“Lupus: Topi-Topi Centil” adalah film yang dirilis pada tahun 1989 dan merupakan bagian dari seri film Lupus. Film ini disutradarai oleh Edi Siswanto dan berdurasi 97 menit. Dalam film ini, Lupus diperankan oleh Hilman Hariwijaya, yang juga merupakan penulis dari seri buku Lupus. Film ini menggambarkan dunia remaja, termasuk kehidupan di sekolah, di rumah, dan pacaran dengan Poppy, yang diperankan oleh Ita Purnamasari.

Selain itu, “Topi-Topi Centil” juga merupakan buku ke-5 dalam seri Lupus yang ditulis oleh Hilman Hariwijaya dan diterbitkan pertama kali pada bulan Maret 1988. Buku ini terdiri dari 10 cerita lepas, dengan ilustrasi yang dibuat oleh Wedha. Beberapa cerita dalam buku ini termasuk “Topi-Topi Centil”, “Lupus Sakit”, “Ayam-ayam Arisan”, dan “Hari Paling Sial dalam Hidup Nyit-nyit”.

Film dan buku ini berhasil menangkap esensi dari kehidupan remaja dan menjadi bagian penting dari budaya pop Indonesia pada periode tersebut.

Film “Lupus: Topi-Topi Centil” memang identik dengan masa remaja. Film ini mengisahkan tentang kehidupan seorang remaja bernama Lupus baik di sekolah maupun di rumah. Lupus, yang diperankan oleh penulis seri Lupus sendiri, Hilman Hariwijaya, memiliki pacar bernama Poppy yang diperankan oleh Ita Purnamasari.

Kesan umum dari film ini adalah ceria, sedikit liar, tetapi tetap terkendali. Film ini berhasil menggambarkan dunia remaja yang penuh warna dan dinamis. Meskipun Lupus tampaknya tidak jelas apa yang dilakukannya, kecuali sibuk mengurusi ayamnya, namun hal tersebut justru menambah keunikan dan keaslian dari karakter Lupus itu skenanga

Film ini menjadi nostalgia bagi banyak orang, terutama mereka yang tumbuh besar di era 1990-an. Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa penonton kembali ke masa remaja yang penuh kenangan.

Inspirasi yang saya dapatkan adalah untuk ingin juga kembali ke masa remaja.