Kisah Pendiri Baju Polo

Kisah Pendiri Baju Polo

Ralph Lipschitz adalah pendiri perusahaan baju polo. Dia lahir pada 14 Oktober 1939. Meski memiliki salah satu perusahaan baju terbesar didunia, Ralph menempuh jalan yang tidak halus.

Ralph lahir di keluarga miskin, yang bahkan tidak bisa membeli baju. Dia hidup bersama kedua orang tuanya yang merupakan imigran Yunani di Bronx, New York, Amerika Serikat.

 Ralph sempat mencoba beberapa pekerjaan, seperti menjadi seorang tentara dan petugas toko pakaian.

Jalan hidupnya mulai berubah ketika di menonton sebuah pertandingan olahraga yang bernama polo. Olah raga tersebut kemudian menjadi inspirasinya dalam merancang busana.

Dengan berbekal ijazah diploma dan sedikit pengalaman bisnis, Ralph menjalankan usahanya sendiri. Dia tahu semua resikonya, tetapi dia tetap menjalankan usahanya.

Ralph merancang model baju yang berbeda dari perusahaan lain. Disaat usaha fashion lain kebanyakan membuat baju yang berwarna monokrom, dia membuat baju yang memiliki model warna warni.

 Kebraniannnya untuk berbeda dari yang lain dan menciptakan model yang orisinilah yang membuat dia dapat meraup keuntungan sebanyak $500.000 atau sekitar Rp 17,5 miliar.

Yang menginspirasi saya dari tokoh Ralph ini adalah keteguhannya dan kebraniannya untuk berbeda dari yang lain demi menciptakan ide yang orisinil dan menarik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MENGGAPAI BINTANG

MENGGAPAI BINTANG

MENGGAPAI BINTANG

         Upin adalah anak dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang sopir taksi, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Meski berasal dari keluarga yang sederhana, Upin mempunyai impian untuk menjadi seorang astronot. Dia selalu belajar dengan giat demi mencapai impiannya.

Meski demikian, ayahnya kurang setuju dengan impiannya. Ayahnya menganggap bahwa untuk menjadi astronot selain harus pintar, juga harus memiliki banyak uang. Hanya ibunya yang tetap mendukung impiannya tersebut. Ayahnya terus berusaha meyakinkan Upin untuk mengganti impiannya, tetapi Upin tetap berpegang teguh pada impiannya menjadi astronot tersebut.

Upin terus belajar dan terus meraih ranking 1 di sekolahnya, sampai dia mendaftar di sekolah astronot. Di sana dia juga menghadapi berbagai rintangan, tetapi dia akhirnya dapat lulus dengan nilai yang memuaskan. Dan dapat menggapai imipiannya menjadi astronot.

Dari cerita pengalaman Upin tersebut, kita dapat belajar untuk jangan mudah menyerah dalam menggapai impian, meski menghadapi tantangan dan hampir tidak ada yang mendukung. Jangan biarkan masalah pribadi dan orang lain menghalangi kita untuk menggapai impian kita.