
Renungan
🙂
🙂
Pengalaman paling berkesan
Cinta Alam
Marcello Adiputra Yulianto 9C/24
Saat tanggal 8 Januari tepatnya hari minggu aku memulai perjalanan dari rumah menuju sekolah untuk mengikuti retret.Saat saya sampai di sekolah saya mulai ke arah kantin untuk berkumpul sayangnya saat sudah sampai disitu baru 3 orang dan saya diajak ngobrol dengan Bu Murti setelah selesai ngobrol dengan Bu Murti saya dan Raka jalan jalan untuk membeli Air mineral di pinggir jalan yang seharusnya tidak diperbolehkan oleh sekolah untuk membeli botol kemasan karena sekolah sedang mengurangi kemasan dan mengganti yang dapat di recycle.Setelah itu saya mulau naik bus untuk perjalanan ke rumah retret di ambarawa.Saat perjalanan ke ambarawa
Engklek merupakan permainan anak-anak yang terkenal di Indonesia, namun begitu permainan ini bukan asli dari Indonesia. Baca juga: Serunya Permainan Engklek di Trotoar Jakarta… Beberapa pendapat mengatakan permainan ini sudah dimainkan oleh anak-anak Romawi (27 SM – abad ke 15), meskipun tidak ada bukti. Catatan yang menyatakan bahwa permainan ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu, terdapat pada sebuah buku yang berjudul Buku Permainan yang yang disusun oleh Francis Willughbyrefers pada tahun 1635. Buku tersebut menceritakan mengenai permainan Scotch hop. Scotch hop adalah permainan engkle dalam bahasa Inggris.
Scotch berasal dari kata scratch yang berarti menggores. Hop artinya melompat. Saat ini dalam bahasa Inggris, permainan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hopschotch, bukan lagi schotch hop.
Engklek adalah permainan tradisional anak-anak yang dimainkan di atas bidang berupa gambar delapan kotak dan satu gambar gunung. Gambar sebagai bidang permainan tersebut dibuat di lantai, jalanan, tanah lapang, dan tempat datar lainnya.
Penyebutan engklek tidak lain karena permainan harus melompat dengan satu kaki. Engklek artinya melompat dengan satu kaki. Namun, ada juga yang menyebut permainan ini dengan taplak gunung, sudamanda, atau sondamanda. Dalam permainan selanjutnya, pemain akan melempar gaco ke kotak kedua, ketiga, dan seterusnya sampai selesai.
Jika pemain sudah menyelesaikan semua kotak, pemain harus melempar gaco ke gunung dan mengambilnya dengan badan membelakangi gunung. Kalau berhasil mengambilnya, artinya permainan sudah selesai. Dalam hal ini, pemain berhak mendapat satu kotak yang diberi tanda bintang dan tidak boleh diinjak pemain lainnya. Pergantian pemain terjadi jika gaco masuk ke kotak yang salah atau pemain menginjak batas-batas kotak yang lumayan sempit.
Pemenang dalam permainan ini adalah pemain yang memiliki bintang terbanyak
Sumber :
bogor.tribunnews.com
Pendidikan yang Memerdekakan
Pendidikan…..
Memberi tuntunan kodrat diri anak
Demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan
Pendidikan…….
Tempat persemaian benih kebudayaan
Keyakinan menciptakan manusia beradab
Ruang berlatih dan tumbuhnya nilai kemanusiaan
Kebebasan anak adalah hal utama
Guru sebagai pemberi arah dan dorongan
Agar menemukan kemerdekaan dalam belajar
Kodrat alam terkait sifat dan bentuk
Kodrat zaman berupa isi dan irama
Berkolaborasi mencapai pembaruan yang terpadu
Budi pekerti sebagai perpaduan cipta, karsa, dan karya
Keluarga menjadi tempat yang utama
Menyemai Pendidikan yang sempurna
Agar mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran orang tua
Pendidikan itu harus memerdekakan
Memandang anak dengan rasa hormat
Menuju kepada arah kebijaksanaan
Bergerak maju ke depan
Tanpa melupakan nilai budaya
Memanusiakan dan memperkuat kemanusiaan
Menghargai keragaman dan kemerdekaan pemelajar
Menjadi sebuah prinsip dalam perubahan
Ing ngarsa Sung tuladha
Ing Madya Mangu Karsa
Tut Wuri Handayani