by Monica | Mar 16, 2024 | Cerita Inspiratif
Hussam Al-Attar adalah seorang remaja yang baru-baru ini dijuluki sebagai ‘Newton dari Gaza’. Julukannya diambil dari nama seorang ilmuwan terkemuka dunia, karena remaja ini berhasil menciptakan listrik dari angin.
Al-Attar adalah seorang remaja yang dulunya merupakan siswa sekolah Jabel Mukaber di Gaza. Sekarang Ia adalah salah satu pengungsi di Rafah, batas selatan Palestina dengan Mesir. Ia beserta keluarganya mengungsi, karena kampung halamannya, Gaza, diserang brutal oleh Israel sejak Oktober 2023. Sehingga, Rafah menjadi tempat pengungsian untuk sekitar 2,3 juta warga Palestina termasuk dirinya.
Sejak perang melanda Gaza pada 7 Oktober 2023, Israel telah memutuskan aliran air, listrik dan bahan bakar bagi 2,3 juta warga Palestina yang menderita dalam situasi mengerikan akibat 17 tahun blokade. Al-Attar bersama para pengungsi lainnya harus mendirikan tenda untuk berteduh dan menjalani aktivitas dengan gelap-gelapan saat malam hari.
Namun dengan kondisi tersebut, Al-Attar tidak tinggal diam. Ia mulai mencari barang-barang bekas, yang bisa dipakai untuk menghasilkan listrik. Karena kegigihan dan kecerdasannya, Al-Attar berhasil menemukan beberapa kipas bekas di pasar.
Dua buah kipas bekas tersebut Ia hubungkan dengan kabel-kabel listrik yang ada. Dengan mengumpulkan bagian-bagian dari barang elektronik yang dibuang atau rusak, ia kemudian merakit generator listrik inovasinya.
Dua kipas angin dipasang di salah satu tiang besi tempat pengungsian, lalu keduanya disusun, agar bisa berfungsi sebagai turbin angin kecil yang mampu mengisi baterai. Bilah turbin yang dipakai terbuat dari bahan yang ringan namun tahan lama. Turbin tersebut dipasang di tempat strategis, agar bisa menjangkau kekuatan angin. Ketika angin berinteraksi dengan bilah-bilah turbin, hal itu menyebabkan turbin bergerak. Kemudian, Al-Attar menyambungkan kipas angin ke kabel listrik yang tersebar di seluruh rumah dan kemudian menggunakan saklar, bola lampu, dan sepotong kayu lapis tipis untuk direntangkan di tenda. Dua upaya pertamanya gagal dan butuh beberapa waktu untuk mengembangkan sistem hingga dia berhasil pada percobaan ketiga.
“Saya mulai mengembangkannya lebih lanjut, sedikit demi sedikit, hingga saya bisa menyambungkan kabel-kabel itu melalui ruangan hingga ke tenda yang kami tempati, sehingga tenda tersebut memiliki penerangan,” ucap Al-Attar.
Al-Attar mengakui inovasinya terbatas, karena dibutuhkan angin yang kencang untuk menerangi tempat tersebut. Ia berharap agar bisa mendapat pasokan barang-barang yang berguna untuk proyek tersebut.
“Saya senang melakukan ini, karena saya meringankan penderitaan keluarga saya, ibu saya, ayah saya yang sakit, anak-anak adik laki-laki saya dan semua orang yang menderita di sini karena kondisi yang kita jalani di masa perang ini,” tambahnya.
“Saya senang orang-orang di kamp ini memanggil saya Gaza Newton, karena saya berharap dapat mewujudkan impian saya menjadi ilmuwan seperti Newton dan membuat penemuan yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Jalur Gaza tetapi juga dunia.” , jelasnya di TechTimes.
Meski perang menghancurkan rumahnya, namun semangat perjuangannya membuahkan hasil yang bermanfaat.
by Monica | Feb 6, 2024 | Cerita Inspiratif
My Diary
* isi di buku Diary*
Pengantar
Hai orang asing.. Terima kasih karena sudah menemukan buku misterius ku. Mungkin, atau pasti buku ini sudah berjamur seperti buku-buku nenekku. Dimana kau menemukan buku ini? Apakah buku diary ku juga ada bersama buku ini? Bagaimana kondisi rumahku sekarang? Tahun berapa sekarang? (maksudku saat sekarang kamu membaca). Mungkin aku hanya bisa mengetahuinya saat tubuhku sudah terkikis dan hanya menyisakan tulang. Tapi, setidaknya aku senang ada orang yang tertarik dengan cerita dan pemikiranku.
15 Maret 1896
Namaku… itu tidak penting untuk sekarang. Aku hidup di kota Bern, Swiss. Bisa dibilang, orang tuaku adalah orang yang berpengaruh di kotaku. Ayahku seorang pejabat di Bern, dan Ibuku adalah pengusaha coklat yang lumayan dikenal. Aku sering kali mengambil beberapa coklat di dapur hihi… Ayah dan Ibuku sangat mencintaiku, dan aku juga menyayangi mereka. Kecuali si bandel di keluargaku, Dorothy, a.k.a Dori. Dia adalah A D I K ku (mengetiknya saja sudah membuatku kesal). Pendapat kami selalu bertentangan, dan memang dialah orang bodoh yang sok benar di hadapanku. Tapi saat Ayah dan Ibu datang, sikap manjanya pun muncul. Ah!..cukup tentang Dori. Intinya di buku ini, aku ingin menuliskan pemikiran dan ceritaku ke depannya.
16 Maret 1896
Hari ini biasa saja. Aku ke sekolah seperti biasa, meskipun aku dihukum Guru Botak itu…lagi.. dan aku dihukum dengan kiamat a.k.a Marshall….lagi! Aku dihukum dengan anak yang sangaaaatttt jahil (aku benci mengakuinya tapi dia lebih jahil dibanding Dori). Kenapa aku dihukum? Ku beritahu kau, ini masalah sepele. Saat pelajaran, guru botak itu a.k.a Mr Brutch menunjukku untuk menjawab soal yang dirinya sendiri tidak tahu jawabannya! Jika dia tahu, kenapa dia menunjukku yang membenci angka angka di papan tulis. Tatapan sok sinis nya itu membuatku mual, lebih baik aku dikurung dengan mayat! Selain “penghukuman yang tragis” itu, aku pulang dengan kehujanan. KEHUJANAN! Itu kesempatan emasku untuk menghindari Mr. Botak dengan tidak ke sekolah. Tapi sialnya… Gagal. Tapi Dori berhasil dengan kelicikannya. Dia demam tinggi dan flu, DIA! BUKAN AKU.
17 Maret 1896
Apa yang terjadi hari ini? Tidak ada… Apa yang kamu lakukan hari ini? Seperti biasanya… Apakah kamu berhasil mencuri coklat hari ini? Tidak ada coklat di dapur. Hari ini betul-betul membosankan. Rasanya aku ingin tidur sepanjang hari, daripada mendengarkan ocehan Dori. Dia mendapat gaun baru dari Ibu temannya dalam rangka ulang tahun temannya, dan menurutku gaun itu biasa saja (aku iri). Yahh setidaknya, dessert kali ini cookies coklat. Itu saja.
18 Maret 1896
Hari ini agak aneh. Siang tadi, aku sedang membaca buku Ayahku di kamar. Dori dan orang tuaku sedang pergi ke toko boneka, untuk hadiah ulang tahun sepupu kembar kami, Cecil dan Celyn. Aku sengaja menolak ajakan mereka, karena aku sibuk (membaca koleksi ayahku). Di samping kiri meja kayuku, ada jendela besar. Sekilas aku melihat, ada segerombolan orang, maksudku segerombolan pria yang terus menerus mengelilingi rumahku. Tampaknya mereka orang asing, yang datang dari tempat yang jauh. Mereka berbicara serius dengan bahasa yang tidak aku kenal. Karena penasaran, aku mendekati jendela dan mengamati mereka. Pembicaraan para pria itu sepertinya menarik. Mereka berdiskusi dengan gaduh dan terkadang membentak satu sama lain. Aku ingin tahu apa yang mereka bicarakan sampai se serius itu. “Apa yang sedang kalian bicarakan? Aku juga ingin mendengarnya!” Sekitar 2 menit setelah aku bertanya, Mereka hanya diam menatapku lalu pergi. Orang-orang aneh..
19 Maret 1896
Hari ini adalah hari yang paling tidak kuduga. Kalian tidak akan percaya ini. Aku melihat orang-orang itu kembali dengan…dengan senjata… berbagai senjata. Mereka mulai berkeliling seperti kemarin. Aku takut, dan bingung. Namun aku berhasil memberitahukan ke orang tuaku, dan mereka mengusir orang-orang asing itu dengan tetangga lain yang membantu. Entah bagaimana caranya, aku tidak berani mendekati pembicaraan itu, maupun bertanya. Siapa mereka sebenarnya? Apa yang mereka inginkan kami?
20 Maret 1896
Hari ini benar benar gila!
Orang-orang itu masih saja datang, dan kali ini mereka tidak hanya membawa senjata. Mereka meneriaki kami dan melemparkan telur di setiap jendela. Remaja-remaja lelaki yang kesal pun akhirnya berkelahi dengan mereka. Di tambah teriakan dari tetangga di sekitar, dan juga tangisan bayi yang berdengung di telinga. Benar-benar Gila! Sangat Gila. Menurutku ini adalah peristiwa paling seru dalam sepanjang sejarah hidupku. Tapi, aku masih merasa takut dengan mereka. Walaupun, bisa saja aku menendang kepala mereka satu per satu (kaki ku sekuat kaki kuda).
21 Maret 1896
…
* Di Kehidupan Sekarang *
“Hmm? Aneh.. mengapa hanya sampai di halaman ini?” gumam seorang Pria sambil mengemut rokoknya. Ia menutup buku usang itu, dan menaruhnya di tas kulitnya. Pria itu berjalan melewati rumah yang hancur di ujung kota. Atapnya berserakan di tanah, Dindingnya hancur hingga tak tersisa, keramik di lantai berserakan dan pecahannya menyebar. Mungkin memang terjadi sesuatu dengan rumah ini, dan mungkin sekitarnya juga.
“Jadi… apa yang kau dapatkan dari rumah jelek itu, Chris?”
“Tidak ada..” Pria itu memetik korek apinya, untuk membakar ujung rokoknya. “Hanya puing-puing bangunan antik.”
“Tapi… Bukankah daerah itu adalah tempat lahir pahlawan dari tragedi kota ini?”
“Mungkin saja.. Cerita itu belum tentu benar, bisa saja mitos belaka.” Pria itu duduk di lobby hotel, diikuti dengan temannya. Ia mengambil buku tentang pahlawan yang diceritakan temannya itu.
* Buku pahlawan *
CADANCE.. Perempuan yang kehilangan kedua orang tuanya, karena kebakaran yang terjadi tiba-tiba, menyebabkan semua kulit mereka terbakar dan dijatuhi reruntuhan. Kaum setan itu terus membakar gedung-gedung dan menembakkan pistol ke warga setempat. Semua orang menderita, dan Cadance tak tahu harus berbuat apa. Kejadian itu sangat mendadak dan tidak pernah Ia bayangkan akan terjadi. Kulit wajah kanannya terbakar, dan rambutnya rontok karena api. Cadance mengumpulkan seluruh warga yang selamat, dan membicarakan strategi untuk kabur dari tempat lautan api. Cadance menyuruh mereka untuk pergi ke pulau lain dengan menaiki perahu ayahnya. Selain itu, Di dekat pantai, petugas juga sempat menyimpan beberapa perahu kecil. Mereka sepakat, dan pada pagi-pagi benar, Cadance menjalankan rencananya dengan menjadi umpan bagi kaum setan yang berkeliling. Dia mengancam “Jika kau tidak menangkap ku, maka Rajamu akan mati besok!” Konyolnya, hal itu berhasil membuat kaum itu terpancing (karena tidak terima dengan yang mengejek raja mereka). Orang-orang yang selamat cepat cepat mengambil perahu kecil di dekat pantai dan segera kabur. Ada penganut kaum yang hampir berhasil menangkap mereka, namun tak diduga ada satu orang yang membawa senjata. Kota itu kosong, dengan meninggalkan mayat-mayat yang bercecer di mana-mana.
Dori, adik cadance, tidak diketahui keberadaanya. Cadance terus mencarinya, namun sampai sekarang tidak ditemukan. Bagaimana dengan Cadance? Jasadnya tergeletak di air mancur ibu kota. Tubuhnya penuh luka bakar dan tusukan pedang. Beruntungnya, kaum setan itu tertangkap oleh bantuan tentara negara lain (di Eropa). Bagaimana bisa? Cadance memakai telepon umum rumahnya saat terbakar, untuk menghubungi Bibinya yang ada di negara Eropa lain (tidak disebutkan negara yang mana). Cadance berhasil memperpanjang waktu dengan menghimbau seluruh warga untuk beristirahat sebelum pergi, di stasiun bawah tanah, yang tentunya tidak diketahui oleh orang asing karena stasiun itu sudah lama terbengkalai, dan tangganya berada di antara gedung-gedung besar sehingga sempit. Waktunya cukup panjang untuk bala bantuan datang ke Bren. Lagi pula, kaum setan itu sebenarnya hanya berisikan 200 orang laki-laki. Jadi mudah untuk Cadance mengalihkan perhatian kepala suku kaum itu. Cadance berhasil menyelamatkan seperempat warga Bern. Pengorbanannya tidak akan pernah di lupakan dan jasanya akan selalu dikenang.’
*Kehidupan sekarang*
Pria itu terkekeh sambil mengucek matanya. “Cerita ini terlalu kekanak kanakan. Bahkan alurnya tidak saling menyambung satu sama lain. Penulis buku ini perlu lebih banyak membaca buku bestseller!” Buku itu di letakkan di meja tengah, dan Pria itu beranjak dari sofa, dengan sebatang rokok di himpitan jarinya. “Hari ini.. hari yang berat. Aku akan istirahat. Simpan saja buku itu untukmu, Dori. Anggap saja ini bayaran untuk makan siang kemarin.” Pria itu tersenyum lalu pergi.
~ The End
by Monica | May 19, 2023 | Karya Siswa
Monica Dharmawan Widjaya 8A/22
Diambil dari Buku: Why? Britania Raya dan Wikipedia
by Monica | Apr 28, 2023 | Karya Siswa


By: Monica Dharmawan Widjaya 8A no.22
Halo semuanya, balik lagi bersama saya Maunikah (Sebenarnya Monica tapi makin banyak orang yang manggil gituan).
Jadi kali ini aku akan ngereview sedikit buku literasi yang aku baca. Tapi aku lebih menyoroti ke Penulisnya ya guys.
Oh ya, Sebelumnya tema Bulan April ini cerita inspiratif. Karena kepepet cari buku dan bingung cari buku di perpus, jadi aku memutuskan untuk menggunakan salah satu buku di rumah. Buku ini punya Mamah aku, sampai jamuran juga bukunya. Hah? Penasaran? Mau tau apa mau tau bangeett xixiixixixi..
Jadi buku yang aku baca kali ni adalah Koala Kumal. Mungkin sebagian besar dari kalian ga tau (aku juga baru tau dari mamahku sih xixi). Buku ini ada buku inspiratif bagiku, karena Buat wawasan nyari pasangan hehe. Yup kalian tidak Salah, buku yang ditulis oleh Raditnya Dika ini adalah Buku komedi yang menceritakan kisah cintanya Mas Radit. Mas Radit mengambil judul Koala Kumal, karena ‘Patah hati yang gue alami akibat apa yang dulu dia lakukan membuat dia berbeda di mata gue’ jadi maksudnya dia lihat foto koala Kumal lagi duduk sendirian gituu (semoga aja bener si). Tapi buku ini juga menginspirasi ku dalam berkarya. Di sini, Mas Radit banyak mengutarakan karya karyanya yang tentu keren. Di buku ini juga ada beberapa komik ilustrasi yang menarik.
Sebenarnya buku ini lebih menceritakan kesulitan cowok dalam mendapatkan pasangan (wejian) tapi ya sebagai perempuan ini juga berguna. Apalagi aku sukanya cowok cowok anime yang cantik (bukan banci). Mas Radit berjuang untuk mencari pasangan yang bisa mendampinginya sekaligus memberikan kita saran walaupun sebagian besar ga masuk akal.
Oke oke sesuai janji (maksudnya yang udah ku ketik di atas) aku akan lebih membahas tentang penulis buku ini yaitu Mas Radit. Nah untuk Mas Raditya ini pasti beberapa dari kalian kenal. Yuk, aku jelasin lebih lanjut tentang biodata seorang Raditya Dika!
Dari buku Koala Kumal ini, RADITYA DIKA, adalah seorang penulis. Selain bisa multitasking sebagai penulis skenario film, aktor, dan sutradara, Raditya juga bisa makan roti sosis sambil melompati lingkaran api. Semenjak salah satu kucing peliharaannya hamil di luar nikah, Raditya menyimpan kecurigaan terhadap kucing garong jenis apa pun. Sampai sekarang Raditya masih sibuk menjawab, ‘Nanti, ya, kalau enggak hujan setiap kali nyokapnya bertanya, ‘Kapan nikah?’ (pasti Mas Radit yang nulis ini).
Dari website radityadika.com, Raditya Dika adalah seorang pencerita di social media, buku, film layar lebar, dan hal-hal di antaranya. Setauku itu Mas Radit adalah seorang komedian. Memang benar tapi ternyata eh ternyata dia lebih dari itu. Katanya Mamah ku nieh, Mas Radit itu pinter banget, jokesnya ga pernah kelewatan. Ya aku angguk angguk aja karena ga terlalu kenal dengan Mas Radit ini. Di website nya, dia juga ada kelas menulis cerita. Keren banget deh pokoknya.
Mari kita beralih ke Wikipedia. Dika Angkasaputra Moerwani Nasution, S.I.P., atau yang lebih dikenal sebagai Raditya Dika (lahir 28 Desember 1984) adalah seorang komedian, penulis, sutradara, produser, penulis skenario, pebisnis, YouTuber, dan aktor Indonesia. Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Radit ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Jadi mas Radit ini udah berkarya lama. Dia lebih dikenal sebagai stand up komedi. Aku pernah lihat di tv dia menjadi juri di acara stan up comedy. Keren kan? Dibalik kisah cintanya yang awut awutan kayak orang pas mudik, sosok Raditnya Dika ini bisa dijadikan inspirasi bahwa kita bisa terus berkarya dengan mempergunakan skill kebihdupan kita. Ga harus buat buku, atau jadi komedian, tapi jadilah dirimu sendiri apa adanya dan buatlah masa lalu menjadi pelajaran yang juga bisa menginspirasi orang lain.
Sekian untuk karya bulan April ini. Next time apa lagi ya? Tunggu aja deh. “kok tumben sih bikin review an gini? Biasanya karyamu formal formal” ya kan sekali sekali membuat kalian terhibur (kalau ada yang baca sih) Ga salah kan? Xixiixi
by Monica | Mar 24, 2023 | Karya Siswa


(Klik gambar untuk lebih jelas)
Judul: Membuat Kerajian Dari Kayu
Pengarang: Soedjono B. Sc. dan H. Hartanto
Penerbit: TITIAN ILMU Bandung
Tahun terbit: 2008
Tebal buku: 57 halaman
Buku ini menjelaskan bagaimana cara membuat kerajinan dari kayu. Meskipun buku ini tipis dan sederhana, namun terdapat banyak cara-cara mengubah kayu menjadi barang barang serbaguna atau hiasan.
Di dalam bacaan buku ini, terdapat 12 Bab. Dimulai dari kita dijelaskan tentang Kayu Sebagai Bahan Kerajinan, yang intinya terdiri dari kayu lunak (kayu Pinus dan kayu Meranti) dan kayu keras ( Kayu Sawo, Kayu Mahoni, dan Kayu Jati). Dijelaskan secara rinci, kerajinan yang bisa dibuat dari jenis kayu tersebut, kelebihan dan kekurangan dari kayu, bahkan bagian lapisan-lapisan dari kayu. Lalu kita masuk ke Bab 2 yang berjudul Alat-alat/Perkakas. Sesuai judulnya, bab ini menjelaskan tentang alat alat/ perkakas dalam kerajinan kayu. Alat alat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Alat/Perkakas umum sebagai alat utama dalam pekerjaan bidang kerajinan kayu, Alat Khusus Menyanyat yaitu berbagai pisau, dan Alat khusus memahat.
Bab 3 dan 4 Menjelaskan tentang Membuat berbagai mainan dari batang kayu (bab 3) dan papan kayu (bab 4). Kita diberikan berbagai rincian cara cara membuat dan tidak hanya dengan tulisan, tetapi juga dengan gambar yang memadai sehingga memudahkan kita untuk mengetahui bentuk yang dijelaskan.
Bab 5 dan 6 Menjelaskan cara membuat peralatan Berkemah (Bab 5) dan Peralatan Pramuka yaitu hiasan tongkat Panji yang berbentuk berbagai burung dan meja kursi (bab 6). Tentu saja, semua bahannya terbuat dari kayu!
Bab 7 dan 8 Menjelaskan mengenai teknik dalam kerajinan kayu. Bab 7 menjelaskan tentang teknik Menyanyat dalam bentuk segitiga yang akan menghasilkan bentuk-bentuk dan disusun menjadi wujud rangkaian ukiran dengan berbagai cara. Ada 2 jenis Menyanyat Bentuk Segitiga yaitu Sayatan Menusuk dan Sayatan Mengambil. Bab 8 menjelaskan tentang Teknik memahat berbagai relief. Sebelum masuk dalam jenis jenis pahatan, kita diajarkan terlebih dahulu tentang sikap memahat yang benar. Setelah itu, barulah kita diajarkan teknik memahat relief, cara menusuk dan Menyanyat dengan pahat, Membuat pahatan bentuk lengkung, sudut, dan bahkan Bentuk bunga, yang terakhir adalah memahat bentuk huruf.
Bab 9, 10, dan 11 menjelaskan cara Membentuk dan membuat patung dan topeng dari kayu. Disini kita diberi kebebasan untuk membuat kreasi sesuai kreatifitas pribadi. Namun tetap dicantumkan langkah langkah membuat patung dan topeng yang benar sebelum membuat sesuai kemauan kita.
Bab terakhir yaitu 12 menjelaskan Penyelesaian Barang Kerajinan kayu dengan menghaluskan karya dan pewarnaan beserta tekniknya masing masing.
Buku ini sangat bermanfaat bagi yang memiliki hobi kerajinan. Buku ini memberikan kerajinan kerajinan yang unik dan menarik. Terdapat step step yang harus ditaati dalam kerajinan ini. Memang tidak mudah dan memerlukan proses, namun setidaknya buku ini bisa memberikan kita bantuan untuk berkreasi. Sayangnya, gambar pada buku ini masih hitam putih, dan juga ada beberapa gambar yang kurang jelas.
Buku yang berjumlah 57 halaman, namun sangat bermanfaat terutama bagi pecinta kerajinan atau hiasan. Berisi hal hal yang diperlukan secara lengkap dan rinci. Teknik teknik yang beragam digambarkan dengan menarik. Tidak hanya hiasan, kayu juga bisa dibuat menjadi barang barang yang berguna!