Ketika Kecantikan Membawa Petaka “Cantik itu Luka”

Ketika Kecantikan Membawa Petaka “Cantik itu Luka”

Novel ini adalah salah satu novel fiksi buatan Eka Kurniawan yang dirilis pada tahun 2002. Cerita pada novel ini memiliki latar cerita pada masa Kolonial, walaupun pada masanya tentara penjajah begitu jahat dan tidak punya hati nurani tetapi di cerita ini tidak difokuskan pada pemuda pemudi yang bersatu melawan penjajah seperti pada cerita-cerita lainnya namun novel ini menceritakan tentang seorang wanita yang dari semasa kecilnya sudah ditawan oleh tentara penjajah untuk dijadikan seorang pelacur. Wanita ini bernama Dewi Ayu, Dewi Ayu awalnya merasa tertekan karena paksaan yang ia hadapi ini tetapi lama kelamaan ia menikmati pekerjaannya itu bahkan sampai diakhir hayatnya ia masih menjadi seorang pelacur.

 

Dewi Ayu memiliki 4 orang anak yang tidak diketahui ayahnya siapa dan anak yang terakhir ini dilahirkan beberapa hari sebelum kematiannya. Ketiga anak Dewi Ayu yang sudah dewasa itu memiliki paras cantik dan menawan yang membuat Dewi Ayu berharap anak terakhirnya terlahir buruk rupa supaya nasibnya tidak sama seperti ibunya yang adalah seorang pelacur. Dan benar, anak terakhirnya terlahir dengan kulit yang hitam legam dan hidung yang menyerupai colokan listrik. Dewi Ayu belum sempat melihat anaknya dan mengira bahwa anak terakhirnya terlahir cantik lagi sehingga Dewi Ayu menamainya “Cantik”. Tentu para tetangga menertawakan dan merasa nama itu sangat bertolak belakang dengan tampangnya yang begitu menyeramkan dan bahkan dapat menghilangkan selera makan. Walau novel ini berisi cerita fiktif, namun pembaca dapat menjadikan buku ini sebagai media untuk mengenal Sejarah.

 

Memang kebanyakan orang merasa isi novel ini begitu vulgar dan banyak kata-kata yang kurang pantas tapi ada beberapa hal yang dapat dipelajari dari novel ini. Yang paling utama adalah tentang kecantikan. Bagi sebagian orang, kecantikan adalah segalanya, mereka berlomba-lomba supaya bisa menjadi perempuan cantik yang disegani oleh pria-pria. Tetapi nyatanya kecantikan dapat membawa malapetaka dan dapat memberikan ‘luka’. Seperti Dewi Ayu yang dianggap hina dan jauh lebih berdosa daripada orang lain karena pekerjaannya seorang pelacur itu, walau begitu Dewi Ayu juga seorang ibu yang baik karena dapat menjaga dan merawat anak-anaknya itu dengan begitu baik. Karma itu ada dan nyata maka dari itu janganlah merendahkan derajat orang lain hanya karena pekerjaannya atau tampangnya karena belum tentu mereka berharap untuk menjadi seperti itu.

Kegagalan Bukanlah Segalanya.

Kegagalan Bukanlah Segalanya.

Lany adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana, rumah yang sederhana, dan kehidupan yang sederhana. Tetapi tidak dengan cita-citanya, ia berimpian untuk menjadi seorang Dokter yang lebih spesifiknya lagi adalah Dokter Forensik. Lany bukanlah anak yang sangatlah pintar dan selalu ranking 1, namun Lany adalah anak yang baik, ia suka belajar hal-hal baru. Lany mengikuti banyak kegiatan organisasi disekolahnya yang pasti termasuk dalam kategori anak yang aktif dan yang pasti ia mempunyai banyak sekali teman.

Sebetulnya sedikit susah untuknya meraih cita-citanya yang begitu tinggi dengan perekonomian keluarganya yang sederhana. Ia tidak bisa bersantai-santai begitu saja, maka dari itu Lany konsisten untuk belajar dan mengikuti penjelasan materi dari gurunya disekolah.

Disaat itu juga keluarganya terlilit hutang yang cukup besar, hutang itu muncul dikarenakan biaya yang dikeluarkan juga cukup banyak seperti biaya sekolah, les, dan lain-lain. Keluarganya juga bukan keluarga yang harmonis, setiap hari pasti ada hal yang diributkan sampai-sampai Lany lelah mendengarkannya. Ketika kedua orang tuanya sedang beradu mulut, Lany biasa lebih memilih untuk menyendiri di kamar dan melakukan hal yang ia ingin lakukan sendiri. Sampai pada akhirnya keluarganya tidak bisa bertahan dan kedua orang tua Lany bercerai disaat ia duduk dibangku SMP. Kalau boleh jujue saja, hal itu membuat Lany sangat terpukul, ia iri dengan teman-temannya yang bisa memiliki keluarga harmonis. “Apa susahnya si punya keluarga lengkap dan harmonis” adalah kata-kata yang selalu Lany ingat-ingat. Lany sangat sedih dan rasanya ingin menyerah saja dengan impiannya yang terlalu tinggi itu.

Suatu hari, Lany mengikuti sebuah acara disekolahnya yang membahas tentang impian di masa depan. Lany awalnya tidak tertarik untuk mendengarkannya tetapi lama kelamaan kata-kata yang dikeluarkan oleh sang pembicara membuatnya tersadar dan membuatnya kembali teringat dengan cita-citanya dahulu. Lany mulai giat untuk belajar lagi supaya bisa mendapatkan beasiswa dan bersekolah lebih tinggi lagi di jurusan kedokteran dan tidak hanya berhenti disitu saja. Lany melanjutkan kuliahnya sampai ke jenjang paling tinggi yaitu S3.

Masalah memang selalu akan datang dan menghantui kita semua, namun jika kita tidak bisa melawan masalah itu, kita pasti akan kalah dan menyerah. Maka dari itu selalu konsisten dan giat dalam menggapai cita-cita. Kegagalan bukanlah segalanya, sekali gagal bukan berarti masa depan kita akan hancur.

Pendidikan

Pendidikan

Seseorang mampu mengenal dan memahami dunia lebih luas karena pendidikan. Pendidikan sangat penting di setiap diri seseorang. Karena tanpa pendidikan, seseorang akan mengalami kesulitan dalam memahami suatu hal tertentu. 

 

Namun pendidikan yang dimaksud tidak selalu berasal dari sekolah. Pendidikan yang dimaksud bisa saja adalah pendidikan tentang hidup. Peran penting pendidikan juga dapat dirasakan karena mampu mengajarkan setiap orang untuk berperilaku dengan baik. Di bidang ekonomi, pendidikan dianggap sangat penting karena perusahaan-perusahaan cenderung mempekerjakan karyawan yang berpendidikan. Pendidikan dapat membantu seseorang memperoleh pekerjaan yang baik demi meningkatkan perekonomian keluarga.

 

Tidak jarang juga orang tua bekerja keras untuk membiayai sekolah anak-anaknya dan berharap anak-anaknya bisa membanggakan kedua orangtuanya di masa depan.

Poster Bullying

Poster Bullying

Tujuan dari pembuatan poster pencegahan Bullying :
adalah, untuk mendukung sekolah dan lingkungan lainnya untuk membantu anak-anak dan remaja, staf sekolah, orang tua, serta tenaga profesional lainnya yang bekerja bersama anak-anak untuk memahami definisi dari saling menghormati.
Menjaga harga diri dan mencegah terjadinya kekerasan d lingkungan sekolah.