Kasih Sayang dan Perjuangan
Suatu hari ada anak yang bernama Lia dia adalah anak dari Pak Joko dan Bu Dewi. Lia merupakan anak yang periang dan bahagia, Lia hidup dalam keluarga yang berkecukupan Lia sangat di sayang oleh kedua orang tuanya karena Lia merupakan anak tunggal, selain itu Lia juga pintar dalam bidang akademik dan non akademik. Hari demi hari Lia lakukan dengan penuh kebahagiaan setiap hari Ia bangun pagi lalu pergi ke sekolah dengan di antar ayahnya. Di sekolah Lia dikenal dengan siswa yang pintar dan Lia juga memiliki banyak teman. Sepulang sekolah biasanya Lia pulang menaiki angkutan umum, setibanya di rumah Lia biasa langsung disambut dengan bau masakan IbuNya yang sangat enak. Kehidupan Lia selalu berjalan lancar dan bahagia. Hingga pada suatu hari di saat usia Lia 15 tahun Lia mulai kehilangan rasa kebahagiaan. Setiap harinya Lia merasa sedih tidak bersemangat dan bahkan nilai nilai Lia pun turun. Bu Dewi yang melihat tingkah laku anaknya yang sangat berbeda jauh inipun kebingungan. Bu Dewi mulai berusaha membuat Lia untuk bercerita tentang masalah apa yang sedang Lia lalui, namun semakin Bu Dewi tanya semakin Lia diam dan malah membentak Bu Dewi. Hingga pada suatu hari Sang Ayah, Pak Joko mengetahui tingkah laku Lia dari Bu Dewi. Pak Joko dan Bu Dewi pun bersepakat untuk mencari tahu masalah apa yang sedang di hadapi anaknya ini secara diam diam. Mereka mulai bertanya kepada teman teman Lia tentang apa yang sedang Lia lalui. Namun ternyata usaha mereka ini tidak membuahkan hasil, tetapi mereka tetap terus berusaha. Hingga pada suatu malam di bulan Februari Bu Dewi dan Pak Joko mendengar Lia yang sedang menangis. Mereka langsung mendatangi kamar Lia dan langsung bertanya “Lia kamu kenapa sayang” tanya Bu Dewi dan Pak Joko Lia pun perlahan mulai memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi, Lia mulai menceritakan mulai tentang masalah nya di sekolah, masalah Lia dengan teman temannya dan masalah masalah lain yang Lia alami. Dan pada akhirnya Lia mengatakan sesuatu yang membuat tangisan Bu Dewi menjadi pecah “Bu,Pak Lia sebenarnya beberapa Minggu ini sudah periksa ke psikiater dan ternyata Lia ada gangguan mental yang lumayan parah” Mendengar perkataan anaknya Bu Dewi sedih dan meminta maaf “maafkan Ibu nak Ibu belum bisa jadi Ibu yang baik karena masih belum mengerti kamu sama sekali” kata Bu Dewi sambil tersedu sedu. Malam hari itupun dipenuhi dengan tangisan. Pak Joko yang berusaha menahan tangis dan menguatkan Bu Dewi dan Lia. Bu Dewi dan Pak Joko pun berjanji untuk selalu menemani Lia dalam setiap pengobatan serta terus mendukung Lia dan akan lebih memperhatikan Lia lagi. Hari demi hari Lia lalui dengan meminum obat dan terus berkonsultasi kepada psikiater dengan di temani Bu Dewi dan Pak Joko. Hingga pada akhirnya Lia dinyatakan sudah mulai sembuh dari penyakit mental nya itu. Bu Dewi dan Pak Joko sangat terharu terhadap perjuangan Lia selama ini. Lia yang merasa selalu di dampingi oleh Bapak dan Ibunya pun juga sangat berterimakasih. Mereka pun pulang dari psikiater dan Bu Dewi dan Pak Joko mengajak Lia untuk makan mie jowo sebagai tanda terimakasih karena Lia sudah kuat dan mau bertahan hingga sekarang. Mereka pun makan mie jowo dan sambil bercerita cerita tentang banyak hal.