Diceritakan ada anak bernama Galine, Galine tinggal bersama keluarga nya yang tetap bahagia dalam kesederhanaan. Keluarga Galine berulang kali pindah rumah kontrakan, rumah sederhana yang mampu dibayar ayahnya untuk tempat tinggal keluarganya. Ayah Galine berjuang memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai tukang kayu, ibunya pun juga terkadang suka membantu ayahnya setelah memasak dan menyapu rumah. Galine yang sadar kalau orang tua nya berusaha memenuhi kebutuhannya pun juga tidak ingin menyia-nyiakan usaha mereka, Galine belajar dengan giat dan berusaha mendapatkan nilai minimal diatas kkm.

 

Suatu hari daerah rumah Galine terkena gusur pemerintah karena daerah rumah Galine akan dibangun fasilitas kota. Keluarga Galine sangat terpukul dan mereka-pun terpaksa menumpang di rumah pamannya.

 

Keadaan yang sangat sulit ini membuat keluarga Galine lebih gigih untuk berjuang lebih keras, ayah Galine mengambil pekerjaan sebagai tukang supir angkutan umum dan Galine membantu ibunya berjualan setelah pulang sekolah meneruskan usaha bapak sebagai tukang kayu. Keluarga Galine menjalani hidup tanpa mengeluh, keluarga Galine berusaha keras agar tidak lagi menumpang dan merepotkan pamannya.

 

Setelah beberapa tahun akhirnya uang ayah Galine terkumpul dan mereka sekeluarga dapat membeli rumah sederhana. Galine dapat melanjutkan sekolahnya dengan lebih baik dan lancar, ayah Galine juga membuka bisnis kayu mebel dan ibunya membantu ayah sedikit-sedikit sembari membereskan pekerjaan rumah. 

 

Dari kisah ini kita dapat menjadikan Galine dan keluarganya sebagai tokoh inspiratif kita, Galine dan keluarganya tidak mudah menyerah dan justru tambah semangat menghadapi tantangan yang diberikan untuk menjalani hidup.