Hai semuaaa…saat ini, saya akan berbagi cerita kepada teman – teman semua tentang pengalamanku selama mengikuti kegiatan fieldtrip yang diadakan oleh sekolah mulai tanggal 9 – 11 Januari 2023. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengalaman kami sebagai peserta didik.

 

Di hari pertama, tanggal 9 Januari, kami mengunjungi Dyriana dan Bandeng Juana yang ada di Jalan Pamularsih no 70. Ini adalah pertama kalinya saya ke sana, dan baru mengetahuinya. Disana kami belajar membuat kue tradisional klepon, dan kami dipandu oleh Pak Wawan, Kak Vanessa, dan Kak Evi. Ternyata tidak sulit untuk membuat kue klepon dan bahan – bahannyapun sangat mudah didapat, yaitu tepung ketan, pewarna makanan, gula jawa, dan parutan kelapa. Cara membuatnya pun sangat mudah; pertama kami membuat adonan dari tepung ketan dan diberi pewarna makanan sedikit, lalu dimasukkan gula jawa secukupnya atau sesuai selera dan setelah itu adonan dibentuk bulat seperti bola dan direbus dalam air hangat. Terakhir baru ditaburi dengan parutan kelapa. Mudah banget lho cara membuat kue klepon.. Selama ini saya hanya tahu yang namanya kue klepon; tapi sekarang saya bahkan tahu cara membuat kue klepon.

Setelah membuat kue klepon, selanjutnya kami belajar membuat bandeng presto. Pertama, bandeng dicuci dulu sampai bersih dan dibuang bagian organnya, setelah itu diolesi bumbu bawang putih dan garam sampai merata, ditambah bumbu kunyit yang sudah dilarutkan ke dalam air, tujuannya agar bandeng terlihat cantik dan berwarna kuning. Setelah dioles merata, lalu bandeng dimasak dengan menggunakan alat yang disebut Autoclave atau sejenis panci presto yang berukuran besar, selama 2,5 jam dan tidak lupa diberi jahe untuk menghilangkan bau amisnya.

Sekarang saya jadi tahu bagaimana cara membuat bandeng presto; dan ternyata tidak begitu sulit juga.

 

 

Hari kedua, tanggal 10 Januari, kami berkunjung ke SMK St. Fransiskus di jalan Wolter Monginsidi no 22. Ini juga adalah pertama kalinya saya berkunjung kesana. Disana kami belajar bagaimana cara menyablon dan mengukir kayu , dan kami dipandu oleh Ibu Fani. Yang pertama kami pelajari adalah mengukir kayu. Setelah mendapatkan penjelasan dari Bu Fani, kami diberi sebuah gantungan kunci, dimana diatas gantungan kunci itu ada selembar kertas yang menempel, dan kami diminta untuk mengolesinya dengan air sedikit lalu digosok secara lembut sampai kertasnya mengelupas lalu dibiarkan kering terlebih dahulu. Setelah kering, lalu gantungan kunci tersebut di beri nama dan terakhir di beri cat pylox. Maka jadilah gantungan kunci bertuliskan SMK St. Fransiskus dan ada nama saya dibaliknya..

Selanjutnya, kami belajar bagaimana cara menyablon kaos. Seperti tadi; kami juga diberi penjelasan terlebih dahulu bagaimana cara menyablon. Setelah mendengarkan penjelasan, kami berbaris dan diberi sebuah kayu yang berfungsi sebagai tatakan untuk kaos, kemudian kami mulai menyablon kaos kami masing – masing dibantu oleh seorang kakak pemandu yang ada disana, dan kami melihat bagaimana cara menggunakan alat screen sablon dan Rakel. Rakel adalah alat yang digunakan untuk mendorong serta menekan cat berwarna merah pada kaos kami. Setelah itu kaos yang sudah disablon dikeringkan dengan kipas angin atau hair dryer. Dan setelah kering, kami semua diajak untuk berfoto bersama dengan memegang atau mamakai kaos dengan hasil sablon tadi..yang bertuliskan “ Fieldtrip Matrix 2023 “ Keren deh pokoknya…

 

Hari ketiga , tanggal 11 Januari. Hari ini kami berkunjung ke Maerakaca – PRPP.

Disana kami banyak melakukan hal – hal yang menyenangkan dan seru. Hal pertama yang kami lakukan dalah membuat roket air. Bahan – bahan yang digunakan adalah 2 buah botol coca cola berukuran 1500ml, plastisin 150gr ( 3x3x5 cm ), cutter besar, isolasi  / lakban bening lebar 2 cm, gunting, penggaris, dan double tape 1 roll. Adapun cara membuatnya adalah; pertama kita potong bagian atas botol coca cola, setelah itu diisi dengan plastisin. Lalu ambil botol coca cola baru, dan tempelkan potongan bagian atas botol coca cola tadi dibawah botol coca cola baru dengan solasi. Setelah itu kita tempelkan 4  sirip roket pada bagian bawah botol. Maka..jadilah roket airnya…. 

Setelah selesai membuat roket air, kami diajak berkeliling danau menggunakan perahu sambil mencari ikan. Sungguh menyenangkan rasanya berkeliling danau menggunakan perahu; dan jujur saya belum pernah naik perahu.. Diatas perahu saya melihat – lihat keindahan alam di sekitar danau sambil menikmati udara segar yang agak panas. Tidak sampai disitu..selanjutnya kami diajak brkeliling lagi melalui jalur darat dengan menggunakan kereta kelinci; berisik sih memang suaranya..tapi sangat menyenangkan. Kami berkeliling daerah Maerakaca tanpa harus berjalan kaki.

Setelah puas naik kereta kelinci, kami beristirahat sebentar untuk makan bekal kami dan minum, lalu kami melanjutkan kegiatan kami yang terakhir yaitu menanam mangrove di dekat danau. Tanaman mangrove ini berfungsi untuk menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut, sehingga kualitas air menjadi lebih bersih. Dengan demikian kami ikut melestarikan lingkungan dan ikut menjaga kebersihan di sekitar daerah laut.

Selesai menanam mangrove, kamipun kembali ke aula untuk bersiap pulang.

 

Nah teman – teman…itu tadi sedikit cerita saya tentang pengalaman saya mengikuti kegitan fieldtrip sekolah. Selain saya senang bisa belajar di luar sekolah, saya juga bisa refreshing sejenak dan menambah pengetahuan saya. Saya sangat berterimakasih kepada Bapak dan Ibu Guru semua, khususnya Pak Yohanes sebagai Wali Kelas saya, yang sudah dengan penuh kesabaran mendampingi kami semua selama kegiatan fieldtrip ini. Saya juga berharap bahwa kegiatan fieldtrip atau belajar di luar sekolah lebih sering dilakukan, supaya kami tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori, tetapi juga secara praktek langsung di lapangan.

Terimakasih.                                                                           By : Christian Evan 7G / 5