by kepin | Feb 17, 2023 | Puisi
Keluargaku…
Dimulai sejak aku masih minum susu
Hingga suatu saat telah menjadi abu
Pasti seturut dengan kehendak-Mu
Andai ku mengerti
Apa saja yang telah dilakukan untuk mewarnai
Hidupku yang amat berarti
Oleh Ayah dan Ibu yang amat mengerti
Tentang aku yang merupakan hadiah Tuhan yang dititipi
Oh Ayah…
Tulang punggung rela dipatahkan demi mencari nafkah
Bekerja terus membabi buta tak kenal arah
Hingga sekujur badan hingga gerah
Untukku terus hidup di masa depan yang cerah
Oh Ibu…
Semangatmu mendampingiku yang menggebu gebu
Hidup dan bekerja di rumah tanpa digaji seribu
Namun tetap meyelesaikan pekerjaan dengan semangat bak erupsi merbabu
Engkau yang selama ini mengajari hal yang tabu
Demi hidup di dunia fana dengan sentosa selalu
Saat ini…
Tinggal selangkah lagi untukku menjadi alumni
SMP Maria Mediatrix yang kuncintai
Teman-teman dan guru yang saling menghargai
Dan segala kenangan yang selalu menghampiri
Saat ini
Aku hanya perlu mengikuti hati nurani
menuju kesuksesan yang ku jalani
Bertemu sesama baru yang membuat hidupku berwarna warni
Dengan berteman dan saling memberi kasih sayang dari dalam hati
by Gracia Jovita | Jan 20, 2023 | Puisi
Pantai
Ditengah sore yang indah
Suara ombak yang menyegarkan hati
Matahari yang hampir terbenam dibalik pantai
Menikmati indahnya sore
Suara ombak yang merdu membentur batu
Melengkapi tenangnya sore
Menenangkan hati dan jiwa
Menikmati matahari terbenam perlahan
Gracia Jovita Agatha 9C / 17
by mmayaaa__ | Jan 20, 2023 | Puisi
Ayo cintai alam di negeri kita!!!!!!
by Felice | Jan 20, 2023 | Puisi
— Murung
Air mata tak bisa terbendung
Sulitnya menjadi tulang punggung
Dunia ini tidak pernah mendukung
Hanya pada Tuhan kita bisa bergantung
Bersama alam ciptaan-Nya yang agung
Dia menolong jiwa si sulung
Pohon yang seakan bersenandung
Membahagiakan jiwa yang murung
— Mudah?
Mengagumi alam memang mudah
Semesta ini begitu megah
Memandang langit terbelah
Menanti bunga-bunga merekah
Semesta ini sempurna tanpa celah
Jikalau bukan ulah para bebedah
Menjadikan dunia ini penuh resah
Bumi tempat kita bersinggah
Kian hari banyak habitat yang punah
Kita harus segera berubah
Agar dunia tidak semakin parah
— Felice 9G/09
by kepin | Jan 20, 2023 | Puisi
Retret…
Jauh dari kota
Hidup di dimensi yang berbeda
Kesederhanaan menjadi yang utama
Dengan tujuan mencapai hidup yang sempurna
Retret…
Kali ini merupakan yang kedua kalinya
Memang ini bukan Vila
Di kamar itu aku tidur dan berbincang berdua
Dengan Amadeo menikmati kesederhanaan yang ada
Saat malam…
Sebelum tidur aku berdoa
Kepada Tuhan dan Bunda Maria sebagai perantara
Saat tidur untuk mengawasi, merawat, dan menjaga
Kali ini…
Terasa sangat berbeda dengan pertama kalinya
Segala aktivitas dengan tema yang berbeda
Memang bukan hal yang sia-sia
Kukira akan sama saja
Bersyukurlah aku yang menjalankan ini
Mendapat banyak teman untuk memperluas koneksi
Kenangan ini akan menjadi abadi
Sebelum kuakhiri…
Terima kasih kepada pihak yang membuatku berubah saat ini
Coach Agung yang tegas dan mengajari kami berbakti
Coach Nanda yang membuatku melewati hari-hari
Serta Guru pengawas yang setia menemani
Terima kasih
-K