Kegiatan Field trip untuk anak kelas VII SMP Maria Mediatrix dilaksanakan hari Senin tanggal 9 Januari 2023 sampai dengan hari Rabu tanggal 11 Januari 2023. Bentuk kegiatan meliputi kunjungan industri, kunjungan sekolah dan kegiatan wisata edukasi. Kunjungan industri bertempat di Dyriana Pamularsih dan Bandeng Juwana di jalan Pamularsih, kunjungan sekolah bertempat SMK St. Fransiskus di jalan Wolter Monginsidi, sedangkan kegiatan wisata edukasi dilaksanakan di Maerokoco, PRPP Semarang.

Tujuan dari kegiatan Field trip tersebut adalah :

1.Meningkatkan apresiasi peserta didik

2.Meningkatkan wawasan peserta didik tentang lingkungan sosial

3.Memenuhi tugas penyusunan laporan.

Berikut laporan Field trip

Hari pertama tanggal 9 Januari 2023 kami melakukan kunjungan industri bertempat di Dyriana Pamularsih dan Bandeng Juwana di jalan Pamularsih. Saat saya sampai ke tempat tersebut saya tidak langsung masuk karena saya belum pernah pergi ke tempat itu. Akhirnya saya menunggu teman saya datang daripada saya tersesat sendirian. Tiba-tiba saya dipanggil, ternyata yang memanggil saya itu teman saya, Leony. Leony mengajakku untuk masuk bersama. Saat mau masuk kami diberitahu satpam yang disana untuk masuk lewat parkir yang di dalam, lalu naik lift lantai 3. Akhirnya kami ikut perkataan satpam itu. Saat sudah sampai di lantai 3, kami diminta Bu Astuti untuk absen terlebih dahulu.

Beberapa menit setelah itu, saya dan teman-teman saya diminta Bu Astuti untuk masuk ke dalam ruangan. Di sana ada yang mendapingi saya yaitu Bu Astuti, Miss Niken, Pak Yohanes, Pak Yus, dan Pak Damar. Setelah itu ada 2 orang pemandu yang bernama Kak Wawan, dan Kak Vanessa.

Kak Wawan, dan Kak Vanessa mengajari kita untuk membuat klepon. Pertama Kak Wawan memperlihatkan bahan-bahannya, yaitu tepung ketan, pewarna makanan, gula jawa, dan parutan kelapa. Lalu setelah itu Kak Wawan meminta setiap kelompok memberikan perwakilan untuk maju. Dan dikelompok saya perwakilannya adalah Viona. Perwakilan kelompok yang maju itu diminta untuk membuat adonannya. Pertama mereka memasukkan tepung ketan ke dalam mangkok, lalu airnya diberi pewarna makanan, kemudian air di masukkan ke mangkok yang berisi tepung ketan, setelah itu diaduk sampai menjadi adonan.

Setelah itu mereka diminta untuk duduk lagi. Kak Wawan, dan Kak Vanessa memberikan kita piring kertas kecil, gula jawa dan adonan tersebut. Lalu kita diajari untuk membentuk adonannya. Pertama kami diminta untuk mengambil sedikit adonan kemudian dibentuk bulat. Setelah itu Kak Wawan meminta kita untuk memasukkan gula jawanya. Kemudian dibentuk bulat lagi. Saat kami sedang membuat adonannya, Kak Wawan memperkenalkan koki yang akan memasak nanti. Nama kokinya adalah Bu Sutipah.

Ketika sudah membuat 4 adonan bulat berisi gula jawa, kami diminta memasukkan adonan tersebut ke dalam panci. Setelah itu kami diminta untuk menunggu selama beberapa menit sambil beristirahat. Sebelum istirahat Kak Wawan, dan Kak Vanessa memberikan kami snack dan minuman. Lalu kamipun istirahat sampai kleponnya matang.

Setelah kleponnya matang, Bu Sutipah menaburi kleponnya dengan parutan kelapa. Karena kleponnya sudah jadi kami diminta untuk mencicipinya. Akhirnya kami diberi tempat kecil, dan tusuk gigi untuk mengambil kleponnya. Lalu kami berbaris untuk mengambil kleponnya. Saat saya mencicipinya, tetapi saya kurang menyukainya. Namun ada salah-satu kleponnya yang enak karena gula jawanya banyak.

Setelah mencicipi klepon, Kak Wawan, dan Kak Vanessa memperkenalkan dua koki, bernama Bu Yuni, dan Bu Eka. Lalu setelah itu Kak Wawan, dan Kak Vanessa pergi karena yang akan memperlihatkan cara membuat makanan selanjutnya adalah Bu Yuni, dan Bu Eka. Ternyata Bu Yuni, dan Bu Eka memperlihatkan cara membuat bandeng presto.

Bu Eka menunjukan cara membuat bandeng presto. Pertama Bu Eka memotong bandeng tetapi tidak sampai putus. Selanjutnya Bu Eka mengoleskan bumbu dibagian yang dipotong tadi. Lalu Bu Eka mengoleskan Bumbu lagi ke bagian luar bandengnya. Setelah itu Bu Eka memprestonya lagi di auto clave. Lalu tunggu selama 2-3jam. Setelah itu Bu Yuni memberi tahukan bahan-bahannya. Yaitu, bandeng, jahe, kunyit, air, bawang putih, dan garam.

Karena lama kami diminta untuk mencicipi yang sudah matang. Saat saya mencicipinya, saya sangat suka dengan bandengnya. Rasanya sangat enak. Setelah itu kami mencatat cara membuat klepon dan bandeng prestonya. Saat sudah selesai mencatat kami difoto perkelompok dan perkelas. Kemuadian kami menunggu pejemputan untuk pulang.

Hari kedua, tanggal 10 Januari 2023 kami melakukan kunjungan ke sekolah bertempat SMK St. Fransiskus di jalan Wolter Monginsidi. Saat saya sampai ke tempat itu saya langsung masuk bersama 2 teman saya. Saat sudah sampai di aulanya, kami di dampingi oleh Bu Astuti, Pak Yus, Pak Yohanes, dan Pak Damar. Dan di aula ada pemandu yang bernama Bu Vani. Bu Vani menjelaskan tentang sekolah SMK Fransiskus salah-satunya tentang jurusan di SMK tersebut. Setelah menjelaskan, kelompok saya akan diajari membuat batik terlebih dahulu.

Di sana dijelaskan cara menggunakan canting. Setelah itu perkelompok diberi gambar untuk dicanting. Lalu, setelah dicanting, kakaknya menawarkan cat. Tetapi kami tidak tahu mau warna apa. Akhirnya kakaknya membawakan warna merah, biru, dan kuning. Saat mengecat adalah bagian yang paling seru, Apalagi saat mencampurkan warnanya. Setelah di cat kami diminta untuk foto berkelompok sambil membawa gambarnya.

Setelah itu kami diberi ayam goreng, dan es teh untuk istirahat. Setelah istirahat kita lanjut ke ruangan lainnya, untuk belajar menjahit. Di sana kami diberi dua saya diajari oleh kakak-kakaknya, kakak-kakak yang ada di sana mengajari dengan sangat sabar. Dan lama-kelamaan aku bisa menjahit walaupun kurang rapi. Setelah menjahit kita bisa menghiasnya, dan bisa diberi gantungan kunci. Setelah selesai membuat gantungan kunci, kami langsung menunggu jemputan untuk pulang.

Hari ketiga, tanggal 11 Januari 2023 kami melakukan kegiatan wisata edukasi dilaksanakan di Maerakaca, PRPP Semarang. Saya tidak langsung ke Maerakaca karena, saya, dan teman-teman lainnya akan naik bus yang sudah disiapkan oleh sekolah. Sejujurnya saya sudah pernah ke sana cuman saya lupa.

Saat sudah sampai di Maerokaca kami di dampingi oleh Bu Astuti, Bu Dannis, Bu Yudith, Pak Yohanes, Pak Yus, Pak Frans, dan Pak Damar. Lalu kami berfoto perkelas dulu. Setelah kami berfoto, kami diberi tiket yang berbentuk gelang. Setelah itu kita masuk ke salah-satu rumah yang lumayan besar.

Di sana ada banyak pemandu yaitu, Kak Niko, Kak Clara, Kak Yeera, Kak Elsa, Kak Fira, Kak Asti, Kak Vincen, Kak Arga, dan Kak Imron. Kak Niko memperlihatkan air, dan garam jika dicampur lalu dimasukkan telur akan mengambang di air. Kak Niko menjelaskan bahwa itu karena kadar garam yang tinggi. Kemudian Kak Niko juga memperlihatkan ada barang yang dimasukkan ke botol air akan tenggelam, tetapi saat botolnya ditekan barang yang di dalam botol akan mengambang. Ternyata hal itu terjadi karena tekanan air. Setelah itu Kak Niko juga menunjukkan bahwa minuman bersoda jika dimasukkan mentos, akan berbusa.

Setelah Kak Niko menjelaskan hal itu, kakak-kakak di sana mengajak kami semua untuk membuat roket air. Pertama Kak Niko meminta kita untuk menyiapkan bahan-bahannya, yaitu plastisin, gunting, cutter, double tape, penggaris, isolasi, botol coca-cola, dan intra bort. Kedua kami diminta untuk mencampurkan semua warna plastisin. Lalu potong ¼ bagian atas 1 botol coca-cola. Kemudian masukkan plastisin yang sudah dicampur ke bagian atas botol coca-cola yang sudah dipotong. Setelah itu potong intra bort menjadi bentuk segitiga. Kemudian tempelkan ¼ bagian atas botol coca-cola yang sudah diisi plastisin ke bagian bawah botol coca-cola yang masih utuh, menggunakan solasi. Lalu belah satu sisi intra bort yang berbentuk segitiga. Dan yang terakhir tempelkan sisi intra bort yang sudah dibelah menggunakan solasi.

Setelah selesai membuat roket air, kelas saya dipandu oleh Kak Clara untuk melihat benda-benda yang unik. Di sana ada banyak sekali benda yang jarang ditemui. Setelah melihat-lihat benda-benda yang unik kami langsung kembali ke tempat sebelumnya, untuk naik bis kecil. Saat naik bis kecil kami bisa melihat bangunan-bangunan dari berbagai kota yang ada di Indonesia. Kemudian kami naik sebuah kapal kecil. Saat naik kapal kecil itu, kami melihat banyak sekali ikan-ikan yang lompat. Bahkan ada ikan yang sampai lompat ke kapalnya.

Kemudian setelah itu kami beristirahat. Saya, dan teman-teman saya mengantri untuk mendapat makanan dan minuman. Setelah beristirahat, kita diminta pergi. Tetapi saya tidak tau saat itu mau ke mana, ternyata kita diminta untuk menanam. Tetapi di sana panas sekali padahal saat itu saya sudah memakai topi tetapi tetap panas. Karena hal itu aku cepat-cepat ingin kembali. Akhirnya setelah panas-panasan saya bisa selesai menanam. Setelah selesai menanam, kami ada acara bebas. Setelah ada acara bebas kami pun langsung pulang menggunakan bis lagi.

Demikian hasil laporan Field Trip saya terima kasih.

-Violetta G.G. / VII E / 27