Clara adalah seorang gadis miskin yang pandai.  ia menggunakan waktu luangnya untuk belajar dan membantu orang tuanya. Selain itu, Clara juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.

Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi karena pensil yang dimilikinya sudah hampir habis dan sangat pendek sehingga tidak dapat digunakan lagi. Clara juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak memiliki uang yang cukup.

Dalam kesehariannya, Clara membantu orang tuanya memunguti plastik yang ada di jalan. Saat mengambil plastik, Clara menemukan  sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Clara mengambilnya dengan senang karena ia akan dapat menggambar lagi sepulang mencari plastik.

Saat di rumah, Clara mulai mengeluarkan pensil yang ia temukan tadi di jalan. Clara mencoba menggambar bunga di kertas. Alangkah kagetnya ketika selesai menggambar, bunga yang digambar Clara tiba-tiba menjadi bunga sesungguhnya dan tergeletak di atas kertas tempat ia menggambar.

Clara merasa kaget dan tidak percaya. Ia mulai menggambar ayam untuk memastikan apakah yang ia lihat memang nyata. Sesaat setelah ia menggambar ayam, alangkah kagetnya tiba-tiba di hadapannya  ada seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.

Kini ia menyadari bahwa ia memiliki sebuah pensil ajaib. Dengan sigap ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh keluarganya. Ia menggambar beras, makanan, lauk-pauk, uang, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Saat orang tua Clara datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah yang dipenuhi banyak benda yang mereka butuhkan. Ibunya hampir menangis karena merasa sangat bahagia kebutuhan mereka dapat tercukupi.

Meski begitu, Clara menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak sembarangan menciptakan benda dengan pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk dirinya maupun dengan keluarganya