Ane dan Ana adalah sepasang sahabat. Mereka sudah bersahabat sejak SD kelas 1. Sekarang keduanya sudah SMP kelas 7. Pada hari Minggu, Ane dan Ana jalan-jalan di Taman Bunga Celosia. Mereka menikmati keindahan taman tersebut. Ane melihat ada bunga yang sangat cantik. Bunga itu berwarna ungu. Ane dan Ana ingin berfoto bersama di depan bunga tersebut. Saat akan berfoto tiba-tiba Ana menemukan kotak berwarna merah. Ana mengambilnya bersama Ane dan membuka isi kotak. Setelah kotak itu dibuka, tiba tiba muncul cahaya yang sangat menyilaukan mata dan membuat Ana dan Ane menutup makanya. Ketika membuka mata mereka berdua kaget karena berada di sebuah Kerajaan atau Istana. Tempatnya sangat megah dan besar. Di Istana itu Ana dan Ane disambut oleh gadis-gadis cantik yang berselendang. Ana dan Ane di antar ke sebuah ruangan yang besar. Di ruang itu ada meja makan dengan banyak sekali makanan “Silahkan menikmati hidangan yang sudah disediakan,” kata salah satu Dayang “Terimakasih.” kata Ana dan Ane. Mereka berdua makan dengan sangat lahap, hingga tak terasa Matahari sudah mulai tenggalam. “Ana, lihatlah matahari sudah mulai tenggelam, kita harus segera pulang kata Ane “Betul, Ane. Kita harus segera keluar dari tempat ini.” Kata Ana “Benar, Ana. Ayo kita tanya dimana jalan keluarnya!” kata Ane. Tetapi ketika mereka ingin bertanya jalan keluarnya, istana yang megah itu sepi, seperti tak berpenghuni. Ana dan Ane panik, kesana kemari. Tiba-tiba di sebuah ruang, mereka melihat pintu yang pelan-pelan akan menutup Pintu itu adalah pintu keluar. “Ane, ayo cepat kita lari” kata Ana. Saat berlari, Ane sempat jatuh, dan di tengah rasa panik tersebut. Ana tetap menolong Ane. Tetapi karena Ane terjatuh, mereka terlambat mencapai pintu keluar tersebut dan terkunci didalam istana yang megah itu. Mereka pun semakin merasa takut. Tetapi mau tidak mau mereka harus tinggal di istana itu. Mereka pun mencari kamar yang bisa ditempati berdua. Mereka naik ke lantai 2 dan bertemu dengan pembantu istana. “Siapa kalian? Bagaimana bisa kalian berada disini?” tanya pembantu. “Kami pun tidak tahu mengapa kami bisa berada disini, awalnya kami hanya berjalan jalan di taman, lalu kami menemukan kotak berwarna merah dan kami membukanya, saat kami membuka kotak tersebut, tiba tiba ada cahaya yang sangat menyilaukan hingga kami menutup mata, tiba tiba kami sudah disini” jawab Ana. “Kami menemukan pintu keluar, tetapi kami terlambat mencapai pintu tersebut sehingga pintu itu menutup” tambah Ane. “Ooh, kalian jangan panik, banyak yang mencoba keluar dari istana ini melalui pintu tersebut, tetapi pintu tersebut akan langsung menutup jika ada orang baru yang akan keluar melalui pintu tersebut” kata pembantu. “Lalu bagaimana cari kami keluar dari sini?” tanya Ane. “Kalian harus menghadap ratu untuk bisa keluar dari sini, kalian harus melakukan itu besok. Lebih baik sekarang kalian tidur terlebih dahulu, saya akan mengantar kalian ke kamar” jawab pembantu. “baiklah, terimakasih” kata Ana dan Ane. Keesokkan harinya Ana dan Ane terbangun. Mereka pun langsung keluar kamar dan mencari pembantu yang kemarin malam mereka temui. Mereka tidak menemukan pembantu tersebut karena istana itu terlalu besar. Ana dan Ane malah bertemu Dayang yang kemarin mereka temui. Mereka bertanya kepada Dayang tersebut “Mengapa kita berada disini”, tetapi Dayang tersebut hanya terdiam dan tidak menjawab. Dayang tersebut mengantar Ana dan Ane ke meja makan, sama halnya seperti kemarin. Ana dan Ane pun makan dengan tenang. Selesai makan mereka mencoba berkeliling istana. Istana tersebut sudah mulai ramai semenjak mereka selesai makan. Mereka mencoba bertanya kepada orang, tetapi tidak ada satu pun yang menjawab. Mereka pun kembali ke kamar yang mereka tempati kemarin untuk mencari jalan keluar. Tetapi di kamar tersebut tidak ada ventilasi sama sekali. Usaha yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil dan hanya membuat mereka semakin panik. Karena Ana dan Ane adalah anak yang pantang menyerah, mereka pun mencoba untuk bertanya kepada orang lagi. Setelah hampir 1 jam mereka bertanya kepada orang, akhirnya ada yang menjawab. “Tahukah kamu dimana ratu?” tanya Ane. “Di lantai 5, kamu hanya perlu naik ke lantai 5 disana ada 1 ruangan, itu adalah ruangan ratu” jawab orang itu. “Terimakasih banyak” jawab Ane. Lalu tanpa berpikir panjang mereka langsung ke lantai 5 untuk menemui ratu. Setibanya di lantai 5, seperti yang dikatakan orang tadi bahwa hanya ada 1 ruangan. Mereka pun mengetuk pintu ruangan tersebut, tetapi tidak ada respon. Mereka mencoba mengetuk untuk kedua kalinya dan tidak ada respon juga. Akhirnya mereka mengetuk pintu itu dan langsung membuka pintunya. Mereka berdua langsung masuk ke ruangan tersebut. Tiba tiba ada orang didepan mereka. Mereka sangat kaget. Ternyata itu adalah ratu yang dari tadi mereka cari. “Ada perlu apa kalian kesini?” tanya ratu. “Kami hanya ingin keluar dari sini” jawab Ana. Ratu itu hanya tersenyum dan berjalan kebelakang untuk duduk. Ana dan Ane merasa bingung. Ana dan Ane hanya mengikuti ratu tersebut berjalan ke belakang. “Jika kalian berada disini, itu berarti kalian adalah orang terpilih yang bisa merasakan tinggal di istana ini walau hanya sebentar” jawab ratu itu. Ana dan Ane semakin bingung. “Kalian tidak perlu merasa takut, nikmati saja karena ini hanya sementara” tambah ratu. Ana dan Ane pun menjawab “kapan kami bisa pulang?”. “Sekitar 3-4 hari kedepan” jawab ratu. “baiklah, terimakasih ratu” jawab Ana dan Ane. Mereka pun menikmati kehidupan mereka di istana seperti apa yang telah dikatakan oleh ratu. Mereka mencoba berkeliling dari lantai 1 untuk melihat isi istana. Di lantai 1 ada kamar pembantu, kursi untuk raja dan ratu, dapur, dan masih banyak lagi. Setelah selesai berkeliling di lantai 1 mereka pun naik ke lantai 2. Saat Ana dan Ane berkeliling di lantai 2, tiba-tiba mereka bertemu dengan seorang anak yang seumuran dengan mereka. “Haii” sapa Ana kepada anak itu. Anak itu merasa bingung dan menjawab “hai, siapa kalian?”. “Saya Ana dan ini sahabat saya namanya Ane” jawab Ana dengan ramah. “Nama saya kay”jawab anak yang mereka temui di istana. “Bagaimana kamu bisa disini?” tanya Ane. “Saya sedang liburan bersama keluarga saya di hutan yang indah, kemudian saya tersesat dan saya menemuka istana ini”. “Hutan?” tanya Ane dengan wajah yang kebingungan. “Iya, saya menemukan istana ini di hutan, kemudian saya mencoba untuk masuk ke istana ini, sekarang saya kebingungan bagaimana cara untuk keluar dari istana ini, karena saat saya mencoba untuk keluar dari pintu yang terbuka, tiba-tiba pintu itu langsung menutup” jawab Kay. “Oohh, kamu tidak usah bingung, barusan kami menemui ratu dan katanya kita akan keluar 3-4 hari kedepan, kita hanya perlu menikmati kehidupan kita di istana ini karna ini hanya sementara” jawab Ane. “Tetapi orang tua saya pasti mencari dan mengkhawatirkan saya” jawab Kay. “Iya kami paham, orang tua kami pasti juga sedang mencari dan mengkhawatirkan kami, tapi apa yang bisa kami lakukan? kami saja tidak bisa keluar dari istana ini 3-4 hari kedepan” jawab Ane. “Benar kata Ane” tambah Ana. “Apa yang kalian katakan ada benarnya, baiklah saya akan mengikuti kata kalian” jawab Kay. “Sekarang apa yang akan kamu lakukan di istana ini 3-4 hari kedepan?” tanya Ana. “Saya juga tidak tahu” jawab Kay. “Bagaimana kalau kamu ikut dengan kami? Kami sedang berkeliling istana untuk lebih mengetahui istana ini” tanya Ane. “Baiklah” jawab Kay. Mereka bertiga pun berkeliling istana dari lantai 2. Mereka berkeliling istana sampai hari mulai sore, itupun mereka baru berkeliling sampai lantai 3. Tiba – tiba ada Dayang yang menghampiri mereka. Dayang itu mengantarkan mereka ke meja makan lagi, sama seperti kemarin. Mereka bertiga pun makan dengan lahap, karena mereka sangat kelelahan setelah mengelilingi istana itu. Setelah selesai makan, Ana bertanya kepada Kay “apakah kamu sudah mendapatkan kamar di istana ini?”. “Belum” jawab Kay. “Bagaimana kalau kamu beristirahat di kamar kami saja?” tanya Ana. “Boleh jika kalian tidak keberatan” jawab Kay. “Tidak, kami tidak keberatan, santai saja Kay” jawab Ana. “Baiklah, terimakasih” jawab Kay. Setelah itu mereka memutuskan untuk langsung kembali ke kamar untuk beristirahat. Tidak lama setelah itu, mereka bertiga pun tertidur dengan nyenyak. Keesokkan harinya mereka terbangun. “Ayo ke meja makan, kita harus makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan berkeliling istana ini” kata Ane. “Ayoo” jawab Ana dan Kay. Mereka pun langsung berlari ke meja makan. Selesai makan mereka langsung melanjutkan berkeliling istana. “Kemarin kita sudah berkeliling sampai lantai 3, ayo kita langsung berkeliling ke lantai 4” kata Ane. Mereka langsung berlari naik tangga untuk naik ke lantai 4. Setelah sampai di lantai 4 “hufftt, baru naik tangga saja sudah sangat lelah” kata Ana. “Hahaha siapa suruh kau berlari” kata Kay. “Hahaha, langsung saja kita berkeliling” kata Ane. Mereka pun langsung berkeliling hingga akhirnya mereka mencapai lantai 5. “Kenapa di lantai 5 hanya ada 1 ruangan?” tanya Kay. “Itu adalah ruangan ratu” jawab Ane. “Oohh okeyy, berarti kita sudah selesai berkeliling istana ini?” tanya Kay. “Iya kita sudah selesai berkeliling” jawab Ane. “Akhirnyaa, istana ini sangat besar” kata Ana. “Benar, aku baru pertama kali menemui tempat sebesar ini” kata Kay. “Aku juga” jawab Ane. “Mari kita kembali ke kamar untuk beristirahat sebentar” kata Kay. “Ayooo” jawab Ana dan Ane. Mereka bertiga pun langsung menuju ke lantai 2 untuk kembali ke kamar. “Hufftt sangat melelahkan” kata Ane. “Benar ini sangat melelahkan, tetapi menyenangkan juga” jawab Kay. “Aku setuju dengan Kay, istana ini sangat bagus dan megah” tambah Ana. Sambil menunggu waktu untuk makan malam, mereka pun berbicara kehidupan mereka sebelum bertemu di istana tersebut. Tidak terasa waku berjalan sangat cepat. Sudah jam 18.00. Mereka pun keluar kamar untuk makan malam. Selesai makan malam mereka melanjutkan pembicaraan mereka. “Ahahaha sangat seru” kata Kay. “Hahaha iya benar Kay” jawab Ane. “Hahhahaha iya benar sangat seru, lebih baik sekarang kita tidur, sudah jam 21.00” tambah Ana. “Benar, ayo kita tidur” jawab Kay dan Ane. Mereka pun tertidur. Keesokan harinya, “hoammm, bangun Kay, Ana” kata Ane. “Hoamm” Kay dan Ana menguap. “Sudah pagi ayo bangun” kata Ane yang menceramahi mereka seakan – akan ibu mereka. “Iya Ane, kamu seperti ibu saya saja” kata Kay. “iya nih, Ane sudah seperti ibuku juga” Ane hanya tersenyum dan menatap sinis Ana dan Kay. “Hahaha bercanda Ane, ah kamu ini menakutkan aku saja” kata Ana. “Ahahaha, iya Ane kami hanya bercanda” tambah Kay. “Ahahaha baiklah, sekarang apa yang akan kita lakukan?” tanya Ane. “Bagaimana kalau kita bermain petak umpet?” jawab Kay. “Ide yang bagus Kay, ayo bermain petak umpet” tambah Ana. “Baiklah ayo bermain petak umpet, siapa yang berhitung?” kata Ane. “Akuu” jawab Ana. “Oke, Ana yang berhitung, Aku dan Kay bersembunyi” kata Ane. “Okee, aku akan berhitung sampai 10, aku akan berhitung mulai dari sekarang” kata Ana. “Ayo bersembunyi Ane” kata Kay. Mereka berdua pun langsung bersembunyi. “6, 7, 8, 9, 10”. Ana sudah selesai berhitung lalu mencari Ane dan Kay. “Dimana kalian?” kata Beberapa menit kemudian, Ana menemukan Kay. “Ketemu” kata Ana. “Yahh aku ketahuan” jawab Kay. Ana pun tertawa sebentar, lalu ia berkata “Ayo mencari Ane bersama – sama” kata Ana. “Ayoo” jawab Kay. Mereka pun langsung bergegas untuk mencari Ane. Sekitar 10 menit kemudian, mereka pun tak kunjung menemukan Ane. “Ane dimana kamu? Aku sudah menyerah, keluarlah” teriak Ana. Ane pun keluar dari tempat persembunyiannya. “Astaga, kamu bersembunyi dimana?” tanya Ana. “Aku bersembunyi di toilet” jawab Ane. “Astaga, aku tidak bisa menemukanmu” kata Ana. “HAHAHA” tawa Ane yang menertawakan Ana. Mereka akhirnya menuju ke kamar untuk beristirahat karena mereka kelelahan setelah bermain petak umpet. “Tadi sangat seru ya” kata Kay. “Iya” jawab Ana dan Ane. Tidak lama kemudian mereka pun tertidur. Ketika Kay terbangun, ternyata hari sudah pagi. Ternyata Ana dan Ane belum bangun. Kay pun langsung membangunkan Ana dan Ane dengan lembut. “Ana, Ane ayo bangun, hari sudah pagi” Kay berkata dengan lembut. Ana dan Ane pun langsung terbangun dan menggosok mata. “Astaga, sudah pagi saja” kata Ana. Tiba – tiba ada Dayang yang menghampiri kamar mereka dan menyuruh mereka untuk makan. Mereka pun langsung turun menuju meja makan. Setalah selesai makan, mereka memutuskan untuk kembali ke kamar dan bercerita tentang pengalaman hidup masing – masing. Setelah mereka selesai bercerita, tidak terasa hari sudah sore. “Sebentar lagi kita sudah kembali ke rumah masing – masing ya?” tanya Kay. “Iya Kay” jawab Ana dan Ane kompak. “Terimakasih ya Ana dan Ane sudah menemaniku sampai hari ini, kalian sangat seru dan baik” kata Kay. “Hahaha sama – sama Kay, kami sudah menganggapmu seperti adik kami” jawab Ane. Kay pun tersenyum. Mereka pun tertidur dan ketika mereka terbangun, tiba – tiba mereka sudah berada di rumah mereka masing – masing.