Novel Laskar Pelangi bermula di SD Muhammadiyah, sekolah kecil di desa Gantong, Belitung Timur. Meskipun kondisi bangunan dan fasilitas sekolahnya sangat sederhana, tetapi anak-anak itu memiliki semangat belajar yang tinggi. Guru mereka yaitu Bu Muslimah, dengan semangatnya berusaha menghadapi berbagai tantangan di hidupnya. Meskipun susah tetapi anak-anak ini tetap bermimpi besar dan ingin menggapai mimpi-mimpi mereka.
Anak-anak di Belitung menghadapi berbagai masalah mulai dari masalah ekonomi, masalah keluarga, hingga desakan untuk berhenti sekolah. Namun, semangat mereka tidak pernah luntur, dan terus berjuang.
Cerita Laskar Pelangi memberikan pelajaran bahwa pendidikan bukanlah hak istimewa, tetapi hak setiap anak. Ini juga mengajarkan kita nilai-nilai keberanian, persahabatan, dan ketekunan dalam menghadapi cobaan hidup.