
LEONARDO DA VINCI
Karya Intan 8B/01
Karya Intan 8B/01
Karya poster
Intan 8b/01
Diaksa Aditama Bryan, atau kerap dipanggil Aksa. Ia merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Ia memiliki kakak laki-laki yang bernama Yudha, dan adik laki-laki yang bernama Esa.
Banyak orang mengatakan bahwa hubungan Aksa dengan kakaknya sangat harmonis. Namun, apa yang orang-orang katakan berbeda dengan keadaan sebenarnya. Menurut Aksa, kakaknya hanya sayang kepada Esa saja, tidak dengannya. Karena Aksa merasa bahwa kakaknya pilih kasih terhadapnya.
Suatu hari Aksa diajak oleh teman nya yaitu Darrel untuk pergi makan bersama saat istirahat. Aksa senang bukan main, karena itu pertama kalinya ia diajak oleh temannya pergi untuk makan bersama, karena biasanya Aksa lebih sering makan sendiri di kantin atau hanya sekedar membaca buku di perpustakaan.
Saat jam istirahat tiba, Darrel dan teman-teman lainnya menghampiri Aksa untuk makan dan main bersama.
Sesudah pulang sekolah seperti biasa Aksa mengerjakan pekerjaan rumah yang sudah ada jadwalnya itu. Ya, Aksa serta Yudha selalu mengerjakan pekerjaan rumah untuk menggantikan ibu nya yang bekerja, sementara saat ini Esa atau adiknya sedang dititipkan di rumah neneknya. Sedangkan Yudha sedang berkuliah saat ini.
Beberapa Minggu berlalu,
Aksa bingung, karena tiba-tiba saja Yudha mendadak bersikap baik kepada nya, Aksa pikir Yudha seperti itu karena ada maunya saja, ternyata tidak.
Saat malam hari tiba-tiba Ibu Aksa datang ke kamarnya, Ibunya bercerita bahwa Yudha seperti itu karena rasa bersalahnya yang dulu telah menuduh Aksa menggambil uangnya saat dulu. Ternyata selama ini uang itu diambil oleh mantan pacarnya. Sebelumnya Ibunya sudah menyuruh Yudha untuk meminta maaf secara langsung kepada Aksa. Namun Yudha terlalu gengsi untuk mengatakan hal itu. Aksa hanya tersenyum.
Keesokan harinya Aksa bercanda tawa dengan Yudha, rasanya sangat senang karena sudah sejak lama ia tidak bercanda gurau dengan kakaknya. Di sela-sela mereka sedang makan tiba-tiba Yudha berbicara serius, ia meminta maaf kepada Aksa karena dulu ia pernah menjauhinya dan memfitnah Aksa. Aksa pun memaafkannya.
Akhirnya hubungan mereka pun sudah membaik, mereka bercanda gurau bersama dan saling menjaga satu sama lain.
Intan 8B/01
Saat malam hari, Sena terbangun dari mimpi buruknya. Saat itu mata Sena langsung tertuju pada sebuah jam dinding yang berada dikamar hotelnya. Jam tersebut menunjukkan bahwa hari itu masih pukul 3 dini hari. Sena pun merasa cemas, lalu ia melihat temannya yang lain yang masih tidur terlelap.
Entah kenapa, Sena merasakan bahwa hawa kamarnya tiba-tiba berubah, yang awalnya biasa-biasa saja seketika berubah menjadi sangat panas, padahal suhu pada AC dikamar itu sudah menunjukkan 18°. Kamar itupun tiba tiba terasa sunyi seperti tidak ada kehidupan, hanya terdengar suara burung hantu, tokek dan suara jam dinding yang berjalan.
Mendadak bulu kuduk Sena pun berdiri ketika ia mendengar suara lemari pakaian yang sepertinya dibuka. Sena sangat amat gelisah, ia kemudian membangunkan teman-temannya untuk menemani nya memeriksa suara apa itu, namun teman teman Sena tidak ada yang terbangun. Setelah frustasi karena usahanya gagal dalam membangunkan teman-temannya akhirnya Sena memberanikan diri untuk mengecek nya sendiri.
Posisi lemari pakaian di hotel itu berhadapan langsung dengan kamar mandi. Lampu yang menyala dikamar mandi pun tiba-tiba mati-nyala. Sena rasanya ingin menangis saat itu juga, namun rasa penasarannya lebih besar dibanding dengan rasa takutnya. Akhirnya Sena tetap memberanikan dirinya untuk melihat apa yang terjadi di sana.
Namun berkebalikan dengan apa yang dipikirkan Sena, justru di ruangan itu sepi, tidak ada 1 orangpun di ruangan itu. Akhirnya Sena pun kembali ke kasurnya dan mengabaikan pikiran-pikiran negatifnya soal suara tadi.
Keesokan harinya Sena dibangunkan oleh temannya, Rened. Ia mengajaknya untuk mandi dan melanjutkan studytour nya di pulau Bali itu. Pada saat itu tujuan tempat wisata mereka berada di Museum Bali. Entah hawa darimana, tapi Sena merasakan hawa panas yang tidak bisa dirasakan oleh teman-temannya. Tetapi Sena tetap memberanikan diri untuk masuk ke dalam museum itu.
Semua ruangan sudah dilewati oleh Sena, dan untungnya tidak terjadi apa-apa, semua berjalan normal. Pikir Sena waktu itu. Namun perkiraan nya salah, ia merasakan cemas seketika ketika melihat patung-patung di ruangan museum terakhir. Namun Sena memilih untuk mengabaikan nya saja dan tetap lanjut untuk mengikuti studytour ini. Setelah 4 hari di Bali, sekolah Sena pun akan pulang ke Jawa Tengah pada hari ke 4 nya.
Sesampainya di bus saat akan pulang Sena bercerita tentang kejadian horror yang ia alami saat di hotel dan di museum bali itu pada teman dekatnya, yaitu Rened. Setelah mendengar hal itu Rened rupanya tidak terkejut dengan pernyataan Sena, Rened pun juga bercerita pada Sena bahwa ia pun juga diganggu saat di hotel itu. Karena rasa penasaran mereka yang begitu tinggi, mereka pun akhirnya mengecek tentang asal usul hotel tersebut. Ternyata hotel itu dulunya adalah sebuah rumah sakit yang beroperasi saat masa penjajahan Belanda terhadap Indonesia.
Karena sudah puas dengan kabar yang sebenarnya tentang hotel itu, akhirnya Sena begitu juga Rened memilih untuk menjadikan pengalaman tersebut sebagai pengalaman untuk kedepannya, dan untuk koleksi cerita horror mereka.
Selesai.
~ Intan/8B/01