Perjuangan Kevin Sanjaya
Menurutnya Kevin Sanjaya Sukamuljo mulai mengenal bulu tangkis sejak ia masih kecil. Ayah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Sugiarto mengatakan bahwa bakat pemain kelahiran 2 Agustus 1995 tersebut sudah terlihat sejak menginjak usia 2,5 tahun. “Saya hobi bermain bulu tangkis. Di belakang rumah ada lapangan bulu tangkis. Saat saya bermain dengan teman-teman, Kevin suka menonton. Terkadang hingga larut malam hingga Mamanya sering mengingatkan agar dia segera tidur,” tutur Sugiarto.
Saat TK, bakat Kevin di olahraga tepok bulu ini semakin menonjol. “Cara bermain dia sudah seperti anak yang sudah besar. Karena itu, saya mulai mencari pelatih di Jember untuk melatih Kevin,” kata Sugiarto saat diwawancara BolaSport.com. “Saya ingin Kevin mengetahui dasar-dasar dan teknik bulu tangkis yang benar. Kevin berlatih seminggu empat kali dan kami harus bolak balik -Jember selama setahun,” aku Sugiarto. Akibat lelah harus menempuh perjalanan Banyuwangi-Jember, Sugiarto berinisiatif mencari pelatih yang berada dekat dengan kediamannya.
Kevin kemudian bergabung di klub PB Sari Agung, Banyuwangi hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD).Pada 2006, Kevin mengikuti Audisi Umum PB Djarum, namun gagal. Meski begitu, Kevin tidak menyerah. Dia mencoba lagi tahun berikutnya. Saya tambah jam latihan Kevin dari seminggu empat kali menjadi setiap hari untuk memperbaiki kualitas permainan. Akhirnya, dia lolos audisi pada 2007 saat masih berusia 11 tahun,” ujar Sugiarto. “Saya sempat ragu melepas Kevin yang masih kecil. Namun, melihat kemauan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah Kevin, saya mulai tenang. Awalnya, Kevin memilih menekuni bulu tangkis karena malas sekolah ha-ha-ha,” ujar Sugiarto.
Setelah tinggal di asrama PB Djarum di Kudus, Sugiarto mengaku tak pernah bertanya apakah Kevin merasa betah selama di sana. “Saya khawatir kalau ditanyakan itu, dia malah minta pulang. Awalnya, saya rutin menelepon Kevin setiap hari. Lama kelamaan, intensitasnya saya kurangi agar dia bisa belajar mandiri,” kata Sugiarto.
Postur tubuh sempat membuat Kevin Sanjaya gagal saat mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2006. Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengatakan bahwa postur tubuhnya menjadi alasan utama kegagalan Kevin Sanjaya pada 13 tahun lalu. Kevin saat ini memiliki tinggi badan 170 cm. “Dulu Kevin kecil sekali, sekarang saja masih kecil,” kata Fung.
Setahun kemudian, Kevin hampir kembali ditolak saat Audisi Umum PB Djarum dengan alasan yang sama. Namun, Fung yang baru menangani PB Djarum pada 2007 merasa kurang adil untuk penilaian tersebut. Fung melihat ada bakat yang dimiliki oleh pebulu tangkis kelahiran Banyuwangi tersebut hingga akhirnya meloloskan Kevin. Saya lihat Kevin tidak pernah kesulitan memukul bola, posisinya baik terus, bolanya enak terus,” ucap Fung. Perlahan prestasi Kevin mulai terlihat hingga terpilih masuk pelatnas Cipayung, Jakarta pada 2013. Selama empat tahun di pelatnas, Kevin yang baru naik ke tingkat senior pada Desember 2015 sudah menorehkan sederet prestasi dan telah mengumpulkan 30 gelar dari 2016-sekarang. Sejak September 2017, posisi Marcus/Kevin berada di peringkat pertama di dunia hingga kini. Marcus/Kevin bahkan menjadi ganda putra pertama dengan raihan lebih dari 100.000 poin.
Orang bilang, ukuran tubuh atau fisik (pendek, sedang, dan tinggi) adalah pemberian Tuhan yang sejatinya tidak bisa kita ubah. Jadi, sama sekali tidak ada yang salah kalau kita memang diciptakan dengan postur tubuh pendek. Yakin aja, di balik ukuran tubuhmu, tetap ada hal yang bisa dibanggakan, karena pasti ada talenta (bakat) yang bisa kamu maksimalkan sepanjang hidupmu.
Jovanca Rachel K
- 9E/12