Identitas buku :
Judul : Tak masalah menjadi orang yang berbeda
Pengarang : Kim Doo Eung
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2018
Tebal halaman : 224 halaman
‘Tak masalah menjadi orang yang berbeda’ merupakan buku karya Kim Doo Eung yang diterbitkan di Korea dan terbit di Indonesia dengan terjemahan isinya di tahun 2018. Buku ini berisikan tentang tokoh penting dunia dan perjalanan hidup mereka yang akan menginspirasi kita.
Menjadi beda bukanlah hal yang buruk. Banyak jika dihitung tokoh jenius yang dianggap aneh saat mereka masih kanak-kanak. Pemikiran dan ide tidak masuk akal mereka pernah disepelekan oleh orang pada zamannya. Namun, masih ada tokoh yang selalu mendukung jalan dan usaha mereka, yaitu ibu mereka. Banyak dari kita kadang berpikir bahwa ibu hanya membuat hidup kita semakin sulit dengan peraturan anehnya. Namun, ibu adalah satu satunya sosok yang selalu ingin memberikan yang terbaik bagi kita dan ingin kita menjadi orang yang berhasil. Disini akan diceritakan tokoh terkenal dunia dengan ide jeniusnya yang bisa sukses karena dukungan dari sosok ibu.
Cukup mengejutkan bahwa buku ini menceritakan 25 tokoh dan kisah hidup bersama sosok ibu yang menjadi pembimbing hidupnya. Antara lain ada Picasso, Einstein, Bill Gates, Bunda Teresa, Beethoven, Nobel, Edison dan lain lain. Terdiri dari 5 bab dengan tema yang berbeda, yang mengajarkan kita peranan ibu dalam kehidupan. Saya pribadi menemukan ilmu segar tentang kisah hidup tokoh yang saya kenal sebelumnya. Saya tidak mengetahui betapa berjasanya ibu pada hidup mereka. Ibu yang selalu sabar untuk mendidik anaknya, yang selalu berjuang untuk anaknya.
Memang buku ini lebih menfokuskan kisah pada hubungan anak dengan ibu selama hidup sang tokoh. Bukan hanya tentang kehidupan pribadi tokoh, namun beberapa hasil dari kerja kerasnya dan ibunya sebelum sang tokoh sukses. Cukup bisa menyadarkan orang orang tentang jasa ibu dalam hidup kita. Saya sendiri bisa terbayang bagaimana menjadi seorang ibu yang punya tugas double untuk mendidik anak dan keluarga, apalagi disini banyak diceritakan ibu yang bekerja sebagai tulang punggung keluarga juga. Intinya buku ini mampu membuka wawasan tentang kehidupan pribadi tokoh dan sang ibunda juga. Sangat bagus.
Namun ada hal yang membuat saya sedikit lelah membaca ini. Memang ini ditunjukkan secara mendetail, namun ada bagian kesimpulan setiap bab yang terus diulang. Seharusnya pembaca bisa menyimpulkan sendiri intinya dan mengerti, karena di kisahnya sendiri juga sudah ditegaskan. Menurut saya bagian kesimpulan setiap bab bisa dihapus agar pembaca tidak lelah dengan bagian yang diulang.
Ada beberapa kisah yang menurut saya sungguh panjang, seperti pada kisah Bill Gates. Disitu ditunjukkan isi surat ibu Bill Gates secara mendetail dan isi surat ibunya tentang peraturan yang dibuat ibunya. Sebaiknya itu bisa ditulis intinya saja. Walaupun bisa menunjukkan pada pembaca bahwa ibunda sangat menyayangi anaknya, namun sepertinya pembaca bisa mengerti sendiri tanpa harus dijabarkan di 3 halaman penuh.
Kadang ada bagian dari kisah pribadi sang tokoh yang terlalu tidak penting dan tidak ada sangkut pautnya dengan hubungan dengan ibunda. Memang bagi yang ingin mengenal tokoh tersebut, memerlukan fakta fakta mereka, namun kadang itu kurang sesuai dengan tema utama buku ini yaitu hubungan sang tokoh dengan sang ibunda.
Namun, bagaimana pun kekurangannya, masih belum ada yang sangat mengganggu. Pembaca disarankan untuk mempunyai niat yang bulat dalam membaca ini agar bisa menyelesaikan buku ini. Saya merasa buku ini sangat worth it atau cocok dibeli. Terutama untuk yang ingin menambah inspirasi dan ide ide serta ilmu yang baru.
-Eli 8A/07