Harmoni Unik

Ardan Mahendra atau yang memiliki nama asli Galang Saputra. Sejak kecil ia dikirim ke luar negeri untuk bersekolah disana, dan pada usia 7 tahun ia mulai untuk belajar alat musik pertamanya yaitu piano. Pada saat umur 12 tahun ia bekerja sama dengan teman-temannya untuk bermain musik dengan sesuka hati, karena teman-temannya menyukai hal yang sama dan dibidang yang sama yaitu musik.

Setelah kelulusannya, Ardan dan keluarganya pindah ke Prancis. Saat di Prancis ia melanjutkan studinya dan lulus dengan predikat terbaik. Kegemarannya didunia musik membuat Ardan membuat sebuah grup band musik yang ia beri nama “Ibet” dan “Syirupab”. Sayangnya kedua band itu bubar dan hanya bertahan 5 bulan karena aliran musik yang dijalani kedua band tersebut tidak sesuai dengan kemauan Ardan.

Setelah lama tak bermain musik dan Ardan bekerja disebuah perusahaan penjahit. Ia bertemu dengan gitaris dan drummer grup band “Sad” yang saat itu cukup terkenal didaerah yang Ardan tinggali yaitu Didi Petet dan Ahmadi Hassan. Setahun berlalu, mereka bertemu dengan seorang bassis bernama Declan Supardi dan membentuk band baru bernama “King”.

Bersama dengan King, Ardan melakukan debutnya dan merilis sebuah album setelah beberapa tahun mereka hanya manggung di cafe atau restoran. Mereka menamai dengan nama yang sama dengan nama band mereka. Banyak cemoohan/hinaan dari orang-orang, teman-teman, saudara, bahkan keluarga mereka sendiri atas khayalan yang mereka buat, Tapi mereka mampu menunjukkan bahwa karya yang mereka buat tak seburuk itu. Setahun berlalu, King melanjutkan karya baiknya dan meriliskan sebuah album kembali berjudul “Steel Heart”. Karya mereka yang telah dihasilkan berhasil untuk menduduki peringkat 2 tangga lagu Prancis dan peringkat 12 tangga lagu dunia.

King dan Ardan kemudian menjadi sorotan dunia, dan terkenal saat merilis album keempatnya yaitu Morning at the Beach. Dialbum tersebut terdapat sebuah single yang durasinya sepanjang 5 menit 55 detik, yang mana ini dianggap beresiko untuk dirilis oleh label musik mereka. King pun akhirnya dipecat dan dikeluarkan oleh label mereka, yang sehingga itu menjadi keadaan terburuk bagi King. Singkatnya, King ditawari sebuah label musik yang baru dan merilis lagu mereka yang dianggap terlalu beresiko tadi. Tak disangka ternyata lagu itu memuncaki tangga lagu dunia. Dia juga mendapat penghargaan dalam bidang seni dan musik yang ia raih melalui karyanya.