Puisi hobi renang

Puisi hobi renang

Puisi hobi berenang

Air yang tenang

Dalamnya ku rasa

Hening tenang genang

Ku raih juara

Renang tujuanku

Renang kedamaian

Renang hobiku

Renang hati keseruan

Jiwa ku menyatu padanya

Ku ingin selalu menang

Lomba ku mengikutinya

Tak menang hatipun senang

 

 

 

 

Kasih sayang pada sahabat

Kasih sayang pada sahabat

Ketika hati tertusuk sembilu

Pedihnya hingga menusuk kalbu

Tak jemu kau dengarkan keluh kesahku

Terimakasih sahabat sejatiku.

Pantun cinta alam

Pantun cinta alam

  • Pemandangan Alam Sekitar

    Beli beras hanya segantang
    Lukisan kuno bernilai seni.
    Kulihat sawah luas membentang
    Tampak Asri desaku ini.

    Mari masak agar-agar
    untuk makanan dan kudapan.
    Pohon-pohon berdiri tegar
    Menaungi kehidupan.

    Kain sutra sangat lembut
    dalam peti bersama bahan.
    Pagi hari alam berkabut
    Tampak indah rahmat Tuhan.

Field Trip

Kegiatan field trip
Kelas 7
    Field trip ke driana dan bandeng juana tanggal 9 januari 2023. Di Jl.Pamularsih no.70,Semarang.
    Disana saya membuat klepon dari tepung ketan,air hangat/dingin, pewarna makanan. Lalu alatnya ada kompor, panci, air. Langkah-langkah campur tepung ketan dengan air hangat ,lalu beri pewarna makanan,bentuk menjadi bulat dan di isi gula jawa,lalu masukan dalam air mendidih ,jika klepon sudah matang lalu beri parutan kelapa.
    Saya juga diajarkan cara membuat bandeng presto bahannya ada kunyit ,bawang putih ,garam ,jahe ,ikan bandeng. alat yang digunakan autoclave ,dandang,kompor, termometer. Langkah-langkah lumuri ikan bandeng dengan bumbu yang dicampur rata,letakkan bandeng di panci presto,lalu tunggu selama 2,5-3 jam dengan suhu 127 derajat celcius ,jika sudah matang bandeng dapat disajikan.
    Field trip ke SMK Fransiskus tanggal 10 januari 2023. Di Jl.wolter monginsidi no.22, Semarang.
    Disana saya belajar menjahit. Disana saya membuat gantungan kunci.Alat dan bahanya ada kain,benang,gantungan kunci dan hiasan lainnya.
    Saya juga belajar membatik.Alat dan bahan yang digunakan untuk membatik adalah canting,cat air, kanfas yang sudah diberi sketsa.Disana saya berjalan jalan melihat lab multimedia.
Field trip ke Mareokoco tanggal 11 januari 2023.Di Jl.Puri mareokoco, Semarang.
    Yang pertama saya lakukan membuat roket air.Bahannya ada botol coca cola 1,5 liter, plastisin.Alat yang digunakan cutter,gunting, lakban bening,penggaris,solasi bolak-balik.
    Lalu saya bermain dengan teman-teman .Saya juga naik perahu sambil menangkap ikan kami mendapatkan 1 ikan bandeng .Saya juga naik kereta mini.Disana juga dapat menanam bakau di tepi danau tersebut.
(more…)

Dunia Cermin

Dunia Cermin

Namaku Soraya. Tapi Teman-teman lebih akrab memanggilku Aya. Aku tinggal hanya bersama dengan ibuku, Ketika Ayahku meninggal dalam kecelakaan 2 tahun lalu.
Semenjak Ayah meninggal, Aku kerap mengalami kejadian-kejadian aneh yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat. Seperti Melihat Mayat hidup, terlempar ke dunia lain, dan sebagainya. Awalnya, Aku mengira itu hanya bagian dari khayalanku. Namun belakangan, Aku sadar bahwa itu bukan sekedar dari khayalan semata.
Pagi ini, Aku berangkat ke sekolah seperti biasa bersama temanku. Firdza. Aku hampir terbiasa mendengarkan celotehan dia tiap pagi mengenai pelajaran, pekerjaan rumah, bahkan keluhan tentang fasilitas sekolah yang kurang nyaman.
“… Eh pas Aku duduk, kursinya patah jadi dua.” Firdza mengakhiri ceritanya.
“Ay, Aya! Kamu denger gak sih Aku ngomong Apa?!.” teriak Firdza.
“Hmm..” jawabku singkat.
“Mmm.. Kamu denger gak cerita tentang Cermin yang di halaman belakang?.” Tanya Firdza.
“nggak. kenapa emang?.”
“Kemarin Tata cerita, katanya Cermin itu pintu penghubung antara dunia kita sama dunia lain loh.” bisik Firdza.
“Ah ngaco Kamu. udah deh gak usah ngarang cerita kaya gituan. Aku gak percaya. mending sekarang kita percepat jalan biar gak telat sampe sekokah.” Ujarku mendahului langkah Firdza.
“Yeeh.. nih anak emang gak bisa diajak Kompromi deh.” gumam Firdza pelan.
Sesampainya di sekolah, Aku dan Firdza langsung masuk kelas tanpa banyak bicara. ‘mungkin dia marah.’ gumamku dalam hati. Bahkan sampai Bel istirahat berbunyi pun Firdza sama sekali tidak menegurku.
“Ta, liat Firdza gak?.” tanyaku pada Tata. tapi Tata tidak meresponku. Pandangan matanya kosong dan sesekali rambutnya berkibar tertiup angin. kucoba bertanya pada teman yang lain. Namun respon mereka tidak jauh berbeda seperti yang kudapat dari Tata. ‘Ini aneh.’ batinku.
Saat Bel pulang berbunyi, Aku mencoba mendekati Firdza yang langsung bergegas pergi. Entah mengapa nalarku menuntun untuk mengikuti Firdza. Akhirnya diam-diam, Aku mengikuti Firdza sampai ke suatu tempat yang tak lain dan tak bukan adalah halaman belakang sekolah. ‘Mau Apa anak itu ke sini?.’ batinku.
Setelah 10 menit berlalu dan Firdza tak kunjung bergeming, Aku baru sadar bahwa dia berdiri menghadap Cermin. Tapi tidak melakukan gerakan apapun layaknya orang bercermin. Penasaran, Kudekati Dia sambil mengulurkan tanganku hendak Memegang bahunya. Alangkah terkejutnya Aku Ketika tak sengaja Melihat Cermin, dan sama sekali tidak menemukan pantulan bayangan Firdza di Cermin itu. dalam sekejap kakiku bergetar dan mulutku terbungkam tanpa bisa bersuara sedikitpun. Tubuhku Kaku, Mataku tak bisa lepas dari Cermin itu. Padahal jelas-jelas di depanku berdiri sosok Firdza. Tapi di Cermin hanya memperlihatkan bayangan diriku.
“Aya.. Kamu kenapa diem aja?. Ayo kita pulang.” Kata Firdza sambil Membalikan Tubuhnya. Semakin terkejut Aku Saat Melihat wajah Firdza Penuh dengan Darah, Mulutnya yang Menganga dengan lebar dan Matanya yang kosong tanpa bola mata. Di tangan kirinya Memegang Kedua bola matanya. dan Di tangan kanannya Memegang sebilah pisau yang mengkilat terkena pantulan cahaya. ‘bukan. dia bukan Firdza. Dia Hantu.’ batinku dalam hati.
Saat Hantu Firdza perlahan mendekatiku, Aku hanya bisa mendengar detak jantungku yang Semakin cepat. dan tanpa bisa Menghindar, Tubuhku seolah merosot ke lantai.
Saat Sadar, Aku Melihat diriku tidak lagi di halaman belakang sekolah. melainkan di UKS. sejarak 2 meter, berdiri sosok yang sangat kukenal. Firdza.
“Aya! Kamu Gak papa kan?.” Ujar Firdza dengan panik sambil menghampiri ranjangku.
“Emang Aku kenapa?.” tanyaku bingung.
“Ka-Kamu.. Kamu pingsan dari tadi pagi.” Kata Firdza
Sesaat Aku teringat peristiwa yang kualami dan mulai menceritakannya pada Firdza. Dengan Ekspresi wajah yang ketakutan, Firdza mendengarkankan Ceritaku sambil sesekali menarik napas panjang.
“Tuh kan. Kamu sih gak mau dengerin cerita Aku tadi pagi.” kata Firdza seusai Aku bercerita
“Emang kenapa sih?.” tanyaku Penasaran
“Begini.. Dulu, ada Siswi sekolah ini yang namanya Mila. dia Itu primadona sekolah. Wajahnya cantik, senyumnya manis, Matanya cerah, bulu matanya lentik. pokonya sempurna deh. Anak laki-laki banyak yang tertarik sama dia. tapi anak perempuannya malah Pada benci sama Mila. salah satunya Luna. Dia anak dari kepala sekolah ini pada masanya. singkat cerita, Luna Mulai Nyusun rencana buat bunuh Mila. Akhirnya dia nemuin tempat yang tepat yaitu halaman belakang sekolah. Cara dia bunuh Mila bener-bener sadis. Di depan Cermin itulah Mila dibunuh. Wajahnya Ditusuk berulang kali pakai paku, matanya dia Congkel, mulutnya disobek Sampai Telinga. Setelah puas, Luna ninggalin mayat Mila gitu aja. sampai Pihak kepolisian yang Nyelidiki kasus Mila menangkap Luna dan dengan tragis, Luna Sengaja Bunuh diri Di kamarnya.” Firdza Mengakhiri ceritanya
Aku hanya terdiam. ingat Saat tadi pagi dia berjalan sendirian di halaman belakang sekolah dan disitulah dia masuk ke Dunia Cermin. kemudian merenungkan kembali Apa yang akan Hantu Firdza lakukan jika ia sedikit lebih lama berada dalam Dunia Cermin Itu.