Kegiatan luar sekolah, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang tentunya dilakukan di luar lingkungan sekolah. Kegiatan luar sekolah ini tentunya mempunyai tujuan tertentu. Misalnya, sekolah saya melakukan kegiatan luar sekolah dengan tujuan untuk ; meningkatkan apresiasi peserta didik terhadap nilai nilai sosial, meningkatkan wawasan terhadap dunia wirausaha lingkungan sosial dan alam, dan memenuhi tugas dan menyusun laporan pembelajaran selama kegiatan di luar sekolah. Nah, apa saja yang akan dilakukan di kegiatan luar sekolah ini? Silahkan simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut.

Sekolah saya mengadakan kegiatan ini mulai dari tanggal 9, sampai dengan 13 Januari. Setiap kelas akan mengikuti kegiatan luar sekolah dengan tempat tujuannya masing masing. Contohnya, untuk kelas 7 akan mengikuti kegiatan luar sekolah di ;

  1. Toko roti dyriana/bandeng juwana, yang terletak pada Jalan Pamularsih Raya No.70, Bongsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
  2. SMK Santo Fransiskus, yang terletak pada Jalan Wolter Monginsidi No.22, Pedurungan Tengah, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah.
  3. Maerokoco (PRPP) yang berada pada Tawangsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Untuk kelas 7 pun dibagi menjadi 2. Kelas 7A sampai dengan separuh dari 7D, akan ke SMK Santo Fransiskus pada tanggal 9 Januari, dan ke toko roti Dyriana pada tanggal 10 Januari. Sedangkan separuh dari kelas 7D sampai kelas 7G, akan ke toko roti Dyriana pada tanggal 10 Januari, dan SMK Santo Fransiskus pada tanggal 10 Januari. Dan setelah itu, kelas 7A sampai 7G akan ke Maerokoco bersama” pada tanggal 11 Januari. Saya sendiri belum pernah mengunjungi toko roti Dyriana dan SMK Santo Fransiskus, namun saya sudah pernah ke Maerokoco. Dulu saya kesitu bersama keluarga saya untuk bermain disana.

Saya merupakan murid dari kelas 7F, maka dari itu pada hari Senin 9 Januari saya pergi ke toko roti Dyriana terlebih dahulu. Disana kita telah dibagi menjadi 12 kelompok yang berisikan 8 sampai 9 anggota. Kelompok saya terdiri dari saya sendiri, Vino, Deva, Axel, Lion, Nathan, Kevin, Rio, dan Evan. Sesudah berkumpul bersama kelompok, kita masuk ke aula dan mendengar pembukaan dari pemandu  kita disana. Pemandu kita bernama kak Wawan, kak Stefani, Bu Isti, dan untuk pemandu dari sekolah ada Pak Damar, Pak Yus, Pak Yo, dan Bu Astuti. Sesudah mendengar pembukaan, kita memulai kegiatan dengan sedikit senam. Setelah itu kita mendengarkan materi yang diberikan oleh kak Wawan, tentang cara membuat klepon.

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat klepon adalah :

  • Panci
  • Piring
  • Tusuk Gigi/Sendok
  • Tepung ketan
  • Tepung tapioca
  • Parutan Kelapa
  • Pewarna makanan
  • Gula jawa
  • Air

Sesudah mendengarkan materi, kita pun mulai membuat klepon yang akan berisikan gula jawa. Langkah langkah yang dibutuhkan untuk membuat klepon adalah :

  1. Campur tepung ketan, tepung tapioca, dan air lalu aduk sampai menjadi adonan.
  2. Tambahkan pewarna makanan kepada adonan.
  3. Pipihkan adonan.
  4. Taruh gula jawa ditengah adonan.
  5. Tutupi gula jawa dengan adonan dan bentuk adonan menjadi bulat.
  6. Rebus klepon selama 30 menit/ sampai klepon melambung keatas.
  7. Tutupi klepon dengan parutan kelapa.
  8. Klepon sudah jadi.

Sesudah membuat klepon, kita pun memakannya sekaligus istirahat. Seusai istirahat, kita pun senam lagi sebentar, dan dilanjutkan dengan salam dari pemandu kita yang baru, yang bernama bu Eva, bu Yuni, dan bu Sutipah. Mereka mengajarkan kita proses proses dalam pembuatan bandeng.

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat bandeng tulang lunak adalah :

  • Autoclave
  • Lengser
  • Garam
  • Kunyit
  • Jahe
  • Bawang putih

Dan, Langkah langkah yang dibutuhkan untuk membuat bandeng tulang lunak adalah :

  1. Buatlah bumbu bandeng terlebih dahulu dengan menghaluskan bawang putih dan garam dengan cara dicampur. Kunyit untuk pewarna dan potongan jahe supaya bau bandeng tidak amis.
  2. Isi autoclave dengan air lalu masukkan potongan jahe.
  3. Masukkan lengser ke dalam autoclave supaya bandeng tidak terkena air.
  4. Belah bandeng menjadi dua bagian .
  5. Masukkan bandeng kedalam autoclave.
  6. Masak bandeng selama 2 ½ jam sampai 3 jam.
  7. Olesi bandeng yang sudah dimasak dengan bawang putih dan garam yang sudah dicampur supaya ada rasanya dan olesi dengan kunyit.
  8. Bandeng tulang lunak pun sudah jadi.

Sesudah itu kita makan bandeng yang sudah matang. Seusai makan, kita ditugaskan untuk menyicil laporan oleh guru kita, kita juga berfoto untuk dokumentasi. Kurang lebih jam setengah 12, kita berdoa untuk pulang, dan pulang ke rumah kita masing masing.

Hari kedua, tepatnya pada tanggal 10 Januari, aku melanjutkan kegiatan luar sekolah di SMK Santo Fransiskus. Setelah sampai disana, aku disambut dengan nyanyian dan permainan bass dan kajon dari kakak kelas yang berada disana. Untuk hari ini ada kelompok baru yang digunakan. Kelompok ku berisi 25 orang, dan terdiri dari separuh kelas 7D, kelas 7E, dan aku bersama 1 temanku dari 7F. Setelah berkumpul, kita mendengarkan pembukaan dari guru pemandu yang bernama bu stefani, dan juga doa pembukaan. Sesudah itu, kita mendengarkan lagi penjelasan seputar SMK Santo Fransiskus ini. Lalu kita pun mulai ke tempat kita masing masing untuk melakukan kegiatan. Untuk hari ini akan ada 4 kegiatan totalnya. Kegiatan itu adalah sablon, tata busana, kayu, dan batik. Untuk cowok akan melakukan kegiatan sablon dan kayu, sedangkan cewek akan melakukan kegiatan tata busana dan batik. Kelompok ku melakukan kegiatan sablon terlebih dahulu. Untuk kegiatan ini, nama pemandu kita adalah Pak Lili. Kita diajarkan bagaimana cara untuk menyablon baju. Singkatnya sablon adalah kegiatan mencetak tulisan/gambar yang kita mau dengan menggunakan cat. Setelah diajarkan itu, kita memberi kaos polos kita kepada Pak Lili untuk di sablon. Sesudah itu kita pun istirahat. Istirahat ini cukup lama, dan istirahat ini aku dan teman temanku pergi mengelilingi SMK itu. Seusai istirahat, kita pun melanjutkan kegiatan kita dengan kegiatan kayu. Disini kita dijelaskan tentang usaha usaha dan hasil hasil dari pengolahan kayu, oleh pemandu kita yang bernama pak Arif. Sesudah itu, kita diberi tugas untuk mengusap kertas yang telah ditempelkan ke gantungan kunci, agar tulisan yang berada di kertas tertempel ke gantungan kunci. Kita juga bisa menulis nama kita dibelakangnya. Setelah itu kita kumpul untuk melakukan foto bersama, dan menutup kegiatan kita disana dengan berdoa penutup.

Hari ketiga merupakan hari terakhir aku akan melakukan kegiatan luar sekolah. Di hari ketiga ini atau pada tanggal 11 Januari, aku melakukan kegiatan luar sekolah di Maerokoco. Untuk ke Maerokoco, kita pertama datang ke sekolah terlebih dahulu, dan setelah itu naik bis bersama untuk ke Maerokoco. Setelah kurang lebih 30 menit dalam perjalanan, kita sampai di Maerokoco dan berkumpul bersama kelas kita. Setelah berkumpul, kita pun berjalan untuk ke tempat semacam aula di situ. Disana kita bertemu dengan kakak kakak pemandu yang akan menunjukkan semacam science show. Pemandu kita terdiri dari ; Kak Nico, Kak Clara, Kak Fira, Kak Elsa, Kak Asti, Kak Imron,  Kak Vincent, Kak Ava, Kak Yudi, dan Kak Arga. Mereka disitu mempertunjukkan semacam simulasi tentang air laut mati. Setelah itu, kita pun dibagi untuk melakukan kegiatan masing masing. Kelas 7A sampai dengan 7D, akan berkeliling Maerokoco terlebih dahulu. Sedangkan kelas 7E sampai 7G, akan membuat roket air terlebih dahulu. Setelah dibagi kegiatan, kita pun berkumpul bersama kelompok. Kelompok yang digunakan sendiri adalah kelompok dari regu pramuka. Kelompok saya beranggotakan saya sendiri, Gladwin, Abi, Justine, Rafa, dan Marvell. Setelah berkumpul bersama kelompok, kita pun memulai membuat roket air. Kita membuat roket air ini dengan arahan dari kakak kakak pemandu.

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat roket air adalah :

  • Botol coca-cola 1500 ml x 2
  • Plastisin 150 gr (3x3x5 cm)
  • Isolasi/lakban bening lebar 2 cm
  • Cutter besar
  • Gunting
  • Penggaris
  • Double tape 1 roll
  • Infraboard

Langkah langkah yang dibutuhkan untuk membuat roket air adalah :

  1. Potong botol kurang lebih 1/3 nya.
  2. Bulat-bulatkan plastisin lalu masukkan ke bagian botol yang ada mulut botolnya dan dirapikan.
  3. Belah infraboard secara diagonal, dan menjadi 2 bagian berbentuk segitiga.
  4. Taruh kepala botol ke bagian bawah botol yang masih utuh, rekatkan menggunakan lakban.
  5. Belah salah satu garis (garis yang ada kotak kotaknya) segitiga infraboard.
  6. Tempelkan infraboard tadi di bagian bawah roket.
  7. Rekatkan ujung-ujung sirip infraboard dengan lakban.

Setelah membuat roket air, kita pun keluar untuk berkeliling di maerokoco. Pertama, kita pergi untuk melihat alat peraga sains. Setelah itu, kita punpergi untuk menaiki kereta. Kita menaiki kereta untuk mengelilingi Maerokoco, dan juga melihat lihat rumah adat. Setelah turun dari kereta, kita pun melanjutkan untuk menaiki kapal. Dan sesudah naik kapal, kita pun beristirahat. Seusai stirahat, kita pun berkumpul kembali untuk melanjutkan kegiatan dengan menanam pohon mangrove. Sesudah itu, kita berkumpul kembali ke aula untuk penutupan kegiatan di hari itu.

Pastinya ada hal hal yang menarik di ketiga tempat tersebut. Misalnya ; Dyriana merupakan toko roti, namun sekaligus juga merupakan tempat penjualan bandeng. SMK Santo Fransiskus, mempunyai tempat tempat tersendiri untuk kegiatan tertentu, yang dimana merupakan tempat aku pertama kali melihatnya. Dan yang terakhir di Maerokoco, tempatnya sangat unik karena terdapat berbagai macam tempat yang dapat dikunjungi di dalamnya, seru namun juga dapat menjadi tempat untuk belajar.

Dari kegiatan ini juga pastinya aku mendapat banyak pembelajaran dan pengalaman baru. Contohnya  seperti ; cara pembuatan klepon, cara membuat bandeng tulang lunak, cara menyablon baju, usaha usaha dari limbah kayu, dan juga tentang laut mati. Diluar dari itu pun, aku juga mendapat pengalaman rasanya bekerja seperti orang orang yang aku temui.

Menurutku kegiatan ini sudah sangat menyenangkan dan mendidik. Namun menurutku yang paling kurang adalah kegiatan untuk hiburannya. Saranku, tetap diadakan pembelajaran, namun juga ada hiburan seperti games atau pun yang lain.

Demikianlah artikel tentang cerita saya dalam kegiatan luar sekolah yang saya lakukan selama satu minggu. Sekian dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan kata atau penulisan, dan terimakasih telah membaca artikel saya ini dari awal hingga akhir.

~Agustinus Andri Christian 7F/1