Dandang adalah anak yang senang sekali menambung. Uang saku yang diberikan oleh orang tuanya akan ia masukkan ke dalam celengan Dandang. Ia tidak akan menggunakan uang yang telah ditabung.

Namun, kondisi keuangan keluarga Dandang sedang tidak baik-baik saja. Kesehatan adiknya pun sedang bermasalah. Dengan terpaksa anak sulung itu pun membuka tabungannya untuk biaya pengobatan.

Di satu sisi, Dandang tidak ikhlas dan tidak senang karena harus menyisihkan uangnya, karena ia berpegang teguh dengan “Menabung Pangkal Kaya”. Dandang mengira jika menggunakan uang tabungan, ia tidak akan cepat kaya. Di lain sisi Dandang merasa sedih karena kedua orang tuanya tidak memiliki uang tabungan sama sekali.

Hingga akhirnya, Dandang memutuskan untuk lebih rajin menabung dan menyiapkan 2 (dua) celengan. Yang satu untuk keluarganya dan satunya untuk dirinya sendiri.

Dengan begitu, ia mendapatkan sesuatu yang diinginkannya dan dapat membantu kedua orang tua dan adik kecilnya. Dandang sekarang mengerti bahwa lebih baik menyisihkan uang tabungan untuk membantu keluarga dan sesama dibandingkan bersikap pelit dan egois.