Ketulusan Tukang Parkir yang Menghangatkan Hati
Waktu itu, aku ikut ayahku untuk membayar pajak motor di mobil samsat keliling. Saat datang, kami disambut oleh kakek tukang parkir yang hanya memiliki satu tangan. Saat tukang parkir membantu ayah dengan susah payah aku sangat terharu.
Saat sedang menunggu, Aku mendengar suara orang yang memita-minta lalu aku menoleh untuk mencari suara itu. Saat menoleh aku melihat ada seorang ibu yang pakaian nya tampak lusuh dan kotor. Ternyata dia merupakan pengemis yang memita-minta kepada orang yang sedang antre. Saat melihat ibu itu pandanganku mengarah pada jari yang terdapat sebuah cincin emas. Aku berpikir apakah dirinya benar-benar kekurangan sehingga diharuskan untuk mengemis? Tiba-tiba, pengemis itu mendatangi kakek tukang parkir tadi dan meminta belas kasihan. Aku melihat kakek tukang parkir mengeluarkan uang sepuluh ribu, lalu memberikannya kepada ibu pengemis itu. Saat melihat itu hatiku terkejut melihat kebaikan kakek tukang parkir. Bagaimana bisa ibu pengemis itu meminta-minta kepada kakek tukang parkir yang sudah susah payah untuk bekerja dengan kondisi tangannya yang hanya satu? Herannya, kakek tukang parkir itu memberikan uang dengan ringan saja. Dia tidak ada ekspresi keberatan apapun. Sementara itu, ibu pengemis pergi tanpa mengucapkan terimakasih.
Hatiku jadi malu karena melihat kebaikan kakek tukang parkir. Saat aku didatangkan pengemis aku menggerutu untuk memberinya padahal diriku sehat serta tidak berkekurangan. Di sini, aku menemukan pelajaran, bahwa ketulusan kakek tukang parkir dan perbuatan ibu pengemis yang menghinakan diri dengan memanfaatkan kemiskinan untuk meminta minta
sebutkan informasi yang ada dalam bacaan
apa model teks cerita inspiratif pada bacaan
apa pesan moral yang dapat ditemukan dalam bacaan
Informasi dalam bacaan: Bacaan ini menceritakan pengalaman penulis yang pergi membayar pajak motor bersama ayahnya. Mereka bertemu dengan seorang kakek tukang parkir yang hanya memiliki satu tangan namun tetap membantu dengan tulus. Penulis juga melihat seorang ibu pengemis yang meminta-minta, dan kakek tukang parkir memberinya uang sepuluh ribu tanpa keberatan. Ibu pengemis pergi tanpa mengucapkan terima kasih, sementara penulis merasa malu karena sebelumnya enggan membantu pengemis padahal dirinya tidak berkekurangan.
Model teks cerita inspiratif: Bacaan ini merupakan contoh teks cerita inspiratif yang menggambarkan ketulusan dan kebaikan hati seseorang dalam situasi sulit. Cerita ini mengajarkan pembaca untuk belajar dari sikap tulus dan tidak mengharapkan imbalan, serta menginspirasi untuk berbuat baik tanpa memandang status atau kondisi orang lain.
Pesan moral: Pesan moral yang dapat diambil adalah pentingnya ketulusan dan kebaikan hati, seperti yang ditunjukkan oleh kakek tukang parkir. Cerita ini juga mengajarkan untuk tidak menghakimi orang lain tanpa mengetahui kondisi sebenarnya, serta pentingnya bersyukur dan berbagi meskipun dalam keadaan terbatas. Kebaikan kecil yang dilakukan dengan tulus dapat memberikan dampak besar dan menginspirasi orang lain.