Cerita Roy Jadi Wisudawan Berprestasi, Pernah Ditolak Fakultas Kedokteran 13 Kali

 

Roy Novri Ramadhan sukses menyandang gelar baru pada Wisuda Universitas Airlangga periode 241. Bukan momen biasa, ia juga lulus dengan segudang prestasi.

Dalam wisuda tersebut, Roy juga menjadi perwakilan untuk membagikan kisahnya. Ia merasa semakin istimewa ketika mengenang perjalanan panjangnya.

Merantau di Usia 13 Tahun

Di usianya yang masih 13 tahun, Roy memilih untuk merantau dari tempat asalnya di Sulawesi Selatan, untuk memperjuangkan pendidikan.

Masih teringat jelas tatapan penuh senyum dan lambaian tangan dari ibunda saat melepaskan kepergiannya. Kendati demikian, ia tahu banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum yang ibunya tampilkan.

«Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,» ungkap Roy dalam laman Unair, Senin .

Perjuangan Seorang Dokter

Roy mengungkapkan jika sedari kecil ia bercita-cita untuk menjadi seorang dokter. Tetapi, perjalanan meraih cita-cita tak semulus yang dibayangkan.

Roy mengaku pernah 13 kali ditolak fakultas kedokteran . Pada masa itu, perasaan sedih, kecewa, dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya. Akan tetapi, ingatan bahwa ada orang tua yang rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangannya.

«Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,» ucapnya dengan penuh syukur.

Terbayar dengan Segudang Pencapaian

Roy akhirnya diterima sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Airlangga . Selama kuliah, ia mendapatkan kesempatan untuk bisa mengembangkan potensi diri melalui program dan fasilitas yang tersedia.

Perjalanan panjangnya selama memperjuangkan pendidikan terbayar tuntas selama menempuh pendidikan. Selama berkuliah, banyak pencapaian yang ia dapatkan, baik nasional maupun internasional, hingga saat ini ia berhasil menjadi Wisudawan Berprestasi FK Unair.

Roy bercerita ia berkesempatan mengikuti pertukaran mahasiswa ke Jepang, mengikuti penelitian dan perlombaan, hingga mendapatkan beasiswa.

«Saya juga berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan hingga alhamdulillah hari ini saya bisa terpilih sebagai wisudawan berprestasi,» tutupnya.

Saya terinspirasi,Dari cerita Roy, saya bisa belajar bahwa tidak ada yang mustahil jika saya berani mengambil risiko, bekerja keras, dan tidak pernah menyerah pada impian saya.