ALASAN ATAU LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KEGIATAN.
Kegiatan luar sekolah khususnya kunjungan ke Dyriana/ Bandeng Juwana, SMK Santo Fransiskus dan Maerokoco (PRPP) Semarang adalah untuk menambah ilmu, menambah pengetahuan, pengalaman tentang suatu obyek wisaya, sekolah yang akan kami tempuh setelah kami lulus SMP Maria Mediatrix dan mengetahui proses pembuatan suatu makanan tradisional di Semarang yaitu bandeng presto dan klepon.
Selain itu kunjungan ke Maerokoco juga bermanfaat untuk menambah rasa cinta terhadap budaya daerah di Indonesia yang terdiri dari rumah adat, sains dan makanan khas nya.
DESKRIPSI KEGIATAN
DYRIANA/ BANDENG JUWANA (Pamularsih)
Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2023. Dyriana adalah salah satu toko roti/ bakery di Semarang yang berdiri pada tanggal 21 April 1986 dan bertempat untuk pertama kali di Jalan Pandanaran No. 11, Semarang. Dyrana ini berdiri atas ide dari Bp. Daniel Nugroho Setiabudhi bersama istrinya almarhumah Dra. Ida Nursanti yang terinspirasi oleh salah satu toko roti di Jakarta yang sempat dia kunjungi dan dia menilai konsep yang diasung oleh toko roti tersebut bagis yaitu roti “Fresh From The Oven”.
Di Dyriana, kami melakukan pembuatan bandeng presto dan kleom. Kami dipandu oleh Bapak dan Ibu guru dari sekolah dan pemandu dari Dyriana. Dari sekolah ada Pak Damar, Pak Yus, Bu Astuti, Miss Niken sedangkan dari Dyriana ada Kak Wawan, Kak Stefani dan Bu Isti.
Setelah mendengarkan kakak pemandu, kami diajak untuk kegiatan senam sebentar dan kemudian kita mendengarkan materi dari Kak Wawan tentang cara pembuatan klepon dengan bahan tepung ketan, pewarna makanan hijau dan gula jawa. Sesudah pembuatan klepon selesai, kami memakan klepon tersebut sambil beristirahat.
Setelah istirahat, kami diajarkan kembali cara/ proses pembuatan bandeng presto dengan bahan yang digunakan bandeng, bawang, garam dan kunyit. Sesudan bandeng presto matang, kami boleh mencicipnya. Sesudah makan, kita berfoto bersama teman – teman untuk dokumentasi lalu diperbolehkan pulang oleh Bapak/ Ibu Guru.
SMK SANTO FRANSISKUS (Wolter Monginsidi)
Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2023. Disini kita juga dibagi kelompok. Setelah semua kelompok terbentuk, kita mendengarkan kata pembukaan dari Ibu Stefani dan juga doa pembukaan. Lalu dilanjutkan dengan berbagai penjelasan mengenai SMK Santo Fransiskus. Selanjutnya dimulai kegiatan untuk masing – masing kelompok. Kelompok siswa putra kegiatannya sablon dan kayu, sedangkan kelompok putri tata busana dan batik.
Kegiatan kelompok kami yang pertama adalah kayu. Kita dijelaskan oleh pak arif tentang usaha dan hasil – hasil apa saja dari pengolahan kayu. Kemudian kita diajarkan cara mengusap kertas lalu ditempelkan ke gantungan kunci juga memberi nama dibelakang gantungan kunci. Setelah itu kita diberi waktu untuk istirahat dan berkeliling di SMK Santo Fransiskus.
Usai istirahat kita melanjutkan kegiatan yang kedua yaitu menyablon baju dengan memberi tulisan/ gambar menggunakan cat pada kaos yang dibawa oleh masing – masing anak. Karena jam pulang sudah tiba, maka kita melakukan foto bersama dan ditutup dengan doa penutup.
MAEROKOCO (PRPP)
Kunjungan dilaksanakan apda tanggal 11 Januari 2023. Kunjungan ke Maerokoco adalah kunjungan terakhir dari kegiatan luar sekolah. Kami bersama – sama berangkat naik bus dengan berkumpul di sekolah terlebih dahulu.
Puri Maerokoco diresmikan pada tahun 1980 oleh Gurbenur Jateng Bp Ir. Ismail. Nama Maerokoco diambil dari salah satu bagian Epos (cerita ejarah) Mahabarata yang mengisahkan tentang keinginan salah seorang dewi memiliki 1000 bangunan hanya dalam waktu semalam.
Puri Maerokoco dikenal sebagai Taman Mini Jawa Tengah dimana di dalamnya terdapat berbagai rumah adat dari 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Masing – masing rumah adat tersebut diisi berbagai macam budaya dan industri/ kerajinan khas daerah/
Saya sangat senang di Maerokoco karena saya dapat mengetahui cara membuat roket air dari bahan botol bekas, plastisin (malam) dan infraboard dengan dipandu oleh Kak Vincent, Kak Nico, Kak Clara, Kak Fira, Kak Elsa, Kak Avadan Kak Yudi.
Puri Maerokoco juga menghadirkan pesona keindahan alam hutan mangrove. Saya dan teman – teman berkeliling melihat hutan tersebut lebih dekat dan menanam mangrove/ bakau dengan tujuan untuk menahan erosi laut atau danau sehingga tidak banjir.
KESAN DAN PESAN.
Kesan
Menyenangkan karena mendapat pengalaman baru cara membuat klepon dan bandeng presto, menyablon baju, pemanfaatan limbah kayu dan cara membuat roket air.
Mengenal tempat – tempat yang belum pernah dikunjungi.
Memperoleh pembelajaran yang sangat bermanfaat dari kegiatan luar sekolah ini.
Pesan
Agar kegiatan luar sekolah tetap dilaksanakan setiap tahunnya.
Justine 7F/17