Pada pukul 06.55,“kringgg kringgg” alaramku terus menerus berdering sejak tadi, aku bangun dan melihat jam “UDAH JAM SEGINI? DUH AKU HRS KE SEKOLAH, AKU TELAT”, Aku segera mengambil tasku, berganti baju, dan langsung lari ke sekolah.
“Untung aja blm telat ya…hufttt aku hrs cepet cepet ke kelas sebelum guru di jam pertama datang, ehh… Aku lupa sebentar lagi kami akan lulus jadi tidak ada pelajaran,hanya ada jam kosong.O ya…aku blm kenalin diri ya? Aku brianna, umur 17 tahun, aku sekolah di SMA terbaik dikotaku, SMA elit nih boss, senggol dong.”
Sepulang sekolah, Camila yaitu salah satu temanku mengajak untuk liburan bersama. “Bri,bentar lagi kan kita lulus, mau ga kita kemah bareng?” Tanya Camila.
“Ayok gasss, kapan, dimana, sama siapa? “ Tanya ku balik.
“Kapannya itu satu minggu setelah kita lulus, dimananya belum tau, sama siapanya itu sama Crush mu dan crush ku xixixixixi” Jawabnya
“HAHH? SERIUS? SAMA SI HANSEN, KENNETH? AAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Teriakku
“Iyak, kamu pasti sangatlah salting” Katanya
“IYALAH” Jawabku
Kami pun tertawa bersama.
Keesokkan harinya, aku, Camila, Kenneth, Hansen berdiskusi tentang liburan nanti. Pada akhirnya kami memutuskan untuk pergi berkemah di luar Pulau Jawa, yaitu di Bali atau lebih tepatnya Nusa Penida.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu telah tiba. Aku,Camila,Kenneth dan Hansen naik pesawat bersama menuju ke Nusa Penida, dan tentu aku dan Camila bersebelahan. Setelah beberapa jam, kita pun sampai di Nusa Penida. Lalu kami pun langsung ke tempat perkemahan yang sudah dipesan oleh kami sebelumnya.
Saat sampai disekitar tempat itu, “permisi pak…untuk ke gunung perkemahan dimana ya?” tanyaku yang tidak tau jalan kepada warga sekitar.
“ohh.. Gunung perkemahan ya… Mba ke taman nasional dulu, nanti belok kanan, abis itu ada cafe gunung perkemahan, mba tinggal kesana aja.” jelas bapak warga sana
“oke pak, makasih ya.” Kenneth bertrima kasih
Kami telah sampai kesana
“mbak saya uddah pesen dari minggu lalu, atas nama Kent ada tidak ya?” tanya Kenneth
“sebentar ya kak… Atas nama Kak Kent ya?” jelas petugas.
“iya mba.” saut kenneth
“oh iya untuk perkemahannya, kaka di kemah nomor 28, untuk kesana kakak naik jeep melewatin hutan, sudah kami beri map di jeepnya, tinggal kakak kendarai saja.” jelas kakak petugas.
“Oh oke mbak, terimakasih” Kata Kenneth
Kamipun menuju ketempat kemah menggunakan jeep. Karena kami meminta setir sendiri tanpa supir, Hansen pun yang menyetirkan untuk kami. Tiba-tiba Hansen menyetir nya sangat cepat, dan pada saat itu di serong depan kami ada lumpur. Kamipun terjatuh pada lumpur itu. Bagian map di jeep itu terena lumpur, sehingga pada akhirnya map itu rusak. Kami berusaha mengingat jalan menuju perkemahan dan kami meneruskan perjalanan dengan jalan kaki. Tetapi kami malah tersesat di hutan yang gelap.
Tiba-tiba kami menemukan suku pedalaman
Aku terkejut dan berkata pada Kenneth “KEN… SUKU PEDALAMAN!”
“Apa itu suku pedalaman?HAH! SUKU PEDALAMAN….LARI” teriak Kenneth panik
“Kalian pikir kalian bisa kabur dari hutan ini? Hahahahaha” kata orang dari suku pedalaman itu.
“AMPUNNN KITA GA MAU NIAT JAHAT JANGAN BUNUH AKU, BUNUH TEMENKU AJA! ” Teriak Camila ketakutan
“ KURANG AJAR! ” Teriak Kenneth
Suku pedalaman itu berkata lagi, “kita ga akan bunuh kalian….ikut aku masuk kawasanku… Disini tidak aman. ”
Kami pun mengikuti orang suku itu. Setelah sampai di tempat mreka, ketua suku itu mengobrol dan menjelaskan kepada kami.
Ketua suku itu berkata “kalian sudah terjebak, kami juga banyak lihat org lain terjebak dan besoknya ada kabar entah dimakan naga, di tangkap monster,ditangkap siluman atau tidak terdengar kabar mereka lagi.”
Kami pun mulai merasa cemas, tetapi ternyata ketua suku itu belum selesai berbicara.
“Tetapi kalian tidak perlu khawatir, kami bisa membantu kalian kembali ke tempat kalian semula. Kalian harus menemukan beberapa pecahan kaca yang nantinya jika disusun berbentuk piramida. Nantinya piramida tersebut bisa menjadi petunjuk untuk kalian keluar dari kawasan ini.”
Setelah ketua suku selesai berbicara kami berterimakasih kepada mereka, lalu kami ber empat keluar berpamitan untuk keluar dari kawasan suku tersebut, dan pergi untuk mencari pecahan-pecahan kaca tersebut. Saat diperjalanan kami ngobrol-ngobrol, dan tiba tiba kami mendengar sesuatu dibalik semak -semak.
”WOY APA ITU! ” tanyaku
”Yo nggak tau. ” jawab Camila
”Apaan sih, gitu doang lohk.” kata Kenneth
“Ayok kita cek apa itu. Kata Hansen
”NGGAK MAU AH, TAKUT AKU! ” teriakku takut
”Cih penakut.” kata Kenneth dan Hansen bersama-sama
“Ya suka suka aku dong.” Jawabku
”Udah udah aku nemenin brianna disini, kalian kan lakik, lakik harus ngecekkin buat cewek” Kata Camila ke cowok-cowok
“Bilang aja kamu takut aja deh Cam..” Kenneth mengejek Camila
”huhh!”Hela si Camila
Ya… Pada akhirnya Kenneth bersama dengan Hansen pun pergi mengecek apa yang ada di balik semak semak tersebut.
“WOY WOY, APA INI” teriak Kenneth kaget
“HAH? APA APA ? “ Tanya ku
“KELINCI KOK PUNYA SAYAP WOY? “ Kata Hansen
“Kamu mimpi kali sen” Gurau Camila
“KAGAK LAH YAKALI MIMPI, AKU AJA JUGA LIAT” Kata Kenneth
“Kalian kenapa si? “ Kata camila
“Kalian kalo ga percaya mending liat sendiri deh” Kenneth mulai kesal
Aku dan Camila pun menyusul mereka. Alangkah terkejutnya kami, ternyata emang benar kata Kenneth dan Hansen. KELINCI PUNYA SAYAP AAAAAA
“Kelinci ini titisan peri kali ya…. “ Kataku
“MWAHAHAHHAHAAHA” Mereka malah tertawa
“Eh gimana kalo misalnya kita ikuti kelinci itu, siapa tau kita nemuin jalan keluar? ” Kata si Camila
“EH BOLEH BOLEH” Kata para cowok
Pada akhirnya kami pun mengikuti kelinci itu. Kami melewati rawa-rawa yang bau. Sampai pada akhirnya, kelinci itu memasuki lubang kecil. Kami pun tetap mengikuti kelinci itu hehe. Ternyata lubang itu sangat lah dalam. Kami ber empat sempat tak sadar kan diri, dan tiba-tiba kami terbangun di tempat yang sangat mengejutkan.
“Kalian sudah sadar kan diri ya? “ tanya bayangan samar-samar itu
“Ha? Ha? Kita dimana??? Teman temanku? Hansen, Brianna, Camila? “ Tanya Kenneth
“Loh loh? Aku dimana ini?” aku kebingungan
“Kelinci tadi dimana?? Ha?” tanya Camila
Yak kami pun kebingungan, tetapi sosok misterius itu berkata lagi
“Hai,Tenang, kami para peri tidak akan menyakiti kalian. Kalian sekarang ini berada di dunia peri.Kalian siapa? “ Tanya peri itu.
“H-halo, kami manusia, perkenalkan saya Hansen.” Kata Hansen
“H-halo saya Brianna…” Kataku
“S-saya Camila. ”
“Saya Kenneth. ”
Sambung mereka
“Salam kenal semuanyaa..” Kata peri itu.
“Oh ya, kalian mengapa datang ke dunia kami? “Lanjutnya
“Kami awalnya itu ingin pergi berkemah di nusa penida, nah perkemahan nya kita itu tuh jauh gitu, harus naik jeep dulu, kita suruh si Kenneth suru nyetir jeep nya tuh. Nah dia itu nyetirnya ngebut, terus kita kejebur di lumpur lumpur. Map kita yang ada di jeep itu rusak, kita pun mutusin buat jalan kaki. Nah pas jalan kok tambah tersesat, terus kita ketemu sama suku pedalaman, mereka suruh kita buat cari pecahan kaca yang nanti nya disatuin bisa jadi piramida, terus nunjukkin petunjuk untuk kembali ke tempat seharusnya kita berada .“ Jelas Hansen
“Oh begitu, kelinci itu adalah hewan peliharaan kami yang kabur tadi. Dan apakah kalian butuh bantuan untuk mendapatkan pecahan kaca kaca itu? Kami tau tempatnya dimana tetapi tempatnya jauh dari sini.”
“Kami sangat butuh bantuan kalian para peri untuk menemukan cermin itu, karena kami ingin segera ke tempat kami semula. “ Jawab Camila
“Baiklah, kami akan membantu kalian, kalian ikuti saja kelinci itu, nanti kalian akan berhenti di 5 tempat yang berbeda untuk mengambil pecahan kaca tersebut.”
Kami pun langsung berterimakasih dan bergegas mengikuti kelinci itu. Kami berjalan, dan akhirnyadi hari ke 2 pun kami sampai di tempat potongan kaca yang pertama. Lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami yang bisa dibilang masih lumayan panjang, dan tidak mudah. Keesokan harinya (di hari ke 3)kami tiba di tempat yang ke 2,untuk sampai disana, kami harus melewati sungai yang arusnya sangat deras dan ada buaya-buaya yang kelaparan. Tetapi kami berhasil melewatinya dengan bantuan si kelinci tadi. Di hari 4 kami berjalan, kami sampai di tempat ke 3 dan juga di tempat yang ke 4 yang sangat tidak mudah untuk dilewati, harus menybrangi jurang, dan sebagainya.
“Semangat kitaaa masih 1 tempat lagi. ” Kataku
“Iyh” Kata kenneth
“Eh, denger denger di tempat yang ke 5ini di goa. ” Kata Camila
“Ya bagus dong kalo di goa. Jawab Hansen
“ASTAGAAA, GOA ITU DIJAGA SAMA NAGA, MONSTER BATU DI DEPANNYA! Sambung Camila
“Ish kamu masih percaya begituan ya La. ” Kata Hansen
“serius woyyy, kalo ga percaya liat aja besok. ” Grutu Camila
Yak besok nya kami sampai di tempat itu, tetapi alangkah terkejutnya kami, ternyata yang dikatakan Camila benar benar terjadi. Ada monster batu yang menjaga di depan goa tersebut, parahnya lagi, kelinci itu tiba tiba menghilang. Kami pun berdiam sejenak memikirkan cara melewati monster batu itu. Kami mengamati sekitar dan Camila menemukan cela kecil menuju ke dalam goa. Kami meng endap endap menuju ke cela itu agar tidak ketauan. Ya kami berhasil masuk, tetapi tidak hanya sampai disitu halangan kami. Didepan mata terdapat naga yang sangat besar yang sedang tidur sambil menjaga anak nya, sambil melindungi potongan kaca tersebut.
“Jangan brisik ya.” Bisikku ke yang lain
“Sekarang gimana caranya kita ambil potongan itu? ” Tanya Camila
Kami diskusi bagaimana cara mengambilnya dari pegangan naga. Setelah itu kami pun mulai melaksanakan rencana tersebut.
“Grekk, grekk,grekk….” suara bebatuan terdengar kecil di telinga camila
“net…kamu denger suara batu ga?” tanya camila takut
“engga si, perasaanmu aja kali…” sambung kenneth
Tapi lama kelamaan suara itu makin terdengar jelas.
“aku juga denger suara batu itu! ” jelas hansen
Kenneth dengan gugup melihat ke belakang
Betapa kagetnya mereka melihat monster batu lumutan itu sudah berada dibelakang mereka bersiap melenyapkan mereka
“LARI…..” Triak kenneth panik
Mereka kejar kejaran di gua tersebut, mereka berusaha bersembunyi di celah celah batu… Setelah 1 jam akhirnya monster itu berhenti mengejar kami, tetapi ternyata naga raksasa itu juga terbangun karena ke berisikan kami.
“WOARRRRRRRRRRRRRRRRRRR…” Suara auman naga.
“SIAPAA KALIAN YANG BERANI MENGGANGGU TIDUR KU INI!!!?? “Kata naga itu
Kami pun terkejut naga itu bisa bicara. Kami berusaha tenang, lalu mendekatkan diri dengan naga itu.
“ KALIAN SIAPAA?!?! KENAPA KALIAN DATANG KEMARI DAN MENGGANGGU TIDUR SIANG KU??! “tanya naga itu
“ K-kami manusia, dan saya Hansen, kami kesini untuk meminta bantuan mu, agar memberikan potongan kaca ajaib itu yang kamu jaga. Kami sangat membutuhkannya karena kami butuh potongan potongan kaca itu yang jika disatu kan akan membuat kami kembali ke asal kami, kami tersesat.” Hansen pun menjelaskan kepada naga itu dengan sangat panjang.
Awalnya naga itu tidak setuju, tetapi setelah kami memohon dengan sungguh sungguh pada akhirnya dia memberikannya, tetapi dengan syarat kami tidak diperbolehkan ke tempat ini lagi. Kami pun langsung menyepakati nya.
“Kalian harus menyatukan pecahan pecahan kaca itu dibawah gerhana bulan. “Kata naga itu
Kebetulan besok akan terjadi gerhana bulan. Kami pun menginap di goa itu selama semalam. Besoknya, saat gerhana bulan terjadi
Kami pun mulai menyatukan potongan-potongan kaca itu, kami tak lupa berterimakasih kepada naga yang telah memperbolehkan kami mengambil potongan kaca itu, lalu kami menyampaikan salam perpisahan, dan secara Tiba-tiba kaca yang berbentuk piramida itu bersinar dengan sangat terang dan membawa kami ke tempat yang tidak dikenal, lagi. Tetapi si Camila ternyata tau kami berada dimana. Kami sekarang ini berada di danau kaolin, Bangka Belitung. Kami jalan-jalan sebentar karena pemandangannya sangat indah. Setelah itu kami kembali ke kota kami yaitu Jakarta naik pesawat dan tidak jadi pergi berkemah karena sudah dibatalkan kan. Tamat~