FIGHT YOUR STRUGGLE
lawan pergumulanmu
Jadi pada suatu hari hidup seorang anak bungsu, anak ketiga dari tiga saudaranya. Ia adalah seorang anak yang hidup berkecukupan dan segala yang ia butuhkan terpenuhi, ia hidup hanya berdua dengan ibunya. Ayah dan kedua kakaknya sudah bekerja, jadi ia sering sendiri, ibunya juga sibuk akan kerjaan rumah tangga yang tidak kunjung selesai-selesai, biasanya si bungsu jika ada waktu luang membantu ibunya, tapi ia sudah cukup padat waktunya akan kegiatan sekolah. Si bungsu sering kali merasa kesepian,stress dan bosan akan rutinitasnya, biasanya ia bergaul dengan teman sekolahnya dan ia merasa senang, tapi saat dirumah ia merasa kesepian dan akhirnya ia melampiaskan semua rasa penatnya kepada tontonan yang tidak senonoh dan karena teman-temannya di sekolah juga rusak atau memberikan dampak yang buruk, misalnya bermalas-malasan, berbicara dengan kata-kata yang kasar dan kotor, dan menonton sesuatu yang tidak senonoh dll . Maka dari hal itu si bungsu terikat dengan hal-hal negatif itu, tahun demi tahun ia jalani dan rasanya si bungsu itu makin tidak tahan dengan pergumulannya itu dan ingin lepas dengan bebas, singkat cerita ia meninggalkan secara perlahan, pergaulan teman-temannya yang rusak itu. Dan si bungsu pun bingung, arah hidupnya mau diarahkan ke mana, karena sudah begitu rusak terdampak akibat pergaulannya yang rusak disekolahnya. Lalu satu saat kakaknya mengajak si bungsu untuk pergi ke Gereja ibadah pemuda, dan si bungsu awalnya menolak tapi karena aura positif yang diberikan kakaknya kepada si bungsu, akhirnya ia tergerak untuk ikut ibadah pemuda( youth ). Disana si bungsu merasakan hal yang berbeda dari teman-teman gereja dengan teman-temannya disekolah, dari cara bergaulnya, cara berbicaranya, humornya, aura teman-temannya yang positif dll sangatlah berbeda, tapi hal-hal tersebut membuat si bungsu nyaman. Di dalam komunitas gereja itu si bungsu berkembang lebih baik dan auranya menjadi postif yang ceria dan ramah ( friendly). Singkat cerita si bungsu menjadi anggota tetap komunitas Pemuda ( youth ) tersebut, ia sekarang menjadi pribadi yang berbeda, sudah jarang bebicara yang kotor dan kasar, jarang menonton hal-hal yang tidak senonoh, memiliki pendirian diri, memiliki iman, memiliki skill bermain alat musik bass dan piano, bisa multimedia di gereja sebagai pelayanannya, dan di dalam komunitas ini ia belajar bagaimana caranya hidup dengan pimpinan Tuhan dengan saat teduh dan meluangkan waktu untuk Tuhan, dan masih banyak lagi. Si bungsu pun merasakan perubahan yang ada didalam dirinya, dan prosesnya pun juga tidak mudah, ia harus melawan egonya, harus tau kesalahannya dan belajar dari kesalahannya, dan yang pasti ia menemukan tempatnya untuk menuangkan rasa kesal, penat, atau pergumulannya yaitu komunitas pergaulan yang tepat. Komunitas adalah sarana dimana kita dapat bergaul dan membangun diri kita menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik, jika kita salah tempat/komunitas maka sebaliknya kita bukannya berkembang malah semakin terpuruk dan tidak berkembang. Akhirnya si bungsu jarang yang namanya merasakan yang namanya stress, penat, dan semacamnya, namanya pergumulan pasti ada tapi ia tahu untuk melawan pergumulan ada Tuhan dan komunitasnya yang selalu ada dan mendukungnya, jadi ia kalau merasa penat ia cerita kepada Tuhan dengan berdoa dan si bungsu juga sekarang makin terbuka dan suka bercerita kepada keluarganya dan teman-temannya, keluarganya merasa bangga khususnya Ibu dan kakaknya dengan keputusan yang ia ambil untuk ikut dalam komunitas gereja yang membangun dan mengubah diri si bungsu yang sekarang jauh lebih bertalenta dan auranya positif. Dengan talenta/skill yang ia miliki dari komunitasnya, hal-hal itu berguna bagi kehidupan si bungsu di masa depan karirnya, ia berhasil mewujudkan mimpinya sebagai Pengacara dan pengusaha,Akhir cerita Si bungsu menemukan wanita yang ia sukai dan mereka menjalin hubungan bersama sebagai Pacar, dan akhirnya ia menikah dengan bahagia.