Suatu hari, ada seorang wanita bernama Tamara. Panggil saja dengan Tama. Tama ini baru 1 bulan menjalani pernikahannya dengan sang suami yang bernama Toni.
Namun setelah 1 bulan ini, kebusukan suami Tama terkuak. Toni tertangkap basah tidur dengan teman kerjanya. Mengetahui hal itu, Tama lekas segera menggugat cerai Toni.
Tama bekerja sebagai pegawai kantoran. Namun entah mengapa setelah ia bercerai dengan Toni, masalah terus terjadi. Seperti saat ini, Tama tiba-tiba saja dipecat oleh atasannya karena alasan tidak becus membuat sebuah proposal. Padahal, atasannya selama ini selalu bekerja semena-mena.
Karena sudah lelah mondar-mandir melamar pekerjaan, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. 2 hari kemudian ia mulai melamar pekerjaan lagi di perusahaan yang berbeda- beda. Namun tetap saja ditolak. Karena merasa ia tidak akan diterima lagi bekerja di perusahaan, ia memutuskan untuk membuka usaha sendiri.
Tama memilih untuk membuat tempe untuk usaha pertamanya. Di awal-awal ia menjual tempe, tidak ada yang membeli. Setelah itu terdapat pembeli, namun hanya beberapa saja.
Berminggu-minggu kemudian usaha yang ia tekuni mulai
ramai pembeli. Namun saat itu ia masih bekerja sendiri, tidak ada orang lain yang membantunya. Seminggu setelah ramai pembeli Tama menerima banyak hujatan dan kritik. Karena Tama hanya bekerja sendiri, saat dagangannya ramai ia kewalahan. Sehingga tempe yang ia buat kualitasnya menurun. Ada pembeli yang mengatakan jika tempenya kecut, bau, kedelainya kurang, dan masih banyak lagi.
Tama sedikit putus asa dengan keadaan itu, namun ia akhirnya memutuskan untuk mencari karyawan yang akan membantunya. Setelah ada beberapa karyawan yang membantunya tetap saja masih banyak orang yang protes. Tama berusaha keras untuk mengajari karyawannya membuat tempe sesuai dengan yang ia biasa buat.
Awalnya memang tidak berhasil, namun setelah beberapa waktu karyawannya bekerja di sana, mereka mulai bisa membuat tempe yang seperti Tama harapkan. Kritik dan hujatan dari para pembeli mulai berkurang dan kritik-kritik positif mulai bertambah. Beberapa bulan kemudian, Tama sukses membuka perusahaannya mengolah tempe. Sekarang tidak hanya tempe mentah saja yang ia jual, ada kripik tempe, sambal tempe, jajanan tempe dan masih banyak lagi.
Sekarang ia sukses mendirikan perusahaannya, namun dibalik itu terdapat perjuangan yang sangat berat. Namun, contohlah dari Tama yang ingin berusaha sukses dan pantang menyerah.