Perjuangan Anak Cacat untuk mencapai Cita-Cita

Perjuangan Anak Cacat untuk mencapai Cita-Cita

Pada kali ini terdapat sebuah buku yang dapat menginspirasi para pembacanya. Judul buku ini adalah Menggores Cita-cita. Penulis buku ini adalah Zainal Aibidin. Buku ini mungkin cukup asing, namun buku ini sangat bagus karena isinya mudah dipahami dan banyak sekali inspirasi yang bisa kita dapatkan. Diterbitkan oleh Deepublish dan tahun terbitnya 2019. Buku ini juga memiliki halaman yang tidak terlalu banyak yaitu 48 halaman.

Isi dari buku ini tentang seorang anak yang bernama Surya Mahardika anak cacat yang sempat berhenti sekolah dari SDLB. Surya menjalani hidupnya dengan penuh lika-liku. Surya sering mendapat cemoohan atau ejekan dari teman kelasnya. Tidak hanya temannya tetapi adiknya juga. Nama adiknya adalah Darma anak yang sangat nakal dan tidak pernah membantu orang tuanya. Darma juga sering bolos sekolah dengan alasan sakit, padahk rumahnya satu atap dengan sekolahnya. Darma sering mengejek kakanya dengan jata yang menyakitkan. Tetapi surya tidak mendengarkannya dan membiarkannya berlalu, karena jika diteruskan mungkin masa yang dulu bisa terulang dimana Darma dipukul ayah saat mengejekku. Walau begitu ia masih mempunya ibu dan ayah yang masih menyayanginya. Ia juga mempunyai sahabat dekat yaitu Bania dan Pascal. Suraya anak yang rajin, ia sering membantu ayahnya untuk membersihkan sekolah dan membantu ibunya menyiapkan dagangannya. Ia juga rajin dalam belajar. Dia tetap bersekolah walaupun keadaanya cacat dari lahir. Ia bersekolah dengan diantar ayahnya dengan sepeda karena tudak bisa berjalan. Disekolah Surya sangat pintar dan selalu mendapat peringkat kelas. Ia juga sering mengikuti lomba-lomba. Keadaan itu seketika berubah saat Ayahnya meninggal. Ibunya tidak bekerja dan Surya memutuskan untuk berhenti sekolah, serta membiarkan Darma yang bersekolah saja. Karena tidak ada lagi yang beli bahan dagangan ke pasar selain ayah. Mereka juga tidak ada semangat hidup karena kehilangan seseorang yang paling disayang. Suatu saat Surya mendapat bantuan dari ayah temannya yaitu Bania dan akhirnya ia bisa sekolah kembali. Bukan itu saja ibunya juga dapat berjualan lagi setelah kematian ayahnya. Mereka semua bangkit kembali untuk menjalani kehidupannya.

Menurut saya buku ini sangatlah menginspirasi para pembacanya. Dengan alurnya yang mudah dipahami dan konflik yang tidak terlalu berat membuat kita mudah untuk menemukan hikmah dibalik ceritanya. Kita diajarkan untuk terguh pada diri kita dan jangan mendengarkan perkataan orang lain. Seperti Surya yang sering sekali diejek oleh teman, bahkan adiknya sendiri. Hinaan itu sungguh menyakitkan, tetapi Surya tidak terpengaruh dan mengabaikan hal itu. Tidak hanya itu saja, kita diajarkan juga untuk terus berusaha dalam keadaan apapun. Surya seorang anak yang cacat, walaupun begitu ia tetap mau berlatih berjalan walau tidak terlalu berhasil. Ia tetap mau bersekolah dengan sangat giat demi mencapai cita-citanya. Surya juga anak yang sangat patuh pada orang tuanya dan sering membantu orang tuanya berjualan dan membersihkan sekolah. Dari hal ini kita harus terus sayang dan menghormati orang tua kita karena umur tidak ada yang tahu. Jadi kesimpulanya adalah kita harus terus berjuang dalam keadaan apapun untuk mencapai cita cita yang kita inginkan dan jangan pernah mendengarkan perkataan buruk dari orang lain tentang kita.

Pentingnya Percaya Diri

Pentingnya Percaya Diri

Pada suatu hari terdapat seorang anak yang sudah memasuki Sekolah Menengah Atas. Sebut saja dia Sean, anak berumur 15 tahun yang baru saja lulus SMP. Saat itu ia belum memiliki teman sama sekali, walaupun memang ada teman yang berasal dari SMP yang sama. Sean dulu adalah anak yang aktif saat SMP. Ia mempunyai banyak bakat seperti pandai berdebat, bisa dance, memiliki public speaking yang bagus, dan bisa menjadi pemimpin yang baik. Tapi bakatnya tidak terlihat saat SMA atau menghilang begitu saja.

 

Sean menjadi anak yang pendiam, tidak percaya diri, dan pemalu. Ia tidak berani mengungkapkan bakatnya yang ada saat dulu SMP. Karena hal itu ia menjadi merasa kesepian, ia tidak tahu harus bermain dengan siapa, bertanya dengan siapa, dan ia malu untuk bertanya pelajaran dengan guru. Ia selalu berpikir bahwa ia adalah siswa terbodoh dikelas itu, karena teman-temannya yang pintar. Ia makin tertekan atas keadaannya. Mulai dari tidak ada teman, kurangnya rasa percaya diri, dan hilangnya keberanian Sean. Padahal saat SMP ia adalah siswa yang aktif dan bisa menjadi siswa terbaik.

 

Waktu terus berjalan, akhirnya Sean mulai berpikir kalau ia harus lebih memberanikan dirinya dan kembali menjadi dirinya yang dulu. “Jika aku hanya berdiam diri seperti ini, bagaimana aku nanti di masa depan?” kata Sean yang sedang merenung. Sean melanjutkan kata katanya, “Aku gaboleh nyerah, harus terus berjuang sampe aku berhasil, ini juga demi masa depanku.” Akhirnya setelah merenung sekian lama, Sean sadar bahwa ia harus tetap berjuang dan berusahan untuk mendapatkan apa yang ia mau. 

 

Sean mulai bergaul dengan temannya di SMA, mulai berkumpul jika ada teman-teman yang sedang berbicara, membantu temannya, dan bahkan ia akan bertanya kepada teman jika dia tidak tahu. Rasanya sangat susah bagi Sean untuk dirinya bersosialisasi lagi. Walau begitu ia tetap berusaha yang terbaik demi dirinya dan juga demi masa depannya. Saat ada kegiatan presentasi, ia bisa melakukannya dengan baik hingga dipuji. Lalu saat ada materi seperti debat antara pro dan kontra, ia bisa menguasainya dengan kepercayaan dirinya. Sean juga masuk ke dalam ekstra dance dan ia dijadikan pemimpin dance, karena dance dia yang bagus dan bisa memimpin anggota lainnya. Selama di kelas, Sean bisa mengatur teman-temannya yang berisik, hingga ia dibanggakan guru karena kepemimpinannya yang bagus. Saat naik kelas 11, ia menjadi ketua kelas karena teman-temannya percaya kepada Sean.

 

Akhirnya waktu telah berlalu sangat cepat. Sean berhasil beradaptasi. Ia mempunya banyak teman, pelajarannya juga tidak terganggu, dan ia juga sekarang menjadi siswa unggul di kelasnya. Sekarang Sean merasa tenang dan berkata “Memang, percaya dirilah yang paling utama untuk melakukan semuanya. Jika berani kita pasti bisa melakukannya, tapi kalau takut pasti kita tidak berani untuk mencoba hal baru dan malah jadi gak bisa. “Terus aku tidak boleh berhenti di tengah jalan, harus berjuang terus,” Sean mengatakan itu dengan senang, karena akhirnya hidupnya bisa sempurna, “Pokoknya terimakasih buat diri aku sendiri.” Kadang kita perlu untuk memulai sesuatu dari diri kita sendiri dengan penuh keberanian. Karena jika kita tidak berani, kita tidak akan mau mencoba hal baru.

Bali yang indah dan kenangannya

Bali yang indah dan kenangannya

Senin, 9, Januari, 2023 para siswa-siswi kelas 8 SMP Maria Mediatrix melakukan kegiatan study wisata. SMP Maria Mediatrix melakukan study wisata ke pulau Bali. Tempat yang kita kunjungi ke Bali ada Tanah Lot, Pantai Kuta, Joger, Pantai Melasti, GWK, Pura Ulun Danu, Titiles, dan banyak tempat lagi. Tempat-tempat yang kita kunjungi sangatlah indah, contohnya seperti Pantai Melasti. Di Pantai Melasti kita bisa melihat betapa indahnya laut. Di pantai melasti sangatlah bersih walaupun saat ini mataharinya sangat menyengat dan panas. Selain pantai melasti ada juga tempat yang tidak kalah indah yaitu Pura Ulun Danu. Pemandangan di Pura Ulun Danu sangatlah mempesona dan sangat cantik. Kita bisa melihat pura-pura di sana. Udara di Pura Ulun Danu sangatlah sejuk, tidak seperti di Pantai Melasti🤭. Ada satu tempat yg menurut saya spesial yaitu GWK, karna saya bisa foto sama…

Banyak lagi tempat yang menurut saya sangat indah dan menyenangkan. Apalagi saat kita di hotel. Kita bisa bercerita banyak hal dengan teman sekamar. Banyak kenangan yang telah kita buat di Bali. Sekian cerita saya Terimakasih👍

-Ruth 8F/25