Edson Arantes Do Nascimento, seorang anak bungsu dari 3 bersaudara. Memiliki ayah pemabuk, dan piatu. Hidupnya amat menyedihkan, ia dijauhi, dan dibenci oleh saudara-saudaranya. Dia dibenci akibat dirinya membuat ibunya mengorbankan diri agar Edson tidak terlindas truk kontainer. Akibat sering dijauhi oleh keluarganya, Edson selalu pergi keluar dari pagi, dan pulang tengah malam, bahkan ia tidak sekolah.

Tanpa diketahui oleh kakak-kakaknya, dan ayahnya, Edson selalu berlatih sepak bola bersama seniornya di lapangan yang berada di daerah pedesaan yang jauh dari rumahnya. Berkat latihan itu, pada suatu hari Edson mendapat surat dari klub Fluminesse FC yang ingin merekrtutnya menjadi murid akademi mereka. Edson menyetujuinya tanpa sepengetahuan ayah, dan kakak-kakaknya. Edson pergi sendiri ke kota Rio De Janeiro yang padahal usianya masih 6 tahun, dan berlatih disana tanpa pulang. Untungnya, Edson dirawat di akademi mereka yang memiliki asrama. Dirinya sangat betah berada disana, karena segalanya disediakan oleh pemilik klub.

Waktu telah berlalu, 12 tahun kemudian Edson menjadi pesepak bola terhebat disana. Karena performannya yang amat luarbiasa, dirinya dipanggil ke squad utama sepak bola Brazil. Dia langsung dipasang menjadi starter, dan mencetak banyak penghargaan disana. 2 tahun setelah bergabung ke timnas utama Brazil, Edson melakoni Piala Dunia, ajang terbesar dalam sejarah sepak bola. Dia sangat bersinar pada tahun 1953 itu, meski melawan banyak negara yang memiliki pemain sepak bola hebat, akhirnya Edson menjadi juara Piala Dunia mengalahkan timnas Portugal dengan skor dramatis 5-4.