Namaku Indra, aku tinggal bersama orang tuaku di kota Isatnaf. Kakekku yang berada di desa baru saja meninggal dan aku diwarisi toko antiknya. Awalnya aku tidak ingin memiliki toko antik itu, tapi orang tuaku terus menuntutku untuk melanjutkan usaha kakek satu-satunya

 

Dengan berat hati aku pergi ke Desa Nitram dan mengunjungi Toko antik kakekku yang sudah dimilikinya sejak ia masih muda. Toko antik Kakek terletak di tengah desa dan terlihat masih terawat dengan baik. Aku segera masuk dan melihat-lihat isi toko antik milik kakek. Sudah lama aku tidak mengunjungi kakek. Saat mengunjunginya pun aku jarang pergi ke toko antik ini. Aku lebih memilih untuk bermain bersama anak-anak di desa Aku langsung menuju rumah kakek yang berada di belakang toko. Aku langsung menaruh semua barangku dikasur aku pergi ke toko dan duduk di kursi kasir,

 

mata ku mulai terasa berat dan aku pun tertidur, saat sudah bangun ternyata sudah malam aku langsung menuju kerumah kakek dan tidur

 

Saat pagi hari, aku membuka toko kakek setelah menunggu beberapa saat ada orang yang ingin membeli guci. Saat orang itu ingin membayar dia komplain karena ada noda hitam yang cukup besar “Hei mengapa ada noda hitam ini!!??.”tanyanya sambil bernada tinggi. Aku hanya bisa menjawab” Maaf Pak akan segera saya bersihkan.”jawabku sambil ketakutan. Aku segera mencuci guci itu dan membuatkan bapak itu secangkir teh dan saat guci itu sudah bersih aku segera membawakan guci milik bapak itu di atas meja kasir. Aku memanggil bapak itu dan bapak itu langsung membayar guci itu.Setelah kejadian itu beberapa pembeli juga ikut komplain. Dan dengan terpaksa aku bersih – bersih toko kakek.Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama toko kakek menjadi bersih kembali

 

 Tapi setelah aku selesai bersih – bersih waktu sudah malam. Aku segera menutup toko kakek. Aku beristirahat karena aku sudah sangat lelah dan tidak sempat mandi

 

 Saat pagi hari aku membuka toko agak siang karena mandi dahulu. Saat sudah dibuka ada 2 orang pengoleksi barang antik datang kepada ku. Mereka ingin membeli patung antik. Karena aku tidak tahu bahwa kakek memiliki patung antik. Aku menyuruh kedua orang itu untuk menunggu. Saat aku sudah berada di Gudang aku melihat album buku milik kakek

 

 Saat aku membuka buku itu aku tersedot kedalam buku tersebut saat aku sudah mulai sadar aku berada di ruang depan dan album itu hilang dari tanganku. Disana aku melihat nenek sedang bersih – bersih dan aku dan kakek sedang malayani pembeli. Aku mencoba menmanggil kakek dan nenek “KAKEK!!,NENEK!!.”tapi mereka tidak mendengarku ,saat aku mencoba menyentuh kakek tangan ku menembus tubuh kakek. Ternyata aku menjadi seperti hantu aku bisa melihat mereka tapi mereka tidak bisa melihatku disana aku melihat cara kakek melayani pembeli, cara nenek bersih – bersih. Aku banyak mempelajari banyak hal dari mereka. Secara tiba – tiba aku kembali kezaman ku

 

 Aku berada disana kurang lebih selama 2 jam, tapi saat aku melihat jam. Jam di dunia ku tetap sama dan tidak berubah sedikit pun. Aku ingat bahwa ada 2 orang yang mencari patung. Setelah mencari cukup lama akhirnya ketemu. Aku segera membawa patung itu ke meja kasir. Mereka berkata”apakah kamu bisa mengirimnya?.” Aku menjawab “belum bisa.”,mereka berkata”kalau besok ada truk yang saya kirim saja bagaimana?.”aku menawab”bisa.” Setelah melayani mereka aku pennasaran dengan buku album itu tadi

 

Aku membuka album itu kembali dan tersedot kembali. Disana aku melihat kakek sedang memfoto toko dan isi nya. lalu ditempel di album yang membuat ku tersedot lalu kakek berkata kepada nenek “aku ingin mewaris kan toko ku ini pada Indra karena dia perlu belajar mengembangkan toko ini dulu baru boleh membuka usaha sendiri karena aku tidak ingin melihatnya gagal dalam mengembangkan usahanya” nenek menjawab “tapi bagaimana jika Ia malah merugikan toko ini.”kakek pun menjawab “ tidak apa – apa karena dia perlu belajar dari kesalahannya.” Mendengar itu aku menangis karena selama ini kakek mewarisi ku toko bukan untuk melanjutkannya saja tetapi juga untuk belajar

 

Setelah telah itu aku kembali lagi kezaman ku lalu aku langsung bersih – bersih. Saat ditengah – tengah pembersihan ada seorang pemuda yang mengajak ku untuk mencari harta karun di sekitar desa ini

 

Aku ikut berburu harta karun itu karena tidak ada kerjaan di toko selain menjaganya. Pada pagi harinya aku langsung bersiap – siap berangkat untuk berburu harta karun

 

Aku lupa bahwa di hari itu ada truk kiriman 2 orang kemarin saat sedang berburu aku melihat seekor monyet yang merebut handphone ku. Aku langsung menegejar monyet itu dibantu dengan pemuda itu. Kami malah jatuh kejurang kita terus mengejar monyet itu. Sampai akhirnya monyet itu melepaskan handphone ku kita mencari jalan keluar dari jurang itu tetapi tidak ketemu. Kita sudah mulai menyerah sampai aku ingat aku membawa buku album itu dan berharap bisa menemkan jalan keluar. Saat aku membuka album itu teryata jurang itu tidak jauh dari halaman belakang rumah kepala desa. Setelah itu aku menuntun pemuda itu sampai ke halaman belakang rumah kepala desa. Sesampainya di rumah kepala desa

 

Kami langsung melanjutkan perjalanan kami disitu aku teringat bahwa ada truk di toko aku langsung bergegas ketoko. Dan benar didepan toko sudah ada truk aku langsung membuka pintu dan menaruh patung yang mereka pesan di belakang truk. Lalu truk itu pergi dan aku melanjutkan peralanan ku. Setelah sekian lama mencari akhir nya ketemu dan kami sepakat untuk membagi dua hasil dari penjualan harta karun itu

 

 Aku menyuruh pemuda itu saja yang menjual ke kota karena aku harus menjaga toko. Pada pagi harinya pemuda itu pergi kekota untuk menjual harta karun yang kemarin kita temukan

 

 Aku membuka toko seperti biasa, tapi dihari itu berbeda karena pembelinya lebih sedikit dari biasanya. Disana aku mencoba melihat cara kakek membuat toko itu ramai. Setelah ku pelajari dan ku perhatikan cara nya sama seperti yang biasa kulakukan

 

Ternyata kualitas dari barang – barang disana menurun dan harus di ganti yang baru. Aku menutup toko dan pergi kekota di kota ada orang yang mengoleksi barang antik

 

 Disana aku bernegosiasi dan akhirnya aku pulang dengan membawa 11 guci, 2 patung dan 1 lukisan. Aku pergi kekota lain, sampai akhirnya tanpa kusadari aku sudah menutup toko selama 3 hari. Selama 3 hari aku berhasil mendapat kan 36 guci, 15 patung,dan 6 lukisan

 

Saat sampai di toko aku lanngsung merapikan dan menata barang – barang antik yang sudah ku dapat kan, dan barang – barang bekas aku jual dengan harga murah. Keadaan toko mulai normal

 

 Saat malam hari aku pergi kegudang dan menemukan keris yang sepertinya sudah sangat tua. Saat ku bersihkan keris itu menyala terang dan menunjukkan peta yang tidak asing bagi ku. Tempat yang ada di peta tersebut adalah loteng rumah kakek. Saat aku mengeceknya disana terdapat pesan yang di tulis dari kakek”aku ingin mewarisi toko ku kepada cucuku satu – satunya yang ku sayangi, karena agar dia belajar dari toko ini. Agar saat dia ingin membuat usahanya sendiri setidaknya dia sudah belajar dan berusaha.” Setelah membaca pesan itu aku bersemangat dan selalu berdoa agar bisa sukses di masa depan. Keris itu lalu terbang dan menunjukkan aku bahwa di sekitar rumah ini ada peninggalan dari kakek. Karena sebenarnya keris itu juga yang membantu kakek membangun usahanya. Keris itu juga yang membantu kakek di masa sulit. Keris inilah yang menemani perjalanan kakek sampai akhir hayat nya. jadi secara tidak langsung aku sedang berbicara dengan kakek ku dalam wujud keris. Dan secara tidak langsung keris ini yang menjadi pendamping ku sama sepeti kakekku. Aku sudah mulai menyayangi toko ini dan mulai merawatnya dengan baik. Sekarang aku sudah memiliki beberapa perusahaan besar karena belajar dari kakek. Keris ini masih menemaniku sampai sekarang dan aku juga memberi pegawai atau pekerja di toko kakek yang lama