuk mengerjakan tugas-tugas sepulang sekolah.

Faith pun lanjut mencari buku tentang simbol-simbol tadi, Ia telah mengambil banyak buku dan membaca dan memperhatikan semua isi buku dengan baik. Stella sedari tadi hanya menatapnya secara diam-diam. “Anak itu ngapain sih? Dari tadi mengobrak-abrik buku aja!” ucap Stella dalam batinnya. Faith yang merasa ditatap sedari tadi pun menatap balik Stella. Stella pun cepat-cepat membuang muka dan lanjut mengerjakan tugasnya. Faith lanjut menatapnya sebentar, dan ikut membuang muka. Beberapa saat sudah lewat, dan Faith sudah mulai lelah. Ia hanya menghela napas dan duduk di kursi kosong yang sudah disediakan oleh perpustakaan. Saat Ia melihat jam, ternyata jarum jam sudah menunjukkan jam 4 sore. “Hah, Masa sudah jam 4? Perasaan baru beberapa menit di sini. Haduh, sebentar lagi perlu pulang.” Faith pun mengeluh kepada dirinya sendiri dengan intonasi suara yang rendah.

Faith mulai meringkas buku-buku yang Ia baca tadi, dan memilih untuk membawa pulang beberapa buku yang belum Ia baca. Setelah buku-bukunya di Scan oleh penjaga perpustakaan, Faith pun memasukkan semua buku tersebut ke dalam plastik hitam yang diberikan oleh penjaga perpustakaannya. Ia membawa plastik hitam tersebut dan keluar dari perpustakaan, di mana Ia di tahan oleh Stella,

“Heh, ngapain kamu pinjam buku sebanyak itu?” tanya Stella yang mencurigai Faith yang membawa buku banyak.

“Oh, ini?… Hanya untuk belajar saja kok, tidak perlu khawatir.” jawab Faith dengan gugup.

“Hm, baiklah.” kata Stella yang masih curiga terhadap Faith.

Faith pun menghela napas lega saat melihat Stella berjalan menjauh darinya. Faith mulai berjalan ke depan gerbang, dimana ibunya sudah menunggu sedari tadi.

“Ibu? Mengapa kamu disini?” kata Faith dengan bingung.

“Pihak sekolah memanggil ibu kesini. Kamu pulang saja dulu, nak. Nanti ibu pulang sedikit malam.” jawab Ibunya dengan senyuman hangat.

“Oh, okay.” jawab Faith dengan singkat.

Faith melanjutkan perjalanannya ke rumah. Saat Ia sampai di rumah, Ia membuka pintu rumahnya dan masuk. Saat Ia masuk, terlihat ada beberapa jajanan yang sudah dibeli oleh ibunya. Faith pun masuk ke kamarnya, Kamar tersebut berwarna putih dan hitam, terdapat satu kasur, sebuah meja belajar yang terdapat sebuah rak buku di sebelahnya dan sebuah lemari yang sangat besar, Ia pun meletakkan plastik hitam tersebut di dekat meja belajarnya. Ia mengganti pakaiannya terlebih dahulu, dan mengambil beberapa jajanan yang dibeli oleh ibunya saat Ia masih di sekolah. Ia membawa jajanan tersebut ke dalam kamarnya sembari Ia mengambil beberapa buku tersebut. Faith membaca buku-buku tersebut dengan perlahan dan teliti.

Beberapa waktu telah berlalu, dan Faith mulai merasa kelelahan.

Ia pun berkata, “Aku sudah baca lebih dari sepuluh buku, tetapi kenapa tidak ada apa pun tentang simbol-simbol tersebut!”

Faith lanjut membaca buku-buku tersebut, tetapi Ia mulai merasakan rasa pegal pada punggungnya

“Haduh, aku baru berumur 14 tahun, Mengapa sudah memiliki punggung bagaikan orang tua!” keluh Faith di dalam hatinya.

Maka Ia berdiri dari kursinya dan berjalan ke kasurnya. Ia pun menjatuhkan dirinya di atas kasurnya yang cukup besar tersebut, “Baiklah, mari kita lanjut membaca lagi.” kata Faith. Ia mulai membaca lagi, sampai Ia akhirnya tertidur sembari memegang buku yang dari tadi Ia baca.

Keesokan harinya, Faith pun terbangun. Ia mengusap matanya dan membuka tirai jendelanya. Ia melihat ke luar jendelanya, dan cahaya matahari pun masuk ke dalam kamarnya. Ia mengusap matanya sekali lagi karena silau yang disebabkan oleh cahaya mataharinya. Faith mulai berjalan ke kamar mandinya. Ia menutup pintu kamar mandi tersebut saat Ia telah memasuki kamar mandi tersebut. Kamar mandi tersebut berwarna putih, dan cukuplah besar. Terdapat dua wastafel dengan kaca dan sebuah bath tub dengan sebuah tirai menutupinya. Faith berjalan dan menghadap ke depan wastafel dan menatap refleksi dirinya yang memantul di kaca, Ia pun mencuci mukanya dan menggosok giginya. Setelah Ia selesai, Ia mengeringkan mukanya dengan handuk.

Saat Faith keluar dari kamar mandi, bel rumahnya pun berdering.

“Siapa yang datang jam segini?” tanya Faith di dalam hatinya. Faith keluar dari kamarnya dan menuruni tangganya. Bel pun lanjut berdering, “Kring kring kring!”

Faith pun membuka pintu rumahnya dan melihat ada sebuah buku yang terlihat kotor, lusuh dan tua. Faith mengambil bukunya, dan menutup pintu. Ia kembali menaiki tangga dan memasuki kamar tidurnya lagi. Ia meletakkan buku tersebut di atas meja belajarnya dan mencoba untuk mengusap sampul buku tersebut dengan tisu basah. Sekali lagi, Ia melihat simbol-simbol aneh tersebut berada di sampul bukunya.

“Apa-apaan ini? Mengapa buku ini tiba-tiba berada di depan pintu rumahku?” tanya Faith di dalam hatinya.

Faith pun membuka bukunya. Di dalam buku tersebut tidak ada satu kata pun, Faith pun menatap bukunya dengan bingung. Ia lanjut membalik-balik semua halaman buku tersebut. Sampai akhirnya, Ia menemukan sebuah lembar kertas yang berada di tengah buku. Lembaran kertas itu pun adalah sebuah gambaran jam pasir.

“Jam pasir? Apakah aku perlu mencari jam pasir yang memiliki pasir warna biru seperti digambar ini? Kalau tidak salah di taman sekolahan yang bagian belakang ada jam pasir… Tapi aku juga kurang tahu, soalnya aku tidak mendengarkan penjelasan Ms. Giana saat di kelas. Coba nanti malamku lihat.” kata Faith yang memegang lembaran kertas dengan gambaran jam pasir tersebut.

Faith menatap kepada jam dindingnya sekali lagi, jarum jam menunjukkan jam 4 pagi.

“Oh, pantas saja masih sunyi. Ibu belum bangun.” kata Faith yang menghadap ke meja belajarnya lagi. “Bukunya berantakan semua, aku lupa merapikannya kemarin karena sudah ketiduran.” kata Faith di dalam hatinya.

Faith pun merapikan bukunya dan memasukkan semua bukunya di dalam plastik hitam yang diberikan oleh penjaga perpustakaannya kemarin. Ia meletakkan plastik hitam yang terisi oleh buku tersebut di sebelah meja belajarnya dan lanjut tiduran di atas kasurnya sembari memainkan ponselnya.

2 jam telah berlalu, dan Ibunya Faith memanggilnya untuk sarapan pagi tepat pada jam 6. Faith pun keluar dari kamarnya dan menuruni tangga,

“Ibu sudah pulang? Kok Faith tidak dengar ibu membuka pintu?” tanya Faith dengan bingung.

“Oh, itu karena kamu sudah tertidur nak. Ibu pun pulang jam 12-an karena ada urusan lain.” jawab ibunya Faith.

“Oh, baiklah, Bu.” kata Faith yang dari tadi sudah duduk di kursi yang berada di ruang makan.

Ibunya Faith pun meletakkan beberapa piring di atas meja, dan di atas piring-piring tersebut disediakannya semua hidangan favorit Faith.

“Ibu kenapa membikin semua hidangan kesukaan Faith? Apakah ibu tidak lelah membuatnya?” tanya Faith yang menatap ibunya dengan terkejut.

“Tidak masalah nak, Ibu tahu kamu lelah karena tugas-tugas sekolahan yang banyak.” jawab ibu Faith kepadanya.

“Tugas? Tugas apa? Kok ibu bisa tahu ya?” tanya Faith di dalam hatinya.

“Baiklah, terima kasih banyak, ibu.” jawab Faith.

Faith pun memakan semua hidangan tersebut dengan lahap, Ia tidak ingin meninggalkan se remah pun dari hidangan tersebut, karena Ia tahu betapa susahnya untuk ibunya membuat semua hidangan favoritnya.

Setelah Faith selesai memakan semua hidangan tersebut, Ia berterima kasih sekali lagi kepada ibunya dan kembali ke kamar tidurnya.

“Haduh, sepertinya aku makannya terlalu banyak deh sampai kekenyangan…” kata Faith di dalam hatinya. Ia pun memasuki kamar tidurnya dan duduk di kursi belajarnya. Ia kembali membuka buku tadi, dan melihat ada sebuah lubang yang menyerupai bentuk jam pasir.

“Apa-apaan ini? Tadi ga ada lho, kok tiba-tiba ada?” kata Faith dengan raut muka yang bingung.

Ia pun melihat jam dindingnya lagi, “Baru jam 7 pagi, kalau masuk ke sekolah jam segini sih sudah pasti ketahuan sama penjaganya, apalagi ini kan hari Sabtu dan sekolahan sepi.” kata Faith dalam hatinya.

Faith melihat ke luar jendela, banyak transportasi yang melewati jalan tersebut. “Enaknya ngapain ya? Baru jam 7 pagi.” kata Faith di dalam hatinya sekali lagi. Faith pun menghela napas, dan membuka laptopnya.

“Mungkin ada beberapa informasi lainnya tentang simbol-simbol aneh tersebut?” kata Faith dengan nada berbisik. Ia pun membuka laptopnya dan mencari informasi baru tentang simbol-simbol aneh tersebut.

5 jam telah berlalu, dan sekarang jarum jam telah menunjukkan jam 12 siang.

“Haduh, punggungku… Apakah aku sudah menjadi lansia? Aku belum mau meninggal karena usia lho!” kata Faith dengan dramatis, Ia terlalu “over reacting” hanya karena Ia merasa kaku pada bagian punggungnya.

Faith melihat pada jam dindingnya, “Oh, sudah jam 12 siang? Ga begitu kerasa ya. Yang kerasa hanya mata dan punggungku.” kata Faith yang kelelahan.

“Hm… Sepertinya sudah tidak ada pekerjaan kan? Yasudah, mending tidur lagi.” Faith berdiri dan berlari ke kasurnya. Ia pun menjatuhkan dirinya di atas kasurnya dan memeluk gulingnya,

“Selamat tidur Dunia!” kata Faith yang memejamkan matanya dan tertidur lelap.

Setelah 4 jam-an Ia tertidur. Saat jarum jam menunjukkan jam 4 sore, Ia akhirnya terbangun.

“Hoamm, sudah jam berapa ini?” kata Faith di dalam hatinya. Saat Ia melihat dinding jam, ternyata jam sudah menunjukkan jam 4 sore.

“Aku sudah tertidur selama 4 jam, seharusnya sebentar lagi makan malam. Tapi, aku masih kenyang. Mungkin makan malamku lompati saja?” kata Faith di dalam hatinya. Faith berdiri dari kasurnya dan masuk lagi ke kamar mandi. Ia mencuci mukanya lagi, tetapi sekilas Ia melihat sebuah bayangan hitam melewati cerminnya dengan begitu cepat.

“Bayangan itu lagi!” kata Faith dengan terkejut. Ia pun menghindari wastafelnya, dan lari keluar kamar mandi.

“Mengapa bayangan itu muncul lagi, apakah bayangan itu ada hubungannya dengan simbol-simbol aneh yang berada si sekolahan?” tanya Faith dalam hatinya.

“Sudahlah, lupakan saja,” Faith pun menutup pintu kamar mandinya dan mengganti pakaiannya, Ia menggunakan sebuah kemeja putih dengan rok panjang berwarna hitam yang panjangnya mencapai lututnya, dilengkapi dengan jaket hitam dan tas hitam yang dalamnya dengan buku misterius tadi. Ia berjalan keluar kamar tidurnya dan menuruni tangganya.

“Ibu, aku pergi ke rumah teman dulu ya!” teriak Faith agar ibunya dapat mendengarnya sembari Ia memasang kaos kaki dan sepatu hitamnya yang biasa Ia gunakan untuk pergi ke sekolah.

“Baik nak, jangan pulang larut malam ya.” kata ibunya

“Baik, bu.” Jawab Faith.

Faith pun keluar dari rumahnya dan berjalan kaki ke sekolahan.

Dalam perjalanannya, Ia melihat bahwa jalanan masih ramai dengan berbagai macam transportasi. Faith juga melihat ada sebuah kupu-kupu berwarna biru yang melewatinya dalam perjalanannya.

Saat Faith sampai di sekolahannya, Ia mencoba untuk memanjat gerbangnya dan akhirnya pun berhasil. Saat Faith akhirnya masuk, Ia pun senang. Tetapi Ia tidak tahu caranya untuk turun dari gerbang tersebut. Maka Ia hanya menjatuhkan dirinya,

“BRUK!”

“Haduhh, walau ada cara lain untuk turun dari gerbang tersebut, tapi menjatuhkan diri adalah cara tercepat.” kata Faith yang merasakan kesakitan pada lututnya. Ia pun berdiri dan berjalan mengelilingi sekolahannya dan akhirnya mencapai taman belakang,

“Itu, jam pasirnya!” kata Faith dengan senang. Ia pun mengangkat kaca yang menjaga jam pasir tersebut. Saat Faith memegang jam pasirnya, Ia merasakan hal nyeri di tangannya. Maka Ia tidak sengaja pun melempar jam pasir tersebut.

“Eh, sakit sakit!” Faith pun menghindari jam pasir tersebut, dan melihat bahwa jam pasir tersebut mengeluarkan cahaya biru.

Beberapa saat kemudian, Ia menurunkan tasnya dan mengobrak-abrik tasnya,

“Dimana buku tadi!” tanya Faith di dalam hatinya.

“Cih, apakah ini buku yang kau cari?”

“Apa?” kata Faith dengan terkejut. Faith pun melihat ke belakang, hanya untuk melihat Stella yang memegang bukunya.

“Ternyata benar, kamu di sekolah ini hanya untuk membuat masalah!” kata Stella dengan percaya diri dan marah.

Faith pun berlari ke Stella, “Kembalikan bukuku!” kata Faith yang mencoba untuk menarik bukunya dari pegangan Stella.

“Tidak akan, Kamu hanya akan membuat masalah lagi!” kata Stella yang mendorong Faith.

Faith pun terjatuh di tanah dan melihat cahaya biru itu memasuki buku tersebut.

“Apa yang baru saja terjadi?” tanya Faith dengan bingung

Seketika ada sebuah cahaya putih yang menyinari matanya.

“Tunggu apa yang terjadi, kak Stella!” teriak Faith.

Saat Faith sadar, Ia terbangun di atas kasurnya. Ternyata selama ini Ia hanya bermimpi.

“Apa? Jadi selama ini aku hanya bermimpi?” kata Faith dengan bingung.

Saat Ia menatap jam dinding, ternyata jarum jam baru menunjukkan jam 6 pagi.

“Faith, ayo bangun! Nanti kamu terlambat untuk hari pertama sekolahmu!” kata Ibu Faith.

“Aku bingung sekali.. Bukannya ini sudah hari Sabtu? Kenapa masih hari pertama?” kata Faith di dalam hatinya.

“Baik, bu! Aku segera turun.” balas Faith kepada ibunya.

“Huh, mimpi yang aneh.” kata Faith di dalam hatinya.

Ia pun bersiap-siap mengenakan seragam dan mengambil tasnya dan keluar dari kamar tidurnya, dan menuruni tangganya.

“Mungkin aku hanya bermimpi selama ini, mungkin buku misterius itu tidak nyata.” kata Faith dengan lega.

Saat Ia menuruni tangga, tasnya pun terjatuh dan terbuka. Terlihatlah sebuah buku yang terjatuh keluar dan terbuka. Menunjukkan sebuah jam pasir berwarna biru yang sudah ada di dalam bukunya.

“Tidak mungkin kan ini?” tanya Faith dengan ketakutan di dalam hatinya.

Ia pun membawa buku tersebut dan berjalan ke halaman belakang.

“Hilanglah saja dan jangan menggangguku lagi!” kata Faith dengan kesal sembari Ia melihat buku tersebut terbakar.

Faith pun merasa lega bahwa hidupnya sudah kembali seperti semula, dan Ia kembali memasuki rumahnya. Terlihat cahaya biru yang keluar dari bukunya yang Ia bakar tadi, dan cahaya biru tersebut kembali ke taman sekolahan.

The End