FIELD TRIP

        Halo, perkenalkan saya Jeanette Nathania S. Kelas 7F nomor absen 15. Kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya field trip selama 3 hari bersama teman-teman dan bapak-ibu guru pendamping.

        Sebelum memulai cerita, apakah kalian tahu apa itu field trip? Field trip adalah studi lapangan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang terjadi atau dilaksanakan di luar sekolah. Metode field trip ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, pabrik kayu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, peternakan, perkebunan, lapangan bermain dan sebagainya.

        Pada tanggal 9-11 Jan 2023, kami berkesempatan untuk melakukan field trip ke berbagai tempat yang telah dipilih oleh guru-guru yang menjadi panitia pada field trip kali ini. Pada tanggal 9, kami berkesempatan untuk dapat belajar membuat klepon dan bandeng presto di Dyriana/Bandeng Juwana. Tanggal 10, kami memiliki kesempatan yang sangat berarti untuk dapat berkunjung ke SMK St. Fransiskus untuk belajar membuat hiasan tata busana dan membuat batik. Hari terakhir field trip, yakni tanggal 11 kami bersama-sama berangkat menggunakan bis yang telah disediakan oleh sekolah untuk pergi ke PRPP ( Maerokoco) untuk melakukan beberapa eksperimen, membuat roket air, menaiki kereta mini, menaiki kapal, dan menanam mangrove.

          Hari pertama field trip, 9 Januari 2023. Saya dan teman-teman kelas 7D (15-28), 7E, 7F dan 7G diminta untuk pergi ke Dryiana/Bandeng Juwana. Di Dryiana/Bandeng Juwana, kami memilik kesempatan untuk dapat bersama-sama membuat klepon dan membuat bandeng presto bersama kakak-kakak dan ibu-ibu pendamping. Saya datang ke Dryiana dengan menggunakan transportasi mandiri yang diantarkan oleh orang tua. Namun, banyak juga teman-teman yang datang bersama dengan teman lainnya.

        Pada kegiatan pertama field trip hari pertama, kami di ajarkan untuk membuat klepon. Kelepon adalah makanan ringan dari bola kue beras manis yang diisi dengan gula aren cair dan dilapisi kelapa parut. Berasal dari Jawa, bola ketan berwarna hijau adalah salah satu kue tradisional yang populer dalam masakan Indonesia. Kue klepon diperkenalkan oleh imigran Indonesia kepada masyarakat Belanda sejak tahun 1950-an. Wajar saja, jika kita akan menemukan kue ini di beberapa restoran Cina, Belanda, dan Indonesia yang disebutkan dalam buku “Indisch Ieven in Netherland” yang ditulis oleh J. M. Meulenhoff. Berikut ini adalah langkah-langkah cara membuat klepon:

•Alat:

1. Mangkuk,

2. Piring kertas,

3. Spatula,

4. Panci,

5. Saringan.

•Bahan:

1. Tepung ketan,

2. Gula merah,

3. Pewarna makanan,

4. Air panas,

5.Gula pasir,

6. Parutan kelapa.

•Langkah- langkah:

1. Masukan tepung ketan dan gula pasir yang sudah disediakan kedalam mangkuk.

2. Masukan air panas ke dalam mangkuk yang berisi tepung ketan dan gula pasir, kemudian aduk menggunakan spatula.

3. Aduk adonan hingga tercampur dengan merata dan sudah kalis. 

4. Masukkan pewarna makanan secukupnya, aduk hingga warna merata.

5. Setelah warna tercampur merata, ambil sedikit adonan lalu pipihkan membentuk bulat menggunakan kedua telapak tangan.

6. Kemudian, masukkan gula merah yang sudah di iris-iris di atas pipihan adonan.

7. Bulat-bulat adonan hingga isi dari klepon yakni gula merah sudah tidak terlihat.

8. Setelah membuat adonan klepon dengan cukup banyak, masukkan air kedalam panci dan tunggu hingga air mendidih.

9. Jika air sudah mendidih, masukkan adonan klepon ke dalam panci secara hati-hati agar klepon tidak pecah. Tunggu hingga 10-15 menit hingga matang.

10. Setelah matang, angkat klepon menggunakan saringan.

11. Kemudian taruh parutan kelapa yang sudah disiapkan sebelumnya diatas piring kertas.

12. Taruh secara perlahan adonan klepon kedalam piring kertas yang sudah diberi parutan kelapa. Baluri klepon dengan parutan kelapa.

13. Klepon sudah siap disajikan.

        Pada kegiatan kedua field trip hari pertama, kami diajarkan untuk membuat bandeng presto. Ikan bandeng adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara dan Oseania. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam suku Chanidae. Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dalam Bahasa Tagalog sebagai bangus, dan dalam bahasa Inggris sebagai milkfish. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat bandeng presto:

 •Alat:

1.Pisau,

2. Talenan,

3. Piring,

4. Panci presto/autoclave.

•Bahan:

1. Ikan bandeng,

2. Garam,

3.Jahe,

4.Kunyit,

5. Air,

6. Bawang putih.

 •Langkah-langkah:

1. Belah ikan bandeng menjadi 2, lalu baluri dengan bumbu-bumbu yang telah disiapkan.

2. Setelah membaluri ikan bandeng dengan bumbu-bumbu, siapkan panci presto/autoclave dan masukkan air kedalamnya.

3. Kemudian taruh ikan kedalam panci presto, hidupkan api lalu tutup.

4. Masak ikan bandeng sekitar 10-15 menit.

5.Buka tutup panci, biarkan uap keluar sampai habis. Angkat ikan. Hidangkan bandeng presto selagi hangat bersama nasi atau digoreng dahulu.

        Hari kedua field trip, 10 Januari 2023. Pada tanggal 10 Januari 2023, atau lebih tepatnya hari Selasa, saya dan teman-teman melakukan field trip ke sekolah SMK St. Fransiskus. Hari kedua ini, kami diajarkan untuk membuat hiasan tata busana yakni gantungan kunci yang terbuat dari kain flanel, jepitan rambut dan membatik. Namun kami di bagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok putra dan putri. Kelompok putra membuat hiasan kayu dan menyablon, kelompok putri membuat gantungan kunci, jepitan rambut dan membatik. Kegiatan pada hari kedua ini sangat seru dibandingkan dengan hari pertama. Pada hari kedua ini, banyak kakak-kakak pendamping yang bersekolah di SMK St. Fransiskus yang sangat baik dan sabar saat mendampingi kita membuat gantungan kunci, jepitan rambut dan membatik.

        Karena kelompok putri memiliki kegiatan untuk membuat hiasan tata busana yaitu gantungan kunci dan jepitan rambut. Maka pada kegiatan pertama pada kelompok putri adalah membuat hiasan tata busana. Membuat hiasan tata busana juga sangat berguna untuk mengisi waktu luang. Pada kegiatan membuat hiasan tata busana, saya memilih untuk membuat gantungan kunci yang terbuat dari kain flanel yang dijahit dan diisi oleh dakron atau busa. Sebenarnya kita dapat membuat jepitan rambut juga, tetapi saya lebih memilih untuk menjadikannya sebagai gantungan kunci. Berikut ini langkah-langkah membuat gantungan kunci:

•Alat:

1.Jarum,

2.Lem tembak,

3.Gantungan kunci,

4. Gunting.

•Bahan:

1.Benang,

2.Kain flanel,

3.Dakron/busa,

4.Pernak-pernik.

•Langkah-langkah:

1.Pilih warna kain flanel yang ingin di pakai untuk membuat gantungan kunci.

2.Setelah memilih warna, pilih bentuk yang akan digunakan untuk membuat gantungan kunci.

3. Kemudian potong bentuk yang telah dipilih menggunakan gunting sebanyak 2 potongan yang sama besar.

4. Siapkan jarum dan benang. Masukkan benang ke dalam lubang jarum, setelah itu simpulkan ujung benang agar dapat terkunci dan tidak lepas saat sedang menjahit.

5. Satukan 2 kain flanel yang sudah dipotong, kemudian mulailah menjahit.

6.Setelah tersisa sedikit lubang yang belum dijahit, masukkan dakron atau busa ke dalamnya agar dapat lebih berisi.

7.Lanjutkan menjahit hingga lubang selesai di jahit semua dan tidak berlubang.

8.Pasang manik-manik/pernak-pernik yang ingin ditempelkan. Jika sudah, tempel menggunakan lem tembak.

9. Setelah memasang pernak-pernik, kemudian pasangkan gantungan kunci di atasnya dengan dijahit.

10.Gantungan kunci buatan sendiri sudah dapat digunakan.

        Pada kegiatan kedua, kami diajak untuk membuat batik. Apakah kalian tahu batik berasal dari daerah mana? Batik adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Dan apakah kalian pernah berpikir bahwa membatik itu merupakan hal yang mudah? Nyatanya membatik adalah kegiatan yang cukup sulit, karena kita harus memperhatikan agar malam yang cair yang sudah dipanaskan tidak tumpah dan tidak menetes. Karena apabila malam cair yang panas itu menetes ke tangan, hal yang tidak diinginkan mungkin dapat terjadi. Salah satunya kulit tangan dapat melepuh. Maka saat membatik kita dihimbau untuk selalu berhati-hati saat ingin membatik, terlebih lagi saat pertama kali/sedang belajar membatik. Berikut ini adalah langkah-langkah membuat batik:

•Alat:

1.Canting,

2.Kanvas yang sudah diberi gambar menggunakan pensil,

3.Kuas,

4.Wajan,

5.Botol plastik bekas,

6. Pemantik.

•Bahan:

1.Air,

2.Malam,

3.Cat.

•Langkah-langkah:

1.Siapkan wajan kecil yang biasanya digunakan untuk membuat batik, nyalakan api dengan pemantik dan tunggu hingga panas.

2.Setelah dirasa sudah cukup panas, masukkan malam diatas wajan kecil tersebut. Tunggu hingga malam mencair dan tidak bergumpal.

3.Jika malam sudah panas dan mencair, ambil canting dan posisikan lubang canting di atas terlebih dahulu. Lalu malam panas dari wajan tersebut diambil dengan canting seperti menyerok.

4. Mulailah membatik sesuai garis yang sudah digambar sebelumnya.

5.Setelah selesai memberikan malam cair panas di setiap garis. Tunggu kering sekitar 2 menit, lalu mulai mewarnai dengan cat yang sudah di beri air menggunakan kuas.

6.Tunggu hingga warna-warna sudah kering sekitar 1 hari/24 jam di bawah sinar matahari.

7.Setelah kering, batik sudah dapat di pajang atau dijadikan sebagai hiasan.

        Hari ketiga field trip / hari terakhir, 11-Jan-2023. Hari di mana hari itu adalah hari terakhir kami field sekaligus hari yang paling seru dan menyenangkan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Seperti yang kalian baca di awal, pada hari terakhir ini kami field trip ke PRPP (Maerokoco). Di sana kami diajak untuk melakukan beberapa eksperimen, diajarkan membuat roket air, menaiki kereta mini, menaiki kapal air, dan menanam tanaman bakau.

        Pada hari terakhir ini sangat menyenangkan karena kami semua berangkat menggunakan bis yang telah disediakan oleh sekolah. Mula-mula kami semua diminta untuk berkumpul disekolah jam 06.50, melakukan pembiasaan pagi di kelas masing-masing lalu berkumpul di teras kantin. Kami menunggu sekitar 10 menit, 10 menit tersebut kami dijelaskan apa yang akan kami lakukan di Maerokoco nanti. Kami juga menunggu giliran setiap kelas masuk ke dalam bis yang sudah di tentukan. Perjalanan sekitar 30 menit untuk menuju ke Maerokoco. Setelah sampai, kami di minta untuk baris terlebih dahulu untuk masuk ke area Maerokoco lalu berjalan menuju aula Maerokoco.

        Di Aula Maerokoco, kami membuka kegiatan dengan doa pembuka yang di pimpin oleh murid kelas 7D. Setelah melakukan doa pembukaan kegiatan, selanjutnya kami diajak oleh kakak-kakak pendamping untuk melakukan beberapa eksperimen. Terdapat 4 eksperimen, yaitu eksperimen terhadap telur, eksperimen botol yang memiliki tekanan udara, eksperimen coca cola, dan eksperimen balon. Eksperimen pertama yaitu eksperimen terhadap telur, eksperimen terhadap telur ini terdapat 2 jenis. Yang pertama untuk membedakan telur yang sudah matang karena di rebus dan yang belum matang/mentah, dengan cara memutarkan telur. Yang berputar lebih cepat dan durasi berputar relatif cukup lama maka itu adalah telur yang matang, dan jika yang berputar sedikit pelan dan durasi berputar relatif cepat maka itu adalah telur yang masih mentah. Lalu eksperimen terhadap telur yang kedua adalah membuat telur dapat melayang di air saat diberi garam. Telur dalam air dapat melayang saat diberi garam sebab massa jenis larutan garam dan air meningkat sehingga gaya angkat yang dialami telur dari berat air yang dipindahkan akan meningkat dan telur menjadi melayang.

       Setelah melakukan beberapa eksperimen tersebut, kami melanjutkan untuk membuat roket air dari botol plastik bekas. Sistem kerja roket airnya adalah, botol akan meluncur apabila diberi tekanan udara yang tinggi berasal dari pompa dan di dalamnya telah diberi air sekitar seperempat sampai sepertiga dari isi botol untuk menghasilkan tenaga semburan yang lebih besar. Berikut ini langkah-langkah membuat roket air:

•Alat:

1.Cutter,

2.Gunting,

3.Solasi,

4.Penggaris.

•Bahan:

1.Plastisin,

2. 2 Botol Coca-Cola.

•Langkah-langkah:

1.Siapkan 2 botol Coca-Cola, ambil salah satu lalu potong menjadi 2. 1 botol lainnya disimpan.

2.Ambil potongan botol bagian tutup atau bagian atas botol.

3.Masukkan plastisin kira-kira sekitar 150 gram, padatkan.

4.Ambil botol yang masih utuh, tempel kan bagian potongan tutup botol atau atas botol yang sudah diberi plastisin tadi ke bawah botol yang masih utuh menggunakan solasi.

5 . Setelah digabungkan dengan solasi, buat 4 sayap lalu tempel kan di luar botol.

6. Roket air sudah siap diluncurkan.

        Setelah membuat roket air, kemudian kelompok 7E, 7F dan 7G melanjutkan menaiki kereta mini untuk melihat-lihat rumah-rumah di setiap daerah. Setelah menaiki kereta mini, dilanjutkan dengan menaiki kapal air. Saat menaiki kapal air, banyak ikan-ikan yang loncat-loncat bahkan sampai loncat ke atas kapal kami. Di kapal, kami juga banyak menyapa kakak-kakak dan mungkin adik-adik sekolahan yang mungkin sedang field trip juga.

        Lalu setelah turun dari kapal, kami diberi oleh guru-guru seperti rice bowl yang berisi nasi goreng. Kami diberi waktu istirahat sekitar 15 menit. Setelah istirahat, kami bersama-sama menuju ke suatu tempat bersama kakak-kakak pendamping untuk menanam tanaman bakau. Setelah menanam tanaman bakau, kami semua diminta untuk kembali ke Aula Maerokoco untuk melakukan doa penutup. Kemudian kami kembali ke tempat parkiran bis untuk melakukan perjalanan pulang. Perjalanan sekitar 30 menit, kami sampai ke sekolah pukul 14.00. Sekian cerita saya field trip selama 3 hari. Terimakasih.