Himalaya

  Himalaya

Buku Perjalanan Menapak Di Himalaya bab “ Menapak Himalaya ”  bercerita tentang 9 perempuan dari Indonesia  yang berusia 39-59 tahun yang akan mendaki pegunungan himalaya. Mereka melakukan petualangan tanpa mengenal usia. Padahal jika mendaki pegunungan himalaya, banyak sekali tantangan yang dihadapi. Tidak hanya dingin dan trek panjang yang menanjak, tetapi juga sakit kepala yang disebabkan oleh ketinggian, kekurangan oksigen, kelelahan, dan juga hipotermia. Namun 9 perempuan itu optimis dapat menyelesaikan semua tantangan itu. Sembilan perempuan ini memang tak akan mencapai Everest, melainkan pendakian akan berakhir di puncak Calpatar. Para perempuan  ini melakukan pendakian sekaligus menggalang dana untuk Yayasan Lupus Indonesia. Perjalanan akan dilakukan selama 27 hari dan akan berakhir pada 26 Mei mendatang. Ide melakukan perjalanan ini muncul sekitar 10 bulan lalu. Saat itu, Ita bersama Diah Bisono salah satu anggota tim terlibat konservasi  dan petualangan anak di kawasan Kuningan, Jakarta. Semula Diah melontarkan ide untuk ke Carstensz Pyramid di Papua. Namun, Ita memilih Himalaya. Ide itu di lontarkan kepada teman temannya. Tekadpun dibulatkan. Himalaya pun menjadi tujuan.

Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara

                   Ki Hajar Dewantara

Pada Hari Pendidikan tanggal 2 Mei kita perlu meneladani sikap Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara adalah  tokoh yang berperan penting di balik Hari Pendidikan Nasional. Dibuktikan dengan ditetapkannya Hari Pendidikan Nasional sesuai tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara. Dengan segala perjuangan yang dilakukan, Ki Hajar Dewantara diberi gelar Bapak Pendidikan Nasional. Hingga di masa dewasanya, Ki Hajar Dewantara telah berhasil membawa pengaruh yang besar bagi berjalannya pendidikan di sekitarnya. Dan banyak sekali yang kita bisa teladani dari Ki Hajar Dewantara. Contohnya Ki Hajar Dewantara memikirkan hak banyak orang, mengapa hal tersebut perlu kita teladani? Karena dengan memikirkan hak orang lain, kita bisa mengurangi risiko memperlakukan orang lain dengan tidak baik. Sikap lain Ki Hajar Dewantara juga patut diteladani, Ki Hajar Dewantara tidak berhenti belajar meskipun di situasi yang sulit. Maka kita juga harus bisa meneladani hal tersebut, kita harus rajin belajar dan tidak membatasi diri meskipun kondisi sulit.