Haloo gaiss, kenalin namaku Beatrice di panggil bebek aja gapapa kok. Jadi kali ini aku bakal ceritain kesan-ku selama fieldtip 3 hari. Mau dengar keseruan field-trip kelas 7? Yuk scroll ke bawah sebagai berikut!
Hari ke-1 : SMK Santo Fransiskus
Hari pertama field-trip berlangsung pada tanggal 9 Januari, 2023. Tujuan dari fieldtrip ke SMK Santo Fransiskus adalah kita sebagai siswa siswi kelas 7 dapat mengenal sekolah yang satu yayasan dengan SMP Maria Mediatrix.
Awal – awal masuk ruangan acara di SMK Fransiskus, aku dan yang lain langsung di sambut oleh kakak – kakak OSIS. Lalu aku diminta menulis tanda tanganku di kertas yang di sediakan. Oh ya hari sebelum field-trip dimulai, guru wali sudah membagikan kelompok untuk setiap kelas, jadi waktu aku dan yang lain diminta untuk menulis tanda tangan itu untuk mengetahui apakah peserta didik itu hadir atau tidak, hehe.
Nah setelah tulis tanda tanganku, aku dan yang lain masuk ke ruangan acara yang di hiasi dengan hiasan acara natal. Kita dipersilahkan duduk dan menaruh barang di depan kita. Sebelum pembukaan, guru – guru dari SMK Santo Fransiskus mengabsen kita dari setiap kelompok.
Setelah absensi selesai, acara dimulai dan diberi sambutan hangat sama guru – guru dari SMK Santo Fransiskus. Lalu kakak – kakak dari SMK Santo Fransiskus bernyanyi dan menampilkan tarian mereka di depan kita, menurutku tarian-nya bagus tapi karena ruangan terlalu kecil jadi sedikit kurang akan tetapi untuk nyanyian sudah bagus dan aku suka nyanyiannya.
Lalu kita di beri tau rundown dan kegiatan setiap kelompok, dan akhirnya kelompokku langsung di ajak ke ruangan pertama yaitu ruang menjahit.
Kegiatan 1 : Menjahit
Kita di ajari menjahit dan membuat gantungan kunci dari kain flannel yang sudah di sediakan. Aslinya aku ga bisa jahit tapi menjahit itu seru walaupun punyaku sering mbulat, tapi pasti ditolong oleh guru pendamping dari SMK. Ada banyak bentuk kain yang di sediakan seperti bundar, hati, dan kelopak bunga. Tidak hanya bentuknya yang beragam akan tetapi warnanya juga beragam, ada warna merah, pink, putih, dll.
Tidak hanya membuat gantungan kunci, kita juga dapat membuat jepit walaupun aku waktu itu gak sempet buat jepit karena rame….. Tapi aku have fun buat gantungan kunci bareng temen – temenku!
Setelah menjahit, kita pun istirahat dan diberi makan dari sekolah tapi aku tetep makan bekalku, ehehe.
Kegiatan kedua dan terakhir : Membuat batik
Setelah istirahat, kita di ajak ke ruangan lain untuk membuat batik. Ketika sudah sampai, kita di minta untuk membuat kelompok yang terdiri dari 5 orang.
Setelah aku mendapatkan kelompok, aku dan yang lain harus nunggu lama karena kanvasnya masih di siapkan. Saran-ku tolong semua hal yang diperlukan di siapkan lebih awal.
Sambil menunggu kanvas di siapkan setiap kelompok di siapkan kompor kecil, wajan kecil yang di isi malam yang mengeras, dan alat untuk membatik.
Setelah menunggu, akhirnya kanvas sudah di siapkan dan kelompokku langsung membatik dengan tegang dan tawa. Walaupun kita semua tegang sama tremor pas pegang alatnya tapi kita enjoy menggarisi sketsa di kanvas.
Kemudian, aku dan kelompokku di beri cat pewarna dan kita pun mulai mengecat dengan 2 kuas dan tangan. Kita memberi warna gradasi di setiap bagian dari batiknya.
Dan akhirnya, sudah selesai juga kegiatan di SMK Santo Fransiskus! Rasanya memang capek tapi aku enjoy banget mengikuti kegiatan yang diberikan!
Aku memiliki beberapa saran yang mungkin bisa berguna nantinya, berikut adalah saranku! :
- Menyediakan beberapa orang untuk membantu dalam hal menjahit, karena ketika menjahit beberapa guru ke bingungan dalam memasang gantungan, dll.
- Menyediakan beberapa hal lebih awal agar tidak perlu menunggu lama.
Sekian saranku untuk hari pertama!
Hari ke-2 : Ku kira masak bandeng ternyata kagak
Kamu nanya ini kita hari kedua mau kemana? Ya udah aku kasih tau ya, kita tuh ke bandeng juwana! Tujuan dari pergi ke bandeng juwana itu sendiri adalah untuk mengenal sejarah bandeng juwana dan mempelajari proses memasak bandeng duri lunak atau biasanya di sebut bandeng presto!
Pada awal masuk ruangan acara, aku dan yang lain di sambut dengan…. Dinginnya ruangan. Ruangannya dingin banget, mungkin karena aku memang ga tahan dingin aja kali ya? Tapi untungnya aku bawa jaket jadi bisa ku pakai selama di dalam ruangan.
Kegiatan 1 : Bikin klepon dengan “baik” dan “benar”
Kita di pandu oleh kak Wawan dan beberapa staff dari Bandeng Juwana, Kak Wawan mengajari kita cara membuat klepon dengan baik dan benar. Jujur aku kira kita bakal buat bandeng tapi ternyata kagak😶
Kalo kamu nanya gimana cara buat kleponnya, berikut adalah cara membuat klepon sesuai ingatanku! Jadi kalo salah ya….. Sori… :
- Siapkan tepung ketan dan air yang sudah di campur dengan pewarna makanan
- Campur kedua bahan yang disebutkan hingga tercampur rata
- Lalu ambil adonan secukupnya, kemudian di buat bundar dengan tangan
- Jangan lupa isi dalamnya dengan potongan gula jawa, potongannya tidak usah besar – besar
- Jika sudah selesai, tinggal direbus deh!
- Kalo udah di rebus, tinggal di taburi dengan kelapa parut
Sambil menunggu di rebus, kita istirahat dan diberi snack yang menurutku…. agak sedikit..? Tapi kayaknya aku aja sih yang makannya banyak….
Kegiatan 2 dan terakhir : Dijelaskannya sejarah Bandeng Juwana
Setelah istirahat, akhirnya kita mulai di jelaskan tentang sejarah bandeng juwana oleh 2 kakak dari staff bandeng juwana. Ada banyak banget hal – hal yang di jelaskan oleh kakaknya, emang ada apa aja sih?
1. Produk yang dibuat sama bandeng Juwana
Ya! Hal ini juga di jelaskan oleh kakaknya, kalau kamu bertanya ada berapa banyak produk yang dibuat bandeng Juwana, bandeng Juwana membuat 80 produk asli dari bandeng Juwana!
2. Asal usul nama bandeng Juwana
Kayaknya dari semuanya, ini paling penting ga sih…? Ga tau juga sih… Oh ya, nama lengkapnya itu Bandeng Juwana Elrina.
Kata ‘Juwana’ merupakan nama dari kota kelahiran istri mertua sangat penemu. Lalu untuk kata ‘Elrina’ merupakan singkatan dari nama 3 anak dari sang mertua, yaitu El dari nama Elizabeth yang menjadi istri sang penemu, Ri dari nama Maria, dan Na dari Johana.
3. Asal mula Bandeng Juwana
Katanya dulu sebelum jualan bandeng, sang penemu dulu jualan roti lho! Sang penemu, dr. Daniel Nugroho .S dan istrinya Alm. Ibu Ida .N merupakan penemu dari bisnis Bandeng Juwana yang turun menurun ke keluarganya. Bandeng Juwana dibentuk pada tahun 1880an di depan rumah dr. Daniel.
Itu dia beberapa hal yang aku dapatkan ketika di jelaskan oleh ke-2 kakaknya! Seru banget dengerin ceritanya penuh dengan perjuangan dan semangat!
Hari ke-3 dan akhir dari Fieldtrip : Pergi ke Maerokoco naik bus India
Jalan – jalan ke negara Laos
ketemu ikan Arwana
Pergi ke maerokoco naik bus
eh naiknya bus India
Ya, pantun tersebut merupakan perasaan bebek ketika naik bus. Jujur panas banget di dalem, mending kedinginan dari pada kepanasan.
Ketika sudah sampai di Maerokoco, kita di minta untuk berbaris sesuai kelas masing – masing lalu pergi masuk ke maerokoco dari area parkiran. Ketika sudah sampai di depan, kita berfoto – foto lalu masuk ke dalam Maerokoco.
Di dalam aku dan yang lain belajar banyak hal seperti membuat roket air, menanam pohon mangroove, dsb. Aku dan yang lain juga keliling – keliling melihat berbagai daerah dan naik kereta dan perahu.
Ada banyak hal yang aku lakukan dengan teman – temanku selama 3 hari fieldtrip, aku seneng banget bisa melakukan kegiatan di luar sekolah bersama. Sekian kesan-ku tetang 3 hari fieldtrip, terima kasih banyak! Bye – byee~
Emmanuelle Beatrice .S / 7c / 07