Pembalap F1 yang berasal dari monaco

Charles Lahir di Monaco, Leclerc sejak kecil sudah dikenalkan oleh keluarganya dengan dunia balapan Formula 1.

“Seingatku waktu itu aku berumur empat tahun. Aku dan keluarga menghabiskan siang dengan teman-teman ketika Grand Prix Monaco. Kami duduk di teras rumah mereka, yang terletak di atas exit tikungan pertama, Sainte Devote,” ingat Leclerc di laman resmi Sauber F1.

Leclerc kecil dan kawan-kawan sepermainannya bermain mobil-mobilan dan mendengar bisingnya suara mesin mobil F1 kala itu.

“Kalian pasti punya kenangan masa kecil, yang tertanam sangat dalam di memori kalian. Ini adalah salah satu memori pertamaku dan yang paling jelas,” kata Leclerc.

Di umur itu pula Leclerc pertama kali menjajal mobil karting ketika diajak ayahnya bermain ke sirkuit milik temannya, Phillippe Bianchi

Setelah sesi tamasya ke sirkuit karting itu, balapan bukan hanya menjadi kegiatan pulang sekolah, tapi berubah menjadi suatu ambisi bagi Leclerc.

Pada kejuaraan Formula Renault 2.0 tahun 2014 Leclerc keluar sebagai runner-up dan pebalap rookie terbaik kemudian tahun berikutnya di Formula 3 Eropa dia finis di peringkat empat.

Karirnya di dunia balap melaju pesat dengan memenangi GP3 pada 2016. Pada tahun itu juga Leclerc bergabung di Akademi Balap Ferrari dan menjuarai GP3 bersama ART Grand Prix sebelum mendominasi musim 2017 balapan Formula bersama tim Prema

Di mata Leclerc, Jules Bianchi adalah pebalap panutan, teman sekaligus keluarga. Bianchi memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Leclerc.

“Aku menghabiskan sebagian besar hidupku membalap dengan Jules. Kami menghabiskan hampir setiap akhir pekan di trek milik ayahnya. Aku paling sering membalap dengan dia daripada dengan orang lain,” kata Leclerc.

Namun, pada 2014 Bianchi mengalami kecelakaan tragis ketika balapan F1 di GP Jepang dan sempat dirawat intensif sebelum meninggal dunia pada 15 Juli 2015.

Kemudian di umur 19 tahun, Leclerc kembali harus tegar ketika kehilangan ayahnya, Herve Leclerc, yang meninggal pada 2017.

Sejak saat itu dia ingin membanggakan ayah nya dia berkata jika “Sejak hari itu aku mulai berkompetisi melawan yang lain, aku di sana untuk menang untuk membanggakan ayah ku” kata dia.