Disebuah kota,terdapat seorang anak laki-laki dari orangtua yang bekerja sebagai karyawan perusahaan. Anak laki-laki itu bernama Frederick,Frederick adalah anak adopsi namun kasih sayang orang tua nya sangat besar kepadanya. Orang tua nya sudah menganggap Frederick seperti anak kandung sendiri.

Berhari-hari kemudian setelah adanya Frederick dikeluarga itu ada sebuah hari yang biasa-biasa saja Frederick pergi kesekolah yang bernama SMP Citra, Frederick dikelas dikenal sebagai anak yang biasa-biasa saja, namun suatu saat ia merasa ada yang mengganjal,malam-malam ia terbangun karena suara yang sangat kencang. Suara itu memanggil Frederick berkali-kali “Frederick….. Bangun Frederick… Kami menunggumu..” Ia pun mengecek berbagai ruangan,sampai satu ruangan dirumahnya yang terdapat suatu surat. Saat ia membuka surat itu terdapat kertas dan suatu dasi berwana putih polos,saat ia memegang dasi itu dasi itu berubah warna menjadi abu-abu “loh? Kok bisa? Dasi apaan ni?” Batin Frederick. Ia pun melihat lagi surat dikertas itu,tetiba kertas tersebut terlihat peta dan terlihat ada surat khusus untuknya “Selamat,

Esok setiap harinya ia ada trip dari sekolahnya untuk pergi kemuseum sejarah, sebelum berangkat ia membawa surat dan dasi itu kedalam tasnya. Ia pun pergi kesekolah melalui bus,tanpa sepengetahuannya ia salah masuk bus. Bus yang dinaikki Frederick adalah bus untuk pergi ke perbatasan alam sihir dengan alam manusia. Karena Frederick ketiduran dibis,ia bangun bangun sudah ada diperbatasannya. Saat ia turun ia membayar dengan uang biasa dan uang itu tidak diterima,dalam hati Frederick “kok gaditerima sih?”ia pun panik. Tiba tiba orang yang dibelakangnya membayarkan nya untuk nya dengan semacam mantra yang diucapkan orang itu, orang itu berpakaian aneh yaitu berpakaian serba hitam “Bayar buat 1 orang didepan saya juga mas yang didepan saya,2 orang” orang itu pun membayarkannya dengan mantra “permisi , kenapa dibayarin ya? Juga kenapanya aneh?” kata Frederick,orang itu tidak membalas Frederick tetap bertanya,tetapi ia hanya berkata “ikuti aku.” Frederick pun mengiyakan lalu mengikutinya, begitu syoknya Frederick melihat naga. “Sekarang naik ke naga itu.” Kata orang aneh itu, Frederick pun bertanya sambil syok “ini naga beneran? Kok bisa? Saya pulang saja, ini mimpikan?”. “Diam saja dan naik.” Kata orang itu,ia pun tetap keras kepala dan bertanya berulang kali “CEPAT SEKARANG NAIK!” Orang itu pun meneriaki Frederick dengan membawa tongkat seperti ingin menyihirnya. Frederick pun ketakutan dan menaiki naga itu, “sesuai peta.” Kata orang aneh itu,orang aneh itu pun mengenalkan diri “Saya dari akademi Sihir ingin mengundang anda masuk ke akademi Sihir, Frederick pun khawatir dengan sekolahnya dan orangtuanya,tetapi karena takut dengan orang yang menurutinya dan memakainya,tiba dasi itu pun berubah menjadi warna ungu, “Apakah kamu benar-benar memakainya dengan baik?” Kata orang kaget “i -iya,memangnya kenapa?..” ternyata dialam sihir memiliki tingkat tingkatannya sendiri dan ternyata Frederick di tingkat A sedangkan biasanya hanya ada ditingkatan A seorang bangsawan atau keluarga bangsawan yang masih remaja. “Mungkin memang kau memiliki potensi yang besar.” Kata orang itu. Frederick pun khawatir dengan sekolahnya dan orangtuanya,tetapi karena takut dengan orang yang menurutinya dan memakainya,tiba dasi itu pun berubah menjadi warna ungu, “Apakah kamu benar-benar memakainya dengan baik?” Kata orang kaget “i -iya,memangnya kenapa?..” ternyata dialam sihir memiliki tingkat tingkatannya sendiri dan ternyata Frederick di tingkat A sedangkan biasanya hanya ada ditingkatan A seorang bangsawan atau keluarga bangsawan yang masih remaja. “Mungkin memang kau memiliki potensi yang besar.” Kata orang itu. Kata orang kaget “i -iya,memangnya kenapa?..” ternyata dialam sihir memiliki tingkat tingkatannya sendiri dan ternyata Frederick di tingkat A sedangkan biasanya hanya ada ditingkatan A seorang bangsawan atau keluarga bangsawan yang masih remaja. “Mungkin memang kau memiliki potensi yang besar.” Kata orang itu. Kata orang kaget “i -iya,memangnya kenapa?..” ternyata dialam sihir memiliki tingkat tingkatannya sendiri dan ternyata Frederick di tingkat A sedangkan biasanya hanya ada ditingkatan A seorang bangsawan atau keluarga bangsawan yang masih remaja. “Mungkin memang kau memiliki potensi yang besar.” Kata orang itu.

Disisi yang berbeda orang tua Frederick kebakaran rumah nya, dan mengenaskannya orang tua Frederick sudah meninggal,berita itu pun masih belum diketahui oleh Frederick.

Di sisi Frederick, Frederick pun sudah sampai di Akademi Sihir itu,sekolah itu sangat besar. Saat sudah turun Frederick pun disambut kakak kakak kelasnya. Orang itu pun mengajak nya kedalam “Nama ku Gwen,panggil aku Bu Gwen” Frederick pun menjawab “O-oke Bu Gwen” saat ia masuk kedalam ia diarahkan ke kamarnya sendiri dan diberitahu Bu Gwen bahwa kelas Frederick berada di kelas A.7 yang kelasnya isinya para bangsawan dan keluarga kerajaan,Bu Gwen mengingatkan untuk berhati hati berbicara dikelas itu supaya tidak terlibat masalah. Lalu Bu Gwen pun meninggalkan Frederick dengan Seragam sekolah Akademi Sihir itu dan sebuah tongkat berwarna biru tua.

Keesokan harinya berita bahwa orangtua Frederick meninggal pun diketahui Frederick karena diberi tahu oleh Bu Gwen,dan Bu Gwen sendiri pun mengijinkan bahwa Frederick boleh tinggal di sekolah itu. Frederick seharian sangat sedih dan ia pun dengan rasa sedih pun menerima

Besoknya,ia pun akhirnya akan mulai belajar tentang sihir. Frederick masih sedih atas berita tentang orang tua nya,tetapi ia tetap semangat untuk belajar dikelas barunya. Dikelas, ia diperkenalkan oleh Bu Gwen ke murid muridnya,terlihat sekali bahwa murid murid di akademi itu sangat terlihat sombong. “Halo,nama ku Frederick” katanya, sayangnya ia tak disambut baik oleh murid murid dikelas itu. Namun ada sebuah murid yang mau berteman dengan nya ia bernama Amber,Amber berkata kepadanya “Hai nama gue Amber,jangan peduliin kata mereka”. Frederick pun menjawab “Oh,salam kenal. Semoga bisa temenan ya”, pelajaran pun dimulai. Pelajaran pertama mereka adalah tentang sihir merubah benda, mereka disuruh membuat batu menjadi kaca. Saat Frederick mencoba “Abadakadabra!” Batu itu pun bisa menjadi kaca,ia pun mendapat nilai yang baik daripada murid murid yang lain. Bu Gwen pun bangga melihat nya,ia yakin bahwa Frederick bisa mengikuti lomba sihir tingkat sedang tetapi Bu Gwen masih ingin menguji nya. “Frederick,pulang sekolah tolong temui saya” kata Bu Gwen.

“Panik ga panik ga? Dipanggil tuh” kata Amber membuat takut Frederick “ga si,gatakut” kata Frederick ke Amber. “So berani cuy” kata Amber membalas ke Frederick, Frederick pun menjawab “terserah lu” Amber pun berkata “Nyinyinyi”.

Setelah pelajaran berakhir, Frederick pun menemui Bu Gwen. “Ada apa Bu?” kata Frederick, “Kamu mau tidak ikut lomba sihir tingkat tengah,tetapi kamu harus berlatih yang keras. Lomba itu dilaksanakan tanggal 10 Oktober apa kamu bisa?” Frederick pun menjawab “Ya Bu, saya akan berusaha semaksimal mungkin”.

Setelah itu, Frederick pun berlatih setiap hari dan ia pun lama kelamaan terbiasa dengan kehidupan nya yang baru. Namun tanpa ia tahu dasi nya berubah menjadi warna kuning. Biasanya warna dasi kuning menunjukan bahwa tingkatan itu untuk orang dewasa bangsawan atau keluarga kerajaan. Ia pun menemui Bu Gwen untuk memberitahunya bahwa dasinya berubah warna. “Bu dasi saya kenapa berubah warna?” Kata Frederick menanyakan kepada Bu Gwen, Bu Gwen sangat syok karena melihat itu,ia pun bangga sekali “kamu sudah mencapai tingkatan S,saya sangat bangga padamu. Saya yakin kamu bisa memenangkan lomba itu” kata Bu Gwen itu. Frederick pun semangat sekali untuk mengikuti lomba itu.

Beberapa hari kemudian Frederick pun mengikuti lomba sihir itu,dan bahagia nya Frederick berhasil memenangkannya. Ia pun sangat bahagia, Frederick mendapat piala juara 1 lomba sihir itu. Kemenangan itu pun diberi selamat oleh Bu Gwen “selamat ya kamu menang,saya yakin kamu akan bisa memenangkan lomba selanjutnya dengan baik. Saya sangat bangga padamu” kata Bu Gwen. “Terimakasih Bu,saya akan mengikuti lomba lomba selanjutnya dengan baik” kata Frederick.

Akhirnya,pada hari hari selanjutnya ia selalu memenangkan lomba lomba sihir dan ia pun mendapatkan gelar “Remaja dengan Prestasi Tinggi”. Sekarang ia sudah menjadi siswa yang berprestasi dan anak yang sangat pintar,ia pun mendapatkan banyak teman karena itu tetapi ia tidak lupa Amber yang sudah menemani nya sejak awal dan mereka pun menjadi sahabat.

  1. Dengan demikian cerita ini berakhir, thanks!