Selamat pagi/siang/sore/malam teman teman, selamat datang di artikel saya! Disini saya akan menceritakan tentang kegiatan luar sekolah kelas VII atau singkatnya fieldtrip yang diadakan tanggal 9-11 Januari 2023. Sebelum saya lanjutin, kalian penasaran ga sih tujuan fieldtrip ini diadakan? Aku kasih tau ya, tujuan fieldtrip ini diadakan adalah untuk meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap nilai-nilai sosial, meningkatkan wawasan terhadap dunia wirausaha, lingkungan sosial dan alam, dan memenuhi tugas dan menyusun laporan pembelajaran selama kegiatan di luar sekolah. Selama 3 hari ini kami berkunjung ke tiga lokasi berbeda, mau tau apa saja? Lokasi-lokasi yang kami kunjungi adalah Dyriana/Bandeng Juwana yang dikunjungi pada hari pertama oleh rombongan 2 dan dikunjungi pada hari kedua oleh rombongan 1, SMK St. Fransiskus yang dikunjungi oleh rombongan 1 pada hari pertama dan dikunjungi oleh rombongan 2 pada hari kedua, dan yang terakhir PRPP/Maerokoco yang akan dikunjungi secara bersamaan pada hari yang sama oleh seluruh anak kelas 7A – 7D. For your information aja, rombongan 1 isinya kelas 7A – 7D (Setengahnya) dan rombongan 2 isinya kelas 7D(setengahnya) – 7G. Aku sih baru pernah pergi ke PRPP ya.

Nah, aku ini adalah penduduk kelas 7F jadinya saya otomatis rombongan 2, jadi hari pertama rombongan 2 ke Dyriana/Bandeng Juwana (tempatnya jadi satu). Lokasi Dyriana/Bandeng Juwana ada di Jl. Pamularsih Raya no.70. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 9 Januari 2023. Kegiatan utama di Dyriana/Bandeng Juwana adalah membuat klepon dan melihat proses pembuatan bandeng. Disana kita bertemu oleh kakak kakak dan ibu ibu yang akan memandu kita dalam membuat klepon dan bandeng. Kakak – kakak dan ibu – ibu yang menjadi pemandu kita dalam mebuat klepon adalah kak Wawan, kak Vanessa, dan bu Isti. Yang menjadi pemandu kita saat melihat proses pembuatan bandeng adalah bu Eva, bu Yuni dan mbak Sutipah. Dari informasi yang kita dapatkan dari kakak – kakak dan ibu – ibu pemandu saat membuat klepon, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat klepon adalah:

– Panci

– Piring

-Tusuk Gigi/Sendok

-Tepung ketan

-Tepung tapioca

-Parutan Kelapa

-Pewarna makanan

-Gula jawa

-Air

Setelah pemandu menyebutkan alat dan bahan, kita akan disuruh untuk cuci tangan sebelum memulai membuat klepon supaya tetap higienis. Setiap kelompok diberi adonan dan gula jawa untuk mebuat klepon nya. Berikut cara membuat klepon :

1. Campur tepung ketan, tepung tapioca, dan air lalu aduk sampai menjadi adonan

2. Tambahkan pewarna makanan kepada adonan

3. Pipihkan adonan

4. Taruh gula jawa ditengah adonan

5. Tutupi gula jawa dengan adonan dan bentuk adonan menjadi bulat

6. Rebus klepon selama 30 menit/ sampai klepon melambung keatas

7. Tutupi klepon dengan parutan kelapa

8. Klepon sudah jadi!!

Saat sambil menunggu klepon selesai di rebus, kita akan istirahat. Saat klepon sudah selesai direbus dan sudah dilapisi parutan kelapa, kita boleh langsung memakan klepon. Nah, saat kita sudah selesai memakan klepon, kita akan dipandu oleh pemandu yang beda dari pemandu saat membuat klepon. Yang jadi pemandu saat melihat proses pembuatan bandeng adalah bu Eva, bu Yuni, dan mbak Sutipah. Kita diajak oleh pemandu untuk maju kedepan untuk melihat proses pembuatan bandeng. Alat dan bahan untuk membuat bandeng menurut bu Eva, bu Yuni, dan mbak Sutipah adalah:

-Autoclave

-Lengser

-Garam

-Kunyit

-Jahe

-Bawang putih

 Apakah kalian tau? Autoclave yang digunakan sebagai alat pemasakkan bandeng ini merupakan alat medis yang dimodifikasi menjadi alat masak lho! Nah sekarang sudah tahu kan alat dan bahan yang digunakan? Sekarang untuk cara membuat bandeng seperti berikut:

1. Buatlah bumbu bandeng terlebih dahulu dengan menghaluskan bawang putih dan garam dengan cara dicampur. Kunyit untuk pewarna dan potongan jahe supaya bau bandeng tidak amis.

2. Isi autoclave dengan air lalu masukkan potongan jahe.

3. Masukkan lengser ke dalam autoclave supaya bandeng tidak terkena air.

4. Belah bandeng menjadi dua bagian .

5. Masukkan bandeng kedalam autoclave.

6. Masak bandeng selama 2 ½ jam sampai 3 jam.

7. Olesi bandeng yang sudah dimasak dengan bawang putih dan garam yang sudah dicampur supaya ada rasanya dan olesi dengan kunyit.

8. Bandeng presto sudah jadi!!

Kegiatan di Dyriana/Bandeng Juwana sudah selesai nih, seru banget sih kegiatannya. Salah satu objek yang menarik perhatian ku adalah alat autoclavenya, karena alatnya dimodifikasi oleh Dyriana/Bandeng Juwana sendiri! Mau aku ceritain gak pengalaman ku pas di SMK St. Fransiskus ?? Yuk lanjut baca artikel nya!

Nah, udah pada tahu kan rombongan 2 hari keduanya mau kemana? Benar! Kita akan pergi ke SMK St. Fransiskus pada tanggal 10 Januari 2023 yang ada di Jl. Wolter Monginsidi no.22 dimana kita disana akan melakukan praktek membuat hiasan tata busana dan membatik untuk putri dan untuk putra menyablon dan mengukir kayu. Kelompok putra dan putri dibagi menjadi 2 lagi, kelompok putra ada 2 kelompok, yaitu Fransiskus 3 dan Fransiskus 4. Untuk putri ada 2 kelompok, yaitu Magdalena Daemen 3 dan Magdalena Daemen 4. Untuk rombongan 2 kelompoknya angka 3 dan 4 karena 1 dan 2 ada di rombongan 1. Karena aku perempuan, aku mengikuti kegiatan membatik dan membuat hiasan tata busana. Kelompok Magdalena Daemen 3 akan membatik terlebih dahulu dan kelompok Magdalena Daemen 4 membuat hiasan tata busana. Aku adalah anggota kelompokk Magdalena Daemen 4

Sebelum kita memulai kegiatan, kita disambut oleh Bu Stefanie dan kakak kakak dari extra dance SMK St. Fransiskus dengan tarian yang meriah yang dilanjut oleh Bu Yohanna memimpin doa pagi. Saat sudah selesai doa pagi, kita akan pergi ke ruangan untuk prakteknya. Kegiatan pertama untuk Magdalena Daemen 4 akan membuat hiasan tata busana nih, hiasan yang akan dibuat adalah gantungan kunci dan jepitan rambut yang dijahit dan diisi dengan dakron. Ibu pemandu saat membuat hiasan tata busana adalah bu Agnes dan kakak kakak dari SMK St. Fransiskus. Kita boleh membuat lebih dari satu gantungan kunci/jepitan rambut lho! Kita juga boleh menghias gantungan/jepitan sesuka kita misalnya dengan inisial dan mata boneka lho! Setelah kita selesai membuat gantungan kunci/jepitan rambut, kita akan istirahat terlebih dahulu.

Setelah kita selesai istirahat, kita akan lanjut membatik, kita dipandu oleh kakak kakak SMK St. Fransiskus yang cantik cantik dan baik banget!! Disana kita disuruh untuk membentuk kelompok yang isinya ada 5 orang, setelah itu kita diajari cara membatik dengan pak Robertus. Saat menggarisin gambar yang sudah dibuat oleh kakak kakaknya susah banget karena malamnya terus netes dan susah buat ngegarisi dengan rapi dengan canting. Tapi saat proses mewarnai nya sangat seru!!! Setelah kita selesai membatik kita akan foto bersama dan foto secara kelompok. Yahhh selesai sudah deh kegiatan di SMK St. Fransiskus, padahal seru banget! Sekarang yuk baca ceritaku di Maerokoco PRPP!

Nah, kita ke Maerokoconya beda dari 2 hari sebelumnya, kita akan berangkat pakai bis secara bersamaan dari sekolah. Kita mulai berangkat dari sekolah jam 7:30 dan sampai di Maerokoco sekitar jam 8:15. Saat kita sudah sampai di Maerokoco, kita bertemu dengan kakak kakak pemandu yang menunjukkan Science show. Science show yang ditunjukkan adalah simulasi air laut mati dimana air garam dengan kandungan garam yang tinggi bisa mengapungkan objek yang ditaruh di air garamnya, Cartesian diver yang digunakan kapal selam untuk naik dan turun dengan tekanan air, meniup balon menggunakan cuka dan soda yang dicampur yang menghasilkan gas karbon dioksida, lalu yang terakhir coca cola + mentos yang akan mengeluarkan air dengan tekanan yang tinggi karena tekanan yang terkumpul di botol coca-cola yang tertutup.

 Setelah science show dari kakak-kakak pemandu selesai, kelas 7 dibagi menjadi 2 bagian lagi, kelas 7A-7D akan pergi jalan jalan ke kunjungan cilacap melihat alat peraga sains, menaiki kereta, dan menaiki perahu. Selagi kelas 7A-7D jalan-jalan, kelas 7E-7G akan membuat roket air. Menurut kakak pemandu inilah alat dan bahan dan cara membuat roket air:

-Botol coca-cola 1500 ml x 2

-plastisin 150 gr (3x3x5 cm)

-isolasi/lakban bening lebar 2 cm

-cutter besar

-gunting

-penggaris

-Double tape 1 roll

-Impraboard

Cara membuat roket air:

1. Potong botol 1/3

2. Bulat-bulatkan plastisin lalu masukkan ke bagian botol yang ada mulut botolnya dan rapikan

3. Belah impraboard secara diagonal, dan menjadi 2 bagian berbentuk segitiga

4. Taruh kepala botol ke bagian bawah botol yang masih utuh, rekatkan menggunakan lakban

5. Belah salah satu garis (garis yang ada kotak kotaknya) segitiga intraboard

6. Tempelkan impraboard tadi di bagian bawah roket

7. Rekatkan ujung-ujung sirip impraboard dengan lakban

Setelah kita membuat roket air, ketua kelompok pramuka akan maju kedepan untuk mengumpulkan roket airnya. Sebelum dikumpulkan roket air diberi nama kelompok. Setelah kita membuat roket air, kita pergi keluar keliling Maerokoco. Salah satunya pergi ke kunjungan Cilacap melihat alat peraga sains. Setelah melihat alat peraga sains kita pun pergi menaiki kereta mengelilingi Maerokoco. Dalam mengelilingi Maerokoco dengan kereta kita bisa melihat banyak rumah adat lho! Nah, setelah kita selesai menaiki kereta, kita akan pergi menaiki kapal dimana kita bisa melihat ikan bandeng yang lompat! Ada ikan bandeng yang lompat ke bahu ku dan bikin aku kaget, sayangnya aku gak sempat nangkep bandengnya. Setelah kita selesai menaiki perahu, kita akan istirahat dan setelah kita istirahat kita akan kumpul untuk menanam pohon mangrove. Setelah kita selesai menanam pohon mangrove kita bisa free time dimana kita bisa bebas melakukan kegiatan yang kita mau di Maerokoco seperti menyewa motor mini untuk keliling Maerokoco. Setelah kita selesai free time kita akan kumpul di aula untuk doa pulang.

Tentunya banyak hal yang menarik di kegiatan fieldtrip ini, misalnya: Dyriana, membuat klepon, SMK St. Fransiskus, membatik, dan Maerokoco menaiki perahu dan melihat ikan bandeng yang melompat.

Dan tentu akan ada pembelajaran yang kita dapatkan, seperti cara membuat klepon, cara membuat bandeng, cara membatik, cara membuat hiasan, dan science show.

Saranku untuk kegiatan luar sekolah ini adalah alat transportasi di hari ketiga ditingkatkan lagi kualitas nya karena saat pulang murid² kepanasan

Demikian artikel ini sudah selesai, terima kasih sudah mau membaca artikel ku!! Saya Evelyne Mirra Audriana VII F/10 selaku penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf jika ada kata kata yang tidak berkenan.

Berikut dokumentasi saat fieldtrip: