Perilaku FOMO ataupun JOMO pasti sering sekali kita jumpai. FOMO yang merupakan singkatan Fear of Missing Out mengacu pada suatu kondisi mental di mana seseorang terlalu terobsesi pada objek yang sedang berada di puncak trend. Sedangkan, JOMO yang adalah singkatan dari Joy of Missing Out adalah suatu kondisi mental di mana seseorang malah merasa senang dan damai ketika ia tidak memedulikan trend yang sedang ramai di khalayak umum. Kedua perilaku ini diyakini sebagai dua kondisi mental yang sangat berbeda, bahkan saling berlawanan. Perilaku FOMO dianggap sebagai perilaku yang merugikan, baik bagi dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya. Namun, keduanya pasti tetap memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan perlu berdampingan dengan seimbang.
Dilansir dari halodoc.com, perilaku FOMO “Terjadi ketika seseorang merasa cemas atau khawatir melewatkan pengalaman, acara, atau aktivitas yang sedang terjadi di sekitarnya.” “FOMO tidak hanya terbatas pada kehidupan sosial secara langsung, tetapi juga dapat terjadi dalam berbagai konteks, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hobi. Orang yang FOMO akan terus-menerus merasa perlu terlibat dalam segala hal agar tidak kehilangan momen atau peluang penting,” tambah artikel tersebut. Sedangkan, Puji (2024) mengatakan bahwa Joy of Missing Out (JOMO) “Didefinisikan sebagai perasaan puas pada diri sendiri dan hal-hal yang disukai sehingga Anda tidak merasa butuh mengetahui atau mengikuti hal-hal yang sedang ramai dibicarakan.” JOMO memang bisa memberikan dampak baik bagi kesehatan mental seseorang, tidak seperti FOMO yang dapat memberikan efek negatif. Kebiasaan ini tentunya menjadi solusi dari masalah FOMO yang kerap dirasakan masyarakat saat ini (Jamil, 2023).
Menurut halodoc.com, penyebab dari fenomena perilaku FOMO ini adalah menggunakan media sosial secara berlebihan, takut ditolak dan dikucilkan, terlalu berkomitmen, serta merasa tidak puas. Sedangkan, dampak dari fenomena ini antara lain stres dan kecemasan, tidak fokus dan produktif, tidak memiliki hubungan sosial yang dalam, serta gangguan tidur. Salim (2024) dalam artikelnya juga mengatakan “FOMO dapat mendorong perilaku konsumtif, membuat orang menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak mereka butuhkan atau mampu.” Sebenarnya, FOMO juga memiliki beberapa dampak positif, seperti dapat menjadi dorongan positif untuk mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman dan cenderung berkepribadian ekstrover, yang menyukai kegiatan sosial dan bersosialisasi (Gabriela, 2024). Namun, terlalu sering mengalami FOMO juga tidak baik bagi kesehatan mental, sehingga kita perlu untuk memperbanyak perilaku JOMO. Gabriela (2024) juga menyebutkan cara-cara untuk mengubah perilaku FOMO menjadi JOMO, antara lain dengan mengurangi waktu di media sosial, menetapkan batasan, dan belajar mengatakan tidak.
Lantas, dari kedua fenomena ini, manakah yang lebih baik atau positif? Kedua perilaku yang telah dibahas di atas ternyata memiliki poin plus dan minus masing-masing. Jadi, kita perlu untuk menyeimbangkan antara perilaku FOMO dan JOMO dalam hidup kita. Perilaku mana yang harus kita terapkan sangat bergantung pada situasi dan kondisi saat itu, maka kita harus bijak dalam membaca situasi dan kondisi agar tahu perilaku mana yang lebih baik kita terapkan.
Daftar Pustaka:
Gabriela, Michelle. 2024. Apa Itu JOMO, Fenomena Penanding FOMO. Diakses melalui https://www.tempo.co/gaya-hidup/apa-itu-jomo-fenomena-penanding-fomo-1164784 pada 21 November 2024.
Halodoc. 2024. Apa Itu Fomo? Ini Pengertian, Gejala, dan Dampaknya. Diakses melalui https://www.halodoc.com/artikel/apa-itu-fomo-ini-pengertian-gejala-dan-dampaknya?srsltid=AfmBOoo5Alu2WX15TurqiKxR79FNjquHtKEhCLbj2H3xzcHLU3o4-xZi pada 21 November 2024.
Jamil, Hanan. 2024. Ini Manfaat JOMO atau Joy of Missing Out, Solusi bagi yang Mudah FOMO. Diakses melalui https://www.detik.com/jogja/berita/d-7503059/ini-manfaat-jomo-atau-joy-of-missing-out-solusi-bagi-yang-mudah-fomo pada 21 November 2024
Puji, Aprinda. 2024. Apa itu JoMO atau Joy of Missing Out? Diakses melalui https://hellosehat.com/mental/apa-itu-jomo/ pada 21 November 2024.
Salim, Mabruri Pudyas. 2024. FOMO Adalah Fear of Missing Out, Ketahui Dampak Buruk dan Cara Mengatasinya. Diakses melalui https://www.liputan6.com/hot/read/5725035/fomo-adalah-fear-of-missing-out-ketahui-dampak-buruk-dan-cara-mengatasinya?page=4 pada 21 November 2024.