Seperti yang kita semua ketahui, MSG adalah senyawa standar untuk rasa umami, yang merupakan salah satu rasa dasar yang dapat dirasakan oleh manusia, yang memiliki ambang deteksi rasa 0,012% atau 120 mg per kg makanan. Penemuan MSG dimulai dengan isolasi asam glutamat oleh ahli kimia Jerman pada akhir tahun 1860-an. Penemuan ini kemudian disempurnakan oleh Kikunae Ikeda, seorang profesor kimia Universitas Tokyo, pada 1908 

      Bahan tambahan pangan tersebut dapat ditemukan dari produk hewani maupun nabati seperti daging sapi, daging ayam, telur, ikan, udang, susu, jamur, rumput laut, bawang putih, dan kacang-kacangan. Khusus pada daging, ikan, dan jamur terdapat MSG plus nukleotida (IMP, AMP, GMP) yang menyebabkan rasa umami lebih kuat 100 kali lipat atau lebih.

      Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah selaku dosen Teknologi Pangan IPB menyampaikan bahwa MSG memang tidak memiliki manfaat menonjol bagi kesehatan. MSG hanya memiliki manfaat sebagai penguat rasa agar nafsu makan bertambah.Prof Dede menambahkan, MSG dalam makanan bermanfaat bagi orang yang sedang sakit untuk meningkatkan selera mereka agar bisa lebih cepat sembuh. Karena sejatinya pasien membutuhkan asupan makanan yang cukup sebagai sumber energi.

      Berbagai studi ilmiah yang dilakukan untuk reduksi garam dengan MSG telah membuktikan bahwa reduksi NaCl dalam makanan dengan MSG dapat membantu menurunkan risiko darah tinggi. Ia dianggap sebagai garam paling stabil yang mampu memberi rasa umami atau gurih pada makanan. Menurut Kunsah, dari hasil penelitian, MSG aman untuk dikonsumsi, bahkan oleh bayi sekalipun, namun dengan dosis yang tepat atau tidak berlebihan. Konsumsi MSG dalam jumlah tertentu dapat mengancam kesehatan pada anak. MSG juga dapat menyebabkan hipersensitivitas pada beberapa orang. Ada beberapa gejala saat mengalami masalah ini, seperti sakit kepala dan berkeringat banyak. 

     Menteri Kesehatan sudah memberi pernyataan dan meminta Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menarik produk makanan kemasan yang tidak mencantumkan kandungan MSG atau seberapa membahayakan MSG bagi kesehatan manusia. Walaupun cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh, MSG tetap dinyatakan aman dikonsumsi dengan batas asupan harian 30 mg/kgBB/hari. Dengan begitu tubuh takkan kelebihan MSG. 

 

Daftar Pustaka 

 Puskesmas Turi, Kabupaten Lamongan, 04 Oktober 2023, Wajib Tahu, Ini Efek Positif dan Negatif dari Konsumsi MSG, diakses melalui:https://lamongankab.go.id/beranda/puskesmas-turi/post/12307#:~:text=Mengutip%20dari%20Iranian%20Journal%20of,tidak%20mengonsumsinya%20secara%20berlebihan%2C%20ya. Diakses pada tanggal 21 November 2024.

Putri, Winda Destiana, Selasa, 18 April 2023, Mengenal Apa itu MSG dan Manfaatnya Bagi Kesehatan, diakses melalui:https://www.beritasatu.com/lifestyle/1038946/mengenal-apa-itu-msg-dan-manfaatnya-bagi-kesehatan. Diakses pada tanggal 21 November 2024.