“YEYYY, KAMU HARUS MEMBUAT PESTA SETIAP MINGGU!!” kata seorang gadis yang sedang merangkul Sophie. Setelah selesai pesta rumah Sophie sangat berantakan dan pembantu rumah mulai bekerja pada malam hari. Ayahnya Sophie masuk ke rumah dan setelah melihat pembantunya sedang membersihkan rumah yang berantakan ia marah “SOPHIE APA KAMU MENGAADAKAN PESTA LAGI!!”, “Iya pah apasih cuman pesta kecil-kecilan kamu juga jarang di rumah aku juga butuh teman di rumah tau,” kata Sophie dengan santai “TERUS PEMBANTU ITU KAN JUGA MANUSIA AJAK MEREKA NGOMONG DONG!” teriakan ayah Sophie “Iya – iya pah ga usah marah dong,” kata Sophie. Malam itu juga ayah Sophie yang sudah capek dengan perilaku nakal Sophie langsung menelpon temannya yang tidak memiliki uang dan membuat rencana tersendiri. 

 

“Nyonya kamu sudah di buat rencana oleh ayah mu untuk pergi ke Sudan untuk bertemu dengan teman ayahmu dan tinggal disana sementara,” kata salah satu pembantu rumah. “Loh sekarang? kenapa tiba – tiba banget? tanpa perencanaan yang sesuai lagi.” kata Sophie “Nyonya kamu harus memberes-bereskan bajumu untuk pergi ini,” kata pembantunya “Baik terima kasih,” kata Sophie. Sophie segara membawa baju-bajunya. Saat sampai di bandara Sophie bertemu dengan ayahnya “Pah kok kita pergi tapi kamu ga rencanain duku sih,” kata Sophie “Kita? nak, ini hanya kamu doang yang pergi,” kata ayah Sophie

“Loh Pah?” kata Sophie, tetapi tanpa sadar bodyguard Sophie langsung menggendong Sophie dan masuk ke dalam pesawat. 

 

Setelah pesawatnya sampai di Sudan, Sophie langsung di bawa ke rumah gubuk yang kecil dan terbuat dari kayu. Saat di lihat-lihat oleh Sophie tiba-tiba pintu gubuk itu jatuh “Eh maaf-maaf ga bermaksud nganggetin kamu, HAII AKU ADEK SEPUPUMUU,” kata Eleanora. Sophie yang langsung pucat dan terlihat jijik, tetapi Eleonora memeluk kakaknya lalu ibunya datang dan berkata, “Haiii Sophie, tante sangat-sangat senang kau bisa datang ke Sudan, kamu juga sudah terdaftar di sekolah dekat Sudan sini nak,” kata ibu Eleonora. Dan setelah 1 bulan sekolah disana walaupun Sophie kesuliatan untuk menyesuaikan dirinya disana tetapi dia sangat bahagia karena disini dia sangat dekat dengan Eleonora, ibunya dan teman-temannya tidak melihat dia dati kekayaan tetapi karena dirinya sendiri. Setelah 1 tahun bersama Eleonora dan ibunya, bodyguard ayah biologisnya menjemput dia menggunakan pesawat pribadinya, “Sophie ayuk balik ke rumah, kau sudah kembali menjadi orang yang normal,” kata ayah Sophie. “Pah? kamu kok kesini? aku gamau balik aku mau disini sama Eleonora,” kata Sophie dengan muka cemberut. “SOPHIE GAUSAH BANTAH AYAH, CEPAT MASUK, AYAH MASIH ADA KERJAAN DI AMERICA,” teriak Ayah Sophie, “PAH, AKU UDAH NYAMAN DISINI, KAMU JUGA BIASANYA KERJA KAN? AKU GA KAMU ANGGEP PAS AKU DIRUMAH!” bantah Sophie “Nak maafkan ayahmu tetapi ayah juga kerja untuk kamu, jangan lah egois aku juga maaf karena terkadang ayah tidak selalu memerhatikanmu, jika kamu pulang kerumah ayah akan berjanji untuk lebih memerhatikanmu,” kata ayah Sophie dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu mereka berpelukan dan Sophie bersiap-siap pulang ke rumahnya. Semenjak Sophie pulang dia merasa lega dan bahagia karena ayahnya dan dia sudah berbaikan, tetapi Sophie juga kangen dengan Eleonora di Sudan. “Tok.. tok,” “ketukan pintu?? perasaan aku ga mesen paket,” batin Sophie. “HALOO KAKK AKU KANGEN BANGET SAMA KAKAK,” kata Eleonora sambil menangis dan memeluk Sophie.