Cinta Alam
Suatu hari, di suatu sekolah akan segera mengadakan penghijauan, menanam pohon di sekitar halaman sekolah yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Cindy, selaku ketua kelas yang mengetahui hal tersebut terlebih dahulu, bergegas pergi ke kelasnya untuk memberitahu teman-teman sekelasnya. Cindy masuk ke ruangan kelas. “Hai, teman-teman semua! Mohon perhatiannya sebentar!” Cindy melambaikan tangan dengan intonasi suara yang lantang, lantas membuat suasana senyap seketika dan teman-teman lainnya pun menoleh ke arahnya. “Kita mendapatkan instruksi dari pihak sekolah, bahwa kita akan segera mengadakan penghijauan, menanam pohon di halaman sekolah. Besok. Jadi, diharapkan kalian semua membawa tanah ya! Per orang, bawa satu karung”. “Yah… Bawa tanah terus nih…” jawab Dika yang langsung memasang muka malas. “Hmmm… Iya, eh? Tapi asyik jadi gak belajar deh besok!” ucap Dev senang, Nathan yang mendengar ucapan Dev, wajahnya pun berubah menjadi senang. Lantas, membuat seisi kelas heboh. Kesenangan.
“Sudah… Sudah! Lanjutkan belajar lagi!” ucap Cindy menenangkan, dan langsung duduk ke tempat duduknya. Sasa, yang sejak tadi saat mendengar penjelasan dari Cindy langsung memasang muka tidak senang. Menggerutu. “Ih… Ngapain juga sih harus menanam pohon segala, malah pegang tanah lagi. Kotor!” ucapnya dalam hati. Esoknya, saat akan dimulai penghijauan tersebut, ramai-ramai siswa dan siswi saling bekerja sama, membantu, ada yang mencangkul, memindahkan tanah, menggali tanah, dan lain-lain. Sementara itu, di pojokan ujung kelas sana, terlihat Sasa yang hanya duduk-duduk saja melihat, tanpa membantu, dan Rafa teman sekelas Sasa yang melihatnya pun langsung menghampiri. “Hey, Sa.. Kok kamu duduk-duduk saja? Tidak membantu?” tanya Rafa penasaran. “Tidak ah… Aku tidak mau pegang tanah, kotor” jawab Sasa dengan santai. “Kamu tidak boleh begitu, teman-teman lain sibuk bekerja seharusnya kamu ikut membantu!” ucap Rafa sambil menunjuk teman-teman yang sedang bekerja. “Biarkan saja…” sambil memasang muka malas, jawab Sasa. Cindy yang kebetulan lewat melihat Rafa dan Sasa sedang berbicara, tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka dan langsung menghampiri. “Sasa, seharusnya kamu tidak boleh begitu!” ucap Cindy sambil berjalan mendekat. “Kita sebagai manusia yang tinggal di bumi ini sudah seharusnya menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak, seperti menanam pohon misalnya. Walaupun kita cuma melakukan di lingkungan sekolah saja, setidaknya kita sudah melakukan tindakan yang bermanfaat yang hasilnya bisa kita rasakan untuk di masa yang akan datang. Sekolah kita pun nantinya akan dipenuhi pohon-pohon yang hijau sehingga kita bisa menghirup udara yang segar” Cindy menjelaskan. “Ehm… Iya, Cin” jawab Sasa pelan, dia merasa bahwa apa yang diucapkan Cindy benar.
“Ayo, kita bekerja bersama-sama! Yuk, Sa, Raf!” sambil tersenyum, Cindy mengajak Sasa dan Rafa untuk menanam pohon. Dan,Sasa pun mengangguk, tersenyum. Setelah mendengar ucapan Cindy, Sasa pun sadar bahwa menjaga lingkungan alam itu sangatlah penting.