Pada suatu hari, ada seorang anak yang bernama Karina. Ia memiliki nama panggilan Karin di sekolahnya. Karina bukanlah orsng yang bisa bergaul dengan gampang, namun berkat teman-temanya Karina bisa bergaul dengan banyak teman. Karina memiliki sikap pemalu, rendah hati, dan ambis. Banyak orang menggunakan Karina sebagai bahan contekan untuk PR.
Pada suatu ketika, karena Karina sydah tidak kuat untuk memberi orang contekan PR nya, Ia hanya bisa berpikir, “Sebenernya aku ini punya temen asli gak sih? Apa aku berenti kasih contekan buat mereka aja?”. Karina sudah berpikir seperti itu, akhirnya Ia memutuskan untuk berhenti memberikan contekan kepada teman-teman sekelasnya. Karina merasakan lega yang sangat besar, namun pada sisi lain, teman-teman Karina bingung, mengapa Karina tidak mau memberi mereka contekan lagi. Akhirnya salah satu dari mereka bertanya, “Karin, kok kamu ga kasih kita contekan PR mu lagi sih?!”, Karina menjawab, ” Ya ga mau lah, masa aku yang kerjain tugas kalian semua??”. Temanya pun terkaget, karena Karina baru pertama kali menyolot seperti itu. Temanya itu bernama Gentha. Gentha adalah teman masa kecil Karina. Gentha langsung bertanya kepada Karina, “Kamu kenapasih? Kok tiba tiba gitu?? Lagi dapet?”, Karina menjawab, “Suka-suka ku kan? Lagian kamu setiap ada PR nanya nya sama aku, aku jadi males.”. Gentha hanya diam lalu pergi. Karina merasa bersalah karena Ia sudah menyolot Gentha seperti itu. Karena perkara itu, semua temanya hilang dan menjelek-jelekanya. Karina merasa terpukul, karena biasanya ada Gentha yang melindunginya dari ejekan-ejekan itu, namun sekarang Gentha hilang.
Sekarang mereka sudah SMA. Karina dan Gentha tetap berada di 1 sekolah. Karina sudah menyerah dan berpikir dia akan memiliki teman lagi. Meski Ia sudah memiliki Gentha, Ia masih merasa kesepian. Akhirnya Ia mencoba mencari teman. Ia selalu tidak berhasil, namun Karina tetap pantang menyerah dan terus semangat mencari teman. Akhirnya Ia menemukan banyak teman, dan akhirnya Ia hidup bahagia selamanya dengan Gentha.