Kegiatan luar sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan juga kreativitas para peserta didik SMP Maria Mediatrix. Sehingga para peserta didik SMP Maria Mediatrix dapat berkarya sesuai dengan apa yang mereka minati dan dapat membawa kreativitas itu ke dalam lingkungan masyarakat.Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9-11 Januari 2023. Yang bertepatan pada hari Senin-Rabu. Tempat yang saya kunjungi pada tanggal 9 Januari 2023 adalah Dyriana, Bandeng Juwana Jl. Pamularsih Raya No. 70, Bongsari. Tempat yang dikunjungi pada tanggal 10 Januari 2023 adalah SMK St. Fransiskus Jl. Wolter Monginsidi No. 22, Pedurungan. Tempat yang dikunjungi pada tanggal 11 Januari 2023 adalah Grand Maerokoco Jl. Tawangsari.Sebelum melakukan trip ini saya pernah mengunjungi Maerokoco. Pada saat itu saya berkunjung bersama keluarga. Di sana kita dapat melihat berbagai macam rumah adat, melihat berbagai macam alat-alat sains, dan berkeliling menggunakan kereta/perahu yang disediakan dari pihak Grand Maerokoco.Yang menjadi pemandu di Bandeng Juwana pada sesi pembuatan klepon adalah kak Wawan, kak Vanessa, Bu Isti. Yang menjadi pemandu saat sesi membuat bandeng presto adalah Bu Yun, Bu Eva, mbak Sutipah. Pada lokasi pertama ini kita diajak untuk membuat klepon dan melihat secara langsung bagaimana pembuatan bandeng presto. Ketika membuat klepon kita membutuhkan tepung ketan, air, pewarna makanan, juga gula jawa untuk isiannya. Dalam pembuatan klepon langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan tepung pada wadah, campurkan air dengan pewarna makanan (secukupnya), setelah itu campurkan air ke dalam wadah yang berisi tepung dan uleni hingga adonan kalis, jika sudah bentuk adonan menjadi bulat dan beri lubang di tengahnya guna memasukkan gula jawa dan rapatkan sehingga adonan berbentuk bulat kembali, rebus klepon hingga mengapung, jika sudah mengapung angkat klepon dan lumuri dengan kelapa yang telah diparut dan dikukus. Menurut saya klepon tersebut sangat enak, namun sayangnya banyak klepon yang tidak ada isinya. Yang kedua kami juga diajak untuk melihat secara langsung bagaimana proses pembuatan bandeng presto. Ketika membuat bandeng presto kita membutuhkan ikan bandeng, bawang putih, kunyit, jahe, air (secukupnya). Dalam pembuatan bandeng presto langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat auto clove, belah ikan bandeng menjadi dua bagian namun jangan sampai putus, olesi bagian dalam ikan bandeng dengan bawang putih, garam, air, dan lumuri bagian luar bandeng presto dengan kunyit dan air agar bandeng tidak terlihat pucat, masukkan bandeng yang sudah diolesi ke dalam auto clove dan tata hingga auto clove penuh (jangan lupa diberi sekat tiap layernya), presto bandeng sela 2-3 jam, jika sudah angkat bandeng dari auto clove, ikan bandeng sudah matang namun jika ingin diolah lagi/digoreng boleh saja.Pemandu di SMK St. Fransiskus pada sesi membatik adalah Pak Rubertus, kak Olivia, kak Jeanny, kak Mayrose, kak Eva, kak Jessica. Yang menjadi pemandu saat sesi tata busana adalah Bu Agnes, Bu Diah, Kak Amanda, kak Kanaya. Pada lokasi kedua ini kita di ajak untuk membatik, membuat gantungan kunci sendiri dan itu sangat menyenangkan. Ketika ingin membatik kita membutuhkan cating, malam, pensil,pewarna, kain. Yang harus dilakukan adalah membuat pola terlebih dahulu pada kain (tetapi pada saat field trip kami sudah mendapatkan kain yang berpola), jika sudah selesai membuat pola panaskan malam pada kompor, tebali pola yang dibuat menggunakan malam, jika sudah tunggu hingga malam mengering, lalu diberi warna. Kegiatan yang kedua kami diajak ke kelas tata busana. Di situ kami ajak untuk membuat gantungan kunci dari kain flanel. Dalam membuat gantungan kunci kamu membutuhkan kain flanel, benang, jarum, gunting, dan dakron untuk isiannya. Kakak yang membimbing di kegiatan kedua ini sangat sabar dan seru. Sehingga kegiatan paling menarik pada hari kedua saat sesi menjahit. Selain kakaknya yang baik dan sabar, kami juga dapat menghasilkan gantungan kunci sendiri. Walaupun pada saat membatik lumayan susah, tetapi kegiatan di SMK St. Fransiskus sangat menyenangkan.Pemandu di Grand Maerokoco adalah kak Nicho, kak Clara, kak Elsa, kak Fira, kak Asti, kak Ava, kak Yuli, kak Alda, kak Vincent. Pada lokasi ketiga ini kita di ajak untuk membuat roket air, berkeliling Maerokoco menggunakan kereta, perahu, melihat peralatan sains, dan kita juga diajak untuk menanam tanaman mangrove. Yang menarik menurut saya pada lokasi ketiga ini, kita dapat berkeliling Maerokoco dengan menggunakan perahu dan kereta yang disediakan di sana. Dan juga ada yang mendapatkan ikan bandeng. Karna di pertengahan naik perahu, perahu dibuat berputar sehingga ikan bandeng pada melompat-lompat dan juga ada yang masuk ke dalam perahu. Namun kegiatan membuat roket air tidak sampai situ, pada hari Jumat 13 Januari 2023 kita meluncurkan roket yang telah dibuat di Grand Maerokoco di sekolah. Di Maerokoco kita juga di ajak untuk melakukan berbagai eksperimen.Saran untuk kegiatan ini semoga ke depannya pada saat kegiatan hari pertama dan kedua dapat berangkat bersama dari sekolah menggunakan transportasi bis.

7E/7