Kesuksesan seorang drummer

By Evan 9E 05

Wade Nixon merupakan seorang drummer swasta dan YouTuber. Ia berawal menunggah konten tentang iPod, namun ia juga membuat konten tentang headphone dan apapun yang berkaitan dengan audio.

Ia juga memiliki channel lain, yaitu Garbage Time, Dankmus, dan The Drum Thing. Dimana Garbage Time berisi vlog tentang permobilan, Dankmus berisi musik yang ia dulu pernah remix, dan The Drum Thing yang berisi tentang perdruman.

Pada suatu hari ketika ia masih berumur 9 tahun, ia pernah menyampurkan beton sebagai uang saku. Saat remaja, ia mendapat lisensi forklift dan skid steer.

Ia berada di tempat yang terpencil, dan ia harus berkendara selama 45 menit. Ia ditawarkan oleh suatu sekolah untuk bermain drum dalam sebuah band. Pada saat itu, ia hanya mengandalkan iPod sebagai iringan untuk ia iringi dengan drum, dan iPod tersebut tidak pernah mengecewakannya. Ia pun digelar dengan gelar genre Jazz. Guru dia pun meminta dia untuk masuk universitas, namun ia tidak minat masuk universitas.

Dia pun mengaudisi sebagai musisi Jazz, dan ia pun diterima. Namun ia sudah tidak bisa berkendara pergi – pulang dari rumahnya terus menerus. Ia pun berniat untuk pindah. Ia pun membawa iPod dan HPnya, dan ia pun berpindah rumah. Ia pun sudah berkomitmen penuh terhadap pilihan karirnya. Ia pun berlatih hingga ia terlalu lelah.

Ia pun sekarang sudah menjadi drummer, ia sudah touring dimana – mana. Namun ia pun susah mendapatkan uang yang dia seharusnya ia dapatkan, ada yang masih belum membayarkan jasanya.

Pada tahun 2016, Ia meremix film The Simpsons dan ia tambahkan dengan instrumental sendiri, kemudian ia upload ke YouTube. Kemudian channelnya pun mulai naik daun, namun tiba tiba didemonetized.

Kemudian tiba tiba kakeknya meninggal, dan kakeknya mewariskan uang kepadanya.

Pada saat itu, ia menginvestkan uang tersebut pada komputer yang bisa ia gunakan untuk belajar mengedit.

Tiba tiba, di tahun 2020, terdapat sebuah pandemi yang melanda, dan ia pun mulai memutar otak dan memikirkan ide.

Ia pun mengambil iPodnya dan ia pun memperbaiki iPodnya, hingga ia menyadari bahwa iPod sudah menjadi barang yang “tidak berharga.” Ia pun memperbaiki iPod dan menjualnya.

Penjualan tersebut ia investasikan untuk 4 iPod yang rusak dan 4 SD Card untuk memperbaiki iPod tersebut. Temannya pun merekomendasikannya untuk mengunggah video memperbaiki iPod. Ia pun membuat channel DankPods dan ia mulai mengunggah video memperbaiki iPod, dan ia pun mulai mengexpand channelnya.

Ia pun sukses, dan bahkan yang dulunya ia mengadakan Patreon, sekarang sudah dinonaktifkan.