Penggunaan minyak goreng berulang kali atau tanpa pemrosesan yang tepat dapat menyebabkan dampak negatif yang signifikan. Salah satu masalah utama adalah pembentukan senyawa berbahaya seperti akrolein, aldehida, dan senyawa heterosiklik aromatik polisiklik (PAHs) ketika minyak dipanaskan berulang kali dalam proses penggorengan. Senyawa-senyawa ini dianggap karsinogenik dan dapat menyebabkan kerusakan sel serta memicu peradangan pada tubuh manusia, yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit serius termasuk kanker.
Dilain pihak ketika kita sering mengganti minyak juga akan menyebabkan banyak limbah minyak. Dampak dari pembuangan minyak jelantah secara sembarangan sangat merugikan bagi lingkungan dan masyarakat. Minyak jelantah yang dibuang ke saluran pembuangan atau tempat pembuangan sampah dapat mencemari air tanah dan perairan, mengakibatkan penurunan kualitas air dan merusak ekosistem perairan. Selain itu, minyak jelantah yang mengendap di saluran pembuangan bisa menyebabkan penyumbatan dan banjir. Selama dekomposisi, minyak jelantah akan menghasilkan gas metana, yang menyumbang pada pemanasan global. Dalam masyarakat, pembuangan sembarangan minyak jelantah dapat membahayakan kesehatan karena bakteri berbahaya dapat berkembang biak dalam minyak yang digunakan berulang kali. Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting untuk mendaur ulang minyak jelantah atau membuangnya dengan benar melalui fasilitas pengolahan limbah yang tepat.
Pengolahan limbah minyak jelantah merupakan salah satu solusi penanganan limbah minyak jelantah. Berikut adalah cara kami mengolah minyak jelantah menjadi lilin cantik yang bisa digunakan kembali.
Selain mengubah minyak jelantah menjadi lilin. Kami juga belajar mengubah minya jelantah menjadi sabun. Sabun tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperlua. Beginilah kami mengolahnya: